Good News

Minggu, 18 Maret 2018

Bab 12 Setia/ Loyalitas oleh david Isaacs


Bab 12
Setia Atau Loyal

Orang yang setia menerima ikatan implisit dalam hubungannya dengan yang lain-teman-teman, keluarga, atasan, negaranya, institusinya, dan lain-lain. Jadi, saat ia melanjutkan, Ia membela dan memperkuat sistem nilai diwakilinya.

   Ketika kita memikirkan cara terbaik untuk mengajarkan kebajikan manusia, kita sering menyadari bahwa semuanya saling berkaitan erat. Kesetiaan berhubungan dengan ketekunan, tanggung jawab, rasa hormat terhadap orang lain, kehati-hatian dan beberapa kebajikan lainnya. Meskipun demikian, adalah mungkin untuk mendiskusikan satu dan kenyataan yang sama dari sudut pandang yang berbeda dan dengan demikian menekankan aspek-aspek tertentu yang sebelumnya dianggap sebagian.
 1.  Hubungan kesetian/loyal
   Manusia cenderung untuk membentuk hubungan dengan yang lainnya, karena mereka membutuhkan antara satu dengan lainnya dengan berbagai alasan. Anak-anak muda membentuk hubungan tanpa menyadarinya, tetapi ketika mereka telah beranjak dewasa dan lebih sadar apa yang mereka lakukan, mereka kadang-kadang berharap untuk merusaknya. Ketika kita mengatakan bahwa anak-anak muda terlibat dalam hubungan tertentu tanpa menyadarinya seperti itu, kita lebih suka menjalin hubungan dengan keluarga, dengan teman dan teman bermain. Secara normal mereka tidak menyadari nilai yang terlibat dalam hubungan tersebut.

2.  Mengenali hubungan
   Secara spesifik, praktik dalam semua kebajikan melayani orang lain adalah dasar yang sensual untuk kesetiaan selanjutnya. Anak-anak yang membantu orang tua, kakak dan adiknya adalah penemuan permulaan dalam keluarga sebagai sebuah entitas. Di saat bersamaan, dia juga menolong anggota keluarga yang lain dan menyadari bahwa di tempat ini ia menemukan sesuatu yang tidak ditemukan di tempat lain.
   Sebagai contohnya dapat kita lihat pada contoh kelompok anak perempuan dalam grupnya. Kesetiaan yang sesungguhnya adalah tim yang memastikan bahwa mereka bermain yang terbaik sesuai kemampuannya, walau kalah dan selalu kalah, ia akan terus bermain, berlatih, dan melakukan yang terbaik untuk membantu yang lain sebagai pemain dan sebagai manusia. Dengan kata lain, kita menyebutnya sistem nilai yang mencakup gagasan tim termasuk sportivitas, kemampuan bermain, humor yang baik, memebantu sesame, dan lain-lain.


3.  Hubungan yang harmonis/cocok
   Pada hal/subjek untuk memastikan bahwa hubungan kita cocok atau harmonis dengan orang lain, kita harus bertanya pada diri kita bagaimana anak-anak membayangkan hal tersebut. Anak-anak mungkin berpikir tentang kebajikan saling menghargai yang dipraktikkannya dengan teman-temannya, tetapi tidak dalam keluarganya. Konsekuensinya, anak tersebut lebih membela temannya dan mengkritisi keluarganya. Dengan apa yang terlihat tersebut, ada ketidakharmonisan tertentu antara kedua hubungan tersebut.
   Hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan adalah sesuatu yang tak bermakna kecuali kalau ada nilai permanen tertentu yang diterima. Kondisi ini juga menyatakan bahwa tidak ada ketidakharmonisan antara hubungan kecuali kalau kita melupakan nilai dan menggantinya dengan interpretasi personal tentang hubungan tersebut.


4.  Belajar untuk menjadi setia
   Pendapat kita terakhir tidak mengimplikasikan bahwa kebajikan ini tidak dapat dipraktikkan untuk tingkat orang-orang yang belum dewasa. Seorang anak muda belajar menjadi setia dengan melakukan yang terbaik untuk menolong orang lain, meskipun dia tidak benar-benar menyadari secara alamiah apa yang dia kembangkan. Pada tahap awal, nilai tersebut didasarkan pada landasan terbawah, esensial, yang disebut sebagai perbedaan antara yang baik dan yang buruk.
   Bagi anak-anak yang berupaya melakukan apa yang orang tua dan guru katakana padanya adalah baik dan untuk menghindari apa yang mereka katakana buruk. Hal ini berarti mencoba untuk mendapatkan teman, saudara (kakak dan adik), dan bahkan orang tua untuk melakukan hal yang sama.

5.  Hubungan dan kebebasan pribadi
   Masalah yang terlihat muncul dari kebingungan antara kebebasan dan liberal-kebebasan yang disamakan dengan kemerdekaan (independensi).Bagi anak-anak remaja, masalah ini berkaitan dengan ide-ide, dan orang tua harus bersiap untuk mengklarifikasi gagasan tidak lengkap dan membingungkan tersebut. Mereka membutuhkan penjelasan tentang kebebasan adalah bagian kemerdekaan. Kebebasan berisi tentang kemampuan memilih diantara hubungan atau ikatan. Kita bebas, tidak hanya karena kita dapat memilih diantara ikatan yang kita cari, tetapi juga karena kita cocok dalam pilihan yang kita ikuti secar personal.
   Orang tua harus mendiskusikan masalah tersebut dengan anak-anak remaja mereka dan menjelaskan arti dari nilai mereka sendiri, bagaimana sebaiknya harus dipraktikkan dlam berbagai hubungan mereka. Mula-mula, hal itu merupakan transaksi yang terbaik dengan teman mereka dan sekolahnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar