Good News

Rabu, 12 November 2014

Manfaat Takut akan Tuhan By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :   Manfaat Takut akan Tuhan
Tanggal                :  01 Maret 2015
Nats                     :  Amsal 1:7;9:10;15:33;14;27;10:27
Tujuan                 :  Mengajarkan jemaat tentang arti tentang takut akan Tuhan dan manfaatnya bagi orang percaya apabila mereka takut akan Tuhan

Alkitab menggunakan beberapa kata untuk mengartikan takut atau ketakutan.  Yang paling umum ialah Ibrani “yir’a” dan “pakhad” Yunani “fobos”.  “Secara teologis dapat dikemukakan empat yang utama; ketakutan yang kudus, takut diperbudak, takut kepada manusia, dan yang disegani”.[1] Takut akan TUHAN berarti merasa gentar (ngeri) atau segan terhadap yang Mahatinggi, Mahamulia, Mahakudus, dan Mahakuasa.  “takutakan TUHAN merupakan ketakutan yang kudus, dimana sikap ini adalah dampak dari pengenalan orang percaya akan Allah yang hidup”.[2]
Takut akan Tuhan adalah kesadaran akan kekudusan, keadilan dan kebenaran-Nya sebagai pasangan terhadap kasih dan pengampunan-Nya, yaitu: mengenal Dia dan memahami sepenuhnya siapakah Dia (bd. Ams. 2:5).  Takut akan Tuhan berarti memandang Dia dengan kekaguman dan penghormatan kudus serta menghormati-Nya sebagai Allah karena kemuliaan, kekudusan, keagungan, dan kuasa-Nya yang besar (Flp. 2:12).[3]
Ada beberapa manfaat yang kita peroleh karena kita takut akan Tuhan yaitu: pertama, hikmat. “Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan; Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal yang mahakudus adalah pengertian” (Amsal. 9:10; 15:33). Kedua, pengetahuan. “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (Amsal. 1:7); “Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN” (Amsal 1:29). Ketiga, kehidupan. “Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut”. (Amsal. 14:27).  Keempat, umur panjang. “Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek” (Amsal. 10:27). [4]



[1] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, (Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1995), 438-439.
[2] Ibid.
[3] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 2000), 286.
[4] Ril Tampasigi dan Peniel Maiaweng, Tinjauan Teologis tentang Takut akan Tuhan Berdasarkan Kitab Amsal dan Implementasinya Dalam Hidup Kekristenan (Makassar: Jurnal Teologi dan Pastoral Jaffray Vol. 10, No. 1, April 2012), 136-140.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar