ABSTRAK
Hengki Wijaya : “Analisis Biblika Mengenai Penanggalan Manusia Lama dan Pengenaan
Manusia Baru Berdasarkan Perspektif Surat
Efesus 4:17-32 .” (Dibimbing oleh Pdt. Dr.
Daniel Ronda).
Kontras antara manusia lama dan manusia
baru telah begitu sering ditafsirkan sebagai kontras antara manusia baru dan
manusia lama di dalam orang percaya. Pergumulan ini
dialami oleh orang percaya karena tidak memahami maksud Paulus tentang
penangggalan manusia lama dan pengenaan manusia baru, sehingga jemaat
tidak bertumbuh seperti yang Tuhan
kehendaki. Oleh karena itu tujuan penulisan ini adalah: Pertama,
menganalisis secara biblika tentang penanggalan manusia lama dan pengenaan
manusia baru berdasarkan perspektif Surat Efesus 4:17-32; Kedua,
untuk mengetahui apakah manusia lama dan manusia baru, kedua-duanya dimiliki
oleh orang percaya; Ketiga,
mengetahui implikasi teologis dan praktis tentang pengenaan manusia baru
berdasarkan Efesus 4:17-32.
Kesimpulan
yang diperoleh dari penulisan “Analisis Biblika mengenai Penanggalan manusia
Lama dan Pengenaan Manusia Baru Berdasarkan
Efesus 4:17-32 adalah sebagai berikut. Pertama,
penanggalan manusia lama berarti orang percaya menanggalkan kejahatan dan dosa
di mana orang percaya tidak lagi hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal
Allah dan hidup jauh dari persekutuan dengan Allah. Kedua, penanggalan manusia lama dan pengenaan manusia baru
menyatakan status baru di dalam Kristus. Ketiga,
status orang percaya menjadi manusia baru adalah sekali untuk selama-lamanya,
namun proses untuk menjadi manusia baru adalah peristiwa yang terus-menerus
diperbarui untuk serupa dengan gambar-Nya yang sesuai dengan kehendak-Nya. Keempat, implikasi teologis tentang
penanggalan manusia lama dan pengenaan manusia baru adalah: 1) Peristiwa pengudusan yang terjadi sekali dalam kehidupan orang
percaya, namun melanjutkan dampak yang dihasilkan dari pemutusan dari manusia
lama untuk menghidupi manusia baru di dalam Kristus; 2) Proses menjalani
kehidupan baru adalah suatu peritiwa di mana orang percaya terus-menerus
diperbarui oleh Roh Kudus untuk menghasilkan kehidupan baru; 3) Manusia baru
adalah ciptaan yang baru yang serupa dengan gambar-Nya. 4) Manusia baru adalah
karya Roh Kudus di dalam hidup orang percaya. Kelima, implikasi praktis tentang penanggalan manusia lama dan pengenaan manusia baru adalah tanggung jawab
orang percaya yang memahami status baru di dalam Kristus dan menyatakan
pertobatan di dalam hidupnya disertai dengan pembaruan pikiran seperti pikiran
Kristus dan melakukan nasihat-nasihat praktik hidup baru seperti berkata benar,
menjadi berkat, menyatakan kebenaran dan kekudusan melalui kemarahan yang benar, tidak mendukakan Roh Kudus dengan membuang kejahatan dan mengenakan kasih
di dalam Kristus.
Kata kunci: penanggalan,
pengenaan, manusia lama, manusia baru, status baru, persatuan, di dalam
Kristus, Roh Kudus, pertobatan, kekudusan, hidup baru, Efesus 4:17-32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar