Judul Buku : D.L. Moody, Secret Power (196 halaman)
Dwight L.
Moody adalah seorang tokoh yang penuh dengan kuasa dan mempertahankan kebenaran
yang besar. “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku;
Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik”. D.L. Moody adalah seorang yang sederhana,
tulus, tidak mementingkan diri sendiri, setia dalam imannya kepada Kristus dan
mempunyai satu karunia istimewa, yaitu menyajikan Kabar Baik yang mulia itu
dengan cara yang dapat dimengerti oleh semua orang. Kehidupan dan pelayanan Moody
terus mengundang orang berdosa untuk dating kepada Kristus. Ia melihat setiap
orang, betapun jauhnya dari Allah, sebagai calon anak Raja, dan sebagai satu
kesempatan dari kekekalan. Inilah kekuatan yang mendorong Moody untuk menjadi
salah seorang penginjil terbesar di dunia. “Saya tidak percaya ada berita yang
lebih baik untuk telinga manusia yang fana, selain daripada berita Injil”.
Walaupun ia orang sederhana dan mempunyai pendidikan formal yang rendah,
kerinduannya akan keselamatan
orang-orang yang terhilang bagaikan nyala api yang terang seperti
kasihnya yang tulus kepada Allah dan sesamanya. ”Yang paling menyenangkan dalam
hidup ini adalah memenangkan jiwa bagi Kristus”.[1]
Ada seorang yang bernama Kimball yang secara khusus membentangkan kasih
Kristus kepadanya dan pengorbanan Kristus untuk keselamatannya. Moody tiba-tiba
siap untuk menerima Kristus dan seperti yang sering terjadi, ia melihat Kristus
menempatkan segala sesuatu dalam perspektif
baru. D.L. Moody berkata[2]:
“Pagi ketika
bertobat, saya pergi ke luar rumah dan merasa jatuh cinta kepada apa saja. Saya
tidak pernah mengasihi matahari yang menyinari bumi seperti itu sebelumnya.
Ketika mendengar burung-burung berkicau dengan indahnya, saya merasa jatuh cinta
kepada burung-burung itu. Segala sesuatunya menjadi berbeda.”
Sesuai
dengan sifatnya yang rendah hati, Moody hanya menjadi salah seorang diaken di
gereja itu. Ia menghindari semua gelar, bahkan “pendeta”, dan hanya mau
dipanggil “Bapak Moody tua”. Dalam beberapa bulan, karena
kesetiaannya,pekerjaaan yang tekun itu diberkati Tuhan. Kelas-kelas Sekolah
Minggu itu dihadiri oleh 1.500 orang, dan hamba Allah yang masih muda, tidak
dikenal, tidak terpelajar dan tidak pandai bicara ini mulai diakui di kota yang
sedang berkembang itu. Akhirnya, Presiden Abraham Lincoln dan Presiden Grant
pernah mengunjungi Sekolah-sekolah Minggunya di Chicago.[3] Seringkali hamba Tuhan menghadapi anak-anak mereka yang memberontak atau
suka berfoya-foya. Namun, kehidupan Moody berkenaan dengan hal ini sama
kokohnya seperti pekerjaan penginjilannya yang spektakuler. Fitt menulis:
“Tidak ada
kehidupan pribadi seseorang bila diperhatikan secara seksama lebih baik
daripada D.L. Moody, apakah Anda melihatnya dari perannya sebagai orangtua,
tetangga, atau teman. Dalam segala sesuatu ia adalah orang Kristen sejati,
laki-laki sejati.” [4]
D.L. Moody tidak hanya sukses dalam melakukan kehendak Allah baginya, tetapi
sukses dalam hubungan keluarganya. “Tanpa
jiwa, ketaatan terhadap ritualisme yang memberi hidup dan diilhami Allah pun
sama tidak berharganya seperti mayat yang digerakkan”. Kutipan Moody ini
didasarkan pada: “Apa jadinya jiwa kita tanpa kasih karunia-Nya? Atau bagaimana
jadinya gereja tanpa Dia”. Kita membutuhkan kuasa Roh Kudus dalam pelayanan
karena semangat tanpa pengetahuan dengan kuasa Roh Kudus lebih baik daripada
pengetahuan Alkitab tanpa semangat. [5]
Roh Kudus memenuhi kita untuk memberitakan Kabar Baik kepada semua orang yaitu
jiwa-jiwa yang terhilang. Rahasia yang menunjukkan bahwa Allah
memakai D.L. Moody adalah bahwa ia adalah seorang
pria yang sepenuhnya berserah kepada Tuhan.
mantap bang, sangat membantu tugas kuliah saya
BalasHapus