Seperti yang tercatat dalam Living Life edisi Juni halaman 55, yang diberi judul "Berhati-hati dengan rencana Jahat Iblis." Misi utama iblis adalah menghalangi maksud Allah. Ia melakukan ini dengan memanfaatkan orang dan keadaan untuk menyerang dan melawan orang percaya secara individu juga gereja. Rasul Paulus mengajrkan bahwa kita harus bertahan melawan rencana jahat iblis (Ef. 6:11), dan ada beberapa hal yang berharga yang dapat kita pelajari tentang bagaimana musuh bekerja dari peristiwa-peristiwa dalam Nehemia 4.
1. Serangan Verbal (4:2). Serangan semacam itu dapat berupa perkataan jahat yang diucapkan orang kepada kita atau dusta yang kita percayai tentang diri kita sendiri. Maksud musuh adalah untuk membuat kita percaya bahwa kita tidak mampu menjalankan tugas ke mana Allah memanggil kita untuk kita selesaikan. Perkataan verbal kadangkala lebih menyakitkan dari pada pukulan sebab itu terdengar di telinga dan mengaung di pikiran. Oleh karena itu serangan iblis di pikiran yang dipikirkan terus-menerus akan membuat kita terjatuh. Oleh akrena itu, kenakan pikiran Kristus (Filipi 4:8).
2. Serangan Jasmani (4:7-8): Iblis mungkin juga merancang insiden tertentu untuk melukai umat Allah atau mengacaukan mereka dari misi mereka. Ketika kita mendapati diri kita berada dalam situasi semacam itu, kita perlu berdoa meminta hikmat untuk menafsirkan dan menanggapinya dengan benar. Insiden yang terjadi memerlukan reaksi dan respons yang benar atas apa yang terjadi. tindakan yang tidak berhikmat dapat berakibat tipu muslihat iblis berhasil.
3. Menurunkan semangat (4:10): Rencana jahat iblis yang lain adalah menjadikan kita sasaran ketika kita berada dalam keadaan kita yang paling mudah diserang dan membuat kita merasa kewalahan dengan tugas yang ada. Orang-orang Kristen dipanggil untuk membalas serangan semacam itu dengan mendorong orang-orang yang letih dan hampir menyerah. Caranya dengan olahraga rohani, retret dan berdoa puasa untuk menjaga kebugaran rohani kita.
4. Ketakutan (4:11-12): Musuh memakai rasa takut untuk membuat orang tidak bisa melihat kenyataan - itu menyebabkan kita membesar-besarkan kekuatan musuh dan mengecilkan kekuasaan Allah. Kita harus ingat bahwa Allah tidak memberi kita Roh ketakutan, tetapi roh kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim. 1:7). Ketakutan adalah kelemahan untuk memiliki iman yang besar bersama dengan Tuhan. Di dalam Tuhan tidak ada ketakutan tetapi ketaatan atas dasar kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar