Jesus groaned adalah kalimat yang
ada dalam ayat 33, 38 sebagai respons Yesus melihat Maria menangis dan
orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dengan Maria maka masygul hati-Nya
(he groaned in spirit). Ketika Yesus
bergerak dan mengikuti mereka maka menangislah Yesus (Jesus wept). Ekspresi Yesus
sebagai manusia adalah menangis yaitu meneteskan air mata di saat Dia berjalan
menuju tempat Lazarus dibaringkan. Pada ayat 36-37 adalah reaksi orang-orang
yang di sekitarnya yang menunjukkan respons mereka terhadap kenyataan bahwa
Yesus menangis. Maka pada ayat 38, sekali lagi Yesus merasakan kpedihan hati
yang mendalam. Bisa saja diakibatkan oleh perkataan mereka atau bisa juga
karena tangisan Yesus yang mendalam yang tak tertahankan. Berikut ini secara
sederhana kita belajar arti masygul dalam bahasa Indonesia sebagai terjemahan
dan arti yang diberikan Strong dari kata groan. Berdasarkan kamus bahasa
Indonesia online kata masygul: bersusah hati karena suatu sebab; sedih; murung.
Menurut Strong: (to snort with anger); to have indignation on, that is,
(transitively) to blame, (intransitively) to sigh with chagrin, (specifically)
to sternly enjoin: - straitly charge, groan, murmur against. Artinya dalam
bahasa Indonesia, (untuk mendengus) dengan kemarahan; untuk memiliki marah
pada, itu, ( transitively ) untuk menyalahkan, ( intransitively ) untuk
menghela napas dengan kecewa, ( ) khusus untuk tegas menyuruh: - straitly
biaya, mengerang, bersungut sungut.
Kata ini dapat diterjemahkan
sebagai kesedihan yang bercampur dengan kemarahan, menarik napas yang dalam
untuk mengekspresikan suatu kemarahan kudus, namun bukan suatu kekesalan dan
kemarahan atas dosa. Bisa saja bila dilihat secara konteks ada sebuah kesedihan
Yesus atas ketidakpercayaan mereka akan kebangkitan. Namun juga sebuah keadaan
sedih sebagai manusia yang terdalam yaitu di dalam roh-Nya yang mau menunjukkan
bahwa apa yang mereka percayai selama ini adalah kebenaran bahwa Yesus sanggup
membangkitkan dan tidak perlu ada kesedihan sebab Lazarus akan bangkit saat
ini. Yesus ingin menyatakan diri-Nya melalui tanda Lazarus dibangkitkan sebab
Allah harus dimuliakan melalui tanda Lazarus ini. Yesus juga mau menghancurkan
ketidakpercayaan yang ada pada murid-murid-Nya, pada Marta dan orang-orang
Yahudi yang seakan mencobai kuasa kebangkitan Yesus. Yesus tergerak dari
tempat-Nya karena sikap Maria atau respons Maria yang berbeda dengan saudarinya
Marta ketika bertemu dengan Yesus. Maria melihat Yesus sebagai sosok yang harus
disembah sementara Marta seakan menganggap yesus hanya sebagai guru, sahabat
dan nabi saja. Ada penolakan Marta akan kuasa kebangkitan bahwa kebangkitan
dapat dilakukan oleh yesus pada saat itu. Marta beragumen dengan pikirannya
yang sedih dan hanya mengingat pengajran atau pengetahuan tentang kebangkitan
sekalipun Yesus sudah menyatakan diri-Nya adalah kebangkitan dan hidup.
Bila kita membagi perikop ini menjadi tiga bagian secara
garis besar maka:
Bagian pertama, Yohanes 11:1-16, Ada
penjelasan tentang Maria secara jelas. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan
dengan Maria yang lain termasuk di sini Maria Magdalena, dan juga perempuan
yang meminyaki kaki yesus selain Maria saudari Marta. Dalam nas ini dapat dilihat
dari pemikiran Yesus maka Tuhan Yesus membiarkan terjadinya penundaan
kesembuhan untuk memuliakan Bapa melalui kebangkitan. Keadaan ini tidak
dimengerti oleh murid-murid-Nya. Ada kebingungan dengan maksud Yesus. Ada
kesengajaan yang tidak dapat dimengerti atau Yesus menunggu waktu yang tepat
untuk melakukan tanda berikutnya yaitu kebangkitan. Yesus mengatakan bahwa
penyakit itu tidak membawa kematian, tetapi membawa kemuliaan Allah. Seharusnya
murid-murid berfokus dengan ucapan yesus, namun mereka memiliki pemikiran
sendiri. Murid-murid berpikir akan peristiwa sebelumnya bahwa mereka tidak
disukai di Betania dan sekarang ini mereka mau datang ke tempat itu untuk
memberikan diri untuk dibunuh. Ada pesan yang kuat yang ingin disampaikan oleh
Yesus namun sampai detik itu murid-murid-Nya belum mengerti. Bahakan Tomas yang
disebut Didimus dengan santai berkata: “Marilah kita pergi juga untuk mati
bersama-sama dengan Dia.” Suatu ekspresi yang tidak dapat dibanggakan sebagai
murid. Seringkali ini pun terjadi kepada pengikut Kristus yang tidak memiliki
wawasan yang memadai, namu memiliki ucapan yang tidak bermakna (hampa). Mungkin
juga karena ada rasa takut akan sesuatu yang akan terjadi. Ucapan ini dapat
dikatakan sebagai rasa pasrah bahwa akan mati bersama Yesus, walaupun yang
yesus maksudkan bukanlah demikian.
Bagian kedua, Yesus hadir di tempat Maria dan Marta tinggal.
Ketika tiba Lazarus sudah terbaring empat hari lamanya di kubur. Berarti ketika
kabar itu disampaikan bila Yesus tidak menunda keberangkatannya mungkin saja
Lazarus belum mati. Dua hari yang Dia tetapkan menunjukkan waktu Lazarus untuk
mati. Perjalanan dari timur Sungai Yordan memakan waktu yang lama karena harus
melalui Yerusalem sejauh 3 km (2 mil) dan ada kemungkinan bahwa Yesus sudah
menyadari bahwa Lazarus akan mati saat Dia menerima berita tersebut dan sengaja
tingal 2 hari lagi. Bila perjalanan tersebut memakan waktu dua hari maka
tepatlah bahwa ketika mereka sampai di tempat Lazarus maka Lazarus sudah di
kubur selama 4 hari. Oleh karena itu Yesus mengatakan bahwa Lazarus tidak akan
mati karena penyakit karena ada rencana besar yang akan terjadi yang dibuat
oleh Yesus. Ada kisah yang menarik ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang
maka dia tidak memanggil Maria tetapi dia merespons bahwa bila Yesus ada di
sini maka Lazarus tidak akan mati. Jadi biar bagaimana pun Lazarus tidak dapat
tertolong karena Yesus tidak ada di Betania. Senagaja tinggal dua hari hanya
untuk menambah “menarik” kisah ini untuk memuliakan Allah. Marta percaya bahwa
Allah dapat memberikan segala sesuatu kepada Yesus. Yesus berkata, “Saudaramu
akan bangkit.” Namun di tengah kesedihannya, Marta mendikte Yesus bahwa dia
percaya akan kebangkitan di akhir zaman. Yesus menegaskan bahwa Dialah
kebangkitan dan hidup dan barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau? Sekali lagi Marta tidak fokus dengan
perkataan Yesus malah mendikte sekali lagi bahwa dia percaya Yesus adalah
Mesias Anak Allah. Marta menjawab Yesus dengan pengetahuan yang dia ketahui
tentang Allah, dia tidak merespons perkataan yesus yang adalah kebangkitan dan
hidup. Seakan cuek dengan penyataan Yesus dia pun berlari memanggil Maria. Sebagai
orang percaya seringkali juga mengabaikan perkataan firman tuhan dan seakan
mengerti dengan firman Tuhan, namun tidak sepenuhnya memahami situasi saat ini
yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Yesus mau menyatakan diri-Nya sekarang
dan bukan hanya nanti di akhir zaman. Apakah kita dapat merespons kehendak-Nya?
Respons yang berbeda ditunjukkan oleh Maria dibandingkan Marta. Dia hanya dapat
tersungkur di hadapan Yesus dan menangis dan berkata yang sama yang diucapkan
oleh Marta. Kita pasti berbeda, tetapi respons yang tepat yang dikehendaki
Yesus adalah kerendahatian yang tidak merasa mengetahui sesuatu dan dapat
mengerti sesuatu yang sebenarnya tidak diketahui. Maria dapat membuat Yesus
masygul dan bergerak dari tempatnya semula menuju ke tempat Lazarus. Iman dan kerendahatian
kita dapat menggerakkan Allah untuk bertindak.
Bagian ketika, membiarkan Allah bertindak dan jangan
mendikte Allah untuk melakukan yang terbaik bagi kita untuk melihat-Nya dan
mengalami kuasa kebangkitan-Nya. Yesus mau menegaskan kembali melalui peristiwa
kebangkitan Lazarus bahwa benar Allah yang mengutus Yesus supaya mereka yang
ada di sekitar kubur itu dapat percaya kepada Yesus. Allah dimuliakan dengan
peristiwa kebangkitan Lazarus itu. Sekali lagi Marta tidak percaya. Pengetahuan
tanpa keyakinan pada Tuhan adalah pengetahuan sia-sia. Pengetahuan dengan
keyakinan pada Tuhan adalah kuasa yang
besar untuk memuliakan Tuhan. Allah menyatakan diri-Nya melalui tanda
kebangkitan Lazarus di mana Dia sendiri yang diutus oleh Bapa di surga adalah
kebangkitan dan hidup itu sendiri.
saham kasih dalam Kristus...
BalasHapussaya merasa diberkati dan sunggu menambah wawasan melihat tafsiran ini.. bapak mememang gemar membaca ya sampai bisa menafsir dengan baik seperti ini oleh bimbingan Tuhan lewat ilmu pengetahuan yang bapak miliki... (y)
Nice
BalasHapusMantab Tuhan Yesus BERKATI
BalasHapusMantul...benar2 mendapatkan sesuatu dari ulasan ini..terima kasih kiranya Tuhan semakin melimpahi hikmat dan pengertian yg lebih lagi kepada penulis.. Gbu
BalasHapus