Judul Buku :
John Pollock, 28 Heroes (321 halaman)
John Newton (1725-1807) mengenang
perbuatannya di masa lalu yang jahat berkata, “Penghinaan saya yang keras
terhadap Injil yang penuh kemuliaan”, demikian ia menulis pada usia 28 tahun
dalam naskah paling awalnya mengenai bertobatnya ia menjadi orang percaya, “dan
kenekatan tidak menyenangkan yang saya perbuat terhadapnya, membedakan saya
bahkan dari pemikir bebas itu sendiri…saya demikian giat menyebarkan
kepercayaan-kepercayaan saya sehingga saya percaya bahwa selama beberapa tahun,
saya tidak pernah bergaul tanpa berupaya menjadikan mereka berdosa.” Selama
sisa hidupnya, Newton menghormati 10 Maret 1748 sebagai “saat pertama kali saya
percaya”, ketika kasih karunia yang menakjubkan menyelamatkan “seorang celaka
seperti aku”. Tanggapan: walaupun Newton tidak terlepas dari dosa yang telah
dikuburnya dan keterlibatannya dengan perbudakan tetapi karena kerendahan
hatinya untuk datang kepada Juruselamat Yesus yang membawanya kembali ke jalan
kebenaran itu.
Sir Henry Havelock (1795-1857)
dengan suaranya yang jelas dan agak ketus. Untuk bacaan Mazmur hari itu,
Havelock menggantinya dengan Mazmur 46 dimana Havelock berkomentar, “biasa
digunakan oleh Luther pada masa-masa luar biasa sulit dan depresi,” dan semua
orang turut membacanya: “Allah itu bagi
kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat
terbukti…” Tanggapan: Mazmur 46, kota benteng kita adalah Allah Yakub. “Diamlah
dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa,
ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46:10).
Sir Herbert Edwardes (1819-1868)
belum genap berusia 49 tahun ketika meninggal pada masa cuti sakit di
Skotlandia pada 1868. “Yesus seorang…Yesus yang Menang,” adalah perkataan
terakhir Edwardes, “saya cukup senang. Saya sepenuhnya percaya kepada Yesus,
dan tidak mungkin berbuat lebih seandainya pun saya hidup seribu tahun!”.
Seorang tua yang mengenalnya berkata,”…Tuan saya sungguh seorang yang baik. Ia tidak mungkin melakukan kesalahan
dalam agamnya. Maukah Anda mengajari agamanya kepada saya? Karena saya ingin
memercayai hal yang ia percayai.” Tanggapan: Kebaikan Kristus yang ada dalam
dirinya memberikan buah keselamatan bagi orang lain walaupun Edwardes telah
tiada.
Kutipan perkataan Thomas Jackson
(1824-1863) yang dikenal dengan julukan Stonewall
(dinding batu) yang menarik adalah: “…kepercayaan
religius saya mengajarkan untuk merasa sama amannya dalam pertempuran seperti
di tempat tidur. Allah telah
menetapkan saat kematian saya. Saya tidak memprihatinkan hal itu, tetapi selalu
siap, kapan pun ajal menjemput saya…Demikianlah seharusnya semua orang hidup,
maka semuanya akan sama beraninya.”
D.L. Moody berkata kepada Ira Sankey
untuk meninggalkan bisnisnya sebagai pegawai Pajak Pemerintah. Tetapi Sankey
menolak karena ia tidak mungkin meninggalkan bisnisnya, Moody menjawab, “Harus.
Saya sudah delapan tahun mencari-cari Anda.”
Tanggapan: hal ini mengingatkan saya bahwa Tuhan memberikan karunia
kepada hamba-hamba-Nya untuk melihat potensi dalam setiap orang untuk
bekerjasama untuk visinya seperti R.A. Jaffray telah melihat potensi Pouw Peng
Hong yang akhirnya membantunya dalam penerbitan dan tugas-tugasnya.
Stanley
Smith (1861-1931) menjadi misionaris rendah hati di China adalah kunjungan
penginjil Amerika D.L. Moody ke Cambridge University pada November 1882. Dia
seorang yang sombong yang dijadikan rendah hati di kaki Salib Kristus. C.T.
Studd (1860-1831) mulai melihat bahwa ia belum menerima berkat tersebut karena
selama itu, ia “menahan dari Allah hal yang menjadi kepunyaan Dia.” “Saya sudah
mengetahui tentang Yesus Kristus yang mati demi saya, tetapi tidak pernah
memahami bahwa kalau Dia telah mati bagi saya berarti saya bukanlah kepunyaan
saya sendiri…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar