Tema Khotbah : Doa dan Urapan
Tanggal : 09 Juni 2015
Nats : Hakim-hakim 16:18-20
Tujuan : mengajarkan jemaat bahwa kedisiplinan berdoa
yang benar menghasilkan urapan Allah yang berguna dalam kesatuan persekutuan
dengan Allah dan pelayanan-Nya
Pertama, Firman Allah menyatakan bahwa urapan Roh
Kudus menyanggupkan kita untuk melayani Allah (Keluaran 40:15). Doa saya
tiap hari ialah, “Tuhan, janganlah sekali-kali Engkau mengangkat urapan-Mu dari
diriku.” Saya menyadari bahaya yang terjadi bila urapan itu sampai terangkap.
Pernyataan serupa dari hamba-Nya Billy Graham di tahun1950 berbunyi:
Saya telah memohon
kepada Allah agar jika sampai ada suatu hari di mana saya harus berdiri di
mimbar tanpa mengetahui adanya kepenuhan dan urapan Roh Allah dan berkhotbah
tanpa belas kasihan dan api, maka saya ingin Allah menjemput saya pulang ke
sorga. Saya tak mau hidup. Saya tak mau berdiri di mimbar dan berkhotbah tanpa
kuasa Roh Kudus. Itu merupakan hal yang berbahaya.[1]
Kedua, kisah Simson merupakan suatu
contoh. Ketika Roh Kudus meninggalkan hidupnya, dia menjadi seorang narapidana
dan budak dari kaum Filistin, juga kehilangan penglihatannya. Alkitab menyatakan
bahwa selagi dia tidur dia kehilangan urapan itu (Hakim-hakim 16:18-20). Tidur
adalah lambang dari keadaan tanpa doa. Ketika Simson tertidur, kehancuran
datang kepadanya. Janganlah kita
mengabaikan doa agar kita tidak kehilangan urapan-Nya yang ajaib dalam
kehidupan kita. Ketika kita berdoa atau bersekutu dengan Allah maka hal-hal
yang luar biasa akan terjadi: Doa menghasilkan kekuatan rohani. Jadi, Anda akan
memiliki kekuatan untuk bertahan dalam godaan dan dosa; doa menghasilkan
keindahan dalam perjalanan kehidupan Anda bersama Tuhan. Itu akan menyingkirkan
dosa dan membawa keindahan kebenaran pada hidup Anda; doa mendekatkan Anda
dengan Tuhan dan memisahkan Anda dari hal-hal duniawi. Meskipun Anda berada di
dunia, Anda tidak akan “meningglakan” dunia. Anda dan saya dipanggil untuk bangun atau tidak tidur dan aktif berjaga-jaga dalam kerajaan. Yesus dengan
jelas menyebutkannya ketika Dia berkata “berjaga-jaga dan berdoa…” (Matius
26:41). Nabi Yesaya berkata, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu
datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” (Yesaya 60:1). Sebagai jemaat adalah
tanggung jawab untuk bangkit dari tidur dengan berdisiplin doa sehingga urapan
TUHAN turun atas kita yaitu kemuliaan TUHAN terbit atas kita.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar