Good News

Senin, 14 Maret 2016

Khotbah: Refleksi Kapel "Penghukuman Allah untuk memuliakan nama-Nya oleh Hengki Wijaya

Nas khotbah ini adalah Keluaran 8 yang merupakan lanjutan cerita tulah setelah Keluaran 7 bercerita tentang air menjadi darah. Tema khotbah ini menyatakan Penghukuman Allah untuk memuliakan nama-Nya.

Melihat tulah yang didatangkan Allah kepada bangsa Mesir yaitu tulah kedua hingga keempat dimulai dari tulah katak, nyamuk dan pikat lalat membuat kengerian kepada Firaun dan segenap bangsanya. Pertanyaan yang mendasar, "Mengapa Allah harus menulahi bangsa Mesir untuk hanya membawa bangsa Israel keluar dari bangsa Mesir?" Mengapa Allah harus menghukum bangsa Mesir? Mengapa Allah harus mengeraskan hati Firaun?

1. Allah berkuasa atas dewa-dewi bangsa Mesir
 Allah berkuasa atas dewa-dewi bangsa Mesir. Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah Allah segala bangsa, Allah Semesta Allah, dan bukan allah lokal seperti allahnya bagsa Mesir. Allah menulahi bangsa Mesir untuk menyatakan bahwa apa yang mereka percayai adalah kefanaan dan dapat binasa. Di datangkannya tulah katak di mana mereka percaya bahwa dewi kesuburan mereka menyerupai katak memberikan peringatan keras bagi bangsa Mesir bahwa mereka tidak dapat mengandalkan dewinya lagi karena sudah dikalahkan oleh Allah Israel. Mereka tidak lagi bisa mengandalkan dewa tanah yang memberikan kesuburan tanah dan kesejahteraan. Ada ketakutan besar akan Allah Israel. Dalam nas dikatakan bahwa tiada yang seperti kata Tuhan Allahku. Suatu penegasan bangsa bangsa Mesir dan bangsa-bangsa lain yang berada di Mesir bahwa allah orang Israel adalah Allah di atas segala allah di muka bumi.


2. Allah menghukum dengan tujuan memuliakan diri-Nya.
 Allah menghukum bangsa-bangsa dengan tujuan untuk memuliakan nama-Nya di antara bangsa-bangsa. Melalui penghakiman ini, Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia nyata dan hadir bagi bangsa Israel dan penghakiman Allah bertujuan membebaskan bangsa Israel dan membawa bangsa-bangsa lain kepada pertobatan dengan memercayai Allah Israel. Hal itu terbukti dengan perginya mereka keluar dari Mesir bersama bangsa Israel. Melalui tulah yang terjadi Allah juga menyatakan perbedaan antara bangsa yang percaya kepada Allah dan bangsa yang tidak menyembah Allah Israel ditandai dengan tidak adanya pikat lalat di Gosyen, di mana umat-Ku tinggal. Ada perbedaan antara umat Allah dan bukan umat-Nya.

3. Allah mengeraskan hati Firaun
 Allah yang mampu mengeraskan hati dan mengetahui kedalaman hati. Firauan dari awalnya tidak ingin bangsa Israel keluar dari Mesir. Maka di dalam hati Firaun ada rencana demi rencana untuk menghalangi hal itu terjadi. ANamun Firaun tidak mengetahui bahwa rencana Allah dan kehendak Allah bagi bangsa Israel harus terjadi dan tidak pernah gagal. Sepuluh tulah dinyatakan kepada Firaun dan bangsa Israel untuk menunjukkan betapa dahsyat dan mulia-Nya Allah israel di antara bangsa-bangsa. allah yang berfirman kepada Firaun adalah allah yang benar sementara yang mereka percayai adalah allah yang mati dan diam. Allah menyatakan sifat-sifat-Nya kepada bangsa Israel bahwa Dia adalah Allah yang adil, Allah yang Pengasih, Allah yang murka adalah Allah yang menyatakan kasih-Nya untuk membawa keselamatan bagi bangsa lain. Allah yang tidak dapat dibatasi oleh pikiran dan kekuasaan manusia. Dia Allah yang tidak terbatas dan Dia adalah Allah Allah yang kekal sampai selama-lamanya.

Implikasi Praktis bagi orang Percaya
1. Waspadai diri kita untuk tidak mengeraskan hati di hadapan Tuhan. Andai Tuhan sendiri yang mengeraskan hati kita maka kita seharusnya mau bertobat kembali kepada-Nya.
2. Allah yang menghukum adalah Allah yang menerapkan disiplin kepada umat-Nya untuk menyatakan kasih dan keadilan-Nya.
3. Allah yang menghukum adalah Allah yang menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah satu-satunya Allah di atas segala allah. Tiada Allah selain diri-Nya. Apakah ada allah lain dan berhal yang hidup dalam diri kita.
4. Orang percaya tidak boleh mengenal Allah sebagai Allah yang berada dalam "kotak" saja karena Dia Allah yang bisa menembus waktu dan ruang. Dia Allah Mahahadir dan Allah Mahatahu, Allah Mahaadil dan Allah Mahakasih.
5. Respon orang percaya adalah mengucap syukur atas pemelihharaan-Nya sekali pun ada penghukuman, tetapi di saat bersamaan ada kasih Allah yang lebih besar lagi untuk membaw aumat-Nya kembali apda-Nya dan menyatakan diri-Nya untuk tujuan memuliakan nama-Nya di antara segala bangsa.
6. Jangan mengeraskan hati Anda,  tetapi berserahlah kepada Pemilik diri Anda.
7. Hormatilah otoritas dan kedaulatan Allah dalam hidup Anda maka Anda akan mendapatkan kasih dan keadilan Allah berpadu nyata dalam hidup Anda.]
8. Penderitaan dan badai dalam hidup Anda pasti berlalu dengan dinyatakannya diri-Nya melalui hidup Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar