BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu
pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan teknologi
dalam bidang informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan ini menuntut cara baru
dalam hal memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Internet adalah salah satu sumber informasi yang
dewasa ini sangat dibutuhkan oleh para pelajar, mahasiswa, dosen maupun
peneliti untuk membantu proyek penelitian mereka. Selain itu kemajuan teknologi
informatika seperti smart phone, gadget,
dan tab yang mudah diperoleh dan harga terjangkau memudahkan akses
internet.
Internet saat
ini sangat digemari oleh banyak orang karena memiliki fitur dan manfaat yang beragam
pula. Dibandingkan kita mencari buku dan membacanya, internet menyajikan
kecepatan data dan layanan informasi yang beragam melalui sentuhan jari kita
dalam menjangkau informasi misalnya melalui google
engine untuk mencari data-data
statistik dan ilmu pengetahuan dan multimedia (film, musik, gambar dan
lain-lain). Adapun pelayanan menurut penulis dapat membantu tugas-tugas ilmiah
dari pengguna adalah jurnal elektronik, artikel ilmiah, buku elektronik, forom
komunikasi elektronik (mailinglist),
mendengarkan khotbah (live stream),
serta search engine.
1.
Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi; bahkan
sekarang telah dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia dengan
biaya relatif murah, sehingga dimungkinkan untuk melangsungkan pendidikan atau
komunikasi jarak jauh, baik antara peserta didik dengan para pendidik maupun
antara peserta didik dan diantara peserta didik dengan orang tua di manapun
mereka berada.
2.
Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang terjadi di
berbagai belahan dunia.
3.
Adanya fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan
diskusi kelompok (Newsgroup) sehingga
akan mendorong peningkatan intensitas kajian Iptek.
4.
Melalui web pendidikan, proses belajar dapat dilakukan
secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi
belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situs-situs pendidikan yang tersedia.
Dengan demikian biaya pendidikan dapat ditekan serendah mungkin karena peserta
didik tidak perlu menanggung uang gedung lagi.
5.
Melalui E-mail, konsultasi dapat dilakuykan secara
pribadi antar peserta didik dan pendidik ataupun dengan rekan yang lainnya.
Skalabilitas konsultasi bisa menjadi tidak terbatas dengan pendidik atau rekan
dalam satu lingkungan sekolah saja,
melainkan dapat digunakan untuk konsultasi dengan orang-orang yang dinilai
kompeten dalam bidangnya yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut,
bahkan yang berada di luar negeri.
Pemanfaatan internet di
kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, penulis
memerhatikan bahwa pemanfaatan internet digunakan untuk membantu menyelesaikan
tugas kuliah, tugas akhir disamping itu untuk mendownload program, film, Youtube, gambar dan yang lainnya.
Disamping itu komunikasi chatting dan
mencari pertemanan melalui media sosial facebook dan twitter. Apabila penulis
mengamati secara visual pemanfaatan internet masih kurang maksimal karena
penggunaannya lebih banyak digunakan untuk kepentingan hiburan dibandingkan
untuk kepentingan perkuliahan. Padahal sebagai mahasiswa teologi dituntut untuk
lebih banyak belajar dari media internet mengenai sumber-sumber terbaru teologi
dan pendidikan Kristen melalui situs-situs dan web pendidikan teologi. Sebagai
institusi pendidikan yang memiliki website sendiri seharusnya mahasiswa teologi
mengetahui perkembangan sekolahnya melalui website sekolah.
Masalah yang timbul adalah apakah
pemanfaatan internet ini dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa atau
malah sebaliknya menurunkan hasil belajar karena penggunaan internet yang tidak
efektif. Oleh karena itu, penulis ingin melihat lebih jauh tentang bagaimana
peran internet tersebut yang menyediakan berbagai informasi yang mampu
mendukung mahasiswa dalam meningkatkan prestasi kuliah mereka dan untuk
mendukung proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi maka penulis memberi
judul penelitian ini adalah “Analisis Dampak Pemanfaatan Internet Terhadap
Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.”
Pokok Masalah
Sebagaimana
diketahui bahwa internet mampu memberi kontribusi dalam hal penyediaan
informasi ilmu teologi dan pendidikan Kristen maka pokok masalahnya adalah bagaimana
dampak pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa?
Hipotesa Penelitian
Hipotesa penelitian ini dijelaskan
sebagai berkut:
Hipotesa : H0:Fxy
= 0 (Tidak ada dampak pemanfaatan internet terhadap indeks prestasi belajar
mahasiswa)
H0: Fxy ≠ 0 (ada dampak pemanfaatan internet terhadap indeks prestasi
belajar mahasiswa)
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dampak pemanfaatan internet
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Manfaat Penelitian
Penulis
mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
Pertama, bagi dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam kajian
teologis dan perspektik pandangan pendidikan Kristen.
Kedua, memberikan wawasan dan informasi data yang terbaru bagi
mahasiswa, dosen dan peneliti serta pembaca.
Ketiga,
memberikan pengetahuan baru bagi penulis dalam bidang informasi internet dan pemanfaatannya
untuk peningkatan prestasi belajar.
Metode Penelitian
Pertama, metode pengambilan dan pengumpulan data bersumber dari buku-buku yang
berhubuingan dengan judul yang dibahas.
Kedua, dengan melalui kuisioner (angket) dan wawancara dengan beberapa
mahasiswa secara random di STT Jaffray Makassar.
Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi hanya mencakup
pelayanan informasi menggunakan teknologi informasi, khususnya internet.
Analisis dampak pemanfaatan internet terhadap prestasi mahasiswa juga membahas
peran dan fungsi internet sebagai sarana belajar pada proses pembelajaran di
perguruan tinggi. Penelitian ini juga mencakup berbagai fasilitas yang tersedia
di internet yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang proses pembelajaran
mahasiswa, hal ini mencakup peran internet sebagai sumber informasi. Penelitian
ini juga mencakup indeks prestasi mahasiswa, khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar yaitu sebagai indikator dalam kaitannya dengan
prestasi belajar yang dibahas dalam penelitian ini.
Sistematika Penulisan
Bab satu merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, rumusan pokok masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, batasan
penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan.
Bab dua merupakan tinjauan pustaka yang terdiri atas:
pengertian internet, sejarah perkembangan internet, fungsi internet, fasilitas
internet, pemanfaatan internet sebagai sumber informasi, indeks prestasi,
kurikulum perguruan tinggi dan kerangka teoritis.
Bab tiga merupakan metode penelitian yang terdiri atas:
gambaran umum lokasi penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel,
prosedur penelitian, instrumen
penelitian yang terbagi atas kuisioner (angket) dan kisi-kisi angket,
penyebaran dan pengumpulan angket, dan analisis data.
Bab empat merupakan analisis hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil yang dianalisis adalah pemanfaatan internet yang terdiri
atas: pengetahuan mengenai internet, tujuan pemanfaatan, fungsi internet,
fasilitas internet, penggunaan internet dilihat dari frekuensi pemanfaatan
internet dan jenis informasi yang diakses. Juga jenis informasi dan metode temu
balik. Indikator prestasi belajar mahasiswa dianalisis berdasarkan pertama:
kurikulum mengenai pemanfaatan internet membantu memahami materi perkuliahan,
menolong menyelesaikan tugas perkuliahan, memberikan tambahan pengetahuan dan
kurikulum yang berlaku menuntut mahasiswa untuk lebih memanfaatkan internet dan
kedua: indeks prestasi.
Bab lima merupakan kesimpulan dan saran berdasarkan analisis
hasil pembahasan.
METODE PENELITIAN
Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray Makassar, yang beralamatkan di Jl. Gunung Merapi No. 103 Makassar,
Sulawesi Selatan.
Populasi dan Sampel
Populasi
Dalam penelitian sosial,
populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang dikenai generalisasi hasil penelitian.
Penulis menetapkan kelompok subjek sebagai populasi adalah seluruh mahasiswa
yang terdaftar sebagai mahasiswa di STT Jaffray Makassar. Adapun criteria dari populasi
mahasiswa adalah mahasiswa yang telah melewati sistem perkuliahan, artinya mahasiswa
tersebut telah melewati semester 2.
Menurut data terakhir
yang penulis dapatkan dari Staff Bidang Kemahasiswaan
STT Jaffray Makassar, jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa di atas
semester dua adalah seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 1: Populasi Penelitian
SEMESTER
|
JUMLAH
|
IV
|
81
|
VI
|
60
|
VIII
|
50
|
TOTAL
|
191
|
7
|
Sampel
Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil
dengan menggunakan teknik tertentu.[3] Pengambilan
besarnya sampel pada penelitian ini. Penulis lakukan dengan menggunakan teknik propability sampling. Dalam hal ini penulis
menggunakan rumus stratified random sampling.
Menurut Faried Ali, stratified random sampling
adalah penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga
disebut sub populasi atau stratum. Selanjutnya untuk menghitung besarnya sampel
maka penulis lakukan secara proposional sampling, yaitu penulis menetapkan presentase
besarnya sampel pada masing-masing stratum. Penulis mengambil presentase sebesar
15% untuk masing-masing stratum karena sudah dapat mewakili pendapat dari populasi.
Proses pengambilan sampel ini mengacu pada pendapat S. Nasution, yang
menurutnya besarnya sampel yang ditetapkan adalah 15%.[4] Besarnya
sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2: Sampel Penelitian
Semester
|
Jumlah
|
15%
|
IV
|
81
|
12
|
VI
|
60
|
9
|
VIII
|
50
|
8
|
TOTAL
|
191
|
29
|
Setelah ditetapkan 29 orang menjadi sampel, kemudian penulis
menggunakan teknik random (acak) untuk mendapatkan
29 orang yang akan menjadi responden, yaitu yang berhak untukmengisi jawaban dari
pertanyaan di kuisioner, dimana jawaban yang mereka berikan dianggap sangat mewakili
stratumnya masing-masing.
Instrumen
Penelitian
Untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam pengujian kebenaran hipotesis, penulis menyebarkan
angket (kuisioner) kepada responden, yang dalam hal ini
data angket merupakan data primer bagi penulis dalam penelitian ini.
Angket
Angket
ialah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara
langsung atau tidaklangsung (melalui pos atau perantara).[5]
Kisi-kisi Angket
Kisi-kisi
angket pada penelitian ini adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3: Kisi-kisi Angket
No
|
Variabel
|
Indikator
|
Item
|
Jumlah
|
I
|
Pemanfaatan Internet
|
·
Pengetahuan mengenai Internet
·
Tujuan Pemanfaatan
·
Fungsi Internet
·
Fasilitas Internet
·
Penggunaan Internet
·
Metode
|
1
1
1
1
2
1
|
12
|
II
|
Hasil Belajar
|
·
Kurikulum
·
Indeks Prestasi
|
4
1
|
Penyebaran dan Pengumpulan Angket
Penyebaran angket yang dilakukan penulis bekerja sama dengan
staff STT Jaffray Makassar dalam waktu satu
(1) minggu, dan pengumpulan angket dilakukan satu (1) minggu setelah hari terakhir
angket disebarkan ke responden.
Analisis
Data
Penelitian ini pada dasarnya
merupakan penelitian deskriptif. Menurut Burhan Bungin tujuan penelitian ini adalah:
“Penelitian sosial menggunakan format deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel
yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu. Kemudian menarik kepermukaan
sebagai suatu cirri atau gambaran tentang kondisi, situasi atau punva riabel tertentu.”[6]
Selanjutnya, data
yang terkumpul melalui penyebarang angket dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif
juga, dengan cara data tersebut ditempatkan pada tabel sesuai dengan item
pertanyaan pada angket, kemudian data dihitung presentasenya untuk kemudian diintepretasikan. Perhitungan presentase jawaban yang diberikan
responden dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, yaitu sebagai
berikut:
Keterangan:
P: Persentase
F: Jumlah jawaban yang diperoleh
n: Jumlah responden
Kemudian setelah data dari kuisioner diperoleh, maka
data itu diinterpretasikan oleh penulis dengan mengacu pada besaran presentase semata,
hal ini dikarenakan sifat dari penelitian deskriptif. Adapun proses
interpretasi data terhadap hasil yang berupa presentase, maka penulis menggunakan
pendapat yang dikemukakan oleh Supriadi sebagai acuan interpretasi. Acuan yang
dikemukakan adalah sebagai berikut: [7]
1-25% :
Sebagian kecil
26-49% : Hampir setengah
50% :
Setengah
51-75% : Sebagian besar
76-99% : Pada umumnya
100% :
Seluruhnya
BAB V
KEPUSTAKAAN
Buku-buku
Akbar, Purnomo Setiady dan Usman Husaini. Metodologi
Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Bungin, Burhan. Metodologi
Penelitian Sosial: Format-format kuantitatif dan kualitatif . Surabaya:
Airlangga University Press, 2001.
Nasution, S. Metodologi
Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma E-education:konsep, teknologi dan
aplikasiinternet pendidikan. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2002.
Siregar, A. Ridwan Akses Informasi Elektronik: Suatu
Paradigma Baru Pelayanan Perpustakaan. Medan:Fakultas Sastra, 1997.
Supriadi,A.
Statistik. Bandung: Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1979.
Internet
Purnomo, dan Husaini. Sistem Pendukung e-learning di web ,60;
diakses 12 Februari 2013; tersedia di www.informatika.lipi.go.id/sistem-pendukung-e-learning-di-web
[3]Usman Husaini dan Purnomo Setiady
Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 44.
[4] S. Nasution, Metodologi
Research: Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 86.
[5]Husaini
dan Purnomo, Sistem Pendukung e-learning
di web ,60; diakses 12 Februari 2013; tersedia di
www.informatika.lipi.go.id/sistem-pendukung-e-learning-di-web
[6] Burhan Bungin, Metodologi
Penelitian Sosial: Format-format kuantitatif dan kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001),
48.
[7]A. Supriadi, Statistik (Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1979), 421.
Terimakasih kak sudah berbagi ilmu dan sekaligus contoh proposal penelitian, semoga juga bermanfaat untuk yang lainnya.
BalasHapusTerima kasih, Kak.
BalasHapus