Belakangan ini, beberapa orang memperlihatkan bahwa keadilan sosial adalah sebuah persoalan yang terpisah dari pesan Injil dan karenanya merupakan milik dunia di luar pelayanan gereja. Meskipun saya mengakui bahwa Injil lebih dari sekadar tentang memedulikan kebutuhan orang miskin dan tertindas, tetapi juga memperjelas bahwa penerima Injil tidak boleh mengabaikan ketidakadilan sosial yang ada di sekitar kita. Yesus sebagai aktivis sosial yang memedulikan orang lain, mengasihi orang lain. Berkali-kali Yesus bekerja menurut cara-Nya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan emosional orang-orang yang dilayaninya, dan karenanya membuat kasih Allah nyata bagi orang-orang yang Dia selamatkan. Keselamatan adalah terutama dan beriringan berjalan dengan kasih-Nya yang memerhatikan dan memedulikan kebutuhan jasmani dan emosional sesamanya. Bahkan melalui kasih-Nya orang dapat menjadi percaya kepada-Nya. Ini bukanlah injil sosial dan injil kemanusiaan, tetapi injil kemurahan karena kasih-Nya yang begitu besar yang menyelamatkan dan mengasihi orang yang Dia selamatkan.
Pada masa keadilan dan kemurahan sangat kurang ini, peran gereja untuk memimpin dan menunjukkan kepada dunia arti mengasihi orang-orang dengan cara Allah. Kita dipanggil untuk menjadi tangan dan kaki Kristus. Mengatakan bahwa kita tidak punya waktu, sumber daya, atau kemampuan untuk mengejar keadilan hanyalah alasan saja. Kita sebagai orang percayatelah diberi begitu banyak: kasih karunia Allah melalui kayu salib, kemuliaan-Nya yang dijanjikan oleh kebangkitan-Nya dan Roh Kudus dicurahkan atas umat-Nya. Dia telah memperlengkapi kita dengan segala sesuatu yang kita perlukan untuk membawa keadilan, kemurahan, dan pada akhirnya Injil sampai ke ujung dunia.
"Tanggung jawab sosial menjadi sebuah as[pek yang bukan hanya untuk misi Kristen saja, tetapi juga pertobatan Kristen. Mustahil untuk sungguh-sungguh bertobat kepada Allah tanpa bertobat kepada sesama kita. John Stott.
Ucapan John Stott ini menegaskan bahwa pertobatan kepada Allah diiringi dengan pertobatan kepada sesama, seperti mengasihi Allah berarti pula mengasihi sesama. Namun yang terutama adalah mengasihi Allah selanjutnya dilanjutkan dengan mengasihi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar