Good News

Rabu, 18 November 2015

Rangkuman Umum: Satu Umat (One People) oleh hengki Wijaya

Buku yang dibaca                         : Satu Umat (One People)
Jumlah Halaman                            : 139 Halaman
Penulis                                           : John Stott

Penerbit                                         : Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang,1992        

Rangkuman Umum (Summary)
Gereja (Ekklesia) adalah jemaat, suatu perhimpunan orang, yang memerlihatkan eksistensi keberadaan, solidaritas, serta perbedaan merekadari perhimpunan-perhimpunan lain hanya  karena satu hal, yakni panggilan Allah.1
Empat kiasan mengenai Gereja yang terdapat di dalam Alkitab yang menunjukkan hubungan Allah dengan umat-Nya yaitu: (1) umat Allah adalah suatu kerajaan; (2) umat  Allah adalah rumah tangga atau keluarga-Nya; (3) umat Allah adalah suatu bangunan yang dirancang oleh Allah sendiri dengan Yesus sebagai satu-satunya dasar dan Roh Kudus di tempat maha suci;(4) umat Allah adalah tubuh Kristus, dengan Kristus sebagai Kepala untuk tubuh-Nya dan Roh Kudus sebagai nafas yang member semangat kepadanya.2
Pelayanan Kristen (Diakonia) adalah gambaran yang dinyatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya di Roma 12:4-6 yaitu seperti satu tubuh banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama.3 Jadi pelayanan Kristen tidak menganut paham pendeta berkuasa (klerikalisme), paham orang awan berkuasa (antiklerikalisme)  dan paham dualisme.  Kaum awan adalah gereja dan para pendeta dipilih untuk melayani mereka. Inilah hubungan yang seharusnya ada diantara pendeta dan kaum awan.4

1       Stott, John,  Satu Umat. (Seminari Akitab Asia Tenggara, Malang), 1992, hal.8
2     Ibid. hal 17-18
3       Ibid. hal. 24
4     Ibid hal. 45

Gereja Kristen adalah gereja yang bersaksi (marturia) dan setiap orang terpanggil untuk menjadi saksi (Kisah Para Rasul 1:8). Orang-orang Kristen memerlukan pengajaran dan latihan bersaksi dan penginjilan.5
Persekutuan Kristen (koinonia) adalah orang-orang yang memegang hak milik bersama-sama6 atau “kebersamaan” Kristen yaitu saling berbagi satu dengan lainnya di dalam anugerah keselamatan.7
Interaksi Bacaan
Pengertian gereja yang disampaikan oleh John Stott lebih tepat bila didasarkan pada   1 Petrus 2:9 yaitu  umat Allah yang dipanggil keluar dari dunia ini untuk menjadi milik-Nya, yang berbeda, terpisah dari dosa yang dikuduskan bagi Allah. Hal ini sesuai dengan pengertian secara harfiah dari kata ἐκκλησία (ekklēsía)  yang berasal dari bahasa  Yunani. Gereja adalah umat Allah yang ditebus oleh Kristus yang dipanggil keluar melalui pertobatan untuk menjadi umat Allah.8
Berdasarkan  Efesus 4:4-6,  keesaan gereja tercipta karena dialaskan pada satu Allah. Semua orang yang benar-benar termasuk dalam gereja merupakan satu umat. Namun, keesaan ini tidak perlu berarti keseragaman secara total. Dalam gereja Perjanjian Baru  terdapat berbagai macam pelayanan (1 Korintus 12:4-6) . Keseragaman tetap ada dalam  hal keyakinan-keyakinan teologi mendasar (1 Korintus 15:11; Yudas 3) 9. Sesuai dengan pemahaman ini John Stott menekankan gereja adalah satu tubuh yang tidak dipengaruhi oleh sistem pemberian hak istimewa kepada golongan pendeta yang artinya dihadapan Allah baik pendeta maupun kaum awam adalah satu umat Allah. Dengan demikian doktrin Perjanjian Baru tentang Gereja tetap terjaga.
5       Ibid hal. 56
6       C H Dodd, Moffatt ommentary on the Johannine Epistle (Hodder and Stoughton), 1946, hal. 6
7       Stott, John,  Satu Umat. (Seminari Akitab Asia Tenggara, Malang), 1992, hal.94
8     Mickelson, Jonathan Kristen,  Mickelson's Enhanced Strong's Greek and Hebrew Dictionaries. (Bible word), 2008
9     Milne, Bruce, Mengenali Kebenaran : Panduan Iman Kristen. (BPK Gunung Mulia,Jakarta), 1993, hal.298
Berdasarkan kiasan-kiasan tentang Gereja, secara pribadi saya tertarik dengan istilah umat Allah adalah kerajaan. Hal ini tidak berarti bahwa kiasan yang lain tidak penting. Sebagai umat Allah yang telah diselamatkan, dikuduskan dan dipulihkan, maka yang dinantikan adalah Raja diatas segala raja sebagaimana dalam Kolose 1:13 menyatakan “ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih”. Meskipun salah untuk menyamakan gereja dengan kerajaan Allah, namun gereja menjadi alat  pemerintahan Allah kalau benar-benar menyerahkan diri kepada Kristus dengan mematuhi firman-Nya.10
Setiap orang percaya kepada Yesus Kristus adalah pelayan Tuhan baik itu pendeta maupun kaum awam.11 Saya setuju dengar pernyataan itu bahwa setelah kita diselamatkan dan dikuduskan oleh Yesus Kristus kita harus memiliki satu tugas seperti teladan Yesus yang  tertulis dalam Matius 20:28 “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (bdg. Markus 10:45). Namun tujuan melayani adalah cara lain untuk memuliakan Allah (1 Petrus 2:12).12  Allah memanggil semua orang percaya  untuk melayani dunia dan gereja. Pelayanan dalam tubuh Kristus bukan merupakan pilihan bagi orang Kristen melainkan mewajibkan kita semua masuk ke dalam pelayanan.13
Gereja Kristen adalah suatu Gereja yang bersaksi dan setiap orang Kristen terpanggil untuk menjadi saksi (Kisah Para Rasul 1:8). Tidak hanya itu kita diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus dan memiliki visi untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan Yesus (Matius 28:18-20).  Saya setuju apabila Gereja melatih kaum awam untuk bersaksi dan menginjil karena tugas bersaksi bukan hanya tugas hamba Tuhan melainkan semua orang percaya (bdg. Kolose 1:28; Efesus 4:11-16).

10   Milne, Bruce, Mengenali Kebenaran : Panduan Iman Kristen. (BPK Gunung Mulia,Jakarta), 1993, hal.296
11     Stott, John,  Satu Umat. (Seminari Akitab Asia Tenggara, Malang), 1992, hal.47
12   Milne, Bruce, Mengenali Kebenaran : Panduan Iman Kristen. (BPK Gunung Mulia,Jakarta), 1993, hal.310
13   Warren, Rick, The Purpose Driven Church. (Penerbit Gandum Mas, Malang), 2008, hal. 376.
Pada umumnya Gereja di Indonesia memiliki kelemahan dalam hal menjadi saksi dan giat dalam penginjilan pribadi. Penginjilan lebih banyak ditekankan pada sisi kemanusiaan, berkat dan mukjizat daripada membicarakan tentang Yesus Kristus dan salib. Penerapan persekutuan (koinonia) ini di Gereja di Indonesia sangat banyak dan  dilakukan melalui kelompok doa, pendalaman Alkitab, dan sharing kesaksian. Saya setuju bahwa “persekutuan” ini penting dalam Gereja karena firman Tuhan berkata dalam Filipi 2:1 “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan” (bdg. Filipi 1:5;3:10).
Sebagai rekomendasi dan saran untuk buku “satu umat” untuk menjelaskan tentang ibadah yang sejati yang diinginkan Allah bagi umat-Nya dan keterlibatan umat Allah dalam ibadah. Saya kemukan hal ini karena melalui ibadah adalah salah satu cara untuk bersekutu dengan Allah dan semua orang percaya. Hal ini penting dalam kehidupan Gereja.14 Berdasarkan 1 Timotius 4:8-9 maka setiap orang ercaya harus melatih dirinya beribadah karena ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan daang.
Kesimpulan
Gereja adalah satu umat yang dipanggil keluar untuk menjadi kepunyaan-Nya dan menjadi kudus. Tugas Gereja adalah  memberitakan Yesus Kristus dan melayani melalui Gereja dan bersekutu dengan  tiap-tiap orang percaya  yang bertumbuh dalam kepenuhan Kristus (Kolose 1:28). Kaum awam berada di garis terdepan dalam kesaksian Gereja dan tugas pendeta adalah mengajar, melatih dan bersekutu bersama-sama dalam kebenaran firman Tuhan.  Kaum awam diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus tidak hanya menjadi saksi melainkan juga sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4:11-13).

14   Milne, Bruce, Mengenali Kebenaran : Panduan Iman Kristen. (BPK Gunung Mulia,Jakarta), 1993, hal.306-308 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar