Bab 23
Pengertian
Orang yang memahami mengenali berbagai faktor yang memengaruhi perasaan
atau perilaku; dia mempelajari masing-masing faktor ini dan bagaimana mereka
berhubungan satu sama lain (dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang
sama), dan dalam perilakunya, dia memperhitungkan faktor-faktor ini.
Sekarang
kita akan melihat subjek pemahaman dalam konteks hubungan pribadi. Deskripsi
yang telah kita berikan tidak membuat referensi mengenai konsekuensi pemahaman
orang lain. Tetapi jelas bahwa jika seseorang merangkum berbagai faktor yang
memengaruhi suasana hati seseorang atau perilaku, akan lebih mudah untuk
membantu orang tersebut memperbaiki segala macam cara. Memang, hanya untuk merasa
dimengerti bisa sangat membantu saat ini.Tingkat pemahaman ini akan berkembang
hanya jika seseorang menyadari pentingnya memahami dan menyadari bahwa ia
memiliki tanggung jawab untuk membantu orang lain.
Tampak
jelas bahwa orang tua, dalam konteks mendidik anak-anak mereka, harus
memerhatikan beberapa masalah masing-masing:
a.
Bagaimana membantu
anak-anak untuk diperlengkapi dengan baik untuk memahami orang lain?
b.
Bagaimana membuat
mereka belajar juga melihat orang lain dengan cara empati, mengenali berbagai
faktor yang memengaruhi perasaan dan tingkah lakunya?
c.
Bagaimana mengajari
mereka untuk mengomunikasikan pemahaman mereka sedemikian rupa sehingga
membantu orang lain?
Kita
akan berkonotasi disini tentang kebutuhan untuk merasa dimengerti. Banyak penelitian
telah dilakukan pada teknik komunikasi. Tapi bukan masalah mengubah anak-anak
kita menjadi penasihat ahli saudara laki-laki dan perempuan mereka. Kami lebih
suka, untuk membahas secara singkat beberapa pendekatan yang bisa membuat
pekerjaan lebih mudah, tanpa terlalu banyak detail:
1)
Ini adalah masalah
untuk menunjukkan bahwa Anda telah memahami lawan bicara Anda, dan bahwa Anda tidak
menghakiminya.
2)
Ini melibatkan
membantu orang lain untuk memecahkan masalah.
3)
Untuk menunjukkan
bahwa Anda mengerti bahwa Anda memerlukan waktu dan kondisi yang tepat.
4)
Akhirnya, ini
melibatkan menunjukkan kepada seseorang bahwa seseorang tidak ‘di atas’
masalahnya: dengan kata lain, tidak memberinya kesan bahwa, walaupun Anda
memahami masalahnya, hal yang sama tidak akan pernah terjadi pada Anda: sikap
superior ini akan ditunjukkan, antara lain, kurangnya kemampuan untuk memahami,
dari pihak Anda.
Memahami
orang lain dimulai saat seseorang berusaha memahami dirinya sendiri. Namun,
kita tidak akan pernah bisa mengerti sepenuhnya (orang lain) karena setiap
manusia adalah misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar