Good News

Minggu, 18 Maret 2018

PETUNJUK TEKNIS PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR


PETUNJUK TEKNIS PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR

A. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-undang  Nomor 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen pada pasal 60 dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban antara lain melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Selanjutnya berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 12 ayat (2) dan (3) dinyatakan bahwa dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. Dosen juga wajib melakukan publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2017 tentang Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor mewajibkan dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor untuk melakukan publikasi ilmiah. Kewajiban melakukan publikasi ilmiah ini adalah kewajiban dosen sebagai seorang ilmuwan yang wajib mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2017 lebih memberikan penekanan kewajiban publikasi ilmiah ini bagi dosen yang memiliki jabatan akademik tinggi, yakni Lektor Kepala dan Profesor. Hal ini karena penanganan pengelolaan karir jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor berada di bawah tanggung jawab langsung Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di tingkat pusat.

Biaya Untuk menerbitkan di Jurnal Jaffray (eISSN 2407-4047)

Salam sejahtera,

Apabila Anda sudah dipastikan diterima tulisannya di Jurnal Jaffray tentunya setelah Anda mendapatkan revisi ataupun penerimaan langsung maka Anda berkewajiban untuk berkontribusi untuk penerbitan cetak dan biaya lainnya. Secara singkat dapat menghubungki kami di hengkiwijaya@sttjaffray.ac.id sebagaiman yang kami cantumkan di DOAJ bahwa maksimal nominal biaya tersebut adalah Rp 750.000,-

Khotbah: Mati terhormat (Studi kematian Simson versus kematian Saul) oleh Hengki Wijaya

Kematian dua tokoh dalam Alkitab antara Simson dan Saul memiliki kesamaan namun cara dan tujuannya berbeda. Keduanya dalah pemimpin. Satunya tidak taat sebagai nazir Allah dan hakim bagi bangsanya dan satunya tidak taat sebagai raja bangsa Israel. Bangsa yang dilawannya pun adalah bangsa Filistin.

Kejatuhan Simson adalah hal tragis yang dialaminya namun Allah tidak pernah menolak Simson, namun jelas bahwa dosanya mengadung konsekuensi dan matanya buta adalah menjadi kehinaan. Sementara ksenkuensi dosa Saul di hadapan Allah adalah tragis karena dia ditolak oleh Allah. Kematian Simson kita dapati seruan kepada Allah untuk kesempatan akhir yang dia dapat lakukan untuk menjalankan misinya. Seakan kematiannya juga konyol dan tidak berarti namun Alkitab mencatat bahwa matinya Simson membawa kematian yang lebih besar jumlahnya daripada saat dia hidup. Misi yang sesunguhnya sebagai nazir Allah dan hakim bangsanya. Kematian yang tidak sia-sia untuk menghancurkan musuh Allah. Sementara lain halnya dengan Saul yang hawa nafsunya bukan birahi tetapi kebencian dan sakit hatinya kepada Daud sementara Simson memang sepertinya selalu mencari gara-gara dengan bangsa Filistin. Simson masih memiliki pengharapan dengan Allah dengan berseru di saat-saat alhir hidupnya meski diolok-olok untuk melawak. Rasa malu itu ditanggungnya sebagai konsekuensi dari ketidaktaatannya menjaga rambutnya dan jatuh dalam pelukan wanita, namun dia percaya bahwa pada akhirnya Allah akan mendengar seruannya. Justru Saul sebaliknya tidak mau menanggugng malu dalam hidupnya sehingga mengambil jalan yang dianggapnya baik untuknya tetapi justeru menghina Allah Israel.

Bagaimana dengan kita menjalani hidup sebagai orang percaya apakah kita ingin mati tak berdaya dengan persoalan hidup kita atau justeru kita bangkit dan berharap kepada Allah dalam nama Yesus Kristus?

Khotbah Kematian Saul (1 Samuel 31) oleh Hengki Wijaya

Kematian Saul adalah hal tragis dalam perjalanan seorang raja dan pemimpin bangsa Israel. Kepemimpinan Saul yang diwarnai kebencian dan ketidaktaatan yang terus-menerus kepada Allah dan di samping itu Allah sendiri telah undur daripadanya. Ketakutan Saul kepada bangsa Filistin adalah akibat tidak adanya lagi dukungan ilahi dari Allah sendiri dan Saul menyadari itu sebagai kehancuran bagi dirinya bahkan di saat terakhir hidupnya. Ketika melihat bangsanya dikalahkan dalam benaknya hanya muncul bagaimana mengakhiri hidup ini dengan terhormat dan bukannya berpikir tentang Allah. Seakan Saul berpikir Allah tidak mengasihinya dan sudah meninggalkannya. Padahal selagi dia masih ada kesempatan untuk bertobat sesungguhnya dia sering memakai nama Allah untuk hal-hal yang bukan jadi kehendak Allah itu sendiri. Justru di saat dia seharusnya berseru kepada Allah dia hanya berpikir bagaimana caranya saya mengakhiri hidupnya dengan terhormat.

Saran Penyusunan Kebajikan Berdasarkan Usia oleh David Isaacs


Saran Penyusunan Kebajikan Berdasarkan Usia

Sampai 7 tahun
8-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
Kebajikan utama kardinal
Keadilan
ketabahan
kesederhanaan
kebijaksanaan
Kebajikan Prinsip Teologi

Kasih sayang
Iman
Pengharapan
Kebajikan utama manusia
Ketaatan
Ketulusan
Ketertiban
Ketabahan
Ketekunan
Kerja Keras
Kesabaran
Tanggung Jawab
Keadilan
Kemurahan hati
Kesopanan
Moderat
Keramahan
Persahabatan
Menghargai
Kesederhanaan
Patriotisme
Kebijaksanaan
Fleksibel
Pengertian
Loyal
Keberanian
Rendah hati
Optimisme
Hasil
Kebahagiaan dan kedewasaan manusia

Bab 24 Patriotisme oleh David Isaacs


Bab 24
Patriotisme

Seorang patriotik mengenali apa yang diberikan negaranya dan memberinya. Dia membayarnya karena kehormatan dan pelayanan, sehingga mendukung dan mempertahankan nilai-nilai yang dimilikinya, sekaligus juga membuat aspirasi mulia setiap negara di dunia.

            Patriotisme tidak hanya dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat bela negara namun ditunjukkan pula dengan sikap anak-anak yang menjaga lingkungan tetap besih dan indah. Mereka tidak mengotori tembok, mengambil sikap untuk mengurangi populasi. Jadi patriotisme juga berkenaan dengan melakukan sesuatu yang benar sebagai bagian dari bangsa dan dunia ini. Mereka akan menghormati bangsanya dan mereka akan mengambil posisi untuk memberikan kontribusi yang baik dengan apa yang bisa mereka lakukan.
            Tugas pendidik dalam hal ini, berarti bahwa mereka sendiri harus memenuhi tugasnya kepada orang lain dan kemudian menjelaskan kepada anak-anak betapa pentingnya usaha ini bagi setiap orang.
            Di sini kita hanya akan menyarankan beberapa poin yang layak dilakukan pada anak-anak:
1)        Suatu negara hanya bisa masuk ke posisi ekonomi yang baik jika setiap orang bekerja secara bertanggung jawab, tidak hanya memikirkan hak legitimasinya, tetapi juga tentang  tugasnya sebagai warga negara dan tentang kebaikan bersama.
2)        Keadilan mengharuskan setiap orang taat pada hukum yang berguna bagi dirinya sendiri sehingga harus membayar pajak, bela negara dan lain-lain.
3)        Keadilan mengharuskan mereka untuk menegakkan keadilan pada semua aspek dan tingkatan sehingga kita semakin kuat dan bersatu dan setiap orang aktif mengambil bagian dalam apapun sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
4)        Kedamaian adalah hasil dari kemanusiaan yang dipraktikkan oleh semua anggota masyarakat. Semua orang melakukanyang terbaik untuk memanusiakan manusia dengan menghormati perbedaan pendapat, berjuang untuk perkembangan, dan melindungi diri kita melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam perdamaian.

Bab 23 Pengertian oleh David Isaacs


Bab 23
Pengertian

Orang yang memahami mengenali berbagai faktor yang memengaruhi perasaan atau perilaku; dia mempelajari masing-masing faktor ini dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain (dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama), dan dalam perilakunya, dia memperhitungkan faktor-faktor ini.

                                        
Sekarang kita akan melihat subjek pemahaman dalam konteks hubungan pribadi. Deskripsi yang telah kita berikan tidak membuat referensi mengenai konsekuensi pemahaman orang lain. Tetapi jelas bahwa jika seseorang merangkum berbagai faktor yang memengaruhi suasana hati seseorang atau perilaku, akan lebih mudah untuk membantu orang tersebut memperbaiki segala macam cara. Memang, hanya untuk merasa dimengerti bisa sangat membantu saat ini.Tingkat pemahaman ini akan berkembang hanya jika seseorang menyadari pentingnya memahami dan menyadari bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk membantu orang lain.

Bab 22 Persahabatan Oleh David Isaacs


Bab  22
Persahabatan

Melalui persahabatan seseorang, yang sudah mengenal beberapa orang lain melalui ketertarikan bersama dalam bekerja atau bersenang-senang, memiliki kontak pribadi yang teratur dengan mereka yang berasal dari hubungan timbal balik - masing-masing menarik dirinya ke orang lain dan dalam perkembangannya.

1. Persahabatan: kondisi dan karakteristik
            Anak-anak kita juga mengalami situasi semacam ini di rumah, di sekolah, di klub untuk kaum muda. Tidak semua teman mereka akan berteman, meski mereka terlibat dalam banyak kegiatan bersama. Bergantung pada usia, hubungan akan bervariasi dalam suasana dan kita harus mengingat bagaimana hubungan ini muncul, ketika harus mencari subjek persahabatan, dapatkah persahabatan dikatakan berlaku antara orang tua dan anak-anak atau antara anak laki-laki dan perempuan muda?

2. Persahabatan dengan perbedaan usia
Saya tidak mengusulkan untuk melihat psikologi hubungan persahabatan pada tahap kehidupan yang berbeda, namun hanya untuk menghadapi beberapa faktor dasar dari sudut pandang apa yang orang tua dapat lakukan.
Ketika seorang pasangan pergi ke sekolah dan bertanya kepada guru apakah anak mereka memiliki teman, mereka sering tidak benar-benar tahu apa yang mereka maksud. Baik bagi anak untuk memiliki teman, tetapi apakah kita melihat apa artinya ini dalam kasus anak kecil.
    Jelas, kita tidak berbicara tentang persahabatan berdasarkan komitmen pribadi. Ini lebih merupakan masalah untuk mengetahui apakah anak bermain dengan anak lain, jika dia berbicara dengan mereka. Jika dia berbagi minat dengan orang lain, jika dia bermurah hati terhadap orang lain, dan daripada apakah dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan beberapa anak tertentu.

Bab 21 Ramah oleh David Isaacs



Bab 21
Ramah

Orang yang ramah bisa memanfaatkan dan menemukan cara untuk bertemu dengan orang yang berbeda; dia berhasil berkomunikasi dengan mereka melalui minat tulus yang dia tunjukkan di dalamnya, apa yang mereka katakan, dalam apa yang mereka lakukan, dalam apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

Kita akan melihat empat aspek pengembangan kebajikan ini:
1)        Bagaimana mendidik anak sehingga mereka belajar bergaul dengan baik dengan sekelompok orang dan tertarik pada mereka,
2)        Bagaimana mengembangkan kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain,
3)        Cara memanfaatkan sebaik-baiknya dan menciptakan cara yang baik untuk bersosialisasi,
4)        Bagaimana menghubungkan keramahan dengan solidaritas.

Bab 20 Sederhana oleh David Isaacs


Bab 20
Sederhana

Orang yang sederhana memastikan bahwa cara normalnya untuk bertindak; dalam pidatonya; seperti cara berpakaiannya; cara berperilaku sesuai dengan motif sebenarnya; Dia mengizinkan orang lain untuk mengenalnya secara akurat; dia adalah apa yang dia lihat.

            Kesederhanaan adalah dari bermuka dua yang mana memikirkan satu hal dan melakukan tindakan lain yang membuat satu tindakan eksternal bertentangan dengan sikap nyata seseorang.

1. Membiarkan diri dikenal
            Sifat kesederhanaan mengizinkan seseorang dikenal karena apa yang ada di dalam hatinya. Kesederhanaan menyiratkan bahwa orang tersebut telah tercermin pada apa yang ingin diungkapkannya. Kebijaksaan akan menasihati apakah benar atau tidak mengekspresikan sesuatu. Kesederhanaan akan membantunya untuk bertindak secara konsisten dengan niat hatinya. Saya mengacu pada niat benar-benar pribadi dan bukan pada sikap yang diberlakukan oleh peraturan atau konvensi yang berlawanan dengan keyakinan seseorang.

2. Kesederhaan pada anak kecil
            Banyak anak kecil memiliki anugerh yang membawa mereka bertindak secara alamaiah di mana mereka terbuka dan sederhana. Mereka mengatakan apa yang mereka pikir dan apa yang dianggap baik, meskipun mereka berpikir untuk emilih tempat dan waktu yang tepat  untuk membicarakannya. Masalah pendidik adalah apakah pendidik memiliki kemampuan untuk menolong anak remaja untuk tetap berperilaku secara alamiah tanpa adanya gerakan spontan dan tidak menyelimuti mereka dalam jarak yang cukup terang atau bermuka dua. Kita akan berkonsentrasi pada masalah melatih anak untuk menemukan keintimannya dan untuk menghargainya dengan benar.

Bab 19 Kerendahan Hati (Humility) oleh David Isaacs


Bab 19
Kerendahan Hati

Orang yang rendah hati mengakui ketidakmampuannya, kualitas  dan menerima tekanan dalam pelayanan, berbuat baik tanpa menarik perhatian atau mengharapkan tepuk tangan orang lain.

            Rendah hati itu membanu seseorang untuk mengendalikan kenginan yang tidak tertib untuk kesempurnaan miliknya, dan hal itu membantu menciptakan suasana yang membuat sesuatu itu mungkin didapatkan bersama.
1. Kerendahan hati yang cukup                 
            Pada tahap ini dengan kerendahan hati, seseorang menyerahkan dirinya kepada Tuhan, mengenali superioritas Tuhan, dan otoritas yang kompeten di berbagai bidang hidupnya. Dia juga mencoba dengan setia untuk melakukan tugasnya dan bila dia melakukannya, menghindari perangkap untuk tidak melakukan hal-hal ‘dengan baik’.
menganggap diri kita lebih unggul dari seseorang.
Setiap orang selalu memiliki beberapa kualitas tersembunyi. Dan, selain itu, setiap hal kita adalah pemberian Allah. Tugas kita adalah berusaha memberi sesuatu kepada Tuhan sesuatu dari apa yang telah diberikannya kepada kita. Jika kita berpikir seperti ini, kita tidak akan mencoba memaksakan diri kita pada orang  yang ‘di bawah’ kita, karena kita sama sekali tidak melihat orang-orang dalam terang itu.
Situasi di bawah ini adalah daftar di mana seseorang dapat membanggakan diri dan kesempatan ini untuk belajar menjadi lebih rendah hati:
1) memiliki dan menginginkan barang sendiri seperti uang, secara khusus yang tidak dimiliki orang lain;
2) menginginkan kualitas dan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain
3) dapat melakukan sesuatu yang orang lain tidak dapat lakukan
4) Menginginkan menjadi yang pertama, yang terbaik dan yang terpaling.
            Kerendahan hati yang melimpah yaitu dapat melakukan banyak hal yang tidak dilakukan oleh orang lain dan hal itu dirasakan sebagai kelimpahan.
2. Kerendahan hati yang melimpah
            Dasar untuk langkah kedua kerendahan hati adalah pengakuan yang hadir dalam setiap orang dan, oleh karena itu, kita seharusnya tidak

3.  Kerendahan hati yang berlebihan
            Kerendahan hati mencapai kesempurnaan maksimalnya pada diri mereka yang menganggap diri mereka lebih buruk daripada yang lain.
            Setiap orang memiliki iman dan pastinya memiliki kerendahan hati yang dapat mengembangkan kehidupan spiritualnya.

Character Building Bab 18 Berani oleh David Isaacs


Bab 18
Berani

Orang yang berani menentukan dan menyelesaikan tindakan yang mungkin tampak tidak berhati-hati, yakin setelah penilaian fakta dengan tenang mempertimbangkan kemungkinan risiko bahwa dia dapat mencapai kebaikan sejati.

Keberanian didorong oleh hasrat (passion). Berkembangnya keberanian seseorang bergantung pada seberapa kekuatan hasrat yang ada. Keberanian adalah hasrat yang mudah membara semangatnya untuk mendominasi beberapa kejahatan atau mencapai sesuatu yang baik. Saint Thomas:’ Keberanian meningkat sejalan tubuh yang sehat, energi dan jiwa muda.
Secara normal manusia mampu melakukan banyak hal dan lebih baik daripada yang dia pikirkan dalam dirinya. Manusia membatasi dirinya, mengambil keputusan yang salah, kemalasan, kurang percaya diri atau tidak dapat membangun dirinya sendiri.
Di antara kondisi yang diperlukan untuk bersikap berani, sangat penting: mengendalikan seluruh tubuh. Untuk dua alasan. Jika dia membiarkan dirinya dipimpin oleh instingnya untuk mencari kesenangan alamiah, dia tidak akan pernah bisa mengenali dengan jelas kebaikan sejati apa pun. Kedua, tubuh perlu diperhatikan jika atribut lain bisa dikembangkan dengan baik.

Bab 17 Bijaksana oleh David Isaacs


Bab 17
Bijaksana

Dalam pekerjaannya dan dalam berurusan dengan orang lain, orang yang bijaksana mengumpulkan informasi yang dia nilai berdasarkan standar yang benar: dia mempertimbangkan konsekuensi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan bagi dirinya dan orang lain sebelum mengambil keputusan dan kemudian dia bertindak atau menahan diri untuk tidak bertindak sesuai dengan keputusan yang telah dia buat.
       
            Kebijaksanaan adalah kebajikan mengambil makna penuhnya ketika seseorang mengenali tujuan sebenarnya dari hidupnya. Pieper mengatakan ‘Hanya orang itu yang bisa bersikap bijaksana yang sebelumnya mengasihi dan menginginkan yang baik; Selain itu, hanya dia yang sudah bijaksana bisa bertindak untuk meraih kebaikan. Tetapi karena kasih yang baik tumbuh berkat tindakan, tindakan seseorang yang lebih berbuah, semakin berakar kebijaksanaandanbertumbuh dalam soliditas dan kedalaman.’
            Ini berarti bahwa kita orang tua harus terus memberikan standar kepada anak-anak kita sehingga mereka tahu standar mana yang akan digunakan dalam setiap situasi. Untuk memberi beberapa contoh, mulai usia dini hingga usia yang lebih tua.
1)        Standar-standar untuk tingkah laku di rumah: hubungan antara kerja, waktu bebas, menolong orang lain dan lain-lain
2)        Standar-standar untuk evaluasi apa yang orang lain lakukan: ketidakadilan teman; siapa yang benar dalam beberapa argumen dan lain-lain.
3)        Standar-standar untuk menilai apakah bagus membaca beberapa buku atau melihat beberapa film.
4)        Standar-standar untuk mengevaluasi masalah sosial dan pribadi.
5)        Standar-standar untuk melihat apakah seseorang bertindak adil, murah hati, tulus, menghormati orang lain.
Kebijaksanaan disebut sebagai panduan yaitu untuk mendapatkan nasihat. Orang tua harus belajar untuk memberikan nasihat apabila diperlukan. Apabila anak-anak kita membutuhkan informasi dan meminta nasihat maka orang tua menjadi panduan dalam memberikan nasihat.

Bab 16 Ketaatan (Obidience) oleh David Isaacs


Bab 16
Ketaatan
Seseorang yang taat menerima sebagai keputusan sendiri mereka yang datang dari siapa pun memegang dan menyatakan otoritas, memberikan mereka tidak melawan keadilan, dan ia menafsirkan kehendak orang yang memerintahkan.

            Kita sebagai orang tua harus mengetahui perkembangan anak kita dalam ketaatan sehubungan dengan nilai-nilai yang kita anggap penting dalam kehidupan. Jika nilai ini buruk, maka orang tua dituntut untuk tidak menghasilkan kebajikan ini pada anak-anak mereka, karena mereka akan melakukan hal-hal ini untuk motif, selain menghormati orang tua mereka. Anak-anak yang tidak belajar mengenali nilai ketaatan pada saat mereka masih muda, akan merasa lebih sulit menemukannya kemudian dan untuk mendapatkan kebiasaan ketaatan.
            Motif yang tersedia untuk dipatuhi kemudian, sangat mendalam sehingga Anda tidak menemukannya setiap hari terutama pada anak kecil. Namun, jika kita orang tua gagal untuk terus mengingatkan mereka dengan sangat hati-hati, ada bahaya bahwa kita mengharapkan anak-anak kita patuh terhadap motif yang sangat buruk.
Motivasi macam apa yang bisa kita sarankan kepada anak kecil karena taat dan apa cara terbaik untuk menanamkan motivasi ini?
Seorang anak kecil bisa taat karena secara intuitif dia mengenali otoritas orang tuanya. Orang tua memberinya keamanan, kasih sayang, dan rasa aman, dan semua ini menyebabkan dia melakukan apa yang orang tuanya inginkan, bahkan jika dia merasa juga tidak patuh untuk menguji kekuatan dan jangkauannya sendiri dan kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Bab 15 Keadilan oleh David Isaacs


Bab 15
Keadilan

Orang yang jujur berusaha keras untuk memberi yang lain apa yang harus mereka lakukan, agar mereka dapat memenuhi tugas mereka dan menjalankan hak mereka sebagai pribadi (hak untuk hidup, berbudaya dan bermoral, memiliki materi), sebagai orang tua, sebagai anak-anak, seperti warga negara, sebagai pekerja, sebagai peraturan, dan lain-lain dan dia juga mencoba untuk melihat orang lain juga.

            Kebajikan ini mengatur hubungan kita dengan Tuhan dan dengan orang lain; Ini memastikan bahwa kita menghormati hak masing-masing dan bahwa kita memenuhi tugas kita; Ini membutuhkan kesederhanaan, ketulusan dan rasa syukur. Sebenarnya, jika setiap anggota masyarakat memiliki nilai keadilan yang berkembang dengan baik, kesejahteraan umum hampir akan maksimal.
Masalah lain yang terlibat dalam membahas keadilan adalah bahwa hal itu terkait dengan keseluruhan rangkaian kebajikan lainnya, yang masing-masing sangat relevan bagi pendidik: ketaatan, kesalehan (yang mencakup kewajiban anak-anak kepada orang tua mereka dan negara), ketulusan, persahabatan, agama.
1. Beberapa poin gagasan tentang keadilan
            Agar tidak membingungkan keadilan dengan kebajikan lain, ada baiknya kita mengingat tiga aspek yang ada dalam setiap tindakan: otherness, strict right, equality.
Keberbedaan: keadilan dilakukan hanya untuk orang lain. Seorang anak mendinginkan mainan anak lain dan itu akan menjadi kesalahan dalam keadilan jika dia gagal memperbaiki situasi dengan membeli mainan lain atau memperbaiki yang rusak. Tapi jika anak itu memecahkan mainannya sendiri, tidak ada keadilan yang terjadi.
Kebenaran yang ketat: Ini berarti bahwa keadilan harus dilakukan bukan dengan pemberian tetapi dengan sesuatu yang harus dimiliki seseorang. Karena alasan inilah, keadilan adalah fungsi kemampuan seseorang untuk menyadari bahwa ia berhutang. Dan kita bisa melihat itu, jika ada hubungannya dengan membayar dengan tepat apa utangnya, karena hanya bisa memberi ‘kesulitan’pada orang-orang.
Kesetaraan: Ini mengacu pada keseimbangan sempurna antara apa yang terutang dan apa yang diberikan. Agar suatu tindakan menjadi adil seharusnya tidak lebih dan tidak kurang.
Juga baik untuk menyadari bahwa tindakan keadilan melibatkan struktur mereka:
1) Hubungan antara individu
2) Hubungan antara masyarakat dan anggota indivudunya
3) Hubungan individunya dengan masyarakat.
            Tiga struktur tersebut disebut keadilan komutatif, keadilan distributif dan keadilan legal.

Bab 14 Kesabaran oleh David Isaacs


Bab 14
Kesabaran (Patience)

Orang yang sabar menghadapi kesulitan saat ini dengan tenang, dalam situasi di mana dia merasakan beberapa kesulitan atau beberapa kebaikan yang sulit dicapai

Pada pandangan pertama tampaknya kesabaran itu adalah kebajikan yang lebih penting bagi orang tua daripada untuk anak-anak. Kita dapat mengingat banyak situasi di mana anak-anak membuat kita kehilangan kesabaran. Namun, keliru mengenali kesabaran dengan situasi di mana orang tua hanya menanggung tingkah laku anak-anak mereka: kesabaran, seperti setiap kebajikan memiliki dua kejahatan buruk; satu ketidaksabaran tapi yang lainnya adalah ketidakpekaan atau kekerasan hati.

1. Pengaruh Lingkungan
Salah satu hal mendasar yang dicari seseorang di dunia sekitar dia adalah solusi masalah hari ini, saat ini. Orang menginginkan masyarakat yang sama sekali masa sekarang, sebuah masyarakat bebas. Jadi, mereka terus mengubah struktur yang gagal untuk melihat bahwa satu-satunya cara untuk mencapai masyarakat adil adalah memiliki masyarakat di mana setiap orang berada. Dan itu butuh waktu. Kami sangat mengatur hal-hal untuk memastikan bahwa cicit kita memiliki kehidupan yang lebih baik.

Bab 13 Kerja Keras/Rajin oleh David isaacs


Bab 13
(Kerja Keras) Industriousness

Pribadi kerja keras melakukan sesuatu yang cerdas khususnya esensi pencapaian kedewasaan alamiah dan supernatural, dan membantu sesama untuk melakukan hal yang sama dalam kehidupan setiap hari dan pemenuhan tugas-tugas lainnya.

            Motivasi utama kerja keras berdasarkan kasih (cinta). Kemampuan tindakan yang bergantung pada kasih yang dilakukan oleh seorang yang memapukan dirinya untuk mengasihi; dia mengetahui bagaimana mengasihi dan bersedia untuk mengasihi. Dengan demikian, kerja keras dan rajin berkombinasi menjadi bentuk suatu karakter “Rajin” berasal dari kata diligo (Latin) yang artinya mengasihi, apresiasi, memutuskan sesuatu sesuai dengan pertimbangan dan perhatian. Manusia yang rajin tidak tergesa-gesa dengan sesuatu. Dia melakukan pekerjaannya dengan kesungguhan dan kesukaan.
            Pekerja keras adalah seorang yang mempertimbangkan pemenuhan kewajiban setiap hari sebagai ladang yang subur untuk mencapai kedewasaan pribadi yaitu keduanya baik secara alamiah dan supernatural.

Bab 12 Setia/ Loyalitas oleh david Isaacs


Bab 12
Setia Atau Loyal

Orang yang setia menerima ikatan implisit dalam hubungannya dengan yang lain-teman-teman, keluarga, atasan, negaranya, institusinya, dan lain-lain. Jadi, saat ia melanjutkan, Ia membela dan memperkuat sistem nilai diwakilinya.

   Ketika kita memikirkan cara terbaik untuk mengajarkan kebajikan manusia, kita sering menyadari bahwa semuanya saling berkaitan erat. Kesetiaan berhubungan dengan ketekunan, tanggung jawab, rasa hormat terhadap orang lain, kehati-hatian dan beberapa kebajikan lainnya. Meskipun demikian, adalah mungkin untuk mendiskusikan satu dan kenyataan yang sama dari sudut pandang yang berbeda dan dengan demikian menekankan aspek-aspek tertentu yang sebelumnya dianggap sebagian.
 1.  Hubungan kesetian/loyal
   Manusia cenderung untuk membentuk hubungan dengan yang lainnya, karena mereka membutuhkan antara satu dengan lainnya dengan berbagai alasan. Anak-anak muda membentuk hubungan tanpa menyadarinya, tetapi ketika mereka telah beranjak dewasa dan lebih sadar apa yang mereka lakukan, mereka kadang-kadang berharap untuk merusaknya. Ketika kita mengatakan bahwa anak-anak muda terlibat dalam hubungan tertentu tanpa menyadarinya seperti itu, kita lebih suka menjalin hubungan dengan keluarga, dengan teman dan teman bermain. Secara normal mereka tidak menyadari nilai yang terlibat dalam hubungan tersebut.

2.  Mengenali hubungan
   Secara spesifik, praktik dalam semua kebajikan melayani orang lain adalah dasar yang sensual untuk kesetiaan selanjutnya. Anak-anak yang membantu orang tua, kakak dan adiknya adalah penemuan permulaan dalam keluarga sebagai sebuah entitas. Di saat bersamaan, dia juga menolong anggota keluarga yang lain dan menyadari bahwa di tempat ini ia menemukan sesuatu yang tidak ditemukan di tempat lain.
   Sebagai contohnya dapat kita lihat pada contoh kelompok anak perempuan dalam grupnya. Kesetiaan yang sesungguhnya adalah tim yang memastikan bahwa mereka bermain yang terbaik sesuai kemampuannya, walau kalah dan selalu kalah, ia akan terus bermain, berlatih, dan melakukan yang terbaik untuk membantu yang lain sebagai pemain dan sebagai manusia. Dengan kata lain, kita menyebutnya sistem nilai yang mencakup gagasan tim termasuk sportivitas, kemampuan bermain, humor yang baik, memebantu sesame, dan lain-lain.

Bab 11 Ketulusan oleh David Issac


Bab 11
Fleksibel
Seseorang yang fleksibel menyesuaikan tingkah lakunya dengan mudah pada keadaan tertentu setiap individua tau situasi, namun tanpa mengabaikan prinsip perilaku pribadinya.

   Fleksibel adalah kebajikan yang diterima luas pada lingkungan sosial saat ini, karena diinterpretasikan sebagai orang yang mudah dipimpin dan bersedia untuk mencoba apapun. Berdasarkan definisi tersebut, fleksibel adalah tanpa arti. Dengan pemikiran ini, kami menyebutkan dua cara untuk fleksibel, berdasarkan seluk-beluk situasi. Jika keadaan yang dimaksud adalah masalah opini, fleksibilitas berarti keinginan dan dapat mempertimbangkan satu sudut pandang sendiri untuk sementara dan selanjutnya mampu untuk diperbaiki atau dimodifikasi.

1.  Fleksibiltas dan ketegasan
   Dengan anggapan pada maslah membaca bagi kita dan anak-anak kita, sangat umum ditemukan orang-orang yang cocok untuk tetap tegas pada prinsipnya, bahkan ketika pada kenyataanya mereka mudah dipengaruhi. Pada praktiknya, tidak mungkin membaca buku, majalah, atau artikel tanpa terpengaruh dengan beberapa tingkatan. Tidak diragukan lagi, seseorang dengan pendidikan intelektual yang tinggi akan berada di posisi yang lebih baik pad acara yang diadaptasinya saat membaca konten yang aktual, selanjutnya menerima feksibilitas sejati tanpa terbawa alasan atau argumen penulis.

2.  Ketegasan dan fleksibilitas dalam hubungan
   Sampai pada poin ini, kita harus mendiskusikan fleksibilitas dalam aktivitas pribadi, dimana setiap individu memiliki kewajiban untuk setia pada dirinya sendiri dan pada prinsip dasar kehidupannya. Pada awal bab ini, kita telah menyatakan bahwa fleksibel akan mmebiarkan kita untuk emngadaptasi perilaku yang mudah pada keadaan tertentu pada setiap individu dan keadaan. Ini berarti kita harus tertarik secara nyata pada orang lain: tidak cukup hanya berpura-pura tertarik.
   Fleksibel juga bermakna bahwa kita harus mendengar tidak hanya kata-kata yang mungkin dipilih secara tepat, tetapi lebih pada orang yang berbicara, dan mencoba untuk memahami apa yang terjadi pada dirinya.