Good News

Jumat, 01 Juli 2016

Pernikahan Beda Keyakinan? Tidak Boleh! oleh Hengki Wijaya

Zaman sekarang bahkan dulunya perbedaan keyakinan sering menjadi perdebatan yang sengit. Namun banyak juga yang menikah secara diam-diam karena perbedaan ini. Bahkan karena didasari cinta maka mereka tetap saja mau berbeda keyakinan. Atas dasar bahwa kita berasal dari satu Pencipta dan akan kembali kepada satu pencipta. Namun, penegasan itu bagi kita sebagai orang percaya adalah toleransi keyakinan. terlepas itu Anda menikah berbeda keyakinan dan menikah karena motivasi cinta, pekerjaan, kekayaan dan lainnya. Tetap saja Kristen tidak menyetujui hal tersebut namun kita tetap toleransi dengan keyakinan yang berbeda dalam hal menghargai dan menghormati keyakinan orang lain tanpa harus membuat keyakinan Anda dan saya menjadi melunak untuk menyatakan bahwa keyakinan semua orang adalah sama yaitu diajarkan untuk mengasihi.

Ada kalanya kita mendengar seseorang yang bertanya "Apakah boleh orang Kristen menikah dengan orang bukan Kristen?" Pertanyaan ini salah. Alasannya orang percaya yang bertanya ini ada kecenderungan untuk toleransi atau berubah setia dengan Yesus dan mencoba mencari pembenaran atas modus dan motivasi yang tidak benar. Seharusnya pertanyaannya, "Mengapa Anda mau menikahi orang non Kristen?" atau "Mengapa saya tidak boleh menikah dengan non Kristen?" Yang pertanyaan yang awal ditanyakan oleh orang percaya kepada orang percaya dan pertanyaan kedua ditanyakan orang percaya yang tidak mengetahui kebenaran firman Tuhan? Allah tidak melarang secara langsung pernikahan yang berbeda keyakinan namun secara jelas dikatakan menikah campuran, pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Tidak percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan. dan jalan keselamatan (Juruselamat) (2 Kor. 6:14). Allah membiarkan ciptaan-Nya mengenal satu dengan lainnya. Berbeda suku, latar belakang dan semua hal yang berbeda (warna kulit, rambut, budaya, kebiasaan, kepribadian) tetapi harus satu saja yang disembah yaitu Yesus Tuhan, bukan ilah lain bahkan "Tuhan" lain.


Bagaimana dengan yang sudah terlanjur menikah beda keyakinan? Apakah harus bercerai? Bila mereka mengetahui kebenaran maka mereka kembali kepada kebenaran tanpa harus bercerai. Tetapi jalan kembali dan percaya kepada yesus adalah anugerah besar yang diberikan Bapa kepada anak-anak-Nya. Oleh karena itu, hargailah keselamatan itu dengan menghormati kebenaran-Nya dan melakukan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar