Good News

Kamis, 13 November 2014

Perpuluhan: Pemberian bagi Tuhan By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Perpuluhan: Pemberian bagi Tuhan
Tanggal                :  28 Juli 2015
Nats                     :  Imamat 27:30-34; 2 Korintus 9:6-8
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat/hamba Tuhan/pelayan Tuhan tentang perspektif yang benar mengenai perpuluhan dan tujuan perpuluhan supaya jemaat Tuhan memiliki sikap yang rela memberi dan berkorban untuk pekerjaan Tuhan


Perpuluhan adalah memberi sepersepuluh dari harta kepemilikan kepada Tuhan sebagai rasa syukur atas segala berkat-Nya yang kemudian digunakan untuk menopang pelayanan (menyokong penghidupan orang-orang Lewi sebagai pelayan diBait Suci). Namun demikian di masa sekarang ada saja yang tidak menyetujui tentang perpuluhan dan ada pula yang sangat menyetujui perpuluhan namun dalam praktiknya disalahgunakan oleh “oknum” yang mencari keuntungan sendiri.
Pertama, dalam Perjanjian Lama perpuluhan menjadi suatu lambang ketaatan bangsa Israel pada ketentuan Tuhan. Tujuan dari perpuluhan dalam Perjanjian Lama adalah mengajar umat Tuhan untuk selalu mengutamakan Allah dalam hidupnya sesuai dengan Ulangan 14:23. Kedua, dalam Perjanjian Baru perpuluhan tidak disebutkan lagi sebagai aturan khusus dalam PB, namun konsep perpuluhan dikembangkan menjadi lebih luas lagi, yaitu memberi (giving) sebab keuangan merupakan aspek penting dalam pelayanan yang tak dapat diabaikan. Mengapa jemaat Tuhan harus memberi? Karena selain pelayanan butuh dukungan dana (1Kor. 9:14), orang-orang miskin dan berkekurangan perlu diperhatikan (Gal. 2:10), lagipula banyak memberi tidak akan membuat umat Tuhan berkekurangan karena Tuhan berjanji Ia yang akan menjadi sumber segala berkat dan akan melipatgandakannya bagi mereka yang setia (2Kor. 9:10), asalakan umat Tuhan memberi dengan sukarela, tanpa merasa terpaksa (2Kor. 9:7).[1]
Bila kita melakukan perpuluhan dengan didasari kasih kepada Allah dan rasa syukur kita kepada-Nya, dengan rela dan tidak bersungut-sungut sesuai dengan 2 Korintus 9:6-8; 5:14, maka hal itu dibenarkan. Bagaimanapun tetap diperlukan suatu system keuangan yang sistematis dan sehat sebagai sumber penghidupan hamba-hamba Tuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan mereka di dalam Tuhan. Untuk memnuhi hal ini, dibutuhkan peran serta seluruh jemaat Tuhan tanpa terkecuali. Tuhan sudah memberikan berkat bagi jemaat-Nya sehingga tidak berlebihan jika umat Tuhan juga perlu ambil bagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, baik lewat berkat yang Tuhan beri maupun lewat kehidupannya.


[1] Murni H. Sitanggang, Teologi Biblika tentang Perpuluhan (Malang: Jurnal Veritas SAAT Malang Vol. 12/1 April 2011),  24-28.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar