Good News

Kamis, 12 Mei 2016

Khotbah: Pemimpin-Gembala oleh Hengki Wijaya

Bagaimanakah seharusnya menjadi pemimpin-gembala? Pemimpin gembala harus memiliki tiga hal yaitu kepemimpinan rohani, kepemimpinan, transformatif dan kepemimpinan hamba. Pemimpin-gembala memiliki tanggung jawab kepada kawanan dombanya dengan memberikan makanan rohani. Gembala harus menjaga diri dari motivasi yang tidak murni dari pengajarannya dengan mengajarkan dan melakukan kehendak tuhan. Tanggung jawab pastoral adalah bagian dari pelayanan-Nya. Mengapa? Karena apay yang dipercayakan bagi gembala adalah dari-Nya, milik-Nya dan bukan milik gereja, gembala, penatua apalagi pengusaha, ilmuwan dan orang-orang berpengaruh. gereja dalah milik Kristus bersama dengan domba-domba-Nya. Domba-domba yang benar apabila menghargai gembala-Nya dan memerhatikan kesejahteraan jasmaninya seperti gembalanya memerhatikan kesejahteraan rohaninya. Pemimpin gembala harus rendah hati dan merendahkan di bawah tangan Tuhan yang kuat sebab Dia yang menyuplai dan Dia yang memberikan hikmat untuk melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan oleh gembala dan jemaat. Gembala dalam hal ini pendeta membutuhkan dukungan jemaat untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.


"Apabila kita mencari reputasi dan kehormatan serta pengakuan, menjadi lebih sulit bagi kita untuk melihat Kristus." Yong Jo Ha.

Maksudnya adalah bika kita "mencari," sebab pengangkatn itu sumbernya dari Allah dan penurunan dari allah sumbernya maka kita tidak perlu mencarinya. Tetapi carilah dahulu kerajaan dan kebenaran-Nya maka semuanya ditambahkan. Menjadi gembala kita tidak mencari reputasi, popularitas bahkan kekayaan tetapi mencari kemuliaan-Nya dinyatakan dalam hidup dan pelayanan kita. Sungguh sesuatu yang sulit dilakukan oleh pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar