Good News

Selasa, 26 Juli 2016

Dosa Mengingini: Refleksi tentang Ketamakan diri

Kata mengingini selalu mengganggu bagi manusia yang tidak ingin berubah dari sifat yang serakah, iri dan jahat. Keinginan menjadi mematikan apabila hal tersebut berlawanan dengan kehendak Tuhan. Adalah lebih baik tidak berurusan dengan pekerjaan Tuhan yang melibatkan Anda sebagai hamba-Nya dan pelayan apabila Anda belum mematikan keinginan di dalam diri Anda. Keinginan mata, keinginan daging dan keinginan lainnya seperti mengingini istri sesamau, umah, mobil dan lainnya.

Dosa Akhan adalah salah satu contohnya dan contoh yang lain yang sama dengannya adalah penyembahan berhala. Dosa Akhan tidak hanya berakibat bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi komunitas, bangsanya. Dosa Ananias dan Safira dalam Perjanjian Baru adalah contoh konkrit betapa dosa yang mengambil bagian yang diberikan kepada Tuhan dapat berakibat kematian. Mencuri dan mengambil dan mengingini adalah dosa tetapi mengambil kepunyaan Allah adalah lebih berbahaya karena berurusan dengan otoritas Allah yang mutlak.

Oleh karena itu, jadilah orang yang hidup sederhana dan rendah hati di saat Anda berada di titik terendah maupun pada saat Anda dipercayakan pada titik teratas. Selesaikan dosa dan mintalah pengampunan kepada Allah dan berdoa untuk diberikan kekuatan untuk tetap mengingini Dia di atas apapun dan jangan pernah menyerah atas godaan dan pencobaan.

Rabu, 13 Juli 2016

HAri 21: Injil Yohanes 21

Tugas Anda: Membaca pasal 21 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 21:2-3: "Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa."
Renungan Hari Ini
Saya menganggapnya cukup menarik dan membuat bersemangat bahwa di dalam ayat ini, hanya tiga nama murid Yesus yang disebutkan, si penyangkal dan si peragu! Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Natanael telah meragukan jika ada sesuatu yang baik berasal dari Nazaret, dan Tomas hidup dalam ketidakpercayaan dan keraguan akan hidup Kristus yang telah bangkit hingga dia mendapatkan bukti yang benar-benar nyata. Tetapi, Yesus memanggil mereka "anak-anak" dalam ayat 5, dan memutuskan untuk menunjukkan kasih-Nya yang tidak bersyarat dalam bahasa cinta yang dapat mereka pahami: ikan!
Petrus, yang mungkin masih menyalahkan dirinya sendiri karena menyangkal Yesus tiga kali, mengatakan, "Aku pergi menangkap ikan." Teman-temannya memutuskan untuk pergi bersamanya. Setelah menunggu semalaman, mereka tidak menangkap apa-apa. Tetapi, Yesus muncul di hadapan mereka dan memutuskan untuk menunjukkan kasih-Nya sekali lagi dengan cara yang benar-benar memberkati mereka. Dia memberi tahu mereka untuk melemparkan jala di sisi lain dari kapal. Mereka bisa saja keras kepala dan merasa gengsi, lalu mengatakan, "Itu gila. Kami adalah nelayan yang ahli. Kami tahu apa yang kami lakukan. Melemparkan jala ke sisi lain dari kapal tidak akan menangkap apa-apa." Tetapi, mereka memilih untuk melakukan yang dikatakan pria ini, sebelum mereka mengetahui bahwa pria itu adalah Yesus! Bukankah Anda juga menyukai rincian itu? Tangkapannya sangat banyak hingga mereka menghitung ikannya -- 153 -- seperti nelayan sejati! Malahan, tangkapan itu sangat luar biasa hingga "Mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan." Mereka tidak bisa memuji diri mereka sendiri.
Saat Yesus berbagi sarapan bersama mereka pagi itu, kata-kata perpisahan-Nya kepada Petrus, yang diketahui oleh banyak dari kita sebagai murid-murid yang menyangkal Kristus, adalah: "Gembalakan domba-domba-Ku," dan "Ikutlah Aku!"
Apakah Anda sebelumnya pernah menyangkal Kristus dengan kata-kata, tindakan Anda, atau kesempatan yang Anda lewatkan untuk membela Yesus? Pernahkah Anda merasa putus asa dan bertanya-tanya jika Anda akan bisa meminta maaf pada-Nya? Kuatlah! Allah mengetahui kelemahan kita, dan Dia memanggil kita "anak-anak." Saat kita hampir menyelesaikan Tantangan 21 Hari, Yesus berbicara kepada Anda dan saya. Dia berkata, "Apakah engkau mengasihi Aku?" Jika kita dapat menjawab dari dalam hati kita, "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau," kemudian Yesus berkata kepada kita semua, "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Hari 20: Yohanes 20

Tugas Anda: Membaca pasal 20 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 20:31: "Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."
Renungan Hari Ini
Saat Anda membuka Injil Saku Anda pada Yohanes pasal 20, perhatikan kata-kata "KUBUR YANG KOSONG." Bukankah seluruh iman kita berdasarkan pada tiga kata yang luar biasa ini? Bagaimana hati Anda menanggapi pernyataan yang luar biasa ini? Perhatikan bagaimana pasal ini terbagi menjadi beberapa bagian: Yesus muncul di hadapan Maria Magdalena, Yesus muncul di hadapan murid-murid, dan Yesus muncul di hadapan Tomas. Dalam setiap bagian pasal ini, kita melihat tanggapan mereka terhadap kubur yang kosong.
Tanggapan Maria Magdalena terhadap kubur yang kosong adalah tetap berada di dekat kubur dan menangis. Dia harus menemukan tubuh Kristus. Dia ingin berada di dekat-Nya dan merawat tubuh-Nya. Yesus menampakkan diri-Nya di hadapannya dengan memanggil namanya, "Maria." Dia kemudian memberitahunya untuk pulang dan memberitakan pesan ini kepada murid-murid-Nya, yang dengan luar biasa dipanggilnya sebagai "anak-anak."
Tanggapan murid-murid terhadap kubur yang kosong adalah berlari dan bersembunyi dalam ketakutan akan orang-orang Yahudi. Mereka belum mengetahui apa yang terjadi, tetapi mereka yakin bahwa itu akan menjadi masalah bagi mereka. Yesus menampakkan diri-Nya di hadapan mereka secara misterius muncul dalam ruangan tempat mereka bersembunyi dan mengatakan, "Damai sejahtera bagi kamu!…Terimalah Roh Kudus."
Tanggapan Tomas terhadap kubur yang kosong adalah keraguan. Dia keras kepala; "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan ... aku tidak akan percaya." Yesus mendengar pernyataan Tomas meskipun dia tidak secara fisik hadir saat Tomas mengatakannya. Tetapi, kita melihat tanggapan luar biasa Yesus kepada Tomas seminggu kemudian saat Dia secara misterius muncul kembali di hadapan murid-murid dan berkata pada Tomas, "Lihatlah tangan-Ku."
Bagaimanakah tanggapanmu hari ini terhadap kubur yang kosong? Semoga seperti pernyataan terakhir Tomas, "Ya Tuhanku dan Allahku!"

Hari 19: Yohanes 19

Tugas Anda: Membaca pasal 19 dari Injil Yohanes

Ayat Kunci

Yohanes 19:19: "Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.""
Renungan Hari Ini

Salah satu kata yang berulang dalam pasal 19 adalah kata "raja." Dari mana Pilatus dan serdadunya mendapat ide untuk menyatakan Yesus sebagai "Raja orang Yahudi"? Dalam Yohanes 18:33-37, Pilatus memanggil Yesus untuk datang di hadapannya dan bertanya, "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Yesus menjawab, "Aku adalah raja." Lalu, seorang raja memiliki kerajaan. Kerajaan adalah tempat di mana kata-kata Raja berkuasa penuh. Apa yang diinginkan Raja akan terjadi. Jika saya mengatakan Yesus adalah Raja saya, maka saya harus menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini pada diri saya sendiri: "Apakah kata-kata Yesus memiliki kekuasaan penuh atas hidup saya? Apakah Dia mendapatkan hal-hal yang diinginkan-Nya dalam hidup saya?" Kecuali saya menempatkan diri di posisi untuk mendengar kata-kata-Nya setiap hari, saya akan terus dikuasai oleh keinginan duniawi dan bukan keinginan Allah untuk hidup saya. Saat Anda menyelesaikan pasal 19 ini, sisihkan waktu untuk menuliskan semua hal yang telah ditanggung Raja Anda bagi Anda, dimulai dari ayat satu. Anda akan benar-benar bersemangat dengan latihan ini. Terkadang, Anda membutuhkan pengingat baru mengenai hal-hal yang telah ditanggung Yesus Kristus bagi kita.

HAri 18: Yohanes 18

Tugas Anda: Membaca pasal 18 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 18:4: "Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?""
Renungan Tantangan 21 Hari
Berapa kali saya telah membolak-balik ayat ini tanpa menyadari hati Yesus untuk semua manusia? Yesus mengetahui sejak saat Dia memasuki taman Zaitun bahwa Yudas akan segera muncul dengan banyak serdadu untuk menangkapnya (Yohanes 13:27). Dia tahu bahwa saat Dia melangkah keluar, dia akan memulai perjalanan-Nya ke kayu salib. Yesus tidak menunggu para serdadu itu untuk menemukan-Nya. Dia melangkah keluar dan mengatakan, "Akulah Dia." Dia sudah siap untuk meminum cawan yang telah diberikan Bapa kepada-Nya. Langkah-Nya berarti kehidupan kekal bagi Anda dan saya.

Hari 17: Yohanes 17

Tugas Anda: Membaca pasal 17 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 17:3: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."
Renungan Tantangan 21 Hari
Bertumbuh di rumah seorang pendeta, saya mengundang Yesus Kristus ke dalam hidup saya pada usia yang sangat muda karena saya ingin hidup kekal bersama Yesus. Saya menginginkan hidup kekal yang dijanjikan Yesus dalam Yohanes 3:16. Tidak pernah terbayangkan oleh saya, bahwa saya dapat merasakan kehidupan kekal sebelum saya sampai di pintu surga! Hidup yang kekal selalu jauh di masa depan... hingga suatu hari, Roh Kudus membuka mata saya untuk melihat kata kerja dalam Yohanes 17:3, "Inilah hidup yang kekal itu..." Apa? Hidup kekal dapat dimulai sekarang? Saya pikir saya harus meninggal terlebih dahulu! Bagaimana bisa? Kemudian, Yesus memberikan kami berita yang paling luar biasa: hidup yang kekal berasal dari pengenalan terhadap Allah dan Dia. Jika saya ingin merasakan hidup kekal yang lebih awal, saya dapat mulai hari ini dengan fokus untuk lebih mengenal Allah melalui kata-kata dan kehidupan Yesus.

Hari 16: Yohanes 16

HARI 16
Tugas Anda: Membaca pasal 16 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 16:1 & 33: "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku."
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku."
Renungan Hari Ini
Saya sudah tidak dapat menghitung berapa kali saya telah melakukan Tantangan 21 Hari dengan menggunakan Injil Yohanes. Tetapi, saya selalu terkagum-kagum dengan cara Roh Kudus menunjukkan hal-hal baru pada hati saya yang sedang mencari. Hari ini, frasa berulang "Semuanya ini Kukatakan kepadamu…" mengundang perhatian saya. Di dalam setiap ayatnya, saya harus kembali ke ayat-ayat sebelumnya untuk melihat hal-hal yang dikatakan Dia pada saya.
Apakah yang dikatakan Yesus kepada kita agar kita tidak tersesat? Untuk menjawabnya, Anda harus kembali dan membaca ulang pasal 15. Hanya untuk tinjauan, buatlah daftar semua hal yang diberitahukan Yesus kepada Anda sehingga Anda tidak akan tersesat. Yesus mengetahui bahwa hati kita dapat dengan mudah tersesat. Saya menyukai kenyataan bahwa Dia sangat mengasihi saya hingga memberi tahu saya cara agar tidak tersesat.
Selanjutnya, tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda sendiri, "Apakah yang Yesus inginkan untuk saya ketahui, sehingga saya dapat mengalami kedamaian dalam hidup saya?" Bacalah kembali pasal ini dan buatlah daftarnya. Yesus tidak hanya ingin membantu kita agar tidak tersesat, tetapi Dia ingin kita mengetahui kedamaian-Nya di dalam hidup kita. Kedamaian terbesar kita berasal dari hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Perhatikan kata-kata, "dalam Aku," dalam ayat 33. Dalam nama-Nya, dan hanya dalam nama-Nya, kita menemukan kedamaian abadi.

HAri 15: Yohanes 15

Ayat Kunci

Yohanes 15:10 &12 & 17: "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku."
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu."
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Renungan Hari Ini
Salah satu aspek dari menerima kasih adalah merasa terlindungi dan aman. Sebagai orang tua, saya mengasihi anak-anak saya. Bagian dari tanggung jawab saya adalah untuk melindungi mereka dari bahaya. Karena saya lebih tua dan lebih bijaksana, saya harus membuat peraturan (perintah) untuk memastikan keselamatan mereka. Peraturan seperti, "Jangan menyentuh pembakar yang panas di kompor; jangan bermain di jalan; jangan melompat ke sisi kolam renang yang dalam sebelum Anda belajar berenang." Saya tidak memaksakan peraturan ini karena saya ingin menjadi Ibu yang jahat, tetapi karena saya mengasihi anak-anak saya dan saya ingin melindungi mereka dari bahaya.
Allah adalah Bapa kita. Dia mengasihi kita melebihi hal-hal yang dapat kita bayangkan. Dia ingin melindungi kita dari bahaya. Karena Dia lebih bijaksana dibanding kita. Dia telah memberikan peraturan (perintah) pada kita untuk memastikan keselamatan kita, bukan karena Dia ingin menjadi jahat, tetapi karena Dia ingin yang terbaik bagi kita. Dua kali Dia memerintahkan kita, "Saling mengasihi" Apakah saya mematuhi perintah ini? Apakah saya mengasihi semua orang di sekitar saya; semua rekan kerja saya, semua tetangga saya, dan semua orang yang pergi ke gereja bersama saya? Apakah saya mengasihi orang yang berada di sebelah kita?

Selasa, 12 Juli 2016

Hari 14: Yohanes 14

Tugas Anda: Membaca pasal 14 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 14:7 -9: "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?""
Renungan Hari Ini
Sebentar saja, bayangkan diri Anda berada di situasi Filipus, tetapi ubahlah namanya menjadi nama Anda. "_________, sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.'Kata _________ kepada-Nya: 'Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.' Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, ________, namun engkau tidak mengenal Aku?"
Berapa lama Yesus telah menjadi bagian dari hidup Anda? Apakah Anda benar-benar mengenal-Nya seperti yang seharusnya? Ayat-ayat ini memberi tahu kita bahwa kita dapat benar-benar mengenal Yesus. Jika kita mengenal-Nya, maka kita mengenal Bapa, titik!
Saat Anda melanjutkan Tantangan 21 Hari, ingatlah untuk tetap fokus untuk mengetahui semua hal yang dapat Anda ketahui tentang Yesus. Dengan mengamati tindakan-Nya dan mendengarkan kata-kata-Nya, Anda akan mendapatkan pengetahuan tentang Allah. Yesus hidup dan berbicara dengan pernyataan Allah. Pemikiran bahwa saya dapat benar-benar mengenal Allah dari alam semesta melalui keintiman dengan Yesus adalah hak istimewa yang luar biasa. Kejarlah hubungan Anda dengan Yesus dengan kerinduan. Itu adalah hal yang layak dikejar!

Senin, 11 Juli 2016

Hari 13: Yohanes 13

Tugas Anda: Membaca pasal 13 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 13:37-38: "Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.""
Renungan Hari Ini
Akhir-akhir ini, seorang pemuda, Nick, yang telah mengenal keluarga saya, datang ke rumah kami untuk berenang di sore hari. Saya memutuskan untuk menyisihkan waktu dari jadwal saya yang sibuk untuk duduk di beranda kami dan berbicara dengannya. Di tengah-tengah percakapan kami, dia bertanya jika saya memiliki sesuatu untuk diminum. Siang itu, saya baru saja membuat satu teko penuh es teh seduh yang segar dan sejujurnya, saya sedang tidak ingin membagikannya. Teko terakhir yang saya buat kemarin, menghilang tanpa saya sempat meminumnya sehingga saya memutuskan untuk mengawasi teko itu karena alasan saya yang egois. Tanpa memberitahukan kebohongan apa pun, saya memberi tahu Nick bahwa saya hanya memiliki air atau susu. Jadi, dia mengatakan bahwa dia minta segelas air. Saat saya menuangkan segelas air es, saya membenarkan diri di dalam pikiran saya bahwa saya pantas menyimpan es teh itu untuk diri saya sendiri; karena sayalah yang membuatnya. Saya memutuskan untuk mengabaikan rasa bersalah dari keegoisan saya di dalam hati saya dan memberikan air es kepada Nick dan bukan es teh.
Pernahkah Anda berada di situasi yang hampir sama, saat Anda menyimpan sesuatu untuk diri Anda sendiri dan tidak memberikan semuanya kepada Tuhan?
Sering kali di pagi hari, saya duduk sendiri bersama Yesus untuk mengetahui hati-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Saya sering kali ingin berkata kepada-Nya, "Tuhan, aku akan memberikan hidupku untuk-Mu!" Tetapi hari ini, Dia akhirnya menanggapi dengan cara yang tidak terduga hingga hati saya menangis dan Dia mengatakan, "Apakah kau benar-benar akan memberikan hidupmu untuk-Ku? Sejujurnya, kau bahkan tidak bisa memberikan segelas es teh untuk-Ku!" Aw, sakit rasanya.

Senin, 04 Juli 2016

Injil Yohanes 12:20-36 (Kematian Yesus yang mengubah segalanya) oleh Hengki Wijaya

Mendengarkan khotbah dari nas Yohanes 12:20-36 yang diberikan tema Kematian Yesus yang mengubah segalanya. Apa yang Yesus ubahkan. Banyak hal yang Tuhan Yesus ubahkan dari kematian-Nya. Banyak orang-orang Yunani yang mencari Dia. Hal ini mewakili orang-orang yang datang dari luar Yahudi (seluruh dunia). Mereka mencari Yesus dan murid-murid-Nya menyampaikan kepada Yesus dan Yesus menyebutkan bahwa "Sudah saatnya Anak manusia dimuliakan." Yesus juga memberikan perumpamaan bahwa bila satu biji gandum tidak mati maka tidak akan menghasilkan banyak buah dan tetap satu saja. Yesus mau memberitahukan bahwa kematian-Nya akan memberikan dampak yang besar yaitu multifikasi diri-Nya yaitu pelipat gandaan diri-Nya dalam wujud orang-orang yang mengikut diri-Nya atau murid-murid-Nya. Yesus haru menyerahkan hidup-Nya bagi kita supaya Dia dapat menjadi lebih banyak. Dengan tubuh manusianya dia tidak Mahahadir di segala tempat, tetapi dengan kematian dan kebangkitan-Nya memberikan suatu pengharapan akan datangnya penghibur yang dijanjikan yaitu Roh Kudus-Nya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia tinggal dan berkarya dalam setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Refleksi film Rohani WAR ROOM oleh Hengki Wijaya

Film ini mengingatkan kita bahwa kehidupan ini adalah medan peperangan. Hidup perlu strategi dalam mengalahkan musuh yang sesungguhnya yaitu iblis dan sekutunya. Iblis yang dselalu datang mencuri, dan membinasakan. Yang selalu datang mendakwa dan mengambil damai di hati kita. Setiap orang memiliki pergumulan yang berbeda tetapi apakah kita bereaksi seperti layaknya seorang tentara Allah atau kita hanya orang yang menganggap kehidupan rohani sebagai kegiatan rutinitas seperti halnya bekerja di kantor, bersantai, olahraga dan lainnya. Kita harus menjadikan doa sebagai napas kehidupan orang Kristen untuk memenangkan peperangan. Bila Anda dapat memberi makan tubuh Anda makanan fisik, mengapa Anda tidak memberi jiwa Anda makan rohani yaitu doa dan firman Tuhan. Renungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Berikan waktu Anda untuk Tuhan dan jangan menghabiskan waktu Anda untuk bertengkar dan melakukan aktivitas yang menguras dompet Anda dan waktu Anda untuk hal-hal yang sia-sia. Mulailah berdoa untuk keluarga, teman, institusi Anda. Bayar harganya untuk sebuah terobosan doa yang sungguh-sungguh dan janganlah bersikap suam-suam kukuh. Ibarat kopi yang panas dan diberi air dingin dan menjadi hangat saja dan Anda tentunya tidak akan meminumnya demikian juga Allah menghendaki kita "panas" atau Roh kita membara dengan-Nya.

Yesus adalah Tuhan dan Raja yang akan datang (Yohanes 12:12-19) oleh Hengki Wijaya

12:12  Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 12:13 mereka mengambil daun-daun palem, w  dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,  Raja Israel!  " 12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai.  "12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu,   tetapi sesudah Yesus dimuliakan,   teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia. 12:17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. 12:18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.  12:19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia.

Dalam anugerah-Nya dapat berdiri di hadapan jemaat untuk mengkhotbahkan bagian ini. Bagian ini diceritakan adalah lima hari sebelum penderitaan-Nya. Pada hari sebelumnya ada perayaan di rumah sahabat-Nya Lazarus di mana di sana kita melihat bagaimana Maris memberikan yang terbaik bagi Tuhannya dan Dia (Yesus) menyatakan bahwa semua itu sebagai persiapan penguburan-Nya. Keesokan harinya Yesus dieluk-elukan di Yerusalem. Yesus dieluk-elukan di Yerusalem adalah penggenapan Kitab Daniel tentang Mesias (Juruselamat). Perhitungan yang sangat tepat sebagai tanda deklarasi Yesus adalah Mesias. Hosana! arting selamatkan sekarang (save now). Orang-orang saat itu menyerukan untuk keselamatan secara politik bahwa Yesus akan menjadi Raja sekarang yang sangat sesuai dengan impian mereka dan kehendak mereka. Namun, Yesus memang menyelamatkan mereka dengan kematian-Nya dan keselamatan kekal yang lebih besar dari pada apa yang mereka pikirkan. Orang-orang yahudi mengetahui bahwa inilah penyelamat mereka yang akan menyelamatkan dari penjajahan kekaisaran. Mereka melihat bahwa Yesus mampu melakukan perubahan atas apa yang mereka lalui dalam hidup mereka, namun Yesus mau memberikan mereka melebihi apa yang mereka pikirkan yaitu keselamatan kekal dan kedamaian di bumi.

Jumat, 01 Juli 2016

Hari 12: Yohanes 12

Ayat Kunci
Yohanes 12:7: "Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.;
Renungan Hari Ini
Wajar saja Lazarus, Marta, dan Maria mengadakan pesta besar atas nama Yesus. Jika saya mengalami kesedihan yang dialami Marta dan Maria -- memikirkan saudara laki-laki saya meninggal -- dan kemudian melihatnya dihidupkan kembali setelah empat hari, saya pasti akan mengadakan pesta makan malam besar juga. Perayaan itu pasti sangat besar! Maria dipenuhi dengan kasih dan rasa syukur hingga dia menuangkan parfum yang mahal di kaki Yesus dan membasuhnya dengan rambutnya.

Saya yakin bahwa ada orang-orang lain yang hadir selain Yudas Iskariot yang mempertanyakan cara Maria menyatakan kasihnya yang mendalam kepada Yesus dengan cara yang aneh dan menggelikan. Mungkin mereka tidak menyatakannya dalam perkataan seperti yang dilakukan Yudas, tetapi mungkin orang yang lain salah menilai kasih dan kesetiaannya dalam ruang tersembunyi di dalam hati mereka. Tetapi, Yesus mengetahui yang dipikirkan semua orang, dan Dia membela hati Maria dengan memberi tahu mereka untuk membiarkan dia melakukan hal itu.
Pernahkah Anda berada dalam pelayanan gereja tempat seseorang memuji Allah dengan cara yang sepertinya agak sedikit lepas kendali dan memalukan? Pernahkah Anda menghakimi orang itu di dalam hati Anda dan dalam hati berpikir, "Dia terlalu fanatik dalam pujiannya"? Saya pernah. Kata-kata Yesus, "Biarkanlah dia melakukan hal ini," memandang saya tepat di hadapan saya. Saya merasa Roh Kudus menyalahkan hati saya yang menghakimi. Saya diberikan pemahaman baru mengenai alasan mengapa beberapa orang memuji dengan cara yang lebih ekspresif dibandingkan dengan orang lain. Tanggapan kasih dan rasa syukur yang tulus akan dinyatakan dengan cara yang berbeda untuk sifat-sifat kita yang berbeda. Kita harus mengesampingkan prasangka kita dan membiarkan semua orang menyatakan kesetiaan mereka kepada Yesus dengan cara yang terbaik menurut mereka. Biarkan pestanya dimulai!

Pernikahan Beda Keyakinan? Tidak Boleh! oleh Hengki Wijaya

Zaman sekarang bahkan dulunya perbedaan keyakinan sering menjadi perdebatan yang sengit. Namun banyak juga yang menikah secara diam-diam karena perbedaan ini. Bahkan karena didasari cinta maka mereka tetap saja mau berbeda keyakinan. Atas dasar bahwa kita berasal dari satu Pencipta dan akan kembali kepada satu pencipta. Namun, penegasan itu bagi kita sebagai orang percaya adalah toleransi keyakinan. terlepas itu Anda menikah berbeda keyakinan dan menikah karena motivasi cinta, pekerjaan, kekayaan dan lainnya. Tetap saja Kristen tidak menyetujui hal tersebut namun kita tetap toleransi dengan keyakinan yang berbeda dalam hal menghargai dan menghormati keyakinan orang lain tanpa harus membuat keyakinan Anda dan saya menjadi melunak untuk menyatakan bahwa keyakinan semua orang adalah sama yaitu diajarkan untuk mengasihi.

Ada kalanya kita mendengar seseorang yang bertanya "Apakah boleh orang Kristen menikah dengan orang bukan Kristen?" Pertanyaan ini salah. Alasannya orang percaya yang bertanya ini ada kecenderungan untuk toleransi atau berubah setia dengan Yesus dan mencoba mencari pembenaran atas modus dan motivasi yang tidak benar. Seharusnya pertanyaannya, "Mengapa Anda mau menikahi orang non Kristen?" atau "Mengapa saya tidak boleh menikah dengan non Kristen?" Yang pertanyaan yang awal ditanyakan oleh orang percaya kepada orang percaya dan pertanyaan kedua ditanyakan orang percaya yang tidak mengetahui kebenaran firman Tuhan? Allah tidak melarang secara langsung pernikahan yang berbeda keyakinan namun secara jelas dikatakan menikah campuran, pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Tidak percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan. dan jalan keselamatan (Juruselamat) (2 Kor. 6:14). Allah membiarkan ciptaan-Nya mengenal satu dengan lainnya. Berbeda suku, latar belakang dan semua hal yang berbeda (warna kulit, rambut, budaya, kebiasaan, kepribadian) tetapi harus satu saja yang disembah yaitu Yesus Tuhan, bukan ilah lain bahkan "Tuhan" lain.

Hari 11: Yohanes 11

Ayat Kunci
Yohanes 11:38-40: "Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?""

Renungan Tantangan 21 Hari
Maria dan Marta telah berada di sekitar Yesus cukup lama untuk mengetahui bahwa Dia mengasihi mereka. Mereka juga mengetahui bahwa teman mereka memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang. Saya tidak membayangkan kekecewaan mereka saat Yesus tidak muncul tepat waktu untuk menyembuhkan saudara laki-laki mereka. Mereka berdua memberitahu Yesus saat Dia akhirnya datang, "Tuhan, jika saja Engkau berada di sini, saudara laki-laki saya tidak akan mati."
Meratap, mereka menangisi kepergiannya, dan kemungkinan besar, mereka bertanya-tanya di dalam hati mereka, "Kalau Yesus benar-benar mengasihi kami, mengapa Dia tidak muncul tepat waktu dan menyembuhkan saudara laki-laki kami?" Dalam mimpi terliar mereka, mereka tidak pernah membayangkan hal yang akan terjadi selanjutnya. Yesus memerintahkan batu untuk dipinggirkan sehingga Dia dapat menunjukkan kemuliaan Allah, dan kita melihat Marta yang berpikir logis, memprotesnya "Tapi, Tuhan..."

Hari Ke-10 Yohanes Pasal 10

HARI 10
Bacalah pasal 10 Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 10:27-28: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."
Renungan Tantangan 21 Hari
Seberapa baikkah kita mendengar suara Gembala kita? Apakah suara itu dapat didengar, suara misterius yang membisikkan kebijaksanaan kepada kita, atau bagaimana? Bagaimana kita dapat mengetahui saat Allah benar-benar berbicara kepada kita? Sebenarnya, kita telah mempersulit diri sendiri untuk mendengar suara Allah!
Sebagai contoh, nama saya adalah Anita Keagy. Anda mungkin tidak pernah mendengar saya berbicara langsung kepada Anda, tetapi Anda memilih untuk membaca renungan hari ini. Anda mendengar saya berbicara kepada Anda dan mempelajari cara saya berpikir. Dengan cara yang sama, sebagian besar dari kita tidak pernah mendengar suara Allah secara langsung, tetapi setiap kita memutuskan untuk membuka Alkitab, kita mendengar Allah berbicara. Kita dapat mengetahui pikiran-Nya. Cukup mudah bukan?