Yesus menyatakan bahwa Dia adalah "jalan dan kebenaran
dan hidup." Kebenaran dan hidup sangat berkaitan erat. Namun manusia
berusaha untuk menjauhkan diri dari kebenaran mutlak yang bersalah dari Allah
saja. Manusia kehilangan hidupnya dan akibatnya budaya menjadi rusak. Ada
sebuah paham yang dikenal sebagai Nihilism atau Nihilisme. Tahap pertama dari
proses ini adalah:
Liberalisme: aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang
menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga
(pemerintah tidak boleh turut campur); usaha perjuangan menuju kebebasan
(http://kbbi.web.id/liberalisme).
Ketika manusia dicerahkan tentang kekuasaan dan kemampuannya
serta percaya bahwa ia bisa mengetahui kebenaran meskipun tidak mengenal Allah.
Manusia yang percaya diri dan tidak bergantung pada siapa pun, memasuki tahap
kedua yaitu:
Realisme: Aliran ini menjauhkan diri dari hal-hal yang
berkaitan dengan hal-hal rohani dan hanya berkaitan dengan hal jasmani. Dengan
demikian aliran ini hanya memercayai apa yang dilihat oleh mata dan indera
jasmani manusia. Dengan kata lain secara lahiriah yang tampak dan apa yang
menjadi kenyataan sehingga hal-hal rohani tidak menjadi kebenaran mereka.
Semuanya harus dilogikan dan masuk akal dan terlihat secara inderawi. Hal yang
mistis atau rohani dianggap bertentangan dengan kebiasaan aliran ini. Hal ini
jelas menimbulkan kehampaan pada aliran ini karena tidak adanya keseimbangan
sehingga manusia terdorong kepada paham vitalisme.
Vitalisme: kerinduan akan sesuatu yang jauh melampaui
hal-hal jasmani. Terutama manusia mau menerima nilai-nilai "mistis"
dan "spiritual" tetapi tetap menolak gagasana tentang kebenaran
mutlak. Tahap ini banyak terjadi dalam kehidupan orang Kristen yang menyenangi
sebuah gagasan dan hal-hal spiritual namun tidak mau terlalu dekat dengan Tuhan.
Terjebaknya manusia dengan vitalisme justru membawa mereka sekan berperang
dengan Allah karena hal-hal yang dilakukan mereka membawa mereka pada
penyembahan berhala dan hal-hal sinkretisme. Sebab manusia mencari hal-hal yang
spiritual dan mistis sehingga memungkinkan pembauran budaya, agama dan paham
yang akhirnya membawa pada perlawanan kepada Allah secara sengaja maupun yang
tidak disadari oleh pengikutnya.
Paradoks dengan Allah (Melawan terhadap Allah): paham yang
melawan Allah dan berjuang keikiutsertaan Allah dalam ciptaan dan kehidupan
ini. Perjuangan mereka tidak dapat menghilangkan keberadaan Allah sebab Allah
tidak dapat ditaklukkan oleh ciptaannya. Pada suatu kali ketika manusia akan
berhadapan dengan kebenaran yang absolut yang bersumber dari Allah. Maka saat itu
kita dapat mengatakan bahwa semua itu adalah kesia-siaan, maka paham nihilisme
adalah kebodohan dan berlawanan dengan kebanaran dan Alkitab. Kebenaran tidak
dapat dibeli oleh apa pun. Kebenaran hanya dapat diperoleh dari Yesus Kristus.
Yesus adalah segalanya dan hanya da satu Jalan, kebenaran
dan Hidup
Yesus adalah segalanya tidak ada yang menggantikannya dalam
hidup manusia. Walaupun manusia mencoba menggantikan Allah Bapa, Yesus dan roh
Kudus dengan berbagai jalan dan kebenaran maka sesungguhnya hal tersebut adalah
kesia-siaan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar