Good News

Minggu, 24 Juni 2018

Kemenangan dalam 2 Samuel oleh Hengki Wijaya

Lebih dari pemenang. Itulah judul sebuah lagu rohani. Allah memberikan kemenangan kepada Daud kemana pun ia pergi. Allah ada di pihak Daud, Allah menyertai Daud. Daud tidak sempurna dan seringkali memutuskan tindakannya sendiri, namun dia belajar cepat untuk memperbaikinya. Beberapa sikap Daud yang dapat diteladani adalah:

1. Kepercayaan kepada Allah adalah sungguh-sungguh percaya sepenuhnya bukan sebagian sehingga dia mengalami banyak kemenangan dalam hidupnya. Dia memercayai Allah dengan sungguh.
2. Ketaatannya kepada Allah yang sesuai dengan kehendak Allah. Bertanya kepada Allah untuk menaatinya bukan sebaliknya.
3. Kesetiaannya telah ditunjukkannya kepada Saul dan terlebih kepada Allah. Sekalipun dia terjatuh namun dia kembali kepada Allah. Sekalipun dia melakukan kesalahan dia pun bangkit kembali karena dia mengetahui Allah menerimanya dan selalu setia kepadanya maka dia pun setia kembali kepada Allah. Kesetiaan Daud adalah kesetiaan untuk kembali kepada Allah ketika dia tahu bahwa dia salah dan jatuh dalam dosa.

Implikasi praktis

1. Kepercayaan kepada Allah adalah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah bukan sebagian dan melakukan apa yang dikehendakinya dan bukan keinginan kita sendiri.
2. Ketaatan yang dimaksud di sini adalah ketaatan pada apa yang hendak dilakukan Allah bukan apa yang kita kehendaki dan sudah benar di hadapan manusia.
3. Kesetiaan kepada Allah adalah melakukan apa yang Allah kehendaki sekalipun manusia mengaanggap itu sebagai kehinaan karena kemenangan itu asalnya dari Allah. Allah yang menjadi panji-panji kita yang berperang bagi kita untuk memberikan kemenangan.

Jumat, 22 Juni 2018

Publikasi Online Hengki Wijaya oleh Hengki Wijaya

Sejak saya mulai serius untuk menggeluti jurnal dan publikasi maka saya pun bertekad dengan kemampuan yang seadanya tetapi terus belajar dan memublikasikan tugas-tugas dan karya atau ide hingga menyelesaikan S2 di STF Jaffray Makassar. Yang menjadi figur inspiratif seperti pak Daniel Ronda, pak Yakob Tomatala, pak Peniel Maiaweng dan banyak lagi dosen yang menulis jurnal terindeks Scopus. Singkat saja cerita saya kali ini, saya lagi mau terbitkan buku saya di Google books secara online.  Jalan-jalanlah menelusuri link di bawah ini pasti akan terpacu untuk menulis.

https://www.researchgate.net/profile/Hengki_Wijaya3

https://scholar.google.com/citations?user=X_SX50MAAAAJ&hl=en

Minggu, 17 Juni 2018

Mengekspor data dari Google Scholar ke Researchgate.net

Kasus ini terjadi karena kita terlebih dahulu telah membuat google scholar dan terindeks artikel kita di google scholar dengan ditandainya menyala atau terdapat abstraknya oleh google scholar. Namun kita menginginkan supaya dengan mudah diekspor ke researchgate.net tanpa harus mengetik ulang dan memasukkan datanya maka dapat dilakukan dengan mengekspor data. Biasanya artikel di researchgate,net dapat terbaca Google Scholar (GS) berkisar empat bulan atau bisa saya lebih cepat.
Untuk lebih jelasnya saya menyarankan Anda membaca blog rekan saya di bawah ini:
http://fsyifaul.blogspot.com/2016/09/eksport-from-google-scholar-to.html

Selamat belajar dan berhasil

Mengenal Sifat-sifat Allah dan mensyukurinya oleh Hengki Wijaya

Melalui bacaan 2 Samuel 7:18-29 kita akan belajar bagaimana seorang Raja Daud bersyukur kepada TUHAN Allah. Seringkali bergantian kata yang digunakan Tuhan ALLAH, TUHAN Allah, TUHAN semesta alam. Namun kali saya lebih mereflesikan secara praktisnya saja walaupun itu juga penting dalam tinjauan teologisnya.
 Secara singkatnya poin-poinnya tertulis sebagai berikut.

1. Allah yang besar (ayat 22). Sebab itu Engkau besar ya Tuhan ALLAH. ALLAH Dia besar yang telah melakukan hal terbesar dalam hidup Daud dan kini dalam hidup orang percaya. Demikian pula yang datang melebihi kebesaran Daud yaitu Yesus yang adalah ALLAH.

2. Allah yang membebaskan (ayat 23). Allah yang membebaskan Daud dari musuh-musuh-Nya yang dahulu kala membebaskan bangsa Israel dalam perbudakan yang kini membebaskan kami dari perbudakan dosa oleh Yesus Kristus.

3. Allah yang memberikan berkat (Jehovah Jireh). Allah yang mengokohkan keturunan Daud sampai lahirnya Yesus Kristus yang mengokohkan keturunan hingga saat ini kita diadopsinya menjadi orang percaya dan menerima berkat keselamatan yang luar biasa. Amin

Mengindeks Jurnal atau repository, blog ataupun researchgate.net ke Google Scholar

Tulisan ini bertujuan supaya semua tulisan kita yang ada di jurnal berbasis Open Journal System (OJS) atau repository, ataupun blog pribadi dan lainnya dapat terbaca di google scholar. Begini caranya.

1. Masukkan alamat ini ke https://partnerdash.google.com/partnerdash/d/scholarinclusions?visit_id=1-636648292041353250-1781111074&rd=1#p:id=new


 2. Pilih tipe website dengan mengklik salah satunya. Misalnya mau klik OJS atau yang lainnya.


3. Selanjutnya muncul kata continue, lalu klik dan muncul  kata Google Scholar inclusion checklist:


lalu diminta untuk checklist semuanya

4. Lalu mengisi number of articles dan kita memilih 5000+ supaya banyak kapasitasnya.
5. Mengisi alamat website seperti ojs atau reserachgate.net pada list of publication page
misalnya:
https://www.researchgate.net/profile/Hengki_Wijaya3

6. Mengisi contact name dan email kita supaya dikirimkan pemberitahuannya.

7. memasukkan alamat contoh artikel misalnya
https://www.researchgate.net/publication/323691993_Ringkasan_dan_Ulasan_Buku_Analisis_Data_Penelitian_Kualitatif_Prof_Burhan_Bungin.pdf

Minimal satu artikel lalu SUBMIT selesailah tugas Anda dan Anda akan mendapatkan pemberitahuan dari google dari 

Selamat mencoba



Jumat, 15 Juni 2018

The honesty of a servant of God by Hengki Wijaya

The honesty of a servant of God
Anyone ever sinned and fell in sin. In this brief reflection, we will all learn how we should behave as we are expressed in the word of God and man and the law.

First, the mistake made by the servant of God is to let sin exist within him. Actually, the servant of God knows that what he does is sin. But the sin did not admit it. God's Word clearly states "That the sin recognized is forgiven by God because the God we worship is a faithful and just God.
The modest humility is here for the servant of God.
Second, let the known sin concealed to some extent revealed then acknowledged. That is a big problem for the servant of God when it is so. Once again do not let one sin become a lot of sin in the future because the sin is kept just like that God does not know it. You are mistaken sooner or later that the stink is smelly and you have been infected with a deadly illness. This reflection may cause us to resolve our sins from the very beginning so that we are not affected and depressed by sin. The sin name remains sin. No big or small sins are all called sin. Be honest in the sight of man then you will be able to be honest in the sight of man and have the ability to repent before God and man.

Kejujuran seorang hamba Tuhan
Siapa pun pernah berdosa dan jatuh dalam dosa. Dalam renungan singkat ini, kita semua akan belajar bagaimana seharusnya kita bersikap ketika kita dinyatakan berdoasa oleh firman Tuhan dan manusia serta hukum yang berlaku.

Pertama, Kesalahan yang dilakukan oleh hamba Tuhan adalah membiarkan dosa ada dalam dirinya. Sebenarnya hamba Tuhan tersebut mengetahui bahwa apa yang dibuatnya adalah dosa. Namun dosa itu tidak diakuinya. Firman Tuhan jelas berkata "Bahwa dosa yang diakui diampuni oleh Allah sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia dan adil.
Kerendahan hatilah yang penting di sini bagi hamba Tuhan.
Kedua, membiarkan dosa yang diketahui disembunyikan hingga suatu saat terungkap barulah diakui. Hal tersebut menjadi masalah besar bagi hamba Tuhan bila bersikap demikian. Sekali lagi jangan membiarkan satu dosa menjadi banyak dosa di kemudian hari karena dosa itu disimpan saja seperti bahawa Allah tidak mengatahuinya. Anda keliru cepat atau lambat bau busuk itu terciun dan Anda sudah didapati terjangkit penyakit berdosa yang mematikan. Renungan ini kiranya menyadarkan kita untuk menyelesaikan dosa sejak awal supaya kita tidak terkena dan tertekan akibat dosa. Yang namanya dosa tetap dosa. Tidak ada dosa besar ataupun kecil, semuanya disebut sebagai dosa. Jujurlah di hadapan manusia maka Anda akan mampu jujur di hadapan manusia dan memiliki kemampuan bertobat di hadapan Allah dan manusia.


Jumat, 08 Juni 2018

What is the difference between compassion and pity? Question by Hengki Wijaya

what is the difference between compassion and pity?

Konstantinos Karampelas says “The way I understand it, compassion is more of understanding how the other one feels and share feelings. Pity is just feeling sorry, without necessarily understanding and sharing feelings.”

Nicholas J. Shudak, “In following Konstantinos, compassion is literally a "suffering with" somebody else or with the "other" in terms of an immediate and existential situation or context, or because of a past experience that allows one to "suffer with" another. Pity comes from a position of superiority or authority over the other, whether real or imagined. So, I agree with you that they are not the same. If I am compassionate it is because I do not pity another.”

Keith Ford says, “I would concur with Nicholas regarding pity developing from a position of authority and superiority. I work in the field of mental health nursing and regard myself as compassionate but have never (knowingly) demonstrated pity, for the very reasons mentioned. Your question also bears resemblance to similar debates concerning empathy and sympathy - sympathy like pity may be a reaction to a person or situation where empathy and compassion can be developed and used in a more productive and helpful manner in my opinion.”

I think that all the previous answers point to crucial differences between compassion and pity. As I see it, compassion can be equated to empathy and it involves two components: (1) a cognitive component; and (2) an effective or emotional component. In other words, when compassion or empathy is the case we should be able, first, to identify what another is feeling or experiencing (e.g., feeling good or happy, or feeling bad and unhappy) -- the cognitive component of empathy -- and, second, to share another's feeling, the affective component of empathy or compassion. Literally, pity means to feel sorry for another's situation without necessarily sharing his/her emotional or affective state. So, compassion and pity are two different reactions to another's physical or psychological situation. The former has a positive tone that does not exist in the latter. To have pity of another reminds me of patronizing and a vertical relation. Compassion and empathy remind me of a horizontal relation. If a were in a bad situation, I would like to have nearby compassionate people, not people that feel sorry for my bad situation. Literally, sympathy means suffering from somebody else. As I see it, in contrast to empathy, sympathy does not involve a cognitive component for it is, say, a visceral reaction. There is accumulated evidence that shows that babies are capable of sympathy, for example, to cry when another baby is crying, but not of empathy. All that said, it should be mentioned that there is a huge literature about the differences between compassion and pity, and empathy and sympathy. This literature points more to controversy than consensus, which is no surprise to me because psychological concepts are, in contrast, for example, to physical concepts, elusive concepts (Orlando M Lourenço).


Berpikir seperti Pemain Catur

Apabila ada seorang bertanya kepada Anda maka ada dua hal yang tersurat di pikiran orang yang bertanya kepada saudara adalah pengantar masuk ke dalam inti pembicaraan, selanjutnya barulah menyatakan keinginan hatinya. Artinya basa-basi dulu, selanjutnya berbicara dengan tujuan keinginan yang disampaikan dapat terpenuhi. Namun jawaban tidak yang didapatkan akan membuat rencana lain dikeluarkan maka jawaban tidak dapat menjadi lebih tajam lagi dengan penolakan dan argumen pedas kepada yang bertanya. Artinya pemberi jawaban berpikir seperti orang yang bermain catur. Yang kedua adalah datang untk meminta nasihat yang nantinya dipertimbangkan dan bukan datang untuk menolak dan hanya mencari pembenaran. Ketika ada orang yang datang untuk mencari kemudahan maka kita perlu melakukan gerakan satu dua tiga langkah sebelum pemberi pertanyaan atau penanya. Tentunya yang bertanya juga menyediakan banyak tanggapan dan bahkan penerima jawaban berusaha untuk membaca arah pemikir yang sudah merencanakan sebelumnya. Secara positif membaca gerak geriknya dalam menyusun rencana dan niat hatinya.