Good News

Selasa, 10 November 2015

Contoh Proposal sederhana Penelitian Kuantitatif oleh Hengki Wijaya




BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dalam bidang informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan ini menuntut cara baru dalam hal memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan itu sendiri. Internet adalah salah satu sumber informasi yang dewasa ini sangat dibutuhkan oleh para pelajar, mahasiswa, dosen maupun peneliti untuk membantu proyek penelitian mereka. Selain itu kemajuan teknologi informatika seperti smart phone, gadget, dan tab yang mudah diperoleh dan harga terjangkau memudahkan akses internet.

          Internet saat ini sangat digemari oleh banyak orang karena memiliki fitur dan manfaat yang beragam pula. Dibandingkan kita mencari buku dan membacanya, internet menyajikan kecepatan data dan layanan informasi yang beragam melalui sentuhan jari kita dalam menjangkau informasi misalnya melalui google engine  untuk mencari data-data statistik dan ilmu pengetahuan dan multimedia (film, musik, gambar dan lain-lain). Adapun pelayanan menurut penulis dapat membantu tugas-tugas ilmiah dari pengguna adalah jurnal elektronik, artikel ilmiah, buku elektronik, forom komunikasi elektronik (mailinglist), mendengarkan khotbah (live stream), serta search engine.

          
          Pemanfaatan internet menjadi sangat penting mengingat ketersediaan buku-buku di perpustakaan untuk topik-topik tertentu sangat terbatas dan perpustakaan sendiri belum memiliki dilengkapi program search engine untuk menemukan buku-buku dengan topik tertentu seperti halnya di internet terdapat mesin pencari informasi terlengkap. Menurut A. Ridwan Siregar mengatakan bahwa internet adalah suatu jaringan internasional dari jaringan-jaringan yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh penjuru dunia. Sebagai suatu infrastruktur, jaringan ini memiliki peranan yang besar dalam penyebaran arus informasi. Dengan kata lain prasarana ini merupakan jalan raya informasi (information Highway) yang digunakan untuk mengangkut berbagai muatan informasi dan menghubungkan banyak manusia di bumi.[1] Melalui jaringan internet ini kita dapat memperoleh informasi dan hiburan dari berbagai sumber di seluruh dunia dengan begitu cepat.
1.        Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi; bahkan sekarang telah dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia dengan biaya relatif murah, sehingga dimungkinkan untuk melangsungkan pendidikan atau komunikasi jarak jauh, baik antara peserta didik dengan para pendidik maupun antara peserta didik dan diantara peserta didik dengan orang tua di manapun mereka berada.
2.        Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang terjadi di berbagai belahan dunia.
3.        Adanya fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan diskusi kelompok  (Newsgroup) sehingga akan mendorong peningkatan intensitas kajian Iptek.
4.        Melalui web pendidikan, proses belajar dapat dilakukan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situs-situs pendidikan yang tersedia. Dengan demikian biaya pendidikan dapat ditekan serendah mungkin karena peserta didik tidak perlu menanggung uang gedung lagi.
5.        Melalui E-mail, konsultasi dapat dilakuykan secara pribadi antar peserta didik dan pendidik ataupun dengan rekan yang lainnya. Skalabilitas konsultasi bisa menjadi tidak terbatas dengan pendidik atau rekan dalam satu lingkungan  sekolah saja, melainkan dapat digunakan untuk konsultasi dengan orang-orang yang dinilai kompeten dalam bidangnya yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut, bahkan yang berada di luar negeri.
Pemanfaatan internet di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, penulis memerhatikan bahwa pemanfaatan internet digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas kuliah, tugas akhir disamping itu untuk mendownload program, film, Youtube, gambar dan yang lainnya. Disamping itu komunikasi chatting dan mencari pertemanan melalui media sosial facebook dan twitter. Apabila penulis mengamati secara visual pemanfaatan internet masih kurang maksimal karena penggunaannya lebih banyak digunakan untuk kepentingan hiburan dibandingkan untuk kepentingan perkuliahan. Padahal sebagai mahasiswa teologi dituntut untuk lebih banyak belajar dari media internet mengenai sumber-sumber terbaru teologi dan pendidikan Kristen melalui situs-situs dan web pendidikan teologi. Sebagai institusi pendidikan yang memiliki website sendiri seharusnya mahasiswa teologi mengetahui perkembangan sekolahnya melalui website sekolah.
Masalah yang timbul adalah apakah pemanfaatan internet ini dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa atau malah sebaliknya menurunkan hasil belajar karena penggunaan internet yang tidak efektif. Oleh karena itu, penulis ingin melihat lebih jauh tentang bagaimana peran internet tersebut yang menyediakan berbagai informasi yang mampu mendukung mahasiswa dalam meningkatkan prestasi kuliah mereka dan untuk mendukung proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi maka penulis memberi judul penelitian ini adalah “Analisis Dampak Pemanfaatan Internet Terhadap Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.”
Pokok Masalah
Sebagaimana diketahui bahwa internet mampu memberi kontribusi dalam hal penyediaan informasi ilmu teologi dan pendidikan Kristen maka pokok masalahnya adalah bagaimana dampak pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa?
Hipotesa Penelitian
Hipotesa penelitian ini dijelaskan sebagai berkut:
Hipotesa     : H0:Fxy = 0 (Tidak ada dampak pemanfaatan internet terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa)
                     H0: Fxy ≠ 0 (ada dampak pemanfaatan internet terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa)
Tujuan Penulisan
          Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dampak pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Manfaat Penelitian
          Penulis mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
Pertama, bagi dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam kajian teologis dan perspektik pandangan pendidikan Kristen.
Kedua, memberikan wawasan dan informasi data yang terbaru bagi mahasiswa, dosen dan peneliti serta pembaca.
Ketiga, memberikan pengetahuan baru bagi penulis dalam bidang informasi internet dan pemanfaatannya untuk peningkatan prestasi belajar.
Metode Penelitian
Pertama, metode pengambilan dan pengumpulan data bersumber dari buku-buku yang berhubuingan dengan judul yang dibahas.
Kedua, dengan melalui kuisioner (angket) dan wawancara dengan beberapa mahasiswa secara random di STT Jaffray Makassar.
Batasan Penelitian
          Penelitian ini dibatasi hanya mencakup pelayanan informasi menggunakan teknologi informasi, khususnya internet. Analisis dampak pemanfaatan internet terhadap prestasi mahasiswa juga membahas peran dan fungsi internet sebagai sarana belajar pada proses pembelajaran di perguruan tinggi. Penelitian ini juga mencakup berbagai fasilitas yang tersedia di internet yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang proses pembelajaran mahasiswa, hal ini mencakup peran internet sebagai sumber informasi. Penelitian ini juga mencakup indeks prestasi mahasiswa, khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar yaitu sebagai indikator dalam kaitannya dengan prestasi belajar yang dibahas dalam penelitian ini.
Sistematika Penulisan
Bab satu merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan pokok masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, batasan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan.
Bab dua merupakan tinjauan pustaka yang terdiri atas: pengertian internet, sejarah perkembangan internet, fungsi internet, fasilitas internet, pemanfaatan internet sebagai sumber informasi, indeks prestasi, kurikulum perguruan tinggi dan kerangka teoritis.
Bab tiga merupakan metode penelitian yang terdiri atas: gambaran umum lokasi penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian,  instrumen penelitian yang terbagi atas kuisioner (angket) dan kisi-kisi angket, penyebaran dan pengumpulan angket, dan analisis data.
Bab empat merupakan analisis hasil penelitian dan pembahasan. Hasil yang dianalisis adalah pemanfaatan internet yang terdiri atas: pengetahuan mengenai internet, tujuan pemanfaatan, fungsi internet, fasilitas internet, penggunaan internet dilihat dari frekuensi pemanfaatan internet dan jenis informasi yang diakses. Juga jenis informasi dan metode temu balik. Indikator prestasi belajar mahasiswa dianalisis berdasarkan pertama: kurikulum mengenai pemanfaatan internet membantu memahami materi perkuliahan, menolong menyelesaikan tugas perkuliahan, memberikan tambahan pengetahuan dan kurikulum yang berlaku menuntut mahasiswa untuk lebih memanfaatkan internet dan kedua: indeks prestasi.
Bab lima merupakan kesimpulan dan saran berdasarkan analisis hasil pembahasan.






BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar, yang beralamatkan di Jl. Gunung Merapi No. 103 Makassar, Sulawesi Selatan.
Populasi dan Sampel
Populasi
Dalam penelitian sosial, populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang dikenai generalisasi hasil penelitian. Penulis menetapkan kelompok subjek sebagai populasi adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa di STT Jaffray Makassar. Adapun criteria dari populasi mahasiswa adalah mahasiswa yang telah melewati sistem perkuliahan, artinya mahasiswa tersebut telah melewati semester 2.
Menurut data terakhir yang penulis dapatkan dari Staff  Bidang Kemahasiswaan STT Jaffray Makassar, jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa di atas semester dua adalah seperti pada tabel  berikut ini:
Tabel 1: Populasi Penelitian
SEMESTER
JUMLAH
IV
81
VI
60
VIII
50
TOTAL
191


7
 


Sampel
Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu.[3] Pengambilan besarnya sampel pada penelitian ini. Penulis lakukan dengan menggunakan teknik propability sampling. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus stratified random sampling. Menurut Faried Ali, stratified random sampling adalah penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga disebut sub populasi atau stratum. Selanjutnya untuk menghitung besarnya sampel maka penulis lakukan secara proposional sampling, yaitu penulis menetapkan presentase besarnya sampel pada masing-masing stratum. Penulis mengambil presentase sebesar 15% untuk masing-masing stratum karena sudah dapat mewakili pendapat dari populasi. Proses pengambilan sampel ini mengacu pada pendapat S. Nasution, yang menurutnya besarnya sampel yang ditetapkan adalah 15%.[4] Besarnya sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2: Sampel Penelitian
Semester
Jumlah
15%
IV
81
12
VI
60
9
VIII
50
8
TOTAL
191
29

Setelah ditetapkan 29 orang menjadi sampel, kemudian penulis menggunakan teknik  random (acak) untuk mendapatkan 29 orang yang akan menjadi responden, yaitu yang berhak untukmengisi jawaban dari pertanyaan di kuisioner, dimana jawaban yang mereka berikan dianggap sangat mewakili stratumnya masing-masing.
Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam pengujian kebenaran hipotesis, penulis menyebarkan angket (kuisioner) kepada responden, yang dalam hal ini data angket merupakan data primer bagi penulis dalam penelitian ini.
Angket
Angket ialah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung atau tidaklangsung (melalui pos atau perantara).[5]
Kisi-kisi Angket
Kisi-kisi angket pada penelitian ini adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah  ini:
Tabel 3: Kisi-kisi Angket
No
Variabel
Indikator
Item
Jumlah
I
Pemanfaatan Internet
·         Pengetahuan mengenai Internet
·         Tujuan Pemanfaatan
·         Fungsi Internet
·         Fasilitas Internet
·         Penggunaan Internet
·         Metode
1

1
1
1
2
1
12
II
Hasil Belajar
·         Kurikulum
·         Indeks Prestasi
4
1


Penyebaran dan Pengumpulan Angket
Penyebaran angket yang dilakukan penulis bekerja sama dengan staff  STT Jaffray Makassar dalam waktu satu (1) minggu, dan pengumpulan angket dilakukan satu (1) minggu setelah hari terakhir angket disebarkan ke  responden.
Analisis Data
Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian deskriptif. Menurut Burhan Bungin tujuan penelitian ini adalah:
“Penelitian sosial menggunakan format deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu. Kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu cirri atau gambaran tentang kondisi, situasi atau punva riabel tertentu.”[6]
Selanjutnya, data yang terkumpul melalui penyebarang angket dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif juga, dengan cara data tersebut ditempatkan pada tabel sesuai dengan item pertanyaan pada angket, kemudian data dihitung presentasenya untuk kemudian diintepretasikan.  Perhitungan presentase jawaban yang diberikan responden dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, yaitu sebagai berikut:
           
Keterangan:
P: Persentase
F: Jumlah jawaban yang diperoleh
n: Jumlah responden     
  
Kemudian  setelah data dari kuisioner diperoleh, maka data itu diinterpretasikan oleh penulis dengan mengacu pada besaran presentase semata, hal ini dikarenakan sifat dari penelitian deskriptif. Adapun proses interpretasi data terhadap hasil yang berupa presentase, maka penulis menggunakan pendapat yang dikemukakan oleh Supriadi sebagai acuan interpretasi. Acuan yang dikemukakan adalah sebagai berikut: [7]
            1-25%              : Sebagian kecil
            26-49%            : Hampir setengah
            50%                 : Setengah
            51-75%            : Sebagian besar
            76-99%            : Pada umumnya
            100%               : Seluruhnya
           
  
BAB V
KEPUSTAKAAN
Buku-buku
Akbar,  Purnomo Setiady  dan Usman Husaini.  Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Bungin,  Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format kuantitatif dan kualitatif . Surabaya: Airlangga University Press, 2001.

Nasution,  S. Metodologi Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma E-education:konsep, teknologi dan aplikasiinternet pendidikan. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2002.

Siregar,  A. Ridwan Akses Informasi Elektronik: Suatu Paradigma Baru Pelayanan Perpustakaan. Medan:Fakultas Sastra, 1997.

Supriadi,A. Statistik. Bandung: Fakultas Tarbiyah  IAIN Sunan Gunung Jati, 1979.

Internet

Purnomo, dan Husaini. Sistem Pendukung e-learning di web ,60; diakses 12 Februari 2013; tersedia di www.informatika.lipi.go.id/sistem-pendukung-e-learning-di-web
  

             [1] A. Ridwan Siregar,  Akses Informasi Elektronik: Suatu Paradigma Baru Pelayanan Perpustakaan. (Medan:Fakultas Sastra, 1997), 4.
             [2]  Budi Sutedjo Dharma Oetomo, E-education:konsep, teknologi dan aplikasiinternet pendidikan (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2002), 12.
[3]Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar,  Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 44.
[4] S. Nasution,  Metodologi Research: Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 86.
[5]Husaini dan Purnomo, Sistem Pendukung e-learning di web ,60; diakses 12 Februari 2013; tersedia di www.informatika.lipi.go.id/sistem-pendukung-e-learning-di-web
[6] Burhan Bungin,  Metodologi Penelitian Sosial: Format-format kuantitatif dan kualitatif  (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 48.
[7]A. Supriadi, Statistik (Bandung: Fakultas Tarbiyah  IAIN Sunan Gunung Jati, 1979), 421.

2 komentar:

  1. Terimakasih kak sudah berbagi ilmu dan sekaligus contoh proposal penelitian, semoga juga bermanfaat untuk yang lainnya.

    BalasHapus