Good News

Kamis, 13 November 2014

Doa dan Urapan By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Doa dan Urapan
Tanggal                :  09 Juni 2015
Nats                     :  Hakim-hakim 16:18-20
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat bahwa kedisiplinan berdoa yang benar menghasilkan urapan Allah yang berguna dalam kesatuan persekutuan dengan Allah dan pelayanan-Nya

Pertama, Firman Allah menyatakan bahwa urapan Roh Kudus menyanggupkan kita untuk melayani Allah (Keluaran 40:15). Doa saya tiap hari ialah, “Tuhan, janganlah sekali-kali Engkau mengangkat urapan-Mu dari diriku.” Saya menyadari bahaya yang terjadi bila urapan itu sampai terangkap. Pernyataan serupa dari hamba-Nya Billy Graham di tahun1950 berbunyi:

Saya telah memohon kepada Allah agar jika sampai ada suatu hari di mana saya harus berdiri di mimbar tanpa mengetahui adanya kepenuhan dan urapan Roh Allah dan berkhotbah tanpa belas kasihan dan api, maka saya ingin Allah menjemput saya pulang ke sorga. Saya tak mau hidup. Saya tak mau berdiri di mimbar dan berkhotbah tanpa kuasa Roh Kudus. Itu merupakan hal yang berbahaya.[1]

Kedua, kisah Simson merupakan suatu contoh. Ketika Roh Kudus meninggalkan hidupnya, dia menjadi seorang narapidana dan budak dari kaum Filistin, juga kehilangan penglihatannya. Alkitab menyatakan bahwa selagi dia tidur dia kehilangan urapan itu (Hakim-hakim 16:18-20). Tidur adalah lambang dari keadaan tanpa doa. Ketika Simson tertidur, kehancuran datang kepadanya. Janganlah kita mengabaikan doa agar kita tidak kehilangan urapan-Nya yang ajaib dalam kehidupan kita. Ketika kita berdoa atau bersekutu dengan Allah maka hal-hal yang luar biasa akan terjadi: Doa menghasilkan kekuatan rohani. Jadi, Anda akan memiliki kekuatan untuk bertahan dalam godaan dan dosa; doa menghasilkan keindahan dalam perjalanan kehidupan Anda bersama Tuhan. Itu akan menyingkirkan dosa dan membawa keindahan kebenaran pada hidup Anda; doa mendekatkan Anda dengan Tuhan dan memisahkan Anda dari hal-hal duniawi. Meskipun Anda berada di dunia, Anda tidak akan “meningglakan” dunia. Anda dan saya dipanggil untuk bangun atau tidak tidur dan aktif berjaga-jaga dalam kerajaan. Yesus dengan jelas menyebutkannya ketika Dia berkata “berjaga-jaga dan berdoa…” (Matius 26:41). Nabi Yesaya berkata, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” (Yesaya 60:1). Sebagai jemaat adalah tanggung jawab untuk bangkit dari tidur dengan berdisiplin doa sehingga urapan TUHAN turun atas kita yaitu kemuliaan TUHAN terbit atas kita.[2]


[1] Billy Graham, Revival in Our Time (Wheaton, IL: Van Kampen Press, 1950), 199.
[2] Benny Hinn, Darah, cet.ke-7 (Jakarta: Penerbit Immanuel, 2006), 67-69.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar