Good News

Selasa, 31 Mei 2016

Kumpulan artikel, dan Buku yang bercerita tentang Misionaris R. A. Jaffray oleh Hengki Wijaya

http://www.sttjaffrayjakarta.ac.id/index.php/profil/dari-meja-ketua/80-sejarah-singkat/117-mengenal-dr-ra-jaffray
Dr. Robert Alexander Jaffray adalah seorang misionari the Christian and Missionary Alliance (CMA) dari Kanada yang melayani di bagian selatan Tiongkok selama 32 tahun. Setelah berhasil menanam gereja, membangun sekolah Alkitab dan membangun lembaga penerbitan yang dikenal sampai seluruh Asia, khususnya komunitas yang berbahasa Kanton (Cantonese), maka beliau terbeban akan pelayanan di Indonesia (terutama Borneo atau Kalimantan). Akhirnya beliau menjejakkan kaki di Indonesia tahun 1928 dan menjadikan Sulawesi Selatan sebagai basis pelayanan beliau. Untuk mewujudkan misinya ke Indonesia, ia mengutus misionari dari badan misi yang didirikannya yaitu Chinese Foreign Mission Union (CFMU). Dr Jaffray bersama murid-muridnya dari Tiongkok melakukan perjalanan ke Indonesia dan diapun akhirnya menetap di Makassar tahun 1931. Pengutusan ini pada awalnya tidak mendapat dukungan dari misi CMA. Ini disebabkan karena CMA yang berbasis di Amerika mengalami krisis finansial atau dikenal dengan Great Depression, dan mereka hanya merestui pembukaan pelayanan di Indonesia, namun tidak mendapat dukungan apapun. Visi Dr. Jaffray untuk Indonesia adalah menjangkau dunia untuk Tuhan lewat penginjilan, pendidikan, dan penerbitan.
Kisah pelayanan Jaffray dimulai ketika dia menerima panggilan misi ke Tiongkok. Ayahnya adalah pengusaha surat kabar sukses yang akan mewariskan usaha ini kepada anaknya. Namun Jaffray memutuskan untuk masuk sekolah misi di New York di bawah pimpinan pendiri C&MA yaitu Dr. A.B. Simpson. Ayahnya akhirnya memutuskan untuk tidak akan mendukung secara finansial. Walaupun tanpa dukungan, ia tetap melanjutkan tekadnya melayani Tuhan.
Selama 32 tahun di Wuchow, China bagian Selatan, Jaffray berhasil menanam gereja, mendirikan panti asuhan, sekolah Alkitab dan lembaga penerbitan. Kisah sukses misi Jaffray masuk sampai ke Vietnam (dulu dikenal dengan Indo-China) tahun 1916. Sampai saat ini gereja-gereja CMA adalah salah satu gereja Protestan terbesar di Vietnam.
Sejak tahun 1928 CFMU sudah mulai bekerja di Indonesia. Dalam tempo yang tidak begitu lama, gereja Tuhan bertumbuh dengan pesatnya baik di Kalimantan Timur dan Pada bulan Januari 1932 Jaffray meresmikan pendirian Sekolah Alkitab Makassar (SAM) yang sekarang dikenal dengan STT Jaffray. Tujuannya adalah untuk melaksanakan misi Amanat Agung Kristus kepada dunia bagi kemuliaan Allah. Jadi tujuan pendirian sekolah sudah jelas yaitu melaksanakan misi dunia.
Beliau ditangkap tentara Jepang pada tahun 1942. Selama setahun dia bersama istri dan seorang anak perempuannya ditahan rumah, tetapi kemudian dia dipindahkan dalam tawanan pria yang merupakan bekas tempat peternakan babi. Di dalam tawanan itu Dr. Jaffray bersama dengan sebagian tawanan terkena disentri. Kemudian dia dipindahkan dalam sebuah penjara yang lebih buruk keadaannya, dan akhirnya dia meninggal dalam tawanan Jepang dengan begitu tragisnya pada 29 Juli 1945, dan kuburnya ada di kota Makassar. Jejak yang ditinggalkannya adalah ribuan gereja bertumbuh lewat pelayanannya. Setidaknya ada tujuh sinode gereja yang lahir secara langsung dari pelayanannya bersama tim misi CMA dan CFMU. Generasi muda perlu terus mengenal pelayanan Dr. Jaffray dan belajar untuk melaksanakan tugas misi dunia yang belum selesai. (DR)

https://www.cmalliance.org/about/history/jaffray
R. A. JAFFRAY
Although born into wealth and privilege, Dr. Robert A. Jaffray had the heart of a pioneer. His father, a Canadian senator, owned and published the influential Toronto Globe newspaper (now the Toronto Globe and Mail).
Robert JaffrayAfter hearing A. B. Simpson preach, young Jaffray enrolled in the New York Missionary Training School (now Nyack College), and in 1897, a few months before his twenty-fourth birthday, he sailed for China. There, Jaffray and his group joined a party of Alliance missionaries that had been on the Chinese field for three years. Among them was Minnie Donor, whom he wed in August 1900.
During their long tenure in China, the Jaffrays and their colleagues led many people in the Guangxi province to faith in Jesus Christ and planted churches in the Wuzhou area. Jaffray made good use of the ink in his bloodline and established the South China Press, which published The Bible Magazine, a Chinese-language journal that made Jaffray’s name well-known in Chinese communities around the world.
In 1928, Jaffray felt God pulling him to the Dutch East Indies (now Indonesia). Pooling money he had inherited from his father together with donations from Alliance churches in the United States and Canada, Jaffray set out on a new venture to bring the gospel to the islands of Borneo (now Kalimantan) and Celebes (now Sulawesi). Minnie joined him some time later, after she had finished her work in China.
The Jaffrays were living in Makassar, the provincial capital of South Sulawesi, at the outbreak of World War II. They, along with their adult daughter, Margaret, were sent to an internment camp in Kampili, Indonesia, but in June 1943 Jaffray was separated from his family and sent to the men’s camp. Jaffray went to be with the Lord in the middle of the night on July 29, 1945, less than a month before the Japanese surrender. Minnie Jaffray and Margaret learned of his death after their release.
(From Alliance Life, August 2008)

http://danielronda.blogspot.co.id/2009/08/kisah-akhir-hidup-dr-ra-jaffray.html
KISAH AKHIR HIDUP DR. R.A. JAFFRAY
Oleh Randall Whetzel
(Banyak orang ingin tahu bagaimana sebenarnya akhir hidup seorang tokoh besar dalam bidang misi seperti Dr. R.A. Jaffray. Kita tahu dia mati di tawanan Jepang, namun kita belum tahu akhir yang tragis itu. Randall Whetsel, teman sepenjaranya, mengisahkan kisah akhir Jaffray. Tulisan ini merupakan kiriman dari Rev. Dr. William Conley yang adalah mantan dosen STT Jaffray, dan beliau mengizinkan saya untuk menerjemahkannya. Terjemahan Daniel Ronda).
Jaffray Ditangkap
Ketika tentara Jepang mulai menyerang Asia Tenggara, R.A. Jaffray, istrinya, Minnie, dan anaknya, Margaret, sedang di Baguio, Filipina, beristirahat beberapa hari sebelum berangkat ke Kanada. Keluarga Jaffray diperhadapkan kepada pilihan yang harus diputuskan: kembali ke Timur memakai kapal laut untuk kembali ke Kanada tempat tinggalnya atau ke Selatan yaitu ke Indonesia (saat itu masih dijajah Belanda). Tanpa ragu, mereka kembali ke Makassar, Indonesia. Saya bertanya kepada Jaffray mengapa tidak ke Kanada saja sesuai rencana, apalagi misi C&MA (The Christian and Missionary Alliance) sudah menetapkan Pdt. Russell Deibler, pemimpin yang luar biasa, sebagai pemimpin. Dia menjawab, “Tempatku adalah dengan saudara-saudaraku di Indonesia.” Jaffray berpikir, sebagaimana saya juga, berharap bahwa dengan kepulangannya tentara pendudukan Jepang akan mengizinkan pekerjaan misi dilanjutkan. Justru dia kembali untuk ditangkap.
Jepang telah menyiapkan kamp tawanan untuk pria di Pare-Pare, sekitar 200 km sebelah utara Makassar. Kamp tawanan untuk perempuan dan tawanan di Kampili, dekat Makassar. Pada awalnya, orang laki-laki yang sudah tua ditempatkan di kamp perempuan, tetapi pada Juni 1943, semua orang tua, yang ditemani sekelompok anak-anak berusia 14 tahun ke atas, direlokasi ke kamp Pare-Pare. Ketika Jaffray mengucapkan selamat berpisah kepada Nyonya Jaffray dan Margaret, mereka pun tidak tahu apakah mereka akan bertemu kembali dalam keadaan hidup.
Tetap Sibuk
Di kamp tawanan, Jaffray bertemu Deibler dan Ernie Presswood, yang juga misi C&MA. Saya juga bertemu Jaffray untuk pertama kalinya pada sorenya. Dia dan 23 laki-laki yang sudah tua diizinkan tidak bekerja dan ditempatkan terpisah dan sedikit baik keadaannya. Jaffray tetap sibuk menerjemahkan ke bahasa Inggris buku-buku dan tafsiran-tafsiran yang dia telah tulis dalam bahasa China dengan suatu harapan bahwa setelah perang berakhir, mereka akan menerjemahkannya ke bahasa Indonesia. Di sana ada tiga orang China di kamp tawanan: Konsul China, Bapak Wang; wakil-konsul, Lee Tsu Hwai dan anak laki-laki dari Bapak Wang, Mi Fu. Karena Konsul Wang adalah seorang diplomat, maka dia tidak perlu bekerja, Jaffray sering bercakap-cakap dengannya dalam bahasa China.
Dia setiap sore mengusahakan berjalan mengelilingi kamp dengan Deibler dan Presswood. Saya juga berupaya sesering mungkin bersama dia pada waktu malam sampai larut. Pelayanannya yang telah dilakukan di China, Vietnam (dulu Indo-China jajahan Perancis) dan Indonesia adalah suatu hal yang baru saya tahu. Dia tidak pernah lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang tak terhitung banyaknya. Setelah Russell Deibler meninggal karena diare tanggal 29 Agustus, hanya Presswood menjadi teman sandaran Jaffray. Ketika itu saya pergi selama enam hari dengan sekelompok grup kayu untuk menebang pohon dan memotongnya sebagai kayu bakar untuk dapur Jepang dan juga dapur kami. Waktu itu kami berhasil menyelundupkan berbagai jenis makanan ke kamp, ditaruh secara sembunyi di bawah tumpukan kayu bakar. Barang yang paling populer yang diselundupkan adalah telur bebek, di mana ini menjadi suplemen bagi makanan untuk kesehatan Jaffray.
Hari Minggu kami lebih memiliki waktu bersama. Presswood, Jaffray dan saya berbicara sambil minum teh dan kopi, dan Jaffray sering memberikan teka-teki tentang apa yang saya lihat selama 10 km jalan kami setiap hari untuk mencari kayu bakar. Dia adalah orang yang penuh humor, dan satu komentar dari penjaga Jepang sungguh membuat dia tertawa riang. Kebanyakan pada hari Minggu kami diizinkan beribadah, tetapi suatu minggu kami tidak diizinkan beribadah. Salah seorang penjaga menjelaskan dalam bahasa Indonesia, “Tidak boleh meong-meong!” (Maksudnya tidak boleh menyanyi seperti kucing).
Sasaran Lanjutan
Sebelum Perang Dunia Kedua, gereja Katolik dan Protestan Balanda di Indonesia terlibat dalam perang kata-kata. Saat di kamp, ternyata ada 40 imam Katolik, 80 awam Katolik dan 40 misionari Protestan yang ditawan bersama, dan perselisihan terus berlanjut selama beberapa minggu di dalam tawanan. Dan ketika pertemuan diadakan, salah seorang bertanya “Di fihak mana kita sebenarnya?” “Kita mempunyai musuh bersama, Jepang yang memenjarakan kita.” Sejak saat itu perdamaian terjadi. Saat itu Jaffray berkata bahwa dia berharap bahwa sebenarnya semua masalah dalam kehidupan teratasi sehingga sungguh heran mengapa orang percaya dari semua gereja tidak bersatu melawan musuh bersama yang terbesar yaitu Iblis.
Jaffray seringkali berbicara sasaran berikutnya: membuka daerah Burma (Myanmar) untuk Injil. Dia merasa bahwa pelayanan misi C&MA di Indonesia sudah berjalan dengan sehat, sehingga dia merasa bebas untuk melanjutkan visinya. Saya yakin sepenuhnya, bila dia mampu bertahan hidup dalam perang, dia pasti akan pergi ke Myanmar setelah keadaan lebih baik.
Di dalam kamp tawanan sipil seperti kami, ada beberapa profesor, guru dan dari berbagai profesi. Para tentara penjaga mengizinkan adanya kelas-kelas pendidikan yang diajar setelah makan malam. Beberapa dari guru memiliki buku teks, dan beberapa orang mengajar dari ingatannya. Banyak mata pelajaran yang diberikan, sehingga pilihan menjadi tidak terbatas. Saya mengambil kelas filsafat, atau ilmu burung (ornithology) dan sastra. Jaffray mengikuti kelas etnologi. Saya yakin bahwa ketertarikannya terkait dengan visinya ke Burma.
Pulang Ke Rumah Bapa
Tanggal 19 Oktober 1944, pasukan Sekutu mengebom kamp kami di Pare-Pare. Tentara penjaga memindahkan kami dengan berjalan kaki sepanjang delapan kilometer ke selatan ke beberapa gudang kosong, namun orang yang sudah tua diizinkan naik menggunakan kendaraan trailer besar yang biasa dipakai mengangkut kayu bakar. Kondisi kebersihan di kamp yang baru ini sangat mengerikan. Dalam waktu tidak lama terjadi wabah disentri. Bahkan ketika puncak wabah, ada sampai 400 dari 600 tawanan yang terkena wabah. Presswood dan saya kena penyakit ini, tetapi Jaffray tidak.
Pada Juni 1945, Pasukan Sekutu sudah mendekati pulau-pulau di utara Indonesia, dan tentara Jepang memutuskan untuk memindahkan kami lebih ke dalam lagi. Kami ada 30 dinaikkan ke sebuah truk dari kamp kami di pantai ke pegunungan di Toraja di mana waktu tempuh perjalanan selama 16 jam. Orang-orang yang lebih tua dipindahkan beberapa hari kemudian.
Kamp tawanan baru kami terletak di suatu lembah sekitar hampir dua kilometer dari ujung jalan. Waktu itu hujan terus menerus, sehingga jalanan berlumpur, licin, berlubang dan dipenuhi dengan batu-batu. Orang yang sudah tua tidak dapat berjalan masuk, sehingga kami membuat jalinan bambu dan membuatnya sepanjang malam sehingga jalanan bisa dilewati. Karena bahayanya, maka kami mengikat orang tua sehingga bisa lewat. Jaffray dan beberapa orang lainnya dibawa dengan terburu-buru ke tempat orang sakit, yang berdinding bambu sederhana dan atap jerami dengan lantai tanah. Selimut sama sekali tidak ada. Beruntung, Kolonel Woodward dari Bala Keselamatan (Salvation Army) memiliki jaket tebal sehingga dia menjualnya ke Jaffray US$20, di mana pembayaran akan diberikan setelah perang.
Kecuali yang sudah lanjut, seluruh tawanan dalam keadaan kelaparan. Seringkali tidak ada makanan sama sekali selama 24 jam, bahkan kadangkala 36 jam. Makanan harian adalah setengah gelas nasi, tidak ada garam dan gula, sayuran tidak teratur dan hampir tidak ada daging sama sekali. Jaffay sangat memerlukan garam dan gula, tetapi tidak ada seorang pun yang punya. Beberapa anak muda mencoba menyelinap keluar kamp pada waktu malam untuk mendapatkan benda-benda itu di desa terdekat. Mereka kembali dengan tangan hampa, dan tentara penjaga, yang mengabsen tawanan, memukuli mereka.
Berat badan saya turun menjadi 49 kg dari sebelumnya 75 kg namun saya tetap harus bekerja dengan rekan penebang kayu. Saya kena disentri lagi dan ditaruh di tempat orang sakit sekitar empat tempat tidur dari Jaffray. Hari lepas hari Jaffray semakin lemah. Perawat laki-laki memerintahkan Presswood dan saya untuk memeriksa apakah Jaffray sudah meninggal. Jaffray kemudian pergi ke rumah Tuhan di tengah malam tanggal 29 Juli 1945, beberapa minggu sebelum perang berakhir. Perawat tidak memanggil saya sampai pagi harinya. Presswood kemudian datang, dan kami berdua menangis di samping tempat tidur hamba Tuhan yang terpilih ini.
Presswood memimpin upacara pemakaman pada pukul 16.00 sore dalam suasana hari yang dingin dan berangin. Sekelompok paduan suara gabungan Katolik dan Protestan menyanyikan lagu “Makin Dekat KepadaMu, Tuhan “ (“Nearer My God to Thee”) dalam harmoni tiga bagian yang diaransir oleh sorang imam, Pastor Does. Nyonya Jaffray dan Margaret tidak tahu kematian orang yang dikasihinya sampai kami semua dibebaskan. Setelah perang berakhir, mayat Jaffray dipindahkan ke tempat yang layak di Makassar, di mana kuburannya masih ada sampai saat ini (catatan penerjemah: di kuburan Kristen Panaikang).

Kebenaran Yesus yang ada dalam Lukas 9:57-62 sangat tepat teraplikasi dalam kehidupan Jaffray. Ketika dia sudah melangkah untuk melayani tidak ada lagi titik balik, baik itu karena masalah rohani maupun fisik. Dia tidak mempunyai tempat untuk membaringkan kepalanya yang menjadi miliknya. Lewat pemeliharaan Tuhan, hanya saya dari empat orang yaitu Jaffray, Deibler, Presswood dan saya yang masih hidup. Lewat pengaruh dari ketiga hamba Tuhan ini, saya kembali ke Indonesia pada bulan Januari 1948 dengan istri dan keluarga sebagai utusan misi C&MA. Seseorang yang mengikuti Tuhan dengan begitu dekat dan penuh dedikasi, sebagaimana yang Jaffray lakukan, adalah seorang yang layak diikuti (1 Kor 11:1).
Mengenal Penulis:
Tahun 1947, F. Randall Whetzel ditugaskan oleh misi C&MA ke Indonesia, di mana dia menjadi Direktur Misi Indonesia dari tahun 1957–1963. Setelah memegang beberapa jabatan dalam bidang bisnis, dia menjadi pengarah aktivitas World Relief di Asia dari tahun 1985–1991 dan kemudian menjadi konsultan dari tahun 1991 sampai pensiun tahun lalu (2008). Dia tinggal di Vancouver, Wash.Kanada

Cara Mengembalikan file dalam Flash Disk karena Virus dengan Program Command Prompt oleh Hengki Wijaya

Suatu saat mau membantu teman untuk memberikan data melalui Flash Disk  lalu saya memasukkan FD itu ke dalam laptopnya. Bukannya terbaca isi FD saya, malahan yang terjadi saya melihat banyak shortcut  di dalamnya seakan-akan beranak pinang dan semakin banyak. Lalu saya memutuskan untuk mengeluarkan FD saya ke komputer saya untuk scanning virus dan ternyata cuma dapat satu ekor saja dan shortcut masih ada. Akhirnya saya memutuskan untuk mecari informasi dan mencoba satu hal ini untuk menyelesaikan masalah saya yaitu: kehilangan data di dalam FD tetapi masih ada tetapi tersembunyi dan mengharapkannya kembali hadir di FDku. Jadi langkah yang saya lakukan adalah: Membersihkan shorcut dengan men-delete semua icon folder shorcut. Lalu mengikuti langkah-langkah yang saya peroleh dari http://infokomputerrakitan.blogspot.co.id/2015/10/cara-mengembalikan-file-yang-terhapus.html

Klik Start pada kotak pencarian ketikan “cmd” tanpa tanda petik lalu enter.

  1. Setelah tab cmd (Command Prompt) terbuka Ketikan “CD..” tanpa tanda kutip berkali kali hingga tampil C:>.
  2. Ketikan alamat drive (tempat flasdisk disimpan) yang akan anda cari misal H:> maka ketik saja setelah C:> .. Contoh : C:> H: Nanti akan berubah menjadi H:>.
  3. Setelah berubah,maka ketikan  ATTRIB(spasi)*.*(spasi)-S(spasi)-H(spasi)-R(spasi)/S(spasi)/D  kemudian tekan enter. Catatan: kata (spasi) gunakan spasi pada keyboard anda bukan ditulis/diketik di CMD nya.
  4. Dan selamat file / data anda yang tersembunyi oleh virus sudah tampil kembali.

  5. Keterangan ATTRIB *.* -S -H -R /S /D
    • attrib = adalah perintah dalam bahasa dos untuk memberikan attribut pada suatu file atau folder.
    • -s  = tanda minus (-) maksudnya menghapus dan huruf S artinya file system, jadi maksud dari tanda -s adalah menghapus attribut protected operating system.
    • -h = hampir sama seperti fungsi diatas, tanda -h berfungsi untuk menghapus attribut hidden atau mengubah file yang pada mulanya tersembunyi menjadi terlihat kembali.
    • *.* = Tanda bintang (*) atrinya semua, sehingga yang dimaksud dari perintah ini adalah semua file atau folder yang memiliki semua ekstensi.
    • /s = Artinya memproses semua file pada folder yang sama dengan lokasi file.bat dan juga semua subfolder yang ada didalamnya.
    • /d = memerintahkan untuk memproses folder juga, maksudnya jika kita tidak menuliskan perintah ini maka hanya akan memproses semua file tanpa memproses folder.

Kamis, 26 Mei 2016

Penderitaan yang tidak masuk akal berdasarkan Kisah Para Rasul

Apakah Anda sudah terpanggil bagi Allah? Bila sudah tentunya Anda nantinya mengalami hal-hal yang tidak masuk akal sebagaimana yang dialami oleh Rasul-rasul di zaman Perjanjian Baru. Dalam Kisah Para Rasul kita membaca bagaimana rasul-rasul dipakai Tuhan dengan luar biasa dan akhirnya mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara namun terjadi mukjizat Allah sehingga terlepas dengan ajaib dan akhirnya mereka ke Bait Allah dan ditangkap dan dicambuk. Apa yang terjadi? Motivasi para rasul yang terfokus pada Injil dan kuasa Yesus serta kebenaran kebangkitan. Mereka mengalami kelepasan dari Allah bukan untuk keselamatan fisik atau kenyamanan mereka tetapi dimaksudkan agar firman Allah dapat terus diberitakan dan Allah dimuliakan. Dengan kata lain mereka tidak lari dari masalah tetapi mereka semakin berani masuk ke dalam masalah yang diberikan oleh Allah. [1] Baca buku karangan Andrew Brake, Ph.D, Menjalankan Misi Bersama Yesus (bandung: Kalam Hidup, 2016), 118.

Tantangan Kepemimpinan oleh Hengki Wijaya

Apakah pemimpin hanya berdiam diri ketika melihat domba-domba-Nya tercabik-cabik oleh binatang buas. Menangisi saja karena ketidakmampuannya berbuat dan berkorban bagi domba-domba-Nya? TIDAK. Namun diakui pula bahwa banyak pemimpin telah meminum racun dunia sehingga menjadi jahat dan tidak peduli dalam kepemimpinannya. Apakah kita harus seperti itu? Tentu tidak. Kita harus bangkit dan melawan ketidakadilan dan ketidakbenaran dengan senjata Allah yaitu kebenaran dan keadilan bersama Gembala Agung yang lebih agung dari pada manusia apapun di dunia.

Tantangan kepemimpinan di tengah pluralisme dan keduniawian yang merajalela maka seorang pemimpin ditantang untuk berintegritas dan takut akan Tuhan dan bersedia berkorban bagi domba-domba-Nya. Ancaman akan datang bagaikan godaan padang pasir yang ganas namun uang, kekayaan, kekuasaan, kesombongan serta hawa nafsu serta dosa seksual harus dikalahkan dengan senjata Allah yaitu berikat pinggang kebenaran.

Untuk menghadapi tantangan kepemimpinan maka seorang pemimpin memiliki otoritas di dalam kasih dan bukanlah kekuasaan. Karena kekuasaan, hawa nafsu dan kekerasan bukanlah cara Yesus untuk memenangkan sebuah peperangan tetapi bersandar kepada Bapa-Nya dan memiliki sikap rendah hati dan kelemahlembutan untuk menerima pimpinan Bapa. Melayani Bapa dan sesama adalah kekuatan Yesus untuk menghadapi tantangan kepemimpinan di tengah ancaman integritas-Nya. Lihatlah ujian di padan pasir (Matius 4).

Pemimpin dan Domba yang Berkeliaran oleh Hengki Wijaya

"Anda tidak boleh mengikuti orang lain lebih dari mengikuti Kristus." - John Collins.
Judul di atas mengingatkan kepada semua pemimpin bahwa memimpin domba bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi setelah mengetahui bahwa domba yang dipimpin lebih suka berkeliaran tanpa ada tuntunan dari pemimpinnya atau gembalanya. Mungkin domba mau berkeliaran untuk mencari sesuatu yang baru, mungkin sudah bosan dan jenuh dengan gaya Anda dalam memimpin. Namun apa pun itu ketika domba yang berkeliaran itu tersesat maka ini adalah tanggung jawab pemimpin. Jangan katakan bahwa itu bukan tanggung jawab pemimpin sebab domba akan mendengar suara gembalanya. Bila pemimpin kita tidak bertanggung jawab, janganlah Anda merasa kecewa ada gembala yang baik yang selalu ada untuk Anda yaitu Yesus. Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang mengakui kelemahannya dan sisi gelapnya dan mau bangkit dari kelemahannya dengan pertolongan pemimpin Agung yaitu yesus Kristus. Dia yang menguatkan pemimpin, Dia yang memberi hikmat bagi pemimpin untuk membawa pulang domba-domba-Nya masuk ke dalam kandang keselamatan dan melindunginya dari yang jahat. Yesus mungkin mengizinkan terjadi penyimpangan dalam hidup, tetapi bila Anda mendengar-Nya maka Anda didapat kembali oleh-Nya.

Doa:
Bapa tunjukkanlah karakter-Mu kepada kami dan taruhkan jiwa kepemimpinan-Mu di dalam anak-anak-Mu. Sbab kami merindukan pimpinan-Mu dalam setiap langkah-langkah kami dan arahkanlah kami kembali kepada jalan-Mu ketika kami mendapati diri kami dan domba-domba-Mu telah berjalan bersama kami dalam kekeliruan untuk kembali kepada kehendak-Mu. Amin.

My Prayer for June 2016 by Hengki Wijaya

Lord Jesus, I come before You, Jesus my Saviour. I can't live without You. I am nothing without You. I need You Lord. tuhan dengarkan syafaatku bagi keluarga, institusi, bahkan bagi sesamaku yang ada di Makassar dan bangsaku serta suku-suku yang ada di belahan dunia yang lain. Tuhan tolong kami untuk selalu menyerahkan hati kami bagi kemuliaan-Mu. Jangan kami serpa dengan dunia tetapi biarlah kami menjadi serupa dengan Yesus dari hari-hari yang kami lalui. Biarlah setiap gerak, tingkah laku dan pengorbanan dan pengabdian kami ditujukan kepada aTuhan dan bukan kepada manusia. Selidiki motivasi kami mau melayani Engkau. Apakah karena berkat atau karena mengasihi-Mu Tuhan.

Banyak yang telah terjadi dalam hidup ini dalam suka dan duka telah kita lalui bersama. Ini aku anak-Mu Tuhan. terlalu banyak cela yang ada padaku, tetapi Engkau sangat baik dan terlalu baik. Tuhan ini bukanlah gombal. Ini kenyataan dan Engkau yang menyelidiki hati. Tidak ada ayat atau argumen yang dapat menyenangkan-Mu hanyalah hati kami yang jujur di hadapan-Mu. Ampunilah hamba-Mu ini dan kuduskanlah dengan darah-Mu berilah hati yang rela untuk menyatakan kebenaran-Mu dan rela mengorbankan hidupku untuk Injil-Mu dinyatakan dan bukan injil manusia atau pun injilku.

Tuhan tolong kami dalam karya dan kerja kami di institusi. Berikanlah kami pemimpin yang takut akan Tuhan. Biarlah kami mengasihi mahasiswa dan memedulikan mereka dengan kasih Kristus. Sentuhlah hati mereka dengan kasih-Mu yang ajaib sehingga mereka mengalami-Mu dan merasakan kebaikan-Mu. Kami yanga da di sekeliling mereka selalu peka karena Roh-Mu. Kami menjadi penjaga mereka sehingga mereka tetap ada bersama dengan kami untuk memuliakan nama-Mu.

Kelepasan Allah oleh Hengki Wijaya

Kelepasan Allah adalah tindakan Allah melepaskan umat-Nya dari belenggu dosa dengan cara menguduskan umat-Nya. Selain itu kelepasan juga dapat berarti pembebasan dari penyakit, jerat utang, jerat iblis, pembebasan dari kehidupan duniawi. Sadar bahwa kita ada di dunia namun cara hidup kita tidak seperti dunia. Kelepasan Allah menghasilkan damai sejahtera. Damai sejahtera datang ketika tidak ada awan di antara kita dengan Allah. Damai sejahtera adalah konsekuensi dari pengampunan, penghapusan dari Allah atas sesuatu yang mengaburkan wajah-Nya sehingga memutuskan persatuan kita dengan Dia.

Kelepasan dari Allah berarti kita melepaskan hubungan kita dengan seteru Allah dalam hal ini adalah iblis dan segala tipu dayanya. Allah telah melepaskan kita dari perbudakan dosa oleh Yesus Kristus dan kini kita memperoleh keselamatan yang berasal dari Dia. Kita telah dilepaskan dari hukuman Allah. Kelepasan Allah terjadi di saat penderitaan dan tantangan datang menerpa kehidupan kita. Allah tidak pernah melepaskan kita dari penderitaan. Penderitaan dapat saja datang kepada kita namun kelepasan yang dilakukan oleh Allah adalah kemenangan bagi kita sebab Dia saja yang sanggup melepaskan kita dari perbudakan dosa, dan belenggu masalah.

Selasa, 24 Mei 2016

Yesaya 60 Menjadi Doa Pribadi

60:1, Bangkitlah Freedom/Peter, menjadi teranglah, sebab terang Freedom/Peter datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atas Freedom/Peter.
60:2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atas Freedom/Peter, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atas Freedom/Peter.
60:3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terang Freedom/Peter, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagi Freedom/Peter.
60:4 Angkatlah muka, Freedom/Peter,dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepada Freedom/Peter; anak-anak laki-laki Freedom/Peter datang dari jauh, dan anak-anak perempuan Freedom/Peter digendong.
60:5 Pada waktu itu Freedom/Peter sedang heran melihat dan berseri-seri, Freedom/Peter sedang tercengang dan sedang berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut sedang beralih kepada Freedom/Peter dan kekayaan bangsa-bangsa sedang datang kepada Freedom/Peter.
60:6 Sejumlah besar unta sedang menutupi daerah Freedom/Peter, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua sedang datang dari Syeba, sedang membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
60:7 Segala kambing domba Kedar sedang berhimpun kepada Freedom/Peter, domba-domba jantan Nebayot sedang tersedia untuk ibadah Freedom/Peter; semuanya sedang dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku sedang menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
60:8 Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?
60:9 Sungguh, Akulah yang dinanti-nantikan pulau-pulau yang jauh; kapal-kapal Tarsis berlayar di depan untuk membawa anak-anak laki-laki Freedom/Peter dari jauh, perak dan emasnya dibawa serta, untuk nama TUHAN, Allahmu, dan oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, sebab Ia mengagungkan Freedom/Peter.
60:10 Orang-orang asing sedang membangun tembok Freedom/Peter, dan raja-raja mereka sedang melayani Freedom/Peter; sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar Freedom/Peter, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani Freedom/Peter.
60:11 Pintu-pintu gerbang Freedom/Peter sedang terbuka senantiasa, baik siang maupun malam tidak akan tertutup, supaya orang dapat membawa kekayaan bangsa-bangsa kepada Freedom/Peter, sedang raja-raja mereka ikut digiring sebagai tawanan.
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepada Freedom/Peter akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.
60:13 Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, sedang dibawa bersama-sama kepada Freedom/Peter, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas Freedom/Peter sedang datang kepada Freedom/Peter dan tunduk, dan semua orang yang menista Freedom/Peter sedang sujud menyembah telapak kaki Freedom/Peter; mereka sedang menyebutkan Freedom/Peter  "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
60:15 Sebagai ganti keadaan Freedom/Peter dahulu, ketika Freedom/Peter ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorang pun, sekarang Aku sedang membuat Freedom/Peter menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun.
60:16 Freedom/Peter sedang mengisap susu bangsa-bangsa dan sedang meminum susu kerajaan-kerajaan maka Freedom/Peter sedang mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Juruselamat Freedom/Peter, dan Penebus Freedom/Peter, Yang Mahakuasa, Allah Yakub.
60:17 Sebagai ganti tembaga Aku sedang membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku sedang membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku sedang memberikan damai sejahtera dan keadilan yang sedang melindungi dan mengatur hidup Freedom/Peter.
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negeri Freedom/Peter, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerah Freedom/Peter; Freedom/Peter sedang menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".
60:19 Bagi Freedom/Peter,  matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN sedang menjadi penerang abadi bagi Freedom/Peter dan Allah Freedom/Peter sedang  menjadi keagungan Freedom/Peter.
60:20 Bagi Freedom/Peter sedang ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN sedang menjadi penerang abadi bagi Freedom/Peter, dan hari-hari perkabungan Freedom/Peter sedang berakhir.
60:21 Penduduk Freedom/Peter semuanya orang-orang benar, Freedom/Peter memiliki negeri untuk selama-lamanya; Freedom/Peter sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Ku.

60:22 Yang paling kecil sedang menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah sedang menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, sedang melaksanakannya dengan segera pada waktunya. 

TIPS/TEKHNIK BUDAYA BUAH NAGA

III
TIPS/TEKHNIK BUDAYA BUAH NAGA
Taman buah naga saat ini dangat popular di masyarakat karena harganya yang tetap mahal. Jadi untuk mendapatkan keberhasilan dalam bertanam buah naga berikut ini adalah cara membudayakan buah naga mulai dari persyaratan tumbuhnya tanaman buah naga, persiapan lahan tanah untuk menanam, persiapan pembinaan, pemeliharaan hingga pasca panen.
     I.          Persyaratan Tumbuh Tanaman Buah Naga
Untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut sekarang telah berkembang sentra produksi buah naga di beberapa daerah. Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan sangat mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan tumbuh dan dan perubahan cuaca sperti sinar matahari, angina dan curah hujan. Namun tanaman buah naga paling baik ditanam di daratan rendah, pada ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut. Suhu udara yang ideal antara 26-40 derajat Celcius dan kelembaban 70-90 %. Agar tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dan maksimal, media tumbuhnya harus memiliki tanah yang subur, gembur, porous, mengandung unsur hara, dan memiliki kandungan bahan organik yang cukup dengan kandungan kalsium tinggi, pH tanah 5-7 sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman buah naga.
Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuhdan perubahan cuaca seperti sinar matahari dan curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan buah naga sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600-1.300 mm/tahun tanaman ini juga masi bisa tumbuh. Tetapi tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Hijan yang terlalu deras dan berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama pembusukan akar dan merambat sampai batang oleh sebab itu diperlukan drainase yang harus berjalan baik dan bersifat porous karena tanaman ini tidak tahan genangan air. Tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan busuk bila kelebihan air. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan sekitar 70-80 %, karena itulah tanaman ini sebaiknya ditanam tanpa naungan dan sirkulasi udara juga baik.

Dasar Alkitabiah Misi dalam Perjanjian Baru (Terjemahan)

http://misi.sabda.org/dasar_alkitabiah_misi_dalam_perjanjian_baru

Allah menyusun rencana yang teliti untuk kelahiran Mesias. Ironisnya, Yesus, sang Mesias, datang ke dunia bukan dengan kebesaran dan kemegahan, namun dengan penuh kerendahan hati. Yohanes Pembabtis diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya dengan memberitakan kedatangan kerajaan Allah dan perlunya pertobatan bagi pengampunan dosa (Matius 3:1-3).
Setelah 400 tahun adanya ketidakjelasan dan penindasan yang dilakukan oleh kekuasaan imperial, timbullah rasa kebangsaan dan monoteisme orang-orang Yahudi. Karena mereka kehilangan tempat ibadah saat berada dalam pembuangan, mereka membangun sinagoge di mana-mana, dan tempat itu menjadi pusat penyembahan dan pengajaran.
Kekaisaran Romawi memunyai bahasa utama, yakni bahasa Yunani. Ada pertukaran pendapat yang bebas antara Romawi Barat dan Romawi Timur. Komunikasi jalur darat dan jalur laut sangat efisien. Juga terdapat jasa pos dan jaringan jalan yang luas. Para pedagang harus melewati Palestina untuk berdagang.
Waktu Allah yang sempurna terbukti dengan lahirnya Yesus. Kekaisaran Romawi memiliki kehidupan persaudaraan yang rukun. Orang-orang Yahudi di Palestina diberi otonomi dan kebebasan untuk menjalankan agamanya. Orang-orang Yahudi di seluruh wilayah kekaisaran boleh pergi ke Yerusalem untuk merayakan pertemuan raya mereka.
Yesus dan murid-murid-Nya memperoleh kebebasan untuk berkeliling dan masuk ke sinagoge untuk berkhotbah dan mengajar. Tak ada saat yang lebih indah dibanding saat Mesias datang dan saat Kabar Baik diberitakan.
Yesus, Pusat dari Rencana Penebusan Allah
"Tetapi setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan ... untuk menebus ... supaya kita diterima menjadi anak." (Galatia 4:4-5)
Anak Allah, Yesus Kristus, sebelumnya ada bersama Bapa, datang ke dunia untuk menyatakan Allah sebab Dia adalah "sinar kemuliaan Allah, perwujudan nyata dari keberadaan Allah" (Yohanes 1:14; Ibrani 1:3). Melihat Yesus berarti melihat Allah; mengenal Yesus berarti mengenal Allah. Mengenal Allah berarti memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 17:3).
Yesus memberikan semua milik-Nya, mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, taat pada kehendak Bapa, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:6-8). Dia melakukannya dengan kerelaan sebagai korban bagi dosa seluruh dunia supaya barang siapa yang percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dan menjadi anak-anak Allah. Ketika Dia mati, tumit Yesus diremukkan setan, namun ketika Dia bangkit dari kematian, Ia meremukkan kepala setan. Ini adalah penggenapan janji Allah dalam Kejadian 3:15. Yesus benar-benar mengalahkan setan dan melucuti kuasanya (Kolose 2:15).
"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:9-11)
Efesus 1:3-14 meringkas rencana penebusan Allah: "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya ... untuk menjadi anak-anak-Nya melalui Yesus Kristus ... supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia ... di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa ... supaya kami ... boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya ...."

4 Latihan Pengusir Perut Buncit Tanpa Lari oleh Liputan 6

http://health.liputan6.com/read/2513819/4-latihan-pengusir-perut-buncit-tanpa-lari?ref=yfp#
1. Mulailah dengan posisi tubuh seperti posisi menunduk kemudian push up namun tidak menjatuhkan seluruh tubuh Anda ke lantai. Taruh kedua tangan di depan dengan posisi sejajar lalu buka kaki selebar bahu Anda. Ulangi gerakan ke atas dan ke bawah sebanyak 10 kali.
2. Berbaring dan tempatkan kepala tepat di lantai. Lingkarkan kedua tangan di area lutut untuk menjaga lutut, lalu angkat kaki dari lantai sehingga lutut tertarik ke bagian ke dada. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali.

Senin, 23 Mei 2016

Aman dalam lindungan Allah: Sebuah refleksi atas zona kenyamanan oleh Hengki Wijaya

Di manakah tempat yang teraman menurut Anda?  Mungkin di rumah Anda. Di tempat kerja Anda. Tabungan Anda. Mobil Anda. Mungkin juga tempat teraman Anda di gereja, atau di penjara atau di kantor Brimob atau di kantor Kopasus. Apa pun itu "jangan loh pikir aman kalo luh mapan.? Pernyataan ini dari seseorang yang berpikir bahwa kenyamanan itu tidak dapat diperoleh dari kemapanan.

Aman dalam lindungan Tuhan.  Inilah keamanan yang sesungguhnya. Bukan aman namanya hanya karena memiliki kekayaan dan mampu berbuat sesuka hati dengan apa yang Anda punyai tetapi karena adanya sukacita dan kegembiraan dari Allah. John Piper mengemukakan bahwa kegembiraan yang Anda rasakan menjadi berarti apabila Anda membuat orang lain bergembira di dalam Allah sekali pun Anda mengalami risiko, kesulitan namun sukacita Anda akan menjadi penuh karena di dalam Kristus.

Dalam nubuat Zakharia, Allah memberi kita harapan akan tempat yang sungguh-sungguh aman bagi umat-Nya, tempat di mana keamanan datang bulan karena tidak adanya orang-orang jahat atau ideide kebencian tetapi karena adanya hadirat Allah yang melingkupi Anda dan kuasa Allah yang kudus yang sanggup memulihkan Anda. Itulah keamanan yang Anda cari selama ini yaitu aman dalam lindungan yang Mahakuasa (Mazmur 91). Duduk diam dalam lindungan Allah. Tempat yang penuh dengan kemuliaan-Nya.

Kepemimpinan Situasional Menurut Hersey dan Blanchard

http://almaulidta.blogspot.co.id/2012/06/teori-kepemimpinan-situasional-hersey.html

Paul Hersey dan Kenneth Blanchard (1977) menyimpulkan bahwa kebanyakan dari aktifitas pemimpin ke dalam 2 dimensi perilaku:
1. Inisiasi struktur (task actions)
2. Hubungan aksi maintenance (relationship of maintenance actions)

Teori situasional-kepemimpinan yang mereka ajukan, mengasumsikan bahwa salah satu dari keempat kombinasi dari perilaku kepemimpinan yang ditunjukkan pada gambar 5.6 bisa saja menjadi efektif ataupun tidak efektif, tergantung kepada situasi yang ada. Hal ini tergantung dari tingkat kedewasaan kelompok tersebut.
Teori kepemimpinan situasional, teori ini dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Kepemimpinan situasional menurut Harsey dan Blanchard adalah didasarkan pada saling berhubungannya diantara hal-hal berikut: Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pimpinan dan tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukan dalam melaksankan tiugas khusus, fungsi atau tujuan tertentu (Thoha, 1983:65).
Model ini didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan diagnosis bagi seorang manajer tidak bisa diabaikan , seperti terlihat pada “Manajer yang berhasil harus seorang pendiagnosis yang baik dan dapat menghargai semangat mencari tahu”. Apabila kemampuan motif serta kebutuhan bawahan sangat bervariasi , seorang pemimpin harus mempunyai kepekaan dan kemampuan mendiagnosis agar mampu membaca dan menerima perbedaan- perbedaan itu.
Manajer harus mempu mengidentifikasi isyarat- isyarat yang terjadi di lingkungannya tetapi kemampuan mendiaknosis belum cukup untuk berperilaku yang efektif. Manajer harus mampu untuk malakukan adaptasi kepemimpinan terhadap tuntutan lingkungan dimana dia memperagakan kepemimpinannya. Dimana seorang manajer harus mempunyai flesibelitas yang bervariasi. Kebutuhan yang berbeda pada anak buah membuat dia harus diberlakukan berbeda pula, walaupun banyak praktisi yang menganngap tidak praktis klau dalam setiap kali mengambil keputusan harus terlebih dahulu mempertimbangkan setiap variable situasi.
Dasar model kepemimpinan situasional, adalah:
a)      Kadar bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin (perilaku tugas).
b)      Kadar dukungan sosio emosional yang disediakan oleh pemimpin (perilaku hubungan).
c)      Tingkat kesiapan atau kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka dalam mencapai tujuan tertentu.

Khotbah: Pakaian bersih Berdasarkan Zakharia 3:1-10 oleh Hengki Wijaya

Pakaian bersih diidentikkan dengan pakaian putih karena bersih. Tampak noda dengan sudah bila memakai baju putih. Mungkin kebanyakan orang akan memilih tidak berpakaian putih karena lebih mudah kotor. Bila hal ini menjadi sebuah ilustrasi dalam kehidupan rohani kita maka kita cenderung untuk tidak mau mendekati Allah untuk dikuduskan karena berasumsi bahwa sebentar saja pakaian putih yang diberikan Allah untuk kita kenakan akan menjadi kotor kembali dan akhirnya tidak mudah dibersihkan. Anggapan tersebut salah karena Allah adalah kudus maka Dia ingin kita juga kudus maka Dia akan menguduskan kita dan menjaga kita tetap kudus bila kita memahami bahwa pakaian putih itu kotor apabila sengaja kita bermain di lumpur dan tempat yang kotor. Ada kalanya kita terjebak dalam kekotoran, tetapi itu tidak berarti pakaian putih, bersih itu harus kotor terus dan menjadi rusak? Allah mengenakan pakaian bersih untuk menandakan bahwa kita adalah ciptaan yang baru sebab kita telah dimampukan oleh darah Kristus menjadi ciptaan baru. Yang baju lama sudah ditanggalkan, baju kotor sudah dicuci bersih dengan darah-Nya yang mahal.

Allah yang telah menguduskan kita untuk memiliki akses langsung masuk ke hadirat Tuhan. Jangan sia-siakan anugerah besar ini untuk berjumpa dengan Allah. Dia telah memberikan baju yang bersih dan menaruhkan Roh-Nya yang kudus untuk membawa kita masuk dalam hadirat Tuhan yang luar biasa.

Doa: Allah Bapa, terima kasih karena telah menyebut saya sebagai milik-Mu. Terima kasih atas anak-Mu Yesus Kristus dan Roh Kudus yang mendiami (abiding in me). Terima kasih Tuhan Yesus untuk kasih setia-Mu dan kebangkitan-Mu yang ajaib untuk membuktikan bahwa Allah yang kusembah adalah Allah yang hidup dan menguduskan, menyembuhkan, memulihkan dan jadi Raja yang akan datang bagiku.

Injil Kemurahan oleh Living Life Edisi 23 Mei 2016

 Belakangan ini, beberapa orang memperlihatkan bahwa keadilan sosial adalah sebuah persoalan yang terpisah dari pesan Injil dan karenanya merupakan milik dunia di luar pelayanan gereja. Meskipun saya mengakui bahwa Injil lebih dari sekadar tentang memedulikan kebutuhan orang miskin dan tertindas, tetapi juga memperjelas bahwa penerima Injil tidak boleh mengabaikan ketidakadilan sosial yang ada di sekitar kita. Yesus sebagai aktivis sosial yang memedulikan orang lain, mengasihi orang lain. Berkali-kali Yesus bekerja menurut cara-Nya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan emosional orang-orang yang dilayaninya, dan karenanya membuat kasih Allah nyata bagi orang-orang yang Dia selamatkan.  Keselamatan adalah terutama dan beriringan berjalan dengan kasih-Nya yang memerhatikan dan memedulikan kebutuhan jasmani dan emosional sesamanya. Bahkan melalui kasih-Nya orang dapat menjadi percaya kepada-Nya. Ini bukanlah injil sosial dan injil kemanusiaan, tetapi injil kemurahan karena kasih-Nya yang begitu besar yang menyelamatkan dan mengasihi orang yang Dia selamatkan.

Panggilan untuk kembali

Allah telah menjanjikan pertobatan bagi Anda, tetapi Dia belim menjanjikan penangguhan hukuman Anda kelak." Augustine dari Hippo.

Artinya Anda dan saya harus bertobat karena Anda akan berhadapan dengan Hakim adil. Selalu terngiang adanya undangan untuk bertobat. Bertobat adalah panggilan untuk kembali seperti halnya kisah anak yang hilang dan anak sulung yang ikut hilang. Ada yang pergi meninggalkan Bapa dan ada yang tidak meninggalkan Bapa tetapi tidak mengenal Bapa-Nya. Sungguih ironis bahwa keduanya terhilang. Satu karena memang keinginan untuk menjauh dari Bapa-Nya tetapi yang satu terhilang karena ketidaktahuan statusnya di dalam keluarga Bapa-Nya.

Bertobat terlalu dibuat menakutkan bagi banyak pengkhotbah. Sehingga bertobat itu karena ketakutan kepada Tuhan bukan karena menghormati tuhan dan menghargai kasih karunia-Nya. Tuhan mengundang kita untuk kembali kepada-Nya. tidak ada jalan lain untuk kembali selain melalui Dia.  Dia memiliki keinginan untuk menguduskan Anda kembali untuk Anda dapat menemuinya kembali dalam hidup Anda. Kerinduan Anda akan Dia akan dipuaskannya bila Anda mau saja kembali maka selanjutnya Dia yang akan menjemput Anda seperti anak yang hilang itu. Anda tidak perlu menjual mahal untuk kembali. Dia akan mengambilmu kembali dari jerat iblis dan membasuhmu dengand arah-Nya yang mahal untuk menguduskanmu dan menjadikanmu anak-anak terang dan dipakai bagi kemuliaan-Nya. Inilah arti panggilan kembali yaitu bertobat yang sesungguhnya. Panggilan Allah yang penuh kemurahan yang harus kita bagikan dan saksikan akan kebaikan-Nya kepada dunia yang sangat membutuhkan pemulihan dan pendamaian dari kristus untuk memilki akses berjumpa dengan Allah Bapa pemilik hidup kita sekalian.

Gereja Anda atau Gereja Kristus

apakah Anda bangga dengan gereja Anda atau mungkin juga Anda sangat fanatik dengan gereja Anda? pertanyaan berikutnya adalah apakah Anda bersedih bila harus meninggalkan gereja Anda atau Anda lebih bersedih bila Anda meninggalkan Tuhan dan Anda masih ada di gereja yang Anda sayangi? Sekarang untuk menjawab itu Gereja ANda milik siapa? Milik Anda atau ,milik Kristus. Sah-sah saja dan wajar bila Anda betah berada di gereja Anda. Mungkin Anda diperhatikan oleh gembala. Mungkin pengajarannya cocok dengan Anda. Anda bertumbuh di gereja tersebut. Sekali gerejaku maka tetap ke mana pun kupergi gerejakulah yang terbaik. Berhati-hati dengan keputusan Anda. tidak ada yang sempurna karena gereja itu bukan milik Anda sekali pun Anda adalah pencetus adanya gereja tetapi semua gereja adalah milik Kristus. Sejak semula apa yang ada di bumi adalah milik-Nya. Sangat baik Anda tidak berharap kepada gereja untuk memnuhi kebutuhan Anda dan bahkan Anda memberi bagi tuhan melalui gereja. Adalah salah kalau Anda memanfaatkan gereja untuk kepentingan saudara. Karena itu banggalah karena gereja adalah milik Allah dan bukan karena milik Anda. Allah akan membangun gereja-Nya di bumi dan alam maut tidak dapat  menghancurkannya. Sekali pun bangunannya hancur lebur tetapi manusia rohaninya selalu bergereja dan terpisah dari dunia karena Dia adalah pemilik gereja yang berasal dari surga.

Doa: Tuhan terima kasih telah membeli saya dengan darah kristus sehingga menjadi milik-Mu dan biarlah menjadi gereja-Mu dan bukan saya memiliki gereja-Mu untuki kepentinganku dan kemuliaanku dan mencari hidupd ari gerejamu adalah tujuan terutama tetapi bagaimana gerejamu menjadi alat yang efektif untuk memuliakan nama-Mu.

Khotbah: Injil Manusia

"Interpretasi yang salah dari Alkitab menyebabkan Injil Tuhan menjadi injil manusia, atau, lebih buruk, Injil Iblis." Jerome.

Injil manusia ini ada adalah akibat manusia atau orang percaya tidak mengikuti Injil sebenarnya yang berasal dari Tuhan Yesus dan mengikuti berhala dan ilah-ilah zaman ini yang disebut juga sebagai injil manusia karena mengikuti kehendak manusia dan bukan kehendak Allah.

Kuasa Injil Yesus Kristus tidak perlu diragukan lagi tetapi injil manusia adalah bertujuan untuk membangun kerajaan sendiri di muka bumi. Hal ini menjadi wajar karena bergesernya visi Allah menjadi visi manusia atau keinginan diri sendiri. Sangat sulit membedakannya mana yang termasuk kehendak manusia dan kehendak Allah karena harus mengalaminya barulah dapat mengetahui bahwa ini adalah keinginan manusia. Namun dapat dengan mudah juga diketahui yaitu dengan mengenal motivasinya melayaninya. Apabila mulai menerima pujian yang berlebihan dan berada di atas angin, kesombongan mulai mengintip dan mulailah segala keinginan mulai datang yang asalnya bukan dari Tuhan. Mungkin belum berbuah dosa tetapi sudah menjadi keinginan pri badi yang tersembunyi dan apabila tidak ditangani dengan benar kembali pada jalan-Nya dan kehendak-Nya akan berbuah masam di hadapan Tuhan. Oleh karena itu kita tidak mengikuti manusia dan apa yang manusia anggap indah dan manis tetapi kita mengikuti apa yang Tuhan taruhkan dan perintahkan dalam firman-Nya dan petunjuk-Nya melalui Roh-Nya yang tinggal di dalam hati kita.

Tips Lulus Tes Wartegg versi Hengki Wijaya

Tes Wartegg menjadi sulit apabila kita tidak pernah mempelajari dan kita tidak dapat berpikir lebih kreatif untuk menemukan kreasi baru untuk menjawabnya dan hanya berpatokan dari apa yang kita pelajari di internet atau buku tes wartegg. Oleh karena itu, setelah mengetahui maksud tes ini dilakukan maka berusahalah menjadi kreatif dan terus berlatih.

Cara Menjawab Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) - Tes WARTEGG merupakan salah satu Tes Psikotes / Psikometri yang sering diujikan dalam seleksi karyawan / tenaga kerja baru di Perusahaan. Dengan mudahnya akses internet dan penyebaran Informasi banyak sekali para pencari kerja yang ingin mendapatkan Panduan dan Tips Lulus Cara Mengerjakan Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) Dalam Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) ini, Anda akan diberikan delapan kotak berisi gambar yang belum selesai. Seperti gambar di bawah ini :

Test Pauli versi Hengki Wijaya

Setelah membuatnya dengan program di MS Word maka hasilnya seperti ini di MS Word untuk 5000 angka. Setelah itu kita akan menghitung angka di bawah ini. Dengan menjumlahkan angka di atas dengan dibawahnya dan hanya menuliskan bagian akhirnya. Contohnya 5+1 =6 selanjutnya 1+6 = 7 dan selanjutnya 6+7 = 3 hanya bilangan 3 saja yang ditulis dan angka puluhan 1 tidak ditulis. Demikian seterusnya. Apabila anda mengikuti tes ini maka Anda harus mengikuti instruksi yang ditetapkan oleh tes ini atau pengarahan dari pengawas tes. Selamat belajar!
 

Ester yang taat dan Haman yang panas hati oleh Hengki Wijaya

Cerita yang bermula dari Kitab Ester 2:19-3:6, hal ini saya coba reflesikan setelah mengikuti kegiatan Pendalaman Alkitab secara rutin. Memang pikiran saya cepat terlintas ketika memikirkan tentang Film Ester yang sudah saya tonton. Namun, kita harus setia dengan teks yang tersedia di Alkitab sebelum pikiran kita kemana-mana mencari sumber. Biarlah Alkitab menjawab dirinya sendiri.
Secara singkat penulis akan mengambil pelajaran penting untuk diterapkan dalam kehidupan kita masa kini.

1. Ketaatan kepada otoritas
 Ester taat kepada Mordekhai sejak kecil hingga dia menjadi ratu. Ketaatan itu dibuktikan dengan tidak memberitahukan asal usul. Dalam teks Ester tidak menanyakan mengapa harus menyembunyikan identitasnya, tetapi dia hanya taat saja apa yang diperintahkan kepadanya oleh Mordekhai. Pelajaran penting: Taatilah orang tuamu yang dapat dijadikan teladan sebab firman Tuhan berkata: "Hormatilah orang tuamu maka panjang umurmu dan kamu akan berhasil dalam hidupmu." Mordekhai bijaksana dengan apa yang dia ajarkan kepada Ester. Sekali pun dia mengetahui bahwa ajaran Yahudi tidak mengizinkan pernikahan campur, namun dia mengetahui kehendak Tuhan untuk bangsanya bahwa Ester akan dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya.

Minggu, 22 Mei 2016

Khotbah: Gembala yang baik oleh Hengki Wijaya

Ketika mendengar tentang gembala yang baik tentunya Anda akan berpikir tentang nas Alkitab yaitu Mazmur 23 dan Yohanes 10 atau bahkan Yehezkiel 34. Namun saat ini saya membawa Anda untuk berpikir tentang nas Yohanes 10:1-19. Injil Yohanes membawa kita untuk melihat tiga bagian dan satu bagian yang merupakan respons pendengar. Ketiga bagian itu adalah: 1) Ilustrasi tentang gembala yang baik (1-76; 2) Bagian kedua yesus sebagai gembala yang baik dibandingkan dengan pencuri dan perampok (7-10); 3) Penjelasan Yesus tentang bagaimana itu gembala yang baik seperti dirinya (11-18). Dan terakhir ini adalah respons pendengar yang terbagi dua yaitu kontra Yesus dan pro Yesus.

Pada bagian yang pertama Yesus tidak hanya menjelaskan ilustrasi gembala yang baik dan gembala yang jahat yang tentunya bukan seorang gembala. tetapi memberikan awasan bahwa sebagai domba yang baik atau jemaat yang baik tentunya dapat membedakan manakah ajaran yang baik yang bersumber dari gembala yang baik dan manakah yang tidak benar. Bila mereka mengetahui bahwa ajaran itu tidak benar maka seharusnya mereka tidak akan mendengar suara yang lain yang bukan dari gembalanya. Ternyata bahwa domba yang baik itu sungguh-sungguh mengikuti hanya gembalanya saja meskipun ada banyak gembala dan banyak domba yang da di padan rumput. (Mohon untuk menonton Youtube at https://youtu.be/e45dVgWgV64.  Atau Anda dapat melihat di https://youtu.be/Coq_grSFlNs. Domba yang baik akan mengikuti suara gembalanya dan tidak mengikuti suara yang lain dan bahkan menghindari suara asing yang lain. Namun apa yang dikatakan Yesus tetaplah tidak dimengerti oleh mereka.

Rabu, 18 Mei 2016

Khotbah: Belajar dari kisah Orang Buta Sejak lahir oleh Hengki Wijaya

Nas Injil Yohanes 9:1-43 berbicara tentang orang buta sejak lahir. Dari khotbah atas nas ini ada tiga bagian yang akan dibahas yaitu: 1) apakah orang buta ini yang berdosa atau orang tuanya yang berdosa sehingga menyebabkan keadaannya menjadi buta?; 2) Apakah setelah kebutaannya menjadi terang, maukah dia kembali kepada kegelapan?; dan 3) Apakah ada keberanian bagi orang percaya yang telah mengalami keselamatan dari Tuhan? Apakah mereka berdiam diri ketika sudah diselamatkan atau mereka bergerak dengan keberanian setelah melihat terang?

Keadaan buta menjadi melihat Terang untuk memuliakan Tuhan
Orang buta sejak lahir ini tidak pernah datang kepada Yesus untuk disembuhkan seperti kebanyakan yang terjadi dalam kisah Injil. Namun sebelumnya ada pertanyaan tentang hal yang biasa dialami dalam tradisi Yahudi. Kalau seorang mengalami kebutaan sejak lahir berarti ada dosa yang diperbuat atau yang diperbuat orang tuanya. Hal itu didasarkan pada Perjanjian Lama yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan nenek moyang dapat berdampak kepada keturunannya. Namun Yesus pada situasi tersebut menekankan bahwa apa yang terjadi pada orang buta itu bukan karena dosa, melainkan Allah ingin dinyatakan melalui orang buta tersebut. Hal itu terbukti bagaimana orang buta tersebut menjadi saksi bagi Yesus yang efektif dan juga menghadapi orang Yahudi.

Khotbah: Ambisi Rohani oleh Hengki Wijaya

Apakah ambisi rohani itu berbahaya bagi pertumbuhan rohani kita? Ambisi rohani diartikan sebagai suatu sikap yang tidak pernah puas dengan keadaan rohani yang biasa-biasa saja. percaya kepada Tuhan dengan beriman kepada-Nya tidaklah cukup untuk menyelesaikan dengan tuntas apa yang dikehendaki bagi diri kita di bumi ini. Kita sudah diselamatkan, namun bila kita tidak aktif untuk mendekatinya atau berambisi untuk serupa dengan-Nya maka respons kita terhadap-Nya adalah rendah. Menjadi serupa dengan Dia adalah dengan haus dan lapar akan Dia. Ada suatu dorongan untuk dipuaskan oleh Dia. Mulai berpikir seperti George Whitefield, penginjil besar abad ke delapan belas dan juga guru yang memimpin kebangunan Besar pernah berdoa, "Hari ini saya berdoa kepada Allah agar menjadikan saya orang Kristen yang luar biasa." Namun, ingatlah bahwa iman tidak bertumbuh secara otomatis. Melalui disiplin rohanilah kita tumbuh dalam keluarbiasaan, kedewasaan dan keefektifan. Dalam surat 2 Petrus 1:1-11, Petrus berbicara mengenai iman yang bertumbuh dan terus bertumbuh sejalan dengan rasa haus dan lapar akan kebenaran. Suatu ambisi rohani yang menggairahkan karena kasih dan kebaikan Kristus. Kasih karunia terus bertambah untuk membimbing kita kepada pertumbuhan rohani. Dalam bertumbuh secara rohani ada bagian tanggung jawab yang harus dilakukan untuk menambahkan kepada iman adalah kebajikan pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan dan kesalehan dan akhirnya kasih. Ambisi rohani kita akan berujung pada kasih Allah. Ada kasih Allah maka ambisi rohani itu terwujud.

Selasa, 17 Mei 2016

Khotbah: Menolak Iblis oleh Hengki Wijaya

"Ada dua kekeliruan yang setara dan bertentangan yang membuat kita dikalahkan oleh iblis. Yang satu tidak memercayai keberadaan mereka. Yang lainnya adalah memercayai dan merasakan ketertarikan berlebihan serta tidak sehat terhadap mereka" CS LEWIS

1 Petrus 5:8-14 adalah nas bagaimana respons orang percaya terhadap keberadaan iblis. Dalam bacaan ini, iblis digambarkan sebagai seekor singa yang mengaum dan mencari mangsa (ay. 8). Singa sering kali memangsa binatang yang lemah dan menyendiri. Memang pada saat kita sendiri kecenderungan terjadinya kesepian dan lemah dalam menghadapi godaan, ancaman dan makian yang dihembuskan iblis melalui suara, tindakan, perkataan dan perbuatan yang jahat. Banyak orang percaya mengalami serangan iblis dan tak berdaya karena iman yang punya dibangun di atas penegertian sendiri. Iman yang teguh sumbernya dari Yesus. Semua orang percaya pernah mengalami penderitaan yang sama dengan kita yaitu mengalami godaan yang kuat dari iblis. Namun, keadaan kita tidak bergantung pada apa yang kita rasakan, namun lebih penting untuk mengalami kasih Kristus Yesus. Kemuliaan Yesus yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Kamis, 12 Mei 2016

Khotbah: Pemimpin-Gembala oleh Hengki Wijaya

Bagaimanakah seharusnya menjadi pemimpin-gembala? Pemimpin gembala harus memiliki tiga hal yaitu kepemimpinan rohani, kepemimpinan, transformatif dan kepemimpinan hamba. Pemimpin-gembala memiliki tanggung jawab kepada kawanan dombanya dengan memberikan makanan rohani. Gembala harus menjaga diri dari motivasi yang tidak murni dari pengajarannya dengan mengajarkan dan melakukan kehendak tuhan. Tanggung jawab pastoral adalah bagian dari pelayanan-Nya. Mengapa? Karena apay yang dipercayakan bagi gembala adalah dari-Nya, milik-Nya dan bukan milik gereja, gembala, penatua apalagi pengusaha, ilmuwan dan orang-orang berpengaruh. gereja dalah milik Kristus bersama dengan domba-domba-Nya. Domba-domba yang benar apabila menghargai gembala-Nya dan memerhatikan kesejahteraan jasmaninya seperti gembalanya memerhatikan kesejahteraan rohaninya. Pemimpin gembala harus rendah hati dan merendahkan di bawah tangan Tuhan yang kuat sebab Dia yang menyuplai dan Dia yang memberikan hikmat untuk melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan oleh gembala dan jemaat. Gembala dalam hal ini pendeta membutuhkan dukungan jemaat untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Tujuan penghakiman Allah oleh Hengki wijaya

Mendengar kata penghakiman bagi orang percaya merupakan berita yang kurang baik atau kabar buruk. Namun penghakiman adalah konsekuensi dari ketidaktaatan. Kata-kata Petrus bahwa penghakiman dimulai dari rumah Allah (1Petrus 4:17). Penghakiman di sini bertujuan untuk memurnikan iman orang percaya apakah mereka tetap setia kepada Allah dan semakin dekat ataukah bahkan mereka menjadi jauh dari tuhan dan tidak lagi memercayainya. Allah menghakimi bangsa Israel di masa lalu untuk membawa mereka kembali kepada Allah yang memiliki mereka. Penghakiman membawa kepada pertobatan bukan sebaliknya. Bila Allah diberi label penghukum bukanlah sifat Allah itu sendiri hanya iblislah yang menghendaki demikian sebab dia pendakwa dan hakim yang tidak adil.

Khotbah: Menderita demi Kristus oleh Hengki Wijaya

Penderitaan bagi manusia adalah sebuah hal yang kebanyakan ingin dihindari dari pada dinikmati atau dijalani. Namun banyak pula orang mengetahui akibat perbuatan dan sikapnya dapat membuatnya menderita, tetapi berani ambil risiko untuk tindakannya tersebut. Dalam 1 Petrus 4:12-19. Bagi pengikut Kristus maka penderitaan itu harus ada di dalam kamusnya orang Kristen. Apakah seklamanya menderita atau kesenangannya menderita bukanlah hal diinginkan Tuhan bagi kita. Bagi orang percaya penderitaan itu adalah ujian iman, membuktikan ketekunan kita dalam iman Yesus Kristus. Apakah sungguh kita adalah murid Yesus ataukah kita hanyalah simpatisan atau penyorak dan bukan orang yang terlibat di dalamnya. Namun penderitaan yang dimaksudkan bukanlah penderitaan karena dosa dan kejahatan kita melainkan karena mengikut Kristus sehingga kita mengalami masalah, persoalan dan pergumulan hidup yang berkepanjangan.

Rabu, 11 Mei 2016

Khotbah: Saling mengasihi Berdasarkan 1 Petrus 3:1-12 oleh Hengki Wijaya

Bagaimana kematian Kristus membebaskan Anda untuk mati bagi diri Anda sendiri? Dalam nas ini dinasihatkan bagaimana pria dan wanita berperilaku supaya mereka  dapat mendahulukan orang lain terlebih dahulu dari pada dirinya sendiri. Apabila perempuan dapat memberikan teladan tanpa perkataan tetapi sikap dan perbuatan maka dapat memberkati orang-orang lain yang tidak taat kepada Tuhan supaya mendapat kemurahan Tuhan sehingga mereka pun diubahkan. Namun secara pribadi hubungan suami istri dapat pula mewakili hubungan jemaat dan Tuhan terlihat harmonis dan damai dapat memberikan pengaruh bagi orang yang belum mengenal-Nya.

Senin, 09 Mei 2016

Memahami diri Sebagai Konselor Kristen oleh Hengki Wijaya

Tulisan singkat ini adalah sebuah refleksi sederhana atas sebuah buku "Bela Rasa yang Dibagirasakan" oleh Prof Dr. Mesach Krisetya (Guru Besar UKSW). Beliau pakar konseling Kristen yang memberikan diri untuk pelayanan konseling berkesempatan hadir di kampus STT Jaffray untuk memberikan berkat ilmu bagi mahasiswa STT Jaffray. Kesempatan emas ini untuk melihat secara langsung beliau dengan dekat. Memang sedikit aneh sebagai fotografer kampus saya hanya memfoto beliau dan tidak meminta tanda tangan beliau dan tidak berfoto dengan beliau, tetapi menemukan sesuatu yang berharga untuk menjadi seorang konselor. Berikut ini hanya sepenggal pemikiran yang saya sadurkan melalui parafrase saya sendiri.

Akreditasi doktor Teologi S3 Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray

Memulai penyusunan Borang S3 di akhir Desember 2014 melalui surat keputusan Ketua STFT Jaffray tentang Pengangkatan Panitia Pengisian Borang Akreditasi S3  No. 94/SK/STTJ/XI/2014 dengan lampiran:

Ketua        : Pdt. Dr. Ivan Weismann Th. J. Weismann, M.Hum
Sekretaris  : Hengki Wijaya, M.Th

Anggota    : Pdt. Made Astika, Ph.D
                    Pdt. Dr. Daniel Ronda
                    Pdt. Dr. Peniel Maiaweng
                    Beatrix Tumbol, M.Si
                    Hendriana Anna Nanlohy
                    Nyoman Lisias Fernand Dju, S.Th

Jumat, 06 Mei 2016

Khotbah: Bersaksi Bagi Yesus oleh Hengki Wijaya

Memperingati Kenaikan yesus Kristus ke surga adalah hal yang selalu dirayakan oleh orang Kristen. Namun, ada yang terlupakan bahwa kepergiaannya ke surga dengan cara yang sama pula akan datang kembali ke dunia untuk menjemput mempelai-Nya. Adakah kita juga bersiap-siap menantikan kedatangan-Nya yang kedua ataukah kita hanya terdiam dan menjadikan Kristen sebagai agama dan KTP saja.

Yesus setelah kebangkitan-Nya mengingatkan murid-murid-Nya selama 40 hari akan datangnya saat yang begitu indah dan ajaib, namun bersamaan sat itu akan datangnya penderitaan seperti yang Yesus alami di atas kayu salib. Yesus harus pergi kepada Bapa untuk menyiapkan rumah bagi orang percaya. Namun kepergian-Nya itu membawa pengharapan yang besar yaitu Roh Kudus. Murid-murid-Nya mengingat bahwa ada saatnya hari itu akan datang. Mereka pun bertanya kepada Yesus, "Tuhan maukah Engkau memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jelas murid-murid-Nya bertanya karena Yesus terus-menerus memberitakan Kerajaan Allah kepada mereka namun maksud Kerajaan Allah itu disangkanya adalah kerajaan israel secara jasmaniah. Yesus menegaskan bahwa untuk urusan masa dan waktu adalah urusan Bapa. Tetapi kamu akan menerima kuasa apabila Roh Kudus turun atas kamu. Kuasa diberikan kepadamu untuk menjadi saksi dari Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Berbagai tafsiran dinyatakan dari ayat 8 ini. Bahwa yerusalem saat ini adalah keluarga kita hingga orang lain dan akhirnya sampai kepada orang lain yang sangat jauh dari kita (melakukan kegiatan misionaris). Roh Kudus sudah ada sekarang. Bila dulu orang-orang di Yerusalem menunggu maka saat ini apa lagi yang ditunggu, Roh Kudus sudah ada saatnya kata Yesus "Pergilah dan jadikan semua suku dan bangsa murid-Ku." Sakasikanlah Yesus bahwA Dia Tuhan Juruselamat, Pengudus, penyembuh dan Raja yang akan datang. Dia pergi ke Bapa dan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan mati apakah didapati hamba-hamba-Nya menggunakan talenta, karunia dan kelebihan yang banyak padanya untuk digunakan dan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Khotbah: Status Orang Percaya Berdasarkan 1 Petrus 2:1-10 oleh Hengki Wijaya

Orang percaya kepada Yesus adalah orang yang telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus. Oleh karena itu sudah sepantasnya hidup sebagai manusia baru yang telah membuang segala kejahatan dan segala macam kemunafikan dalam dirinya. Dan menjadi bayi yang selalu haus akan kebenaran yang murni dan berpikiran rohani supaya setiap orang percaya dapat bertumbuh dan beroleh keselamatan (ayat 2). menerima keselamatan karena imannya bertumbuh kepada Kristus dan hidup di dalam kristus. Tuhan merindukan orang percaya datang kepada-Nya dan mengecap kebaikan-Nya, kasih-Nya, kekudusan-Nya. Datang dan nikmati hadirat-Nya di mana tidak ada kejahatan tetapi hanya ada diri-Nya dan hadirat-Nya yang menyelimuti keberadaan kita sebagai orang percaya. Hal ini adalah bagian pertama yang dapat dinikmati oleh orang percaya sebagai status adalah sudah lahir baru oleh Roh Kudus dan haus akan air susu surgawi.

Selasa, 03 Mei 2016

Khotbah: Budaya Kristus oleh Hengki Wijaya

Berdasarkan nas 1 Petrus 1:13-25 tampak bahwa Rasul Petrus mengingatkan dan menasihati bagaimana orang percaya yang dipilih untuk hidup dalam ketaatan dan kekudusan sebab Allah yang memanggil orang percaya adalah kudus.

Dalam 1 Petrus 1:18, ungkapan yang diterjemahkan sebagai "cara hidupmu... yang kamu warisi dari nenek moyangmu" berasal dari dua kata dalam bahsa Yunani, anastrophes patroparadotou. Kata pertama anastrophes  adalah sebuah kata yang dipakai Petrus di sepanjang suratnya (1:15; 2:12; 3:1, 2, 16) untuk menunjuk pada perilaku dan cara menjalani hidup. Kata kedua patroparadotou, adalah sebuah kata yang menekankan pentingnya berpegang pada nilai-nilai adat tradisional yang diturunkan dari generasi sebelumnya.

Khotbah: Kepastian dalam Kekekalan oleh Hengki Wijaya

Kepastian akan kekekalan bagi orang percaya adalah benar. tetapi apakah di zaman sekarang orang percaya hanya percaya saja ataukah memang benar-benar mereka memercayainya. Marilah kita renungkan kebenaran firman Tuhan dari 1 Petrus 1:1-12. Dalam renungan living life edisi Mei 2016. Bagian ini dibagi menjadi dua bahwa kepastian dalam kekekalan setiap orang percaya kepada Tuhan yesus dibawa masuk ke dalam:

Kepastian dalam Predestinasi (1:1-2).
Rasul Petrus dalam awal suratnya menekankan bahwa orang percaya adalah orang dipilih oleh Allah. Petrus menekankan status orang percaya. Hal ini penting karena saat itu orang percaya sedang dalam penganiayaan. Petrus mau meneguhkan panggilan orang percaya untuk selalu taat kepada Allah dan janji kekekalan tetap berlaku kepada orang percaya yang setia percaya kepada Allah sekali pun dalam lembah kegelapan dan penderitaan akibat penganiayaan. Saat ini begitu banyak godaan, cobaan dan ujian yang dapat menggeser iman kepercayaan kita kepada Yesus Kristus. Dengan mengetahui bahwa kita telah diplih hal ini sebagai awasan dan jangkar bagi jiwa kita untuk selalu kuat dan berjaga-jaga di masa-masa yang sulit. Di tengah-tengah ketidakpastian maka ada kepastian di dalam Yesus dengan darah yang kudus, dan kebangkitan-Nya sehingga ada pengharapan akan hari yang kekal itu tiba bagi setiap orang percaya.

Khotbah: Siapakah Bapamu? Oleh Hengki Wijaya

8:37 “Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." 8:39 Jawab mereka kepada-Nya: “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. 8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” 8:42 Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. 8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. 8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. 8:45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. 8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? 8:47 Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.”