Good News

Rabu, 30 Maret 2016

Khotbah: Kesombongan yang Berbisa (Yeh. 28:1-26) oleh Hengki Wijaya

Dalam nas Yehezkiel 28:1-26, tampak Allah memberikan hukuman terhadap raja Tirus sangat hebat karena raja itu sangat sombong dan bahkan menganggap dirinya sebagai allah. Pikiran ini dapat saja menjadikan orang yang sangat kaya atau sangat berkuasa dan mungkin dapat membeli nyawa manusia dapat menjadi sangat sombong. Dan bagi saya dan Anda potensi ini sama besarnya dapat menjadikan kita sombong. Kesombongan adalah dosa yang terburuk, dan Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah membenci kesombongan; itu akan dihukum (Ams. 16:5). Namun bagi hati yang direndahkan, Allah akan menunjukkan kebaikan (Ams. 3:34). Alkitab terus-menerus mengingatkan kita akan bahaya dari kesombongan, tetapi itu adalah dosa yang memiliki cengkeraman kuat pada hati kita sehingga tampak hampir mustahil untuk disingkirkan. Kebanyakan orang akan mengakui bahwa dalam perbuatan mereka yang tidak mementingkan diri sendiri dan penuh belas kasihan, tetap ada keinginan kecil untuk adanya penerimaan, sedikit motif tersembunyi. Bertobat dari kesombongan adalah yang utama. Ketidaktaatan karena kesombongan. Perbuatan penyembahan berhala karena kesombongan. Pemberontakan dan keras kepala dari umat-Nya adalah kesombongan. Tetapi Dia adalah Allah yang menghancurkan kesembongan karena Dia adalah Allah yang setia kepada umat-Nya dan tidak akan meninggalkan umat-Nya sampai selama-lamanya.

Akulah TUHAN masih terus difirmankan untuk menyatakan kedahsyatan TUHAN terhadap bangsa-bangsa yang dihukum.  Bangsa Sidon adalah bangsa tetangga pun mendapat hukuman. Sekali pun penghukuman yang diterima tidak seperti Tirus, namun Sidon memiliki kejahatan yang sama di hadapan TUHAN.

Selasa, 29 Maret 2016

Khotbah: Penguasa dunia akan jatuh oleh Hengki Wijaya

Banyak penguasa dunia telah berjatuhan sejak dahulu kala dalam Alkitab hingga saat ini. Dari kekuasaan bangsa-bangsa yang kuat hingga umat pilihan sampai kepada dunia modern saat ini. Benarlah perkataan ini; "Setiap orang ada masanya, dan tidak ada yang kekal di muka bumi ini." Ketika kekuasaan di dunia dimiliki oleh satu penguasa maka nantinya bangsa itu akan dihancurkan oleh Allah. Seruan-seruan umat-Nya akan menghancurkan orang-orang jahat yang melawan umat-Nya. Bangsa-bangsa yang mencoba menjadi "tuhan" dihancurkannya. Kekuasaan Hitler, penjajahan Jepang, kekuasaan Uni Soviet, kekuasaan komunis bahkan yang digadang-gadang menjadi "Anti Kristus" sudah dibuat-Nya jatuh. Tidak ada bangsa yang dapat berdiri kuat tanpa pertolongan Tuhan. Apabila ada yang masih bertahan, hal itu karena ada rencana Allah yang harus digenapi dan menyatakan kemuliaan-Nya saja. Apa yang kita miliki karena Dia yang memberikan-Nya kepada kita. Kekayaan dan kemegahan Tuhan itu ada dalam kekuasaan-Nya, dan tak ada yang seperti Dia yang sanggup melakukan perkara-perkara ajaib atau Dia disebut Sempurna dalam Keindahan.

Khotbah: Kehancuran Dahsyat Akibat Kesombongan oleh Hengki Wijaya

Nas Yehezkiel 26:1-21 menceritakan nubuatan Nabi Yehezkiel setelah menerima firman Allah untuk bangsa Tirus. Bangsa Tirus terkenal sebagai salah satu bangsa terkuat di zaman itu. Bangsa ini telah menindas umat pilihan Allah. Terlihat bahwa kejahatan seketika menang atas umat Allah. Namun itu tidak berlangsung lama. Kalau pun itu menjadi lama dalam sejarah karena umat Allah yang tidak taat kepada Allah. Allah membangkitkan musuh-musuh umat-Nya supaya umat-Nya berbalik kepada-Nya kembali. Allah adalah setia dan adil. Penghukuman dan pengadilan-Nya berjalan beriringan dengan kasih setia-Nya. Allah mengangkat musuh-musuh umat-Nya untuk menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang adil dan supaya bangsa-bangsa mengenal Dia adalah TUHAN atas alam semesta.

Senin, 28 Maret 2016

Jurnal Jaffray: Pengenaan Manusia Baru Di Dalam Kristus

Pengenaan Manusia Baru Di Dalam Kristus: Natur, Proses, Dan Fakta Serta Implikasi Teologis Dan Praktisnya


Abstrak

Natur orang percaya menjadi manusia baru adalah sekali untuk selama-lamanya, namun proses untuk menjadi manusia baru adalah peristiwa yang terus-menerus diperbarui untuk serupa dengan gambar-Nya yang sesuai dengan kehendak-Nya. Faktanya orang percaya memiliki status manusia baru yang menjalani kehidupan manusia baru. Implikasi teologis pengenaan manusia baru dalam Kristus adalah orang percaya terus-menerus diperbarui oleh Roh Kudus untuk menjadi ciptaan yang baru yang serupa dengan gambar-Nya.Roh Kudus memeteraikan orang percaya dan mengerjakan keselamatan orang percaya menjadi manusia baru. Implikasi praktis pengenaan manusia baru dalam Kristus adalah tanggung jawab orang percaya yang memahami status baru di dalam Kristus untuk menyatakan kebenaran, menjadi berkat bagi orang lain, menyenangkan Roh Kudus dan mengenakan kasih di dalam Kristus.

Refleksi Living Life: Akulah TUHAN oleh Hengki Wijaya

Nas Yehezkiel 25:1-17 dalam renungan Living Life dibagi atas dua yaitu:

Mereka akan tahu (25:1-11)
 Empat kali Allah menyatakan dalam bacaan Alkitab hari ini bahwa musuh-musuh-Nya "akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Melalui pengulangan kata-kata ini, kita mengerti keinginan Allah agar segala ciptaan mengakui siap Dia dan hanya mengikuti Dia saja.  Allah memang setia kepada umat pilihan-Nya. Dia menunjukkan kesetiaan-Nya kepada umat pilihan-Nya sekali pun mereka memberontak dan tidak taat. Hal itu dilakukan-Nya bukan untuk membela nama Yehuda, melainkan membela nama-Nya. Semua bangsa akan mengenal-Nya bahwa Dia adalah TUHAN. Allah akan membuat diri-Nya dikenal dan terkenal di hadapan bangsa-bangsa yang menolak mengenal-Nya. Dia adalah Allah yang berdaulat di tengah-tengah pemberontakan umat-Nya. Dia Allah yang menghukum musuh-musuh-Nya untuk menyatakan kedaulatan-Nya.

Minggu, 27 Maret 2016

Khotbah: Perjumpaan dengan Yesus oleh Hengki Wijaya

Perjumpaan dengan Yesus adalah mimpi yang indah yang didambakan semua orang. perjumpaan dengan Yesus justru memberikan kesan yang heran bagi setiap orang yang menjumpainya. Tidak ada mimpi untuk melihat Yesus bangkit, namun itulah yang ditemui oleh perempuan-perempuan ketika mereka menengok Yesus. Ketika ada kerinduan untuk bertemu dengan Yesus maka selalu ada jalan untuk menemui-Nya. Meski tidak ada harap untuk berjumpa tetapi hati rindu mengalami persekutuan dengan Dia maka selalu saja ada cara Dia tampak bagi kita untuk menerima-Nya. Respons terbaik yang diberikan perempuan-perempuan itu saat berjumap dengan yesus adalah mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Tersungkur di kaki Yesus dan menyembah-Nya adalah respons terbaik dibangdingkan dengan ekspresi heran dan takut. Perempuan-perempuan itu pun dapat merasakan takut, namun sukacita berjumpa dengan Yesus justru menjadikan mereka yakin bahwa benar-benar Yesus sudah bangkit. Sebagaimana janji Yesus bahwa mereka akan bertemu di Galilea sewaktu Yesus hidup maka hal tersebut akan digenapi-Nya saat kebangkitan-Nya.

Refleksi Khotbah: Kesaksian Alkitab bahwa Benar Yesus itu bangkit

Hari ini adalh hari Minggu dinyatakan sebagai hari kebangkitan yesus Kristus. Adalah hari Paskah bagi kita semua yang menjadi orang Kristen. Saat ini sebagai orang Kristen. Sangat percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit, bukan saja karena iman percaya kita kepada Dia melainkan juga karena kebangkitan Yesus sangatlah penting bagi iman kita kepada-Nya. Bayangkan bila Yesus tidak pernah bangkit maka sia-sialah kita untuk percaya kepada-Nya. Berikut ini kesaksian-kesaksian yang alkitabiah yang tertulis dan diakui kebenaran-Nya oleh tulisan keempat Injil.

1. Kesaksian yang tidak didasarkan pada latar belakang saksi. Kesaksian perempuan-perempuan yang mau melayani mayat Yesus pada Minggu pagi tidak pernah mambayangkan bahwa kubur Yesus kosong dan Dia bangkit. Pengharapan mereka hanyalah mau memberikan yang terbaik untuk melayani Yesus yang mati dan ada di kubur sebagai pelayanan terakhir, namun yang terjadi mereka justru bertemu dengan Yesus. Mereka menjadi pemberita kebangkitan Yesus yang pertama. Bagi orang-orang Yahudi kesaksian perempuan sangat diragukan. Dan bagi mereka untuk menyatakan kesaksian itu kuat maka sebainya saksinya bersal dari kaum laki-laki saja. Tetapi Injil menuliskan bahwa Yesus memakai kesaksian pertama itu berasal dari perempuan. Hal ini menjelaskan bahwa Yesus memberikan mandat kesaksian ini kepada semua orang untuk memberitan kematian dan kebangkitan-Nya tanpa melihat latar belang orang yang menyampaikannya. Dan bisa saja orang yang memiliki motivasi jahat sekali pun dapat memberitakan Yesus. Yesus tentu punya alasan yang tepat mengapa Dia memilih perempuan menjadi saksi-saksi yang pertama karena perempuan selalu menyertai Yesus di saat Yesus menderita, disalibkan, matid an dikuburkan da palagi saat kebangkitan-Nya. Sementara murid-murid-Nya yang lainnya  tercerai berai karena ketakutan dan bersedih. Respons yang berbeda yang terjadi apda perempuan-perempuan. Mereka tidak bisa melawan keputusan mati atas Yesus, namun yang mereka lakukan adalah bersedih dan bersedih. Tentunya kesedihan mereka ini telah mengalahkan ketakutan mereka sehingga mereka hanya kehilangan pengharapan akan janji kebangkitan Yesus. Murid-murid karena ketakutannya menyebabkan kehilangan iman kepada-Nya dan sudah melupakan jani-janji dan pengajaran Yesus walaupun mereka selalu bersama-sama dengan Dia. Murid-murid harus diberitahukan lagi dan diingatkan lagi tentang perjamuan Paskah sehingga akhir-Nya mereka tahu bahwa Yesus benar-benar bangkit. Apakah Anda dan saya berkobar-kobar ketika mendengar firman Tuhan dan apalagi bila mendengar bahwa Yesus sudah bangkit, maka kita pun akan bangkit dan tidak ada kematian kekal bagi kita yang memercayai-Nya.

Khotbah: Pengikut Rahasia Yesus Kristus oleh Hengki Wijaya

Nas Matius 27:57-66, dikisahkan bahwa ada seorang murid Yesus namanya Yusuf dari Arimatea, anggota Majelis Besar yang berpengaruh (Markus 15:43) yang diam-diam menjadi murid Yesus (Yohanes 19:38), mengumpulkan keberanian untuk bersikap lain. Kita mengetahui selain murid-murid Yesus yang tersisa sebelas orang dan juga Yusuf dari Arimatea, maka ada juga perempuan-perempuan yang melayani Yesus. Saya percaya banyak murid Yesus sekarang ini dan mereka tidak memiliki keberanian yang besar untuk menyatakan bahwa mereka adalah pengikut Yesus Kristus. Di belahan dunia saat ini banyak juga orang yang menjadi martir karena mempertahankan iman mereka kepada Yesus. Ketika mereka berhadapan dengan pasukan militan ISIS mereka tetap berani menyatakan iman mereka yang sesungguhnya. Ada saat di dalam hidup kita seharusnya kita berani menyatakan iman kita dengan menyangkal diri kita dan lebih memilih Yesus dibandingkan kehidupan duniawi. Persahabatn dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Menjadi pengikut rahasia Kristus memiliki risiko yang sama besarnya dengan nayata-nyata disebut orang Kristus. Bedanya yang satunya terlihat legas dan satunya terlihat rahasia, bahkan bagi sesama iman di dalam masyarakat yang plural.

Khotbah: Sungguh Ia ini Anak Allah oleh Hengki Wijaya

Dalam Matius 27:45-56, dapat kita membaca bagaimana penderitaan Yesus digantung di salib. Sudah dipermalukan, dihina dan diolok-olok. Selama tiga jam yaitu jam 12 hingga jam 3 sore keadaan saat itu diliputi oleh kegelapan total yang dialami oleh Yesus. Kemudian terdengar suara yang dipenuhi kepiluan: "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Orang-orang yang melihat berpikir Yesus sedang memanggil Elia, tetapi ini bukan seruan minta tolong; ini adalah seruan dari penderitaan sepenuhnya. Persekutuan sempurna yang dialami Yesus dengan Bapa-Nya terputus sementara. Bapa yang tidak dapat melihat dosa yang ada di pundak Anak-Nya ("Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan" (Habakuk 1:13). Bapa memalingkan wajah-Nya dari Anak-Nya, saat Sang Anak menanggung murka dan hukuman yang selayaknya kita terima. Sekarang apakah yang kita dapat lakukan supaya Yesus yang ditinggalkan demi kebaikan kita tidaklah sia-sia kematian-Nya? Jawabannya tidak ada yang dapat menebus kebaikan-Nya dan sesungguhnya kita seumur hidup berutang kepada-Nya. Oleh karena itu berikanlah hati Anda dan saya kepada-Nya untuk dipakai menjadi bejana kemuliaan-Nya. Hal sederhana yang harus kita lakukan adalah memikul salib Yesus Kristus saat ini yang artinya hidup bagi Dia saja dan menaati apa pun yang Dia minta dari kita, memadamkan keinginan egois kita. Artinya berjalan mengikuti langkah-Nya demi ketaatan, kerendahhatian penderitaan demi kerajaan. Saat kita hidup di dunia ini sebagai orang Kristen mungkinsaja kita mendapat ejekan, siksaan karena kita sedang memikul salib Yesus. Namun sama seperti Kristus tanpa kompromi menjalankan kehendak Bapa, demikian juga kita harus melakukannya.

Sabtu, 26 Maret 2016

Khotbah: Sudah Selesai di Salib oleh Hengki Wijaya

Apa yang dialami Yesus di atas salib adalah penderitaan yang seharusnya kita pantas untuk mendapatkannya karena kita adalah orang berdosa.Segala penderitaan, penyakit, kesombongan dan kebanggaan kita yang menyebabkan kita berdosa kepada Allah. Yesus sudah menanggungnya di atas kayu salib. Pergumulannya yang terbesar adalah di Getsemani sebagai manusia dipertaruhkan kembali setelah pertarungannya dalam ujian di padang gurun. Pendakwa itu kembali datang di taman Getsemani yang menggelisahkan Yesus dalam pergumulan doanya. "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku" (Matius 26:39). Pergumulan ini akhirnya berubah menjadi doa yang ujungnya menjadi: "janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Yesus mengikuti kehendak Bapa-Nya. Inilah tujuan Yesus lahir ke dunia, dibawa Roh Kudus masuk dalam pencobaan di padang gurun, dan tujuan akhir-Nya di muka bumi adalah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib.

Rabu, 23 Maret 2016

Khotbah: Juruselamat yang Luar Biasa oleh Hengki Wijaya

 Dalam Matius 27:27-44, sebuah drama penghinaan yang terakhir sebelum Yesus disalibkan. Kini giliran pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka mengolok Yesus dengan cara yang tidak pantas dan mengoloknya dengan berkata: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Maksud mereka, inikah yang disebut "Raja." Suatu sindiran yang diperhalus. Namun, olokan yang tampaknya jahat, tetapi secara rohani Dia memang Raja yang akan datang. Kekuasaan-Nya tidak hanya di bumi, surga dan alam semesta. Seorang Juruselamat dunia memang harus model Yesus yang tiada duanya. Sekali pun olok-olokan datang kepada-Nya tidak hanya dari pihak pasukan, tetapi juga pihak imam-imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua yang merasa "menang" atas Yesus. Mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah"`(Matius 27:42-43). ejekan dilontarkan untuk menghancurkan hati Yesus. Namun mereka tidak mengetahui bahwa Dia yang mereka ludahi, dan pukuli adalah Dia yang menciptakan langit dan bumi, Allah dan Pencipta mereka. Apakah reaksi Anda ketika olok-olokan terhadap Yesus itu datang tiba-tiba dalam hidup Anda? Apakah Anda akan seperti Yesus dalam sikap-Nya atau Anda mau bersikap seperti yang Anda mau? Itulah pilihan Anda apakah Anda tahan hinaan atau Anda mau melawannya?

Selasa, 22 Maret 2016

Khotbah: "Domba yang Diam" oleh Hengki Wijaya

Yesus di hadapan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." Yesus tidak memberikan jawaban apa pun kepada imam-imam kepala. Yesus menunjukkan sikap yang berbeda ketika ia dituduh, Dia memilih untuk diam. Lain halnya dengan Yudas Iskariot yang mengembalikan uang berdarah itu kepada mereka. Yudas mencoba membebaskan dirinya dari rasa bersalah, namun ia terjatuh kembali. Berbeda dengan yang dilakukan Yesus yang bersikap diam menerima penghukuman yang seharusnya kita yang berdosa dan harus mengalami cacian dan makian, tetapi dia memberi kita Yesus, milik Bapa yang paling berharga. Betapa gambaran ini memberikan keselamatan yang seharusnya mengalami kematian kekal atas dosa-dosaku, namun Domba yang diam, Domba yang tidak berdosa dijadikan berdosa untuk menanggung segala dosa manusia yang di dalamnya juga ada kematian.

Khotbah: Menolak Yesus Versi Yudas Iskariot dan Imam-Imam Besar oleh Hengki Wijaya

Membaca renungan harian Living Life edisi 22  Maret 2016, memberikan pengertian dan makna hidup tentang bagaimana orang-orang yang hidup di zaman Yesus dapat menolak Yesus dengan cara yang berbeda namun tujuannya tetap sama yaitu penolakan terhadap Yesus. Ada dua tokoh yang berani menolak Yesus yaitu Yudas Iskariot dan imam-imam dalam bacaan Injil Matius 27:1-10.
Mulai dari ayat satu hingga ayat akhir yang menceritakan kematian Yudas Iskariot.
Setelah Yesus ditangkap dan terjadi penyangkalan Petrus. Kini dalam kisah ini murid Yesus yang berkhianat, Yudas Iskariot. Yudas Iskariot mengetahui bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati versi imam-imam maka menyesallah dia, lalu mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua. Ia pun berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri?"
Yudas Iskariot ada penyesalan yang mendalam, namun bila akhirnya ia  bunuh diri karena ada beberapa hal yang "mungkin" ada di pikirannya saat itu.

Senin, 21 Maret 2016

Khotbah: Menyangkal Allah; Reflektif atas Sedihnya Petrus oleh Hengki Wijaya

Menyangkal Allah dalam nas Matius 26:69-72 ditujukan kepada Petrus yang menyangkal Yesus tiga kali dan ayam berkokok. Peristiwa ini terjadi pada Petrus. Penyangkalan ini dilakukan karena ketakutan akan mengalami nasib yang sama. Di sisi yang lain Petrus memberanikan diri ada di tempat Yesus berada bahwa sesungguhnya Petrus bukanlah orang lemah. Hal ini menunjukkan bahwa dia sepertinya berani, tetapi rapuh (takut).  Bagian cerita ini disampaikan secara berbeda dalam setiap Injil. Markus menekankan bahwa Petrus menyangkal Yesus dengan tanda ayam berkokok kedua kalinya setelah dia menyangkal Yesus tiga kali. Lukas secara nyata menggambarkan ekspresi Petrus ketika Yesus bertatap muka dari jauh dengan Petrus yang membuat Petrus menjadi sedih.  Penyangkalan terhadap Yesus menghasilkan peremukan yang mendalam. Penyangkalan Petrus hingga kali menujukkan bahwa Petrus masih ada ketakutan yang dalam terhadap manusia, tetapi tidak mengalami ketakutan karena penyangkalannya terhadap pribadi Yesus yang dahulunya ia sebut Mesias. Apakah Anda bergumul dengan ketakutan akan manusia? Apakah Anda pernah menyangkal Kristus karena Anda takut mengakui Dia?

Minggu, 20 Maret 2016

Khotbah: Kerasnya hati Firaun oleh Hengki Wijaya

Hari ini saya mendengarkan khotbah English Chapel" dan saya mencoba membuat outline khotbanya dalam bahasa Indonesia. Saya mencoba menuliskan kembali apa yang bisa saya dengar dan "tangkap" pada saat saya mendengarkan khotbah ini. Ada penekanan yang diharapkan oleh pengkhotbah yang dia dapatkan dalam membaca kebenaran firman Tuhan ini. Dalam khotbah ini disampaikan bahwa bangsa Mesir mengalami tulah kedelapan: belalang dan tulah kesembilan: gelap gulita dalam Keluaran 10.

Pendahuluan

Bila Anda adalah abdi Allah seperti Musa dan Harusn yang diutus menghadap Firaun yang diketahuinya bahwa hati mereka mengeras, apa yang Anda lakukan? Anda pastinya bingung dan bertanya untuk apakah aku diutus kepada orang yang keras hatinya yang tentunya hatinya telah dikeraskan oleh Allah sendiri?

Namun TUHAN Allah memberitahukan tujuan Allah kepada Musa dan Harun mengapa Allah harus melakukan itu kepada Firaun dan bangsa Mesir. Allah hendak bangsa Israel memiliki sebuah cerita di masa yang akan datang "Betapa dahsyat kekuasaan Allah bagi bangsa lain (Mesir). Aku mempermainkan orang Mesir dan tanda-tanda mukjizat mana yang telah Kulakukan di antara mereka supaya kamu mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Khotbah: Niat Jahat Pemimpin Rohani (Matius 26:57-68) oleh Hengki Wijaya

Matius 26:57-68 menceritakan  Yesus setelah ditangkap maka dibawa kepada imam Kepala Kayafas. Pengadilan larut malam diadakan objektif tunggal untuk menghukum mati Yesus. Imam-iman dengan segal niat jahat mereka membuat rencana untuk menjebak Yesus. seperti pengacara mencari kesalahan untuk mendapatkan hukuman mati bagi Yesus. Dalam proses ilegal hukum Yahudi yang seharusnya dilakukan pada siang hari dan tidak boleh pada hari raya. Bahkan dengan kesaksian-kesaksian palsu dan tuduhan palsupara pendakwa Yesus gagal menemukan cara untuk menjatuhkan hhukuman mati. Bahkan sekali pun imam kepala turun tangan pula tetap tidak mendapati kesalahan. Maka dengan segala cara dia menyatakan bahwa Yesus menghujat Allah dengan suara yang lantang dan sangat emosional. Jelas bahwa imam kepala tidak punya cara lain selain emosional dan marah untuk membela dirinya yang tidak mampu menyatakan kebenaran dan hanya menyatakan kepalsuan. Seringkali kita mengabaikan aturan Tuhan hanya untuk membela kebenaran palsu.

Khotbah: Yesus adalah Air Hidup dan Mesias Sesungguhnya oleh Hengki Wijaya

Berdasarkan nas Yohanes 7:37-45, saya memberi judul "YESUS AIR HIDUP DAN MESIAS"
Pagi ini saya mendengarkan khotbah Minggu hari ini tentang Undangan Injil di saat Yesus mengalami desakan dari para ahli Taurat. yesus menyatakan diri-Nya sebagai air hidup dengan berkata: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Anda tahu bahwa Yesus mengajak Anda dan saya untuk menrima air hidup itu, yaitu diri-Nya sendiri untuk Anda minum. Tentu Anda mengetahui bahwa dalam Yohanes 4, Yesus bertemu dengan perempuan yang bersuamikan 5 orang. Yesus mengatakan apabila kamu mengambil air yang kuberikan engkau tidak pernah haus lagi. Haus akan apa? Hasus akan duni dan segala tawarannya. Air hidup ini tidak pernah ahbis sebab Yesus adalah sumbernya. Tujuan Anda dan saya menerima air hidup supaya bila Anda meminumnya maka Anda akan dapat juga membagikannya kepada sesama. Bayangkan bila Anda saja yang memilikinya sementara orang lain juga haus. Yesus mengetahui pada saatnya Dia akan meninggalkan murid-murid-Nya dan Dia memberikan penolong itu yaitu Roh-Nya sendiri. Roh Kudus, Pribadi yang akan diam (tinggal) dalam hati manusia yang memungkinkan aliran-aliran air hidup itu mengalir ke luar kepada orang lain yang belum mendengar kabar baik yesus. Ajakan Yesus initidak hanya ditujukan kepada orang yang menolak Dia, tetapi juga orang yang bersama dengan Dia. Roh Kudus belum diberika sebelum Yesus dimuliakan karena Yesus belum menyerahkan hidupnya untuk memulikan Bapa supaya Bapa memuliakannya. Roh Kudus dihembuskan Yesus setelah kebangkitannya.

Sabtu, 19 Maret 2016

Khotbah: Ciuman Pengkhianatan oleh Hengki Wijaya

Nas bacaannya adalah Matius 26:47-56.

Yudas Iskariot tiba di tempat itu tiba di tempat itu bersama orang banyak yang membawa senjata. Sejak Yudas Iskariot meninggalkan perjamuan malam bersama-sama murid-murid sepertinya dia tidak pernah bertemu lagi dengan Yesus karena dia pergi menghadap para imam besar dan mengambil uang sebagai informasi untuk menangkap Yesus. Yudas berusaha menyembunyikan kebohongannya sampai akhir di bawah topeng persahabatan dan rasa hormat , bahkan menyalami Yesus dengan ciuman dan memanggil-Nya "Rabi." I

ronisnya, salam yang penuh kasih ini adalah tanda yang mendorong banyak orang maju dan menangkap Yesus. Yesus tidak melawan; Dia tahu bahwa ini harus terjadi. Namun Yesus tidak marah. Yesus justru mengendalkikan keadaan dan berkata pada Yudas, "Hai teman, untuk itukah kau datang?" Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Dia menyerahkan diri-Nya sepenuhnya- bukan kepada kekuasaan manusia, tetapi kepada kehendak Bapa.

Jumat, 18 Maret 2016

Khotbah: Doa Yesus di Getsemani oleh Hengki Wijaya

Matius 26:31-46:

26:31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku.  Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.   26:32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." 26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." 26:34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 26:35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.


Di taman Getsemani

26:36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." 26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus  serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih   dan gentar, 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih,  seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini  lalu  dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?  26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:  roh memang penurut, tetapi daging lemah." 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! " 26:43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. 26:44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. 26:45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya  sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. 26:46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

Rabu, 16 Maret 2016

Khotbah: Siap untuk dikhianati oleh Hengki Wijaya

Dalam nas 26:17-30 adalah nas saat-saat Yesus menderita. Bagian ini juga harus memerhatikan nas yang lain dalam Markus 14:12-21; LUkas 22:7-14, 21-23; Yohanes 13:21-30. Yesus sudah memberikan tanda kepada murid-murid-Nya, namun sepertinya saat itu murid-murid yang hadir tidak mengetahui. Yesus menyuruh murid-Nya untuk pergi ke kota bertemu si Anu (orang yang tak dikenal) dan katakan kepadanya: Pesan guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."

Dalam ayat 21, ketika mereka sedang makan, Yesus berkata: "Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Murid-murid-Nya bersedih dan mulai mencari tahu siapa yang Yesus maksud dan berkata: "Bukan aku, ya Tuhan?" Mengingatkan saya bahwa kita sontak kaget dan dengan spontan berkata bukan saya Tuhan. Manusiawi berkata, "bukan aku Tuhan," tetapi apakah sungguh bukan aku. Yudas yang hendak menyerahkan Yesus pun menjawab katanya:"Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya:"Engkau telah mengatakannya." Terkesan Yesus mengatakan bahwa Yudas (dia) itulah orang yang akan menyerahkan Yesus. Yesus sudah mengetahui hati Yudas. Oleh karena itu, Yesus memberikan jalan untuk melakukan kejahatannya. Sayangnya celakalah orang yeng menyerahkan Anak manusia, alangkah indahnya bila dia tidak pernah dilahirkan ke bumi.

Gospel Song: You Never Let GO Lyrics

You Never Let GO Lyrics
from Sing Like Never Before: The Essential Collection

WHAT'S THAT LINE? MISHEARD LYRICS
"You Never Let GO" is track #4 on the album Sing Like Never Before: The Essential Collection. It was written by Matt Redman;beth Redman.
Even though I walk through the valley
Of the shadow of death
Your perfect love is casting out fear

And even when Im caught in the middle
Of the storms of this life
I wont turn back, I know You are near

And I will fear no evil
For my God is with me
And if my God is with me
Whom then shall I fear?
Whom then shall I fear?

Yesus Pemilik Hidup Pendeta oleh Hengki Wijaya

Salam hormat kepada semua pendeta di tanah air. Pengabdiaanmu kepada Tuhan melalui pelayanan yang dimandatkan kepadamu tidaklah sia-sia sebab kalian semua adalah pahlawan-pahlawan Allah. Dalam bulan ini sebagai orang percaya telah ditinggalkan secara mendadak seorang tokoh pahlawan Allah yang telah berdedikasi untuk Tuhan, jemaat-Nya da kotanya. Bila sahabatku dalam Kristus, John B.G. Sitorus menuliskan dalam blognya "Saya dan Petrus Agung." Dalam tulisannya saya kutip sebagai cerminan bahwa sekali pun tidak mengenal pribadi beliau, tetapi pengajaran Kristus yang diajarkan hamba-Nya memberi dampak bagi hidupnya dan tentunya saya mengatakan benar adanya sebab saya pribadi juga menerima berkat atas pelayanan khotbahnya yang mengajarkan status Anak Allah sebagai anak Kerajaan. Berikut ini kutipan sahabat dalam Kristus

"Saya kehilangan orang yang tidak saya kenal secara pribadi. Ya, saya tidak kenal dia secara pribadi walaupun judul tulisan ini seolah-olah saya kenal beliau. Saya hanya pernah bersentuhan dengannya di beberapa malam pengurapan yang bukan hanya saya saja yang diurapi tapi ribuan bahkan mungkin puluhan ribu orang yang mendapat kesempatan yang sama. Tetapi, saya harus menulis bagaimana Tuhan mengubah begitu banyak aspek hidup saya lewat pelayanannya. Namanya Petrus Agung Purnomo. Saya tidak begitu hapal gelar yang tercantum didepan atau dibelakang namanya, yang saya tahu hidupnya punya andil besar untuk siapa diri saya sekarang. Entah saya harus bersedih karena dia pulang atau bergembira karena dia bersama Tuhan, yang pasti saya bersyukur Tuhan pakai hidupnya secara luar biasa terutama untuk saya secara pribadi." Sumber: https://binsargideon.wordpress.com/2016/03/15/saya-dan-petrus-agung/

Saya tinggal di Makassar. Beberapa kali beliau datang ke Makassar, namun tidak berkesempatan mendengar khotbah dari beliau. Saya merindukan untuk bertemu dan berbicara, tetapi tidak kesampaian sampai saat ini. Pengajaran melalui video yang diputarkan terdengan jelas bahwa dia sangat mengagungkan nama Yesus. Hikmat dari Allah menyatakan banyak hal yang bagi orang lain tidak terpikirkan sebelumnya. Kerendahatian beliau terpancar di wajahnya yang sangat bersahabat. Saya mengingat perkataan beliau dalam menjelaskan hal-hal yang spesifik seperti misalnya Allah berikhtiar membunuh Musa? Percakapan iblis dan Allah dalam kitab Ayub. Mengapa Zakharia, imam menjadi bisu dalam hadirat Allah?  Apa yang membuat orang tergelincir pada akhir zaman? Dia juga menjelaskan tentang fenomena bulan darah. Dan masih banyak lagi yang Than berikan hikmat kepadanya untuk menjelaskan Kitab Suci.  

Khotbah: Harga Sebuah Kasih oleh Hengki Wijaya

Nas bacaan untuk khotbah: Matius 26:1-16,
26:1 Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: 26:2 "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah,  maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan." 26:3 Pada waktu itu berkumpullah  imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,  26:4 dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.  26:5 Tetapi mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan  di antara rakyat."

Yesus diurapi
26:6 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, 26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. 26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? 26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." 26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 26:11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. 26:12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. 26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Yudas mengkhianati Yesus

26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,  kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak  kepadanya. 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Selasa, 15 Maret 2016

Khotbah: Siapa domba dan siapa kambing? Oleh Hengki Wijaya

Ayat hafalan Minggu ini:
"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Matius 26:41.

Seorang peternak sangat mengetahui perbedaan suara ternaknya antara suara domba dan suara kambing. Kedua binatang ini sering dipelihara bersama di padang rumput. Namun, uniknya hanya domba yang paling sering disebut. Malahan dipakai sebagai istilah Anak Domba Allah. Dia adalah domba yang disembelih. Dalam nas Matius 25:31-46, Sang gembala memisahkan domba dari kambing. Sang Raja telah menetapkan pada hari terakhir siap sebenaranya domba dan kambing tersebut. Yesus mengajarkan bahwa orang percaya diselamatkan untuk menjadi berkat keselamatan dan mengasihi sesama secara rohani dan jasmani. Mengingat hal ini kita masih jauh dari kata "Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Memasuki abad ke-20, orang percaya memiliki seorang ibu yang bernama bunda Teresa yang hidup dalam kesederhanaan terpanggil oleh Yesus dari perkataan yang sederhana tetapi sangat dalam yaitu perkataan Yesus di salib "AKU HAUS." Yesus berkata "Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi aku tumpangan; dan seterusnya (ayat 35-36). Ada pahala untuk menjadi domba-domba di akhir kehidupannya. Rekasi mengejutkan dari domba-domba yang benar menunjukkan bahwa ini bukan merupakan tindakan yang disengaja, penuh perhitungan untuk mendapat akses ke kerajaan. Namun, tindakan kemurahan mereka adalah bukti bahwa domba-domba. Apakah Anda menunjukkan belas kasih terhadap orang yang lebih kekurangan dan membutuhkan?

Senin, 14 Maret 2016

Khotbah: Refleksi Kapel "Penghukuman Allah untuk memuliakan nama-Nya oleh Hengki Wijaya

Nas khotbah ini adalah Keluaran 8 yang merupakan lanjutan cerita tulah setelah Keluaran 7 bercerita tentang air menjadi darah. Tema khotbah ini menyatakan Penghukuman Allah untuk memuliakan nama-Nya.

Melihat tulah yang didatangkan Allah kepada bangsa Mesir yaitu tulah kedua hingga keempat dimulai dari tulah katak, nyamuk dan pikat lalat membuat kengerian kepada Firaun dan segenap bangsanya. Pertanyaan yang mendasar, "Mengapa Allah harus menulahi bangsa Mesir untuk hanya membawa bangsa Israel keluar dari bangsa Mesir?" Mengapa Allah harus menghukum bangsa Mesir? Mengapa Allah harus mengeraskan hati Firaun?

1. Allah berkuasa atas dewa-dewi bangsa Mesir
 Allah berkuasa atas dewa-dewi bangsa Mesir. Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah Allah segala bangsa, Allah Semesta Allah, dan bukan allah lokal seperti allahnya bagsa Mesir. Allah menulahi bangsa Mesir untuk menyatakan bahwa apa yang mereka percayai adalah kefanaan dan dapat binasa. Di datangkannya tulah katak di mana mereka percaya bahwa dewi kesuburan mereka menyerupai katak memberikan peringatan keras bagi bangsa Mesir bahwa mereka tidak dapat mengandalkan dewinya lagi karena sudah dikalahkan oleh Allah Israel. Mereka tidak lagi bisa mengandalkan dewa tanah yang memberikan kesuburan tanah dan kesejahteraan. Ada ketakutan besar akan Allah Israel. Dalam nas dikatakan bahwa tiada yang seperti kata Tuhan Allahku. Suatu penegasan bangsa bangsa Mesir dan bangsa-bangsa lain yang berada di Mesir bahwa allah orang Israel adalah Allah di atas segala allah di muka bumi.

Minggu, 13 Maret 2016

Khotbah: Talenta yang benar di hadapan Tuhan oleh Hengki Wijaya

Kerajaan Sorga seperti seorang hamba yang memercayakan kekayaannya kepada hamba-hambanya. Hamba yang diberi lima talenta memperoleh laba lima talenta dan hamba yang diberi talenta dan hamba yang diberi dua talenta memperoleh laba dua talenta. Tuannya memuji mereka dan mengajak mereka untuk berbagi kebahagiaan dengannya.

Talenta yang benar di hadapan Tuhan adalah talenta yang dikembangkan menjadi berkali lipat dan semakin banyak dan memberkati banyak orang. Sebaliknya talenta yang tidak dikembangkan oleh alasan apa pun maka didapati kita menjadi egois atau jahat di hadapan Tuhan.

Didapati Setia (25:14-23)

Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk dimuliakan dengan tujuan memuliakan nama-Nya. Dia memberikan talenta untuk melayani Dia dan kerajaan-Nya. Apakah kita sudah memaksimalkan talenta yang kita miliki ataukah kita hanya memakai talenta itu untuk diri kita saja, untuk memuliakan diri kita sendiri. Karunia apa yang telah diberikan Allah dengan murah hati kepada Anda? Apakah karunia doa, melayani, kesembuhan, pengusiran setan ataukah karunia berbicara, nasihat. Banyak lagi talenta yang diberikan (lihat 1 Korintus 12 dan 14). Ingatlah setiap karunia (talenta) yang Dia berikan kepada kita harus dipertanggungjawabkan.

khotbah: Percaya Yesus, tetapi tak mengenal-Nya oleh Hengki Wijaya

Khotbah Minggu ini mengingatkan saya apakah saya sungguh sudah mengenal Pribadi yang saya percayai hingga saat ini?  Oleh karena cara berpikir kita yang selalu gampangnya saja dalam hidup ini untuk mencapainya. Seperti kita mau mendapatkan bonus baju tanpa harus membeli bajunya? Mau ditraktir gratis dan diantarkan pula. Mau dapat uang tetapi tidak mau bekerja dan banyak hal dalam hidup kita yang seperti itu kita pikirkan. Dalam nas Yohanes 7:25-36 di mana Lembaga Alkitab Indonesia memberikan judul perikop "Pertentangan tentang asal Yesus."

Aku diutus oleh Dia yang kamu tidak kenal (28-29).

Pernyataan Yesus, "Memang  Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; Aku datang bukan atas kejhendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."  Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa Yesus ini sudah tidak waras dan bahkan sebelumnya ada yang mengatakan bahwa Yesus itu kerasukan setan. Yesus yang tampil saat itu dalam tubuh manusia mereka kenal bahkan asal usulnya sebagai manusia mereka sudah kenal, tetapi asal usul Yesus dari surga dan siap yang mengutusnya mereka tidak mengenal-Nya bahkan mereka sendiri menolaknya. Ada Pribadi yang bersama dengan kita yang orang lain yang belum percaya tidak mengenal-Nya. tetapi disayangkan bila kita sudah percaya kepada Dia tetapi tidak mengenal-Nya? Bagaimana kita tidak mengenal-Nya? Pertama, karena memang belum percaya; Kedua, sudah percaya tetapi tidak mengenal apa maksud Yesus ada di muka bumi ini pada saat itu dan kini apa maksud Yesus mengutus kita di ladang-Nya?; ketiga, kita benar-benar tidak mau menerima-Nya, karena masih menantikan Mesias yang lebih hebat dari Yesus sementara Yesus-lah Sang Mesias itu yang sudah datang (ayat 31).

Sabtu, 12 Maret 2016

Khotbah: Gadis-gadis yang bodoh dan gadis-gadis yang Bijaksana oleh Hengki Wijaya

Mendengar perumpamaan Gadis-gadis yang bodoh dan gadis-gadis yang Bijaksana teringatlah kita dengan orang yang cerdas dengan orang yang bodoh di kelas. Ibaratnya kisi-kisi soal sudah diberikan sebelumnya dan disampaikan, namun orang yang bodoh tidak mempersiapkan dirinya untuk belajar kisi-kisi tersebut dan akhirnya pada saatnya tiba orang-orang bodoh tersebut hanya bisa melongoh dan tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut sebagai ujian untuk melangkah kepada tingkat berikutnya.

Gadis-gadis dalam perumpamaan adalah kita sebagai orang percaya. Kita sudah percaya kepada Yesus, tetapi apakah kita mempersiapkan diri kita untuk meantikan Sang Raja datang kembali untuk mengajak kita masuk dalam perkawinan Anak Domba, ataukah kita hanya bersiap-siap apa danya untuk menantikan Dia datang. Apabila kita membawa obor yang berisi minyak zaitun, apakah persediaan minyak kita tidak sediakan lebih banyak karena tidak mengetahui mempelai itu datang. Saat itu, sulit untuk memprediksi kapan mempelai datang. Belum ada alat telekomunikasi, teknologi informasi yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain. Sekarang memang keadaannya berbeda, tetapi tetap saja kita harus bijaksana karena ketika Yesus datang kedua kalinya, tentulah kita tidak dapat berpikir untuk orang lain diselamatkan, melainkan berpikir tentang diri kita sendiri apakah saya dijemput oleh yesus sebagai mempelainya?

RefelksiRenungan Living Life: Hendaklah kamu berjaga-jaga oleh Hengki Wijaya

Matius 24:36-51, Kisah Para Rasul 1:7, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa- Nya." Kedua nas tersebut menggambarkan tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya tiada orang yang tahu. Bapa saja yang mengetahui masa dan waktunya.  Berjaga-jaga ini mengandung jani Tuhan. Hal ini merupakan pendantian kudus akdan datangnya hari yang kudus. Dalam ayat 24:45-51 juga diumpakan ada hamba yang bijaksana  dan hamba yang bodoh.

Penantian Kudus (24:36-44)

Dalam Perjanjian Lama tertulis bahwa Nuh menanti datangnya air bah yang diberitahukan Allah dan memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera dan Nuh percaya dan mengerjakan bahtera itu hampir seratus tahun. Seperti Nuh taat dan menanti waktu-Nya, demikian juga kita harus hidup setia, taat dan menanti janji-Nya setiap hari hingga kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Oleh karena itu sikap hidup kita tetap memuliakan Tuhan sekalipun diolok, dihina bahkan Anda dan saya ingin "dibunuh" oleh orang yang membenci Yesus dan kita.

Kamis, 10 Maret 2016

Refleksi Living Life: Tanda-tanda Alam oleh Hengki Wijaya

Nas 24:29-35 adalah berbicatra tentang kedatangna Tuhan yesus kedua kali yang ditampakkan dengan tanda-tanda alam. Bukan hanya manusia yang tercengang atas kedatangan-Nya  melainkan juga tanggapan alam yang bereaksi ketika Dia datang kedua kalinya. Seperti yang dinubuatkan dalam ayat 29, "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari  langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang."  Kutipan dari Yesaya 13:10 dan 34:4, seluruh alam semesta akan bergoncang pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali. Dia akan datang dalam kekuasaan dan kemuliaan. Matthew henry mengatakan bahwa fenomena alam yang menakutkan "tidak akan menjadi penghalang bagi sukacita dan kegembiraan langit dan bumi di hadapan Tuhan, ketika Dia datang untuk menghakimi dunia."

Khotbah Topikal: Mengenali Pemujaan yang benar dalam Kristus oleh Hengki Wijaya

Pendahuluan
Bagaimana Anda dapat mengenali bahwa pemujaan Kristen yang benar seperti ini dan seperti ini? Memang jawabannya selalu kembali kepada kebenaran Alkitab. Living Life memberikan 4 hal yang patut diwaspadai dari pemujaan yang tidak benar yaitu:

1. Penolakan Alkitab dan doktrin  yang benar (2 Tim. 1:13). Kelompok ini sering menyatakan bahwa Alkitab tidak memadai (cukup) dan menambahkan buku-buku lain yang biasanya ditulis oleh pendiri gereja/organisasi. Seringkali juga menyatakan diri mendapatkan wahyu. Kelompok mana pun yang menolak doktrin-doktrin dasar seperti tritunggal, keselamatan hanya oleh iman melalui Kristus, dan otoritas Alkitab kemungkinan besar adalah kelompok pemujaan yang palsu.

Refleksi Living Life: Tanda-tanda Zaman oleh Hengki Wijaya

Dalam Matius 24:15-28, Living membagi dua poin untuk dijadikan khotbah tentang tanda-tanda zaman. Banyak orang di muka bumi selalu menghubungkan tanda-tanda zaman ini dengan fenomena alam yang unik, ekstrim bahkan menakutkan. Misalnya saja yang tidak dibuat oleh manusia seperti angin topan, tsunami, dan fenomena lain yang terjadi di luar bumi. Namun Alkitab juga memberikan orang percaya tanda-tanda zaman. Dalam nas dikatakan, "Ketika melihat "Pembinasa Keji" berdiri di tempat kudus, orang-orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan. Akan terjadi siksaan yang dahsyat, tetapi waktunya akan dipersingkat karena orang-orang pilihat. Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mengadakan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat untuk menyesatkan. Ayat hafalan kita hari ini: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku, tidak akan berlalu" (Matius 24:35).

Selasa, 08 Maret 2016

Refleksi Living Life: Tanda Bait Allah oleh Hengki WIjaya

Hari ini semua orang menantikan datangnya Gerhana Matahari Total (GMT), tanggal 9 Maret 2016. Adalah hari bersejarah sejak 1983, yaitu 33 tahun. Pada tahun 1983 saya baru berusia 3 tahun. Waktu itu saya masih balita. Kejadian itu terjadi lagi sebagai  tanda alam. Yesus di masanya juga memberi tanda Bait Suci kepada orang-orang yang hadir  di sekelilingnya. Bait Suci diruntuhkan pada tahun 70 Masehi dan satu pun batu bangunan bait suci itu.  Berikut ini ayat-ayatnya.

Bait Allah akan diruntuhkan
24:1 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. 24:2 Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

Jesus Loves me Lyric

1.      Jesus loves me! This I know,
For the Bible tells me so;
Little ones to Him belong;
They are weak, but He is strong.
o    Refrain:
Yes, Jesus loves me!
Yes, Jesus loves me!
Yes, Jesus loves me!
The Bible tells me so.
2.      Jesus loves me! This I know,
As He loved so long ago,
Taking children on His knee,
Saying, “Let them come to Me.”
3.      Jesus loves me still today,
Walking with me on my way,
Wanting as a friend to give
Light and love to all who live.

Refleksi Living Life: Yesus meratapi Yerusalem oleh Hengki Wijaya

"Tahun  ini, atau bulan ini, atau mungkin, hari ini juga, kita gagal menjalankan perbuatan yang kita harapkan diperbuat orang lain (C.S. Lewis).
Gagal fokus pada tujuan membuat kita gagal total sebelum bertarung dalam pertandingan iman (PW).

Yesus meratapi Yerusalem karena ada kesedihan yang Dia ungkapkan dengan kata-kata celakalah! pemimpin buta, munafik, keturunan ular beludak. Kata-kata ini terbilang "kasar," tetapi inilah tangisan hati yesus terhadap sikap ahli Taurat terhadap utusan Allah dalam hal ini Yesus. Namun sejarah kehidupan mereka di masa lalu sudah menganiaya nabi-nabi yang berbicara atas nama TUHAN. Yesus meratapi Yerusalem karena mereka yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang ditus kepadamu. Yerusalem tidak mau mengikut yesus sehingga rumah mereka akan ditinggalkan.

Minggu, 06 Maret 2016

Refleksi Living Life: Kristen Sejati oleh Hengki Wijaya

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaanYang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin butanyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan  kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.  23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. 23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar  di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Refleksi Living Life: orang munafik dan pemimpin yang buta oleh Hengki Wijaya

Mat 23:13            Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
Mat 23:14            Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)
Mat 23:15            Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
Mat 23:16            Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
Mat 23:17            Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
Mat 23:18            Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
Mat 23:19            Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
Mat 23:20            Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
Mat 23:21            Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.

Mat 23:22            Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

Sabtu, 05 Maret 2016

Refleksi Khotbah: Menjadi Hamba Tuhan yang Benar oleh Hengki Wijaya

Pendahuluan

Sebagai orang percaya kita hanya memiliki satu Tuhan yaitu Yesus Kristus. Bila kita mengakui diri-Nya Tuhan maka kita adalah hamba-hamba-Nya. Menjadi hamba-Nya tidak hanya dengan melayani di atas mimbar, tetapi juga melayani sesama sebagai hamba Tuhan. Hamba Tuhan atau istilah lain pelayan (servant). Tuhan adalah pemilik diri kita maka kita adalah hamba. Hamba melakukan apa yang diinginkan oleh tuannya dan hamba tidak melakukan yang tuannya tidak perintahkan. Dalam yesus kita adalah hamba kebenaran dan bukan lagi hamba dosa.

Dalam nas Yohanes 7:14-24 LAi memberikan perikop kesaksian Yesus tentang diri-Nya, namun pengkhotbah memberikan judul Menjadi hamba Tuhan yang benar. Bagaimana sepatutnya seorang pelayan Tuhan yang benar itu? Maka kita kembali kepada teladan yesus sebagai hamba bagi bapa-Nya dan perkataan bahwa diri-Nya datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani.

Hal Mengikut Yesus oleh Hengki Wijaya

Percakapan Yesus selama perjalanan dalam Lukas 9:57-62 membuat orang percaya masa kini tercengang dalam hal mengikut Yesus. Apakah orang kristen memiliki syarat yang begitu besar untuk mengikuti Yesus?

9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku! " Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. " 9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Ahli Taurat dan Ahli Farisi: Refleksi Living Life oleh Hengki Wijaya

Mendengar kedua sebutan ini, Ahli Taurat dan orang Farisi mengingatkan saya kepada percakapan Yesus dengan mereka. Terjadi dialog yang bukan debat tetapi juga ada pujian palsu dan Yesus menanggapinya dengan menyentuh hati mereka dengan perkataan Yesus yang sederhana tetapi menyelidiki hati mereka. Injil Matius 23:1-12 mendeskripsikan dengan jelas hati mereka dan sikap mereka di hadapan orang lain. Living Life mereflesikan dengan memberikan nasihat yaitu "Kerjakan hal yang Engkau ajarkan dan patut kamu ketahui bahwa Kristus adalah Pengajar Agung.

Para ahli Taurat dan orang Farisi sangat pandai mengajar, namun ajaran mereka tersebut tidak dilakukannya. Akibatnya orang lain yang mendengarkan ajaran menjadi tidak efektif dan memberatkan banyak orang. Sementara ajaran yesus itu tidak memberatkan karena perkataan itu sudah dilakukannya dalam hidupnya sebagai manusia. Ahli Taurat dan orang Farisi nyaman dengan status, jabatan dan kehormatan dan pujian yang diberikan kepada mereka. Dari segi penampilan mereka sangat elegan dan terlihat terhormat. Sebagai orang Kristen sebenarnya menuntut sikap kita menjadi seperti Yesus. Oleh karena itu, betapa pentingnya menyadari apakah sikap kita sama seperti yang kita bicarakan dan ajarkan.

Jumat, 04 Maret 2016

Doa Syafaat Bagi Negeriku

DOA SYAFAAT BUAT PRIBADI, GEREJA, JIWA-JIWA, BANGSA DAN SUKU BANGSA SERTA DUNIA
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka (2 Tawarikh 7:14).
Berdoa supaya Tuhan menyingkapkan hati kita mengenai sikap hati yang masih iri, cemburu, marah, fitnah, menghakimi dan merasa diri paling benar supaya itu semua dibuang dan mengenakan kasih Kristus dan buah-buah Roh Kudus. Tuhan mengampuni dosa dan kesalahan kami sehingga kami dapat bersukacita dan memuliakan nama-Nya.
Berdoa supaya kita diberikan hati yang lemah lembut dan rendah hati untuk dididik, dinasihati dan ditegur oleh firman-Nya supaya kita menjadi serupa dengan karakter dan sifat-Nya.
Berdoa supaya semakin melekat dengan Tuhan, seirama dengan kehendak-Nya seperti ranting yang tidak dapat berbuat apa-apa tanpa batang sebab Tuhanlah sumber kasih kita dan penjunang kita. Hanya di dalam Dia kita dapat berbuah dan berbuah banyak sekali dan berguna bagi sesama (Yohanes 15).

Kamis, 03 Maret 2016

Refleksi Living Life: Allah di Atas segalanya oleh Hengki Wijaya

Membaca nas Matius 22:34-46 ini mengingatkan saya ketika belajar etika keutamaan yaitu  etika yang memprioritaskan Tuhan di atas segalanya. Dalam 10 hukum Allah di mana poin 1-4 adalah hukum terutama karena berhubungan langsung pribadi Allah dan hukum utama berikutnya berhubungan dengan sesama manusia. Namun, saya mau belajar dari tulisan renungan Living Life ini.  Living life membaginya dalam dua poin itu yaitu:

Kasih adalah Awal (22:34-40). Pernyataan ini adalah benar bahwa kasih adalah awal. Kasih Allah lebih dahulu menghampiri kita sehingga kita diselamatkan. Dalam perbicangan Yesus dan seorang farisi hal mengejutkan mereka bahwa mereka menyetujui jawaban Yesus. Allah lebih peduli dengan hati dan sikap hati daripada dengan tindakan kita (Mazmur 51:16-17), Semua hukum dan perkataan nabi-nabi bergantung pada dua perintah terpenting ini: mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran serta mengasihi sesama. Apakah Anda dan saya mengatakan bahwa Anda mengasihi Allah, tetapi sering sekali tidak menaati-Nya? Jika ya, bertobatlah dan minta Allah mengubahkan hati Anda. Kasih seseorang bagi Allah adalah awal dari ketaatan mereka akan hukum-Nya. Ingatlah bahwa hukum Allah adalah mengasihi-Nya dan akhirnya mengasihi sesama manusia. Berjalan diawali denga kasih Kristus, berjalan dengan kasih Kristus dan mengakhiri dengan kasih Kristus.

Rabu, 02 Maret 2016

Refleksi Living Life Bersembunyi di Balik Dosa oleh Hengki Wijaya

Hari ini kita akan merenungkan Injil Matius 22:23-33 yang dibagi dalam dua poin yaitu:

Meragukan kuasa Allah (22:23-28)
Kali ini dari pihak Saduki yang menguji Yesus tentang kebangkitan. Pertanyaan yang mereka ajukan kepada Yesus dan ceritakan tentang kebangkitan hanya menjadi "senjata makan tuan" bagi mereka. Oleh karena pertanyaan mereka hanya menyingkapkan lebih banyak kelemahan dari pengajaran mereka tentang kebangkitan. Ketidakpercayaan dan keraguan tentang kuasa Allah hanya menjelaskan betapa mereka mencoba membenarkan dosa-dosa mereka dengan bersembunyi di balik "daun-daun ara" yang melambangkan pemikiran logis dan rasional tentang pengajaran Musa. Mereka memanfaatkan kebenaran sebagai topeng untuk membenarkan perbuatan mereka. Keraguan bukanlah yang buruk, tetapi hal itu tidak boleh dipakai untuk membenarkan dosa. Pernyataan atas jawaban mereka tentang kebangkitan menjelaskan bahwa mereka terkesan ingin memiliki banyak istri dan mau memuaskan hawa nafsu atau mereka sudah hidup seperti itu.

Selasa, 01 Maret 2016

Refleksi Living Life: Berhadapan dengan Terang oleh Hengki Wijaya

Refleksi hari ini terambil dari Injil Matius 22:15-22.
Ayat hafalan Minggu ini:
Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkan kamu baca dalam kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal ini terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita" (Matius 21:42).

Living Life membaginya ke dalam dua poin yaitu:

1. Ketulusan Palsu Dibeberkan (22:15-18).
      Pujian yang diberikan kepada kita biasanya adalah "pujian" yang menyayat hati atau istilahnya dipakai untuk menyindir seseorang tersebut dengan pujian palsu. Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian adalah orang-orang yang membenci Yesus. Biasanya bagi kaum intelektual ini bisa juga dikatakan sebagai musuh dalam selimut atau serigala berbulu domba yang siap menerkam atau orang-orang yang siap menikam Yesus dari belakang. Zaman ini dikenal dengan modus politik yaitu tidak terang-terangan membenci, tetapi tujuannya adalah kebencian. Namun Yesus mengetahui sanjungan palsu mereka akrena Dia tahu bahwa ada ciuman seorang musuh yang menipu (Amsal 27:6). Demikian juga, Yesus dapat melihat ketulusan yang palsu kita, sekalipun kita mencoba untuk menutup-nutupi motif jahat kita dengan perkataan yang baik. Ketika Yesus membeberkan berhala dan dosa-dosa kita dan kita melakukan ketulusan palsu untuk menerimanya maka kita adalah orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian. Tidak ada bedanya. Jadi mohon untuk tidak menghakimi mereka kalau Anda juga ada di dalamnya. Sekali lagi tidak usah menghakimi mereka. Lebih baik kita mengakui bahwa penyembahan kita sebenarnya tidak tulus di hadapan Tuhan.

Refleksi Living Life Mengenakan Pakaian Baru oleh Hengki Wijaya

Renungan Living Life 01 Maret 2016.

Pendahuluan

Hal Kerajaan Surga diumpamakan seorang raja, Seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin dan mengundang orang yang sudah ada undangannya. Namun mereka menolak dengan berbagai alasan. Raja murka kepada orang-orang diundang namun malah melakukan kejahatan dan membunuh hamba-hamban-Nya. Maka raja membinasakannya. Kemudian Raja meminta orang untuk mengundang orang-orang di jalan-jalan dan persimpangan untuk datang menerima undangan. Banyak orang yang datang ke pesta itu. Tetapi raja mendapati ada orang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu raja berkata kepada hamba-hamabanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Living life membagi menjadi dua bagian yaitu: Kasih seperti Bapa dari Sang Raja (22:1-10) dan Kemarahan Berapi-api Sang Raja (22:1-14). Kesimpulan dari dua bagian ini bahwa Allah itu Kasih tetapi Allah juga itu adil. Kemarahannya Allah menunjukkan keadilannya kepada umat yang dikasihinya.

Konteks perumpamaan ini adalah keselamatan diberikan kepada bangsa Israel namun mereka menolaknya bahkan membunuh hamba-hambanya seperti perumpamaan penggarap-penggarap anggur yang bahkan anaknya pun dibunuh oleh penggarap-penggarap tersebut. Allah memanggil bangsa Israel untuk percaya kepada-Nya tetapi mereka menolak dan bahkan mau membunuhnya. Allah lalu memanggil bangsa lain yang ada di jalan kegelapan, di persimpangan kehidupan lamanya untuk dpanggil masuk dalam perjamuan kawin yang diadakan sang raja.  Raja mengundang undangan yang diambil dari jalan-jalan diharapkan dapat berpenampilan pakaian pesta tetapi mereka sebagian tidak berpakaian pesta. Berpakaian pesta ini tidak digambarkan sebagai pakaian yang mewah tetapi adalah pakaian baru. Menerima Yesus adalah Tuhan dibutuhkan  pemahaman yang benar bahwa kita sungguh sudah menanggalkan pakaian lama (mungkin pakaian gembel/lama kita dan mengenakan pakaian baru yang tentunya adalah tabiat seorang keturunan raja dan bukan berkarakter pengemis melainkan berkarakter Kristus.