Good News

Rabu, 18 Januari 2017

LAPORAN KETUA PRODI TEOLOGI STT JAFFRAY

LAPORAN KETUA PRODI TEOLOGI STT JAFFRAY
Tanggung Jawab Ketua Prodi Disamping juga menangani Kelas Ekstensi serta Lembaga Penelitian dan Penerbitan STT Jaffray.
Hal-hal yang sementara dilakukan dalam tiga aspekyaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Aspek Pendidikan/Akademik yaitu beberapa hal:
1.         Bidang administrasi akademik dengan mengevaluasi kinerja dosen yaitu persiapan silabus, SAP, absensi dosen di kelas dan ketersediaan absen mahasiswa yang valid baik secara manual maupun di sistem SIAKAD. Kemudahan untuk penginputan nilai secara tepat dan tepat waktu sebagaimana yang ditentukan oleh kalender akademik.
2.         Menjamin kelancaran pelayanan akademik kepada mahasiswa dalam hal ini nilai-nilai mahasiswa dan penyusunan KRS hingga absensi kelas. Dan bagi yang mempersiapkan skripsi dengam pembimbing yang telah ditetapkan dan melalui regulasi editorial dan syarat sah untuk mengikuti ujian akhir skripsi dan tahap akhir editorial.
3.         Bersama dengan administrasi akademik menuntaskan nilai-nilai mahasiswa yang tidak ada dalam SIAKAD atau nilai-nilai yang sudah diambil di Semester Pendek.
4.         Mengevaluasi ketersediaan data secara manual tentang mahasiswa-mahasiswa yang aktif dan sudah lulus.
5.         Evaluasi pembelajaran, pelayanan akademik, dosen melalui angket yang akan diolah datanya oleh Lembaga Penjaminan Mutu.
6.         Berkoordinasi dengan Koodinator Konsentrasi Musik Gerejawi untuk kelancaran proses belajar khususnya mahasiswa konstrasi musik.
7.         Mempersiapkan kuliah umum bersama yang bekerjasama dengan ABS Hong Kong sesuai dengan jadwal.
8.         Mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan dan mewakili sekolah dalam lomba atau seminar dan pelatihan dapat diberi izin, namun tanggung jawab sebgai mahasiswa harus tetap dijalankan.
Aspek Penelitian dan Penerbitan
1.         Mendorong dosen-dosen untuk menerbitkan buku dan menulis di jurnal. Artinya dosen tidak hanya mengajar tetapi menghasilkan karya tulis. Oleh karena hal ini sangat berkaitan dengan kepangkatan akademik dan juga peningkatan mutu dosen secara institusi. Selain itu diharapkan dosen-dosen dapat ikut penelitian hibah Dikti.
2.         Mendorong mahasiswa untuk mengikuti lomba-lomba seperti lomba karya tulis, paduan suara, vokal grup, olahraga dan berpartisipasi secara aktif dengan PERSETIA sebagai wadah ilmiah mahasiswa yang tentunya berkoordinasi dengan Waka Kemahasiswaan.
3.          Mendorong mahasiswa untuk aktif ke perpustakaan untuk membaca dan menulis serta publikasi online baik di blog, medsos dan academia edu dan lain-lain.
4.         Mewadahi kreativitas mahasiswa dengan mengikutsertakan dalam PKM di tingkat DIKTI.
5.         Mewadahi mahasiswa dengan beasiswa yang sumbernya dari Kopertis IX dimana diutamakan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu secara finansial. Beasiswa tidak boleh lebih dari satu diperoleh oleh mahasiswa apalagi bila sudah ada sponsor untuk biaya pendidikan. Hal ini dilakukan untuk terjadinya pemerataan.
6.         Melakukan penelitian-penelitian mutakhir sesuai isu-isu yang berkembang sepeti isu LGBT, narkolema, dan kajian-kajian biblika, serta kajian-kajian musik yang dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa.
7.         Mengusahakan akreditasi jurnal Jaffray online dan hibah pengelolaan jurnal.
8.         Peningkatan SDM dosen melalui lokakarya, pelatihan, workshop dan seminar yang sesuai dengan bidang kajiannya dan kepakaran.

Selasa, 17 Januari 2017

Refleksi Gembala sebagai seorang sarjana oleh Hengki Wijaya

Gembala sebagai seorang sarjana
Gembala sebagai seorang sarjana menempatkan dirinya sebagai pembelajar dan juga studi alkitabiah dan siap untuk bekerja keras untuk menghasilkan tulisan, khotbah ataupun buku yang berkualitas. Kita akan membahas secara singkat dari 2 Timotius 2:15.
Surat 2 Timotius 2:15. Usahakanlah artinya lakukan yang terbaik yaitu ketekunan dan kerja keras untuk melakukan kehendak Tuhan. Jika ada keringat maka ada hasilnya.
Tidak usah merasa malu (dipermalukan). Bila Anda tidak mau malu maka Anda harus mempersiapkan firman Tuhan yang disampaikan dengan benar. Tuhan akan berkuasa dalam penyampaian berita firman tersebut bila Anda mempersiapkannya dengan baik dan benar.

Memberitakan perkataan kebenaran artinya seseorang dapat melakukan kebenaran sesuai dengan kehendak Tuhan dengan banyak merenungkan firman Tuhan. Jangan membiarkan jemaat pulang dengan kelaparan? Tetapi terus-menerus ingin mengetahui kebenaran itu dan mencintai serta melakukan kebenaran.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

Tips Membaca secara cepat

Tips Membaca secara cepat:
Membaca secara cepat sangat diperlukan ketika kita akan menyusun disertasi, ataupun makalah-makalah ilmiah. Tidak cukup dengan mengandalkan ide-ide dan pokok-pokok pikiran yang ada di pikiran kita, namun juga membutuhkan dukungan referensi yang cukup untuk mempertahankan ide tersebut ataupun mendukung ide tersebut. Oleh karena itu ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengetahui garis besar ide buku tersebut walaupun buku tersebut sangat tebal. Beberapa tips itu adalah:

Allah menulis oleh Hengki WIjaya

Allah memberikan hukum-hukum melalui loh-loh batu dengan menulis dengan jari-jari-jari-Nya. Yesus pun pernah menulis di tanah dengan jari-Nya, namun apa yang dituliskan tidak ada yang mengetahuinya. Yesus menggambarkan dengan jari-Nya apa yang pernah tertulis. Sebagai penulis dan orang percaya dapat melihat bahwa Allah adalah yang adalah Pencipta juga menggunakan jari-jari-Nya untuk menyatakan kebenarannya.  Tidak hanya melalui pendengaran, tetapi juga melalui kata-kata yang menggunakan bahasa manusia.
Banyak orang-orang terkenal seperti filsut Yunani yaitu Sokrates, Plato dan Aristoles. Sokrates adalah guru Plato, dan Plato adalah guru Aristoteles. Dari ketiganya yang sangat terkenal adalah Aristoteles. Oleh karena beliau banyak menulis karyanya. Ada pula penulis Kristen seperti Marten Luther dan Johanes Calvin yang banyak menulis buku doktrin. Bahkan Matin Luther yang terkenal dengan 95 dalilnya dituliskan dan ditempelkan pada pintu Gereja Katolik Gutenberg.

Lirik Allah itu baik berbagai versi

INDONESIA: Allah itu baik Allah itu baik Allah itu baik
Ia baik bagiku (2 x)
ENGLISH: God is so good God is so good God is so good
Is so good to me (2x)
DUTCH: God is zo goed God is zo goed God is zo goed
Is zo goed voor mij
SPANISH: Dios es tan bueno Dios es tan bueno Dios es tan bueno
Es muy bueno para mi
PORTUGUESE: Deus é tão bom Deus é tão bom Deus é tão bom
É tão bom para mim
Pue madago, Pue madago, Pue madago
Madago riyaku (Bahasa Poso)
Pue matao, Pue matao, Pue matao
Matao riyaku (Bahasa Taa Ampana)
Allah itu baik, Allah itu baik, Allah itu baik

Dia baik bagiku

Khotbah: Penderitaan seturut Kehendak Tuhan oleh Hengki WIjaya

19:1        Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
19:2        Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,
19:3        dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya.
19:4        Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
19:5        Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah manusia itu!"
19:6        Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
19:7        Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."
19:8        Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia,
19:9        lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
19:10     Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
19:11     Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
19:12     Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."
19:13     Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata.
19:14     Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"
19:15     Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"
19:16     Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. (19-16b) Mereka menerima Yesus.
Percakapan  Yesus dan Pontius Pilatus adalah kebenaran yang tidak diketahui oleh banyak orang yang hadir pada saat itu. Orang banyak yang menghendaki Dia mati dan disalibkan melalui pemerintahan Pontius Pilatus. Dalam Injil Yohanes, Yesus mengalami penghinaan dari prajurit yang menyamatkan mahkota duri dan menyebut Dia Raja Yahudi dengan maksud menghina. Namun, memang Dia adalah Raja di atas segala raja karena kekuasaannya nantinya tidak hanya di bumi tetapi juga di Surga. Yesus mengalami penderitaan dalam pemerintahan Pontius Pilatus. Mengapa Yesus berjumpa dengan Pontius Pilatus? Karena Pontius Pilatus adalah wakil kaisar yang memiliki otoritas di wilayah di mana Yesus diadili. Orang-orang yang berteriak “Yesus harus disalibkan” merasa melanggar hukum mereka apabila mereka mengadili  Yesus, padahal mereka sudah memiliki niat untuk membunuh Yesus. Paradoks ingin membunuh, tetapi orang lain yang diharapkan mengambil keputusan tersebut. Dalam hal ini, seorang Pontius Pilatus memiliki peranan penting dalam penggenapan nubuatan Yesaya 53.  

Selasa, 03 Januari 2017

Kita ada di dunia dengan tujuan menjadi kesenangan Tuhan oleh Hengki Wijaya

Bila kita bertanya kepada diri kita, apa tujuan kita hidup di dunia ini, tentulah sebagai orang percaya akan menjawab untuk memuliakan Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan. Memang ketika kita menjalani hidup ini maka lebih banyak kita dapati diri kita menyenangkan pribadi kita. Kita beribadah untuk kepentingan individu dan bahkan kita tidak memedulikan apa yang Tuhan mau bagi diri kita. Kita harus mengakui dosa kita yang paling halus dan munafik ini bahwa kita sebenarnya lagi menyenangkan hati kita dibalik perkataan kita yang indah di hadapan Tuhan.

Visi Amos sebuar refleksi Memasuki Tahun 2017 oleh Hengki Wijaya

Ketika berbicara visi semuanya ditujukan kepada kehendak Allah bagi orang percaya dan orang pilihan-Nya. Setiap orang memiliki visi yang spesifik dari Tuhan. Alkitab dan sejarah kekristenan telah menujukkan hal tersebut. Namun pertanyaannya apakah visi pribadi seseorang benar-benar bersumber dari Tuhan? Dan apa yang menggerakkan visi tersebut? Bila sumbernya dari Tuhan maka Tuhan juga sendiri yang menggerakkan di hati manusia. kKita akan belajar secara singkat visi Amos dari tekoa dalam kitab Amos 7:10-15. Secara singkat profil Amos adalah seorang peternak domba dari tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, Raja Israel (Amos 1:1).

Ayat 10 dalam bacaan firman Tuhan ini menegaskan bahwa Amazia, imam di Betel melaporkan kepada raja Yerobeam, Raja Israel bahwa Amos telah mengadakan persepakatan. Firman Tuhan yang dibawakan oleh Amos sungguh tidak enak didengar oleh raja Israel dan bangsanya. Memang Amos ini berasal dari bangsa Yehuda. Kita ketahui bahwa bangsa keturunan Daud akhirnya menjadi dua bangsa yaitu bangsa Yehuda dan bangsa Israel. Wajar rasanya bahwa Amazia mengusir Amos bila dilihat dari sisi kekuasaan, namun yang mengutus Amos adalah Allah Israel sendiri untuk memberikan hukuman kepada bangsa Israel. Amos datang kepada bangsa Israel bukan untuk mencari penghidupan apalagi menjadi imam ataupun nabi. Dalam ayat 14 jelas dikatakan bahwa "Aku ini bukan nabi,  dan aku ini tidak termasuk dalam golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Amos datang dengan status biasa dan tidak datang untuk maksud jabatan atau maksud untuk kepentingannya sendiri tetapi atas perintah Allah yaitu "Pergilah dan bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel." Petunjuk Allah sangat jelas bagi Amos. Oleh akrena itu, Amos dapat dengan rela dan tidak kuatir dengan hidupnya untuk meninggalkan ternak dombanya untuk memenuhi panggilan Tuhan. Demikian juga kita sebagai seorang percaya dan sudah terpanggil menjadi hamba-Nya tidak perlu takut dan ragu untuk mematuhi perintah-Nya. Kemanapun Tuhan membawa kita, maka kita hanya taat dan meminta Dia menuntun langkah kita seperti yang Amos lakukan.

MENJADI MANUSIA YANG BAHAGIA oleh Paus Fransiskus

MENJADI MANUSIA YANG BAHAGIA

• Paus Fransiskus •
Alih bahasa oleh Rm. Ignatius Ismartono, SJ
"Engkau mungkin memiliki kekurangan, merasa gelisah dan kadangkala hidup tak tenteram, namun jangan lupa hidupmu adalah sebuah proyek terbesar di dunia ini. Hanya engkau yang sanggup menjaga agar tidak merosot.
Ada banyak orang membutuhkanmu, mengagumimu dan mencintaimu.
Aku ingin mengingatkanmu bahwa menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai, atau jalan tanpa musibah, atau bekerja tanpa merasa letih, ataupun hubungan tanpa kekecewaan.
Menjadi bahagia adalah mencari kekuatan untuk memaafkan, mencari harapan dalam perjuangan, mencari rasa aman di saat ketakutan, mencari kasih di saat perselisihan.
Menjadi bahagia bukan hanya menyimpan senyum, tetapi juga mengolah kesedihan.
Bukan hanya mengenang kejayaan, melainkan juga belajar dari kegagalan.
Bukan hanya bergembira karena menerima tepuk tangan meriah, tetapi juga bergembira meskipun tak ternama.