Good News

Selasa, 10 November 2015

Ringkasan Buku 28 Heroes (Hengki wijaya)

Judul  Buku           : John Pollock, 28 Heroes (321 halaman)

            John Newton (1725-1807) mengenang perbuatannya di masa lalu yang jahat berkata, “Penghinaan saya yang keras terhadap Injil yang penuh kemuliaan”, demikian ia menulis pada usia 28 tahun dalam naskah paling awalnya mengenai bertobatnya ia menjadi orang percaya, “dan kenekatan tidak menyenangkan yang saya perbuat terhadapnya, membedakan saya bahkan dari pemikir bebas itu sendiri…saya demikian giat menyebarkan kepercayaan-kepercayaan saya sehingga saya percaya bahwa selama beberapa tahun, saya tidak pernah bergaul tanpa berupaya menjadikan mereka berdosa.” Selama sisa hidupnya, Newton menghormati 10 Maret 1748 sebagai “saat pertama kali saya percaya”, ketika kasih karunia yang menakjubkan menyelamatkan “seorang celaka seperti aku”. Tanggapan: walaupun Newton tidak terlepas dari dosa yang telah dikuburnya dan keterlibatannya dengan perbudakan tetapi karena kerendahan hatinya untuk datang kepada Juruselamat Yesus yang membawanya kembali ke jalan kebenaran itu.

            Sir Henry Havelock (1795-1857) dengan suaranya yang jelas dan agak ketus. Untuk bacaan Mazmur hari itu, Havelock menggantinya dengan Mazmur 46 dimana Havelock berkomentar, “biasa digunakan oleh Luther pada masa-masa luar biasa sulit dan depresi,” dan semua orang turut membacanya: “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti…” Tanggapan: Mazmur 46, kota benteng kita adalah Allah Yakub. “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46:10).
            Sir Herbert Edwardes (1819-1868) belum genap berusia 49 tahun ketika meninggal pada masa cuti sakit di Skotlandia pada 1868. “Yesus seorang…Yesus yang Menang,” adalah perkataan terakhir Edwardes, “saya cukup senang. Saya sepenuhnya percaya kepada Yesus, dan tidak mungkin berbuat lebih seandainya pun saya hidup seribu tahun!”. Seorang tua yang mengenalnya berkata,”…Tuan saya sungguh seorang yang baik. Ia tidak mungkin melakukan kesalahan dalam agamnya. Maukah Anda mengajari agamanya kepada saya? Karena saya ingin memercayai hal yang ia percayai.” Tanggapan: Kebaikan Kristus yang ada dalam dirinya memberikan buah keselamatan bagi orang lain walaupun Edwardes telah tiada.
            Kutipan perkataan Thomas Jackson (1824-1863) yang dikenal dengan julukan Stonewall (dinding batu) yang menarik adalah: “…kepercayaan religius saya mengajarkan untuk merasa sama amannya dalam pertempuran seperti di tempat tidur. Allah telah menetapkan saat kematian saya. Saya tidak memprihatinkan hal itu, tetapi selalu siap, kapan pun ajal menjemput saya…Demikianlah seharusnya semua orang hidup, maka semuanya akan sama beraninya.”
            D.L. Moody berkata kepada Ira Sankey untuk meninggalkan bisnisnya sebagai pegawai Pajak Pemerintah. Tetapi Sankey menolak karena ia tidak mungkin meninggalkan bisnisnya, Moody menjawab, “Harus. Saya sudah delapan tahun mencari-cari Anda.”  Tanggapan: hal ini mengingatkan saya bahwa Tuhan memberikan karunia kepada hamba-hamba-Nya untuk melihat potensi dalam setiap orang untuk bekerjasama untuk visinya seperti R.A. Jaffray telah melihat potensi Pouw Peng Hong yang akhirnya membantunya dalam penerbitan dan tugas-tugasnya.

            Stanley Smith (1861-1931) menjadi misionaris rendah hati di China adalah kunjungan penginjil Amerika D.L. Moody ke Cambridge University pada November 1882. Dia seorang yang sombong yang dijadikan rendah hati di kaki Salib Kristus. C.T. Studd (1860-1831) mulai melihat bahwa ia belum menerima berkat tersebut karena selama itu, ia “menahan dari Allah hal yang menjadi kepunyaan Dia.” “Saya sudah mengetahui tentang Yesus Kristus yang mati demi saya, tetapi tidak pernah memahami bahwa kalau Dia telah mati bagi saya berarti saya bukanlah kepunyaan saya sendiri…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar