Good News

Kamis, 13 November 2014

4 Hukum Rohani dari Saat Teduh (Intimacy with God) By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  4 Hukum Rohani dari Saat Teduh (Intimacy with God)
Tanggal                :  11 Agustus 2015
Nats                     :  Yesaya 28:23; Mazmur 119:15-16;33-34; Yohanes 14:15
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang prinsip-prinsip hukum rohani dalam saat teduh supaya jemaat memiliki disiplin rohani dan bertumbuh imannya dalam Yesus Kristus

 Disiplin rohani sangat penting untuk membuktikan ketaatan kita kepada Tuhan dan kebergantungan kita kepada Allah. Banyak istilah dalam doa pribadi seperti doa syafaat, doa permohonan, doa dalam hadirat Tuhan dan doa saat teduh. Namun, yang sering kita dengar doa pribadi adalah doa saat teduh. Saat teduh adalah hal yang harus dilakukan oleh semua orang Kristen yang sudah diselamatkan melalui iman di dalam Yesus. Saat teduh adalah waktu untuk berjumpa dengan Allah melalui Alkitab. Apakah anda mengetahui 4 hukum rohani dari saat teduh?

Pertama, Allah rindu memiliki hubungan pribadi dengan Anda (Intimacy with God). Allah adalah Allah yang berbicara (Yesaya 28:23;Yeremia 10:1). Allah merencanakan segala sesuatu yang terjadi dan rencana-Nya diselesaikan melalui umat pilihan-Nya. Orang Kristen yang telah dipilih Allah harus selalu hidup dengan mendengarkan suara-Nya. Itu adalah esensi kehidupan Kristen, hubugan pribadi dengan Allah melalui firman-Nya. Kedua,kita memiliki hubungan pribadi dengan Allah dengan mendengarkan Allah dan hidup berpusat pada-Nya (Mzm. 119:15-16;119:97). Saat teduh adalah waktu yang direncanakan untuk membangun hubungan pribadi dengan Allah dengan berdoa kepada-Nya dan merenungkan Alkitab. Ketika Anda mendengarkan suara Allah tiap hari melalui saat teduh, Anda akan mulai mengerti pikiran-Nya, rencana-Nya dan kehendak-Nya. Ketiga, kita harus merenungkan dan mengerti apa yang dikatakan Allah dalam firman-Nya (Mazmur 25:4;119:33-34). Untuk perenungan firman Allah yang efektif, kita mencari hal-hal berikut dalam teks: seperti apa Allah itu, apakah dosa dan kelemahan yang sedang menghukum kita, kata-kata yang menyatakan ketaatan, kata-kata yang mengandung janji, kata-kata yang memberikan penjelasan, penyataan dan sesuatu yang baru dengan pertolongan Roh Kudus. Keempat, kita harus menerapkan secara praktis apa yang telah Allah katakan dalam hidup kita melalui perenungan tersebut (Yohanes 14:15; 1Yoh. 5:3). Firman Allah harus diterapkan secara praktis dalam kehidupan kita bagaimana kita harus hidup sebagai orang percaya.[1]


[1] Ki-Hoon Lee, Apakah Anda Tahu 4 Hukum Rohani dari Saat Teduh?(Sydney: Sydney Onnuri Church)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar