Good News

Jumat, 15 Juni 2018

The honesty of a servant of God by Hengki Wijaya

The honesty of a servant of God
Anyone ever sinned and fell in sin. In this brief reflection, we will all learn how we should behave as we are expressed in the word of God and man and the law.

First, the mistake made by the servant of God is to let sin exist within him. Actually, the servant of God knows that what he does is sin. But the sin did not admit it. God's Word clearly states "That the sin recognized is forgiven by God because the God we worship is a faithful and just God.
The modest humility is here for the servant of God.
Second, let the known sin concealed to some extent revealed then acknowledged. That is a big problem for the servant of God when it is so. Once again do not let one sin become a lot of sin in the future because the sin is kept just like that God does not know it. You are mistaken sooner or later that the stink is smelly and you have been infected with a deadly illness. This reflection may cause us to resolve our sins from the very beginning so that we are not affected and depressed by sin. The sin name remains sin. No big or small sins are all called sin. Be honest in the sight of man then you will be able to be honest in the sight of man and have the ability to repent before God and man.

Kejujuran seorang hamba Tuhan
Siapa pun pernah berdosa dan jatuh dalam dosa. Dalam renungan singkat ini, kita semua akan belajar bagaimana seharusnya kita bersikap ketika kita dinyatakan berdoasa oleh firman Tuhan dan manusia serta hukum yang berlaku.

Pertama, Kesalahan yang dilakukan oleh hamba Tuhan adalah membiarkan dosa ada dalam dirinya. Sebenarnya hamba Tuhan tersebut mengetahui bahwa apa yang dibuatnya adalah dosa. Namun dosa itu tidak diakuinya. Firman Tuhan jelas berkata "Bahwa dosa yang diakui diampuni oleh Allah sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia dan adil.
Kerendahan hatilah yang penting di sini bagi hamba Tuhan.
Kedua, membiarkan dosa yang diketahui disembunyikan hingga suatu saat terungkap barulah diakui. Hal tersebut menjadi masalah besar bagi hamba Tuhan bila bersikap demikian. Sekali lagi jangan membiarkan satu dosa menjadi banyak dosa di kemudian hari karena dosa itu disimpan saja seperti bahawa Allah tidak mengatahuinya. Anda keliru cepat atau lambat bau busuk itu terciun dan Anda sudah didapati terjangkit penyakit berdosa yang mematikan. Renungan ini kiranya menyadarkan kita untuk menyelesaikan dosa sejak awal supaya kita tidak terkena dan tertekan akibat dosa. Yang namanya dosa tetap dosa. Tidak ada dosa besar ataupun kecil, semuanya disebut sebagai dosa. Jujurlah di hadapan manusia maka Anda akan mampu jujur di hadapan manusia dan memiliki kemampuan bertobat di hadapan Allah dan manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar