Good News

Selasa, 10 November 2015

Konteks Qum (Bangkit) dalam Kitab Yunus oleh Hengki Wijaya

Dalam konteks kitab Yunus, penggunaan kata “pergilah” ditujukan khusus kepada Yunus, dimana Allah secara khusus memanggilnya keluar dari negerinya ke Niniwe. Allah memerintahkannya untuk pergi ke Niniwe untnuk menyampaikan firman-Nya kepada bangsa itu karena kejahatan yang mereka lalukan telah sampai dihadapan-Nya (1:2). Firman Allah yang datang kepada Yunus bukanlah suatu mimpi atau penglihtan, tetapi dalam keadaan yang mengharuskannya untuk bangkit dan berangkat ke Niniwe.[1]
Allah memilih Yunus untuk misi-Nya di Niniwe. Yunus adalah nabi bagi Israel pada zaman pemerintahan raja Yerobeam II (I Raj.14:25), tetapi Allah memilih dan memanggilnya untuk mengemban misi-Nya bagi Niniwe. Niniwe, sebagai ibu kota, merupakan kota yang tertua, terbesar dan terkuat pada zaman itu. Kota itu didirikan oleh Nimrod (Kej.10:11), Niniwe sebuah kota taman dengan taman-taman dan padang rumput di dalam tembok kota yang menyediakan makanan baik untuk manusia maupun binatang.

Yunus diperintahkan Allah pergi ke Niniwe untuk misi-Nya. Allah menghendaki agar Yunus menyampaikan firman-Nya kepada penduduk kota itu. Tetapi Yunus mengingkari perintah Allah, dia coba melarikan diri dari panggilan Allah. Yunus bukan bersiap pergi ke Niniwe, tetapi dia bersiap pergi ke Tarsis, untuk menghindari menyampaikan firman Tuhan kepada Niniwe. Yunus coba menyembunyikan firman Allah itu agar Niniwe  menerima hukuman akibat dari dosa mereka.
Misi Allah tidak pernah gagal. Yunus menerima konsekuensi ketidaktaatannya dalam anugeraj Allah. Sekalipun Yunus coba menggagalkan misi Allah bagi Niniwe, Allah tetap memberi kesempatan kepadanya melalui panggilan yang kedua untuk pergi ke Niniwe (3:2).
Allah menuntut ketaatan dari setiap orang yang dipercayakan untuk mengemban misinya. Allah menghendaki agar setiap orang yang dipanggil harus melakukan bagiannya sebagaimana yang diperintahkan-Nya, karena panggilan itu merupakan suatu tugas dan tanggung jawab yang haris dilaksanakan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan-Nya. Misi Allah dalah untuk memberi yang terbaik kepada ciptaan-Nya dan Allah tidak akan membiarkan misi-Nya digagalkan oleh siapapun, tidak terkecuali Yunus. Setiap orang yang diperintahkan Allah untuk misi-Nya harus pergi karena setiap orang yang dipanggul bertanggung jawab terhadap-Nya.
Bangunlah
Kata qum berarti bangun, berdiri, bangkit.[2] Mengenai penggunaannya dalam Perjanjian Lama, Merill Vine menjelaskan bahwa
It may denote any movement to an erect position, such as getting up out of a bed Gen 19:33, or it can be used as the opposite of sitting or kneeling, as when Abraham "stood up from before his dead" Gen 23:3. It can also refer to the result of arising, as when Joseph saw his sheaf arise and remain erect Gen 37:7.
Qum may be used by itself, with no direct object to refer to the origin of something, as when Isaiah says, "It shall not stand..." Isa 7:7. Sometimes qum is used in an intensive mood to signify empowering or strengthening: "Strengthen thou me according unto thy word" Ps 119:28. It is also used to denote the inevitable occurrence of something predicted or prearranged Ezek 13:6.
In a military context, qum may mean "to engage in battle." In Ps 18:38, for instance, God says, "I have wounded them that were not able to rise..." (cf. 2 Sam 23:10).
Qum may also be used very much like `amad to indicate the continuation of something-- e. g., "Thy kingdom shall not continue" 1 Sam 13:14. Sometimes it indicates validity, as when a woman's vow shall not "stand" (be valid) if her father forbids it (Num. 30:5). Also see Deut 19:15, which states that a matter may be "confirmed" only by the testimony of two or more witnesses. In some passages, qum means "immovable"; so Eli's eyes were "set" 1 Sam 4:15.
Another special use of qum is "rise up again," as when a childless widow complains to the elders, "My husband's brother refuseth to raise up unto his brother a name in Israel..." Deut 25:7. In other words, the brother refuses to continue that name or "raise it up again."
When used with another verb, qum may suggest simply the beginning of an action. When Scripture says that "[Jacob] rose up, and passed over the [Euphrates] river" Gen 31:21, it does not mean that he literally stood up-- merely that he began to cross the river.
Sometimes qum is part of a compound verb and carries no special meaning of its own. This is especially true in commands. Thus Gen 28:2 could simply be rendered, "Go to Padan-aram," rather than, "Arise, go..." (KJV). Other special meanings emerge when qum is used with certain particles. With `al, "against," it often means "to fight against or attack": "A man riseth against his neighbor, and slayeth him..." Deut 22:26. This is its meaning in Gen 4:8, the first biblical occurrence. With the particle be ("against"), qum means "make a formal charge against": "One witness shall not rise up against a man..." Deut 19:15. With le ("for"), qum means "to testify in behalf of": "Who will rise up for me against the evildoers?" Ps 94:16. The same construction can mean "to deed over," as when Ephron's field was deeded over (KJV, "made sure"-- Gen. 23:17>).[3]

Kata ini muncul di hampir setiap bahasa Semit, termasuk Alkitab Ibrani dan bahasa Aram. Hal ini terjadi sekitar 630 kali dalam Alkitab Ibrani dan 39 kali dalam bahasa Aram Alkitab. Ini mungkin menunjukkan gerakan apapun untuk posisi tegak, seperti bangun dari tempat tidur “ketika ia bangun” (Kejadian 19:33), atau dapat digunakan sebagai kebalikan dari duduk atau berlutut, seperti ketika Abraham berdiri dan meninggalkan” (Kej.23: 3).





[1] W. S. La Sor, D. A. Hubbard, F. W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 233.
[2] Bibleworks
[3] Vine's Expository Dictionary of Biblical Words, s.v. qum (Thomas Nelson Publishers1985); PCBibleSoft, 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar