Tema Khotbah : Konsep Orang Percaya tidak
mungkin dirasuk setan
Tanggal : 14 Juli 2015
Nats : Roma 8:9;10:9-10
Tujuan : mengajarkan jemaat tentang perspektif yang benar
tentang orang percaya yang tidak mungkin dirasuk setan menurut Alkitab supaya
mereka mengetahui pengajaran yang benar sebagai orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus
Seringkali ada yang bertanya mengapa orang Kristen
yang katanya percaya Tuhan Yesus masih dapat dirasuki setan? Untuk menjawab hal
ini terlebih dahulu kita harus mengerti defenisi kerasukan setan dan defenisi orang
percaya. Istilah “kerasukan Setan” berasal dari kata Yunani daimonizomai. Kata ini telah diterjemahkan ke dalam kata
Inggris demon-possession (KJV). Kata
“possession,” menurut Oxford English Dictionary, berarti “the visible possibility of exercising over a thing such control as
attaches to lawful ownership.”[1] Definisi
tersebut menyiratkan suatu keadaan di mana iblis sedang menguasai kehidupan
orang yang dirasuknya dan menempatkan secara penuh di bawah kontrolnya.
Mengenai istilah “orang percaya,” ada semacam kesepakatan umum bahwa orang ini
seharusnya adalah orang yang telah mengenal Yesus Kristus dan mengakui-Nya
sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Orang percaya yang seperti ini juga disebut
sebagai “orang Kristen,” yang secara hurufiah artinya adalah “pengikut
Kristus.” Menjadi pengikut Kristus berarti menyatakan Kristus sebagai pemilik
hidup yang sah.[2]
Jika demikian apakah orang percaya dapat dirasuk setan? Jawabannya adalah
tidak. Kalau demikian kriteria orang percaya yang tidak mungkin dirasuk setan.
Pertama, “Tetapi
kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam
di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik
Kristus” (Roma 8:9). Kedua, orang percaya yang sepenuhnya didiami oleh Roh Kudus tidak mungkin
dirasuk oleh setan, sebab statusnya sekarang adalah ciptaan yang baru dalam
Kristus (2Kor. 5:17), yang dimeteraikan oleh Roh Kudus (Ef. 4:30), yang didiami
oleh Roh Kudus (Rm. 8:9), dan yang telah menjadi bait Roh Kudus (1Kor. 6:19).[3] Ketiga, orang percaya yang telah
dilahirkanbarukan oleh Roh Kudus dan mengaku dengan mulutnya dan percaya di
hatinya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya (Roma 10:9-10).
[1] Dikutip dalam Clinton E. Arnold, 3 Crucial Questions about Spiritual Warfare
(Grand Rapids: Baker, 1998), 78. Arnold mendefinisikan “kerasukan Setan”
sebagai “the person is incapacitated and
no longer able to act on the basis of his or her own volition. Demon possession
is like being hijacked; two hostile intruder has taken over and the
unsuspecting victim has no ability to regain control” .
[2] Murni Hermawaty Sitanggang, Analisis
Kritis Terhadap Konsep Kemungkinan Orang Percaya Dirasuk Setan (Malang: Jurnal Veritas SAAT
Malang 9/2 Oktober 2008), 212.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar