Good News

Kamis, 13 November 2014

Tema Khotbah: Hidup yang Penuh Pengharapan By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Hidup yang Penuh Pengharapan
Tanggal                :  15 September  2015
Nats                     :  1 Petrus 1:3-9
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang arti hidup yang penuh pengharapan dalam iman kepada Kristus supaya jemaat tetap memiliki pengharapan dalam situasi dan ujian yang tersulit sekalipun

Hidup yang penuh dengan pengharapan merupakan suatu tema yang membawa alam pikiran kita kepada suatu fenomena khusus tentang arti sebuah iman. Firman Tuhan ini datang kepada jemaat yang ada pada saat itu, justru pada saat mereka kehilangan pengharapan. Dunia dengan kemegahannya tidak dapat membeli dan memiliki pengharapan yang pasti tetapi menjadi sukacita bagi seseorang yang percaya kepada Kristus karena ada pengharapan yang pasti ketika dia mendapat tempat dan waktu untuk bertemu Tuhan Yesus di surga.

Dalam nats 1 Petrus 1:3-9 ini, Rasul Petrus memberikan suatu realita hidup dalam iman setiap pejuang iman agar tetap pada pengharapan yang semula. Pengharapan apa yang dimaksudkan? Petrus mengharapkan beberapa pengharapan: Pertama, pengharapan tentang keselamatan (1 Petrus 1:5,9). Tahapan keselamatan yang terdiri dari keselamatan awal dan keselamatan akhir, yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir (ay. 5), “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (ay.9). Kedua, pengharapan tentang warisan (ay. 4) yang tidak binasa, tidak cemar dan tidak layu. “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” (Galatia 4:7). Pengharapan ini adalah janji karena kita adalah keturunan Abraham, Ishak dan Yakub yang berhak menjadi ahli waris bagi yang mengasihi Dia. Ketiga, pengharapan tentang kemuliaan (ay. 7). “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1 Petrus 1:6-7).[1]


[1] Maurits Silalahi, Siraman Rohani: Kumpulan Khotbah Ekspositori (Makassar: Lembaga Penerbitan STT Jaffray, 2007), 79.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar