Good News

Minggu, 26 Maret 2017

Khotbah: Do You Love Me? Jesus said oleh Hengki Wijaya

Dalam narasi Yohanes 21:15-19 terjadi percakapan yesus dan petrus yang sarat dengan makna yang mendalam. Percakapan Yesus dan Petrus adalah dramatis dan mengharukan hati, tetapi juga mengungkapkan visi Allah bagi Petrus bahkan pada kisah berikutnya adalah takdir (destiny of Peter). Yohanes menuliskan bagian ini untuk mengklarifikasi tentang sikap Petrus di akhir kisah ini. Yesus berkata kepada Petrus: "Simon, anak Yohanes apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka (pleon  touton) ini? Garis bawahi kata "mereka". Kata ini berarti orang-orang ini atau bisa juga benda-benda ini. Kata "mereka" dapat memberikan makna kepada pembaca bahwa Yesus tidak hanya berbicara tentang kasih kepada manusia namun juga kasih kepada benda-benda lain. Kasih Yesus tidak dapat dibandingkan dengan kasih manusia dan benda-benda lain. Apakah Anda mengasihi Yesus lebih daripada yang Anda miliki (temna, keluarga, dan juga benda-benda yang Anda miliki). Orang muda yang kaya tidak dapat ikut yesus karena benda-benda ini bukan manusia.

Yang berikutnya ada tiga kali Yesus bertanya kepada Petrus Apakah Petrus mengasihi-Nya. Pertanyaan itu mengunakan kata "mengasihi" yang berbeda antara Yesus dan Petrus. Yesus menggunakan agapas untuk pertanyaan pertama dan dijawab Petrus dengan "philo" untuk menyatakan kasih. Pertanyaan kedua pun menggunakan kata agapas, tetapi Petrus tetap menjawab dengan "philo" kepada Yesus. Standar kasih agape lebih tinggi daripada dengan philea. Agape menunjukkan bahwa Tuhan saja yang dapat memberikan kasih tersebut dengan memberikan nyawa-Nya bagi Petrus dan Petrus menyadari bahwa dia tidak dapat memberikan kasih agape kepada Yesus apabila dia tidak diberikan oleh-Nya maka dia pun menjawab dengan kasih sebagai saudara (philea) sebagai hubungan yang dekat, namun menunjukkan batasan antara ayah dan anak atau saudara dengan saudara yang lain. Akhirnya Yesus mengungkapkan bahwa benar tak ada yang dapat menggapai kasih agape tanpa diberikan oleh-Nya maka Yesus pun berkata kepada Petrus dengan kata philea kepadanya. Petrus mendengar hal tersebut dan menangislah dia karena mengingat bagaimana dia pernah menyangkal Yesus di mana dia pernah dengan sangat bersemangat dengan panggilan Yesus namun akhirnya dia menyangkal. Kini dia mengetahui bahwa Yesus masih mengasihinya, dan dia mengetahui bahwa kasihnya tidak cukup besar dibandingkan kasih Yesus kepadanya.

Khotbah: Bukan Urusanmu: Ikutlah Aku by Hengki Wijaya

Dalam Yohanes 21:20-25, Yesus menegur Petrus yang terganggu dengan fokusnya mengikut Yesus di mana sebelumnya Yesus mengatakan bahwa waktu kamu muda kamu akan mengikuti dirimu sendiri tetapi ketika kamu tua maka dirimu akan dibawa ke tempat di mana kamu tidak kehendaki. Yesus sudah menentukan bagaimana akhir dari kehidupan Petrus. Petrus seperti terganggu dengan perkataan Yesus dan Petrus mengingat pertanyaannya di perjamuan malam terakhir dan dia melihat Yohanes. Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan apakah yang terjadi dengan dia ini?" Yesus menjawab: "Jikalau Aku menghendaki, supaya dia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu." Perkataan ini dalam teks terulang sebanyak dua kali (ayat 22-23). Yesus tambahkan "tetapi engkau: ikutlah aku. Yesus tidak menjawab pertanyaan Petrus, namun cerita itu tersebar di antara murid. Yesus fokus dengan Petrus dan panggilannya. Petrus yang usil atau "kepo" dengan urusan Yohanes dapat mengubah arah fokus Petrus akan panggilannya. Dengan kata lain Yesus mau menegaskan bahwa Petrus sebaiknya fokus dengan  urusannya saja yaitu dirinya sendiri dan tidak berniat untuk membandngkan dirinya dengan murid lain dalam hal ini Yohanes. Yesus menghendaki petrus fokus dengan Yesus sendiri dan misi Yesus di masa yang akan datang. Perkataan yang Yesus berikan kepada petrus bukan berarti harus dimaknai sebagai kenyataan. Oleh karena Yesus tidak fokus dengan bagaimana mati atau hidupnya Yohanes tetapi Yesus fokus kepada Petrus apakah Petrus sungguh-sungguh mau mengikuti Yesus sebagaimana dia ungkapkan bahwa dia mengasihi Yesus.

Yohanes sebagai penulis menyatakan dirinya secara rahasia bahwa dia dikasihi oleh Yesus. Yesus mengasihi Yohanes dan murid-murid lainnya. Menurut saya Yesus berlaku sama terhadap murid-murid-Nya namun Dia mengetahui bahwa Petrus dapat menjadi teladan bagi murid-murid-Nya yang lain. Pada bagian ini Yesus mempersiapkan Petrus, namun Petrus tidak fokus kepada tujuan Yesus. Yohanes menyingkap diri Petrus, bukan untuk memuji dirinya, melainkan untuk menyatakan bahwa Yesus fokus dengan rencana-Nya bagi Petrus di masa yang akan datang dan Dia pun mengasihi Petrus.

Sebagai orang percaya tidak perlu mencampuri urusan orang lain dalam pelayanan bahkan membandingkan dirinya dengan orang lain, melainkan berfokus kepada Yesus dan panggilan Yesus untuk Kerajaan-Nya di masa yang akan datang. Memuliakan Yesus melalui kehidupannya yang tinggal di dalam Yesus, mencari tujuan Kerajaan-Nya dan menetapkan pandangannya kepada Yesus.


Waiting Here For You By Martin Smith

"Song Of Solomon" from Martin Smith (OFFICIAL LYRIC VIDEO)

Martin Smith - Safe In Your Arms - Lyrics

Jumat, 10 Maret 2017

Khotbah: Syarat yang Mudah tetapi ditolak (Lukas 13:22-35) oleh Hengki Wijaya

"Palang dibuat sangat rendah untuk masuk ke Kerajaan Allah sehingga siapa pun dapat memenuhi persyaratan. namun, sedikit yang berhasil karena banyak yang menolak untuk membungkuk." - JARED WILSON

Pernyataan tersebut di atas adalah benar. Yesus mengun gkapkan jalan yang sempit dan perlu berjuang untuk mengakhiri perjalanan tersebut. Yesus mengetahui bahwa hal itu tidak mudah, namun Dia memberikan kesempatan bagi siap saja yang mau mengenal Dia dan dikenal oleh Yesus. Syaratnya adalah ketaatan dan kesetiaan mereka yang ada di jalan yang sempit. Apakah Anda mau ada di jalan sempit itu dan setia dan taat sampai akhirnya Anda didapati dikenal oleh yesus Tuhan? Hanya jalan sempit itulah jalan masuk ke dalam Kerajaan-Nya dan tidak ada jalan yang lain. Apakah Anda berniat menolak jalan yang benar itu? Apakah Anda yang sudah berjuang di jalan sempit itu memiliki keinginan untuk mengundang teman-teman Anda untuk ada juga di jalan sempit tersebut?

Sekalipun Yesus diancam, tetapi visi dan misinya tidak dihentikan apabila itu bukan kehendak Bapa. Dia akan menyelesaikan segala sesuatu yang semula sudah dinubuatkan nabi-nabi dan Bapa-Nya untuk dilakukan-Nya. Hari ini orang percaya belum melihat rupa-Nya secara fisik, tetapi di dalam kerajaan-Nya saat itu muka dengan muka akan saling bertatapan dan duduk bersama-sama dengan Dia.

Doa: Terima kasih Bapa karena Engkau telah membawa ke tempat yang harus kami tempati saat kami kembali kepada-Mu. Mampukan kami untuk terus-menerus mengalami diri-Mu dan hati-Mu sehingga kami didapati taat dan setia hingga akhir dan akan berjumpa dengan Engkau dalam kekekalan-Mu. In Jesus's name. Amen

Khotbah: Ketika Anda di luar Rumah Yesus oleh Hengki Wijaya

Ketika merenungkan Injil Lukas 13:22-35 bersama-sama dengan teman-teman seiman. Dalam percakapan Yesus dengan orang-orang yang ada dalam perjalanan Yesus menuju ke Yerusalem. Dalam nas ini terdiri atas akhirnya saya bagi atas dua yaitu:

1. Sedikit sajakah akan diselamatkan (22-30). Pertanyaan ini dijawab oleh yesus dengan sebuah ilustrasi yang sulit dimengerti, namun Dia menekankan bahwa berjuang hingga akhir adalah jawaban untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Dan menuju ke kerajaan itu harus melalui pintu sempt. Suatu perbedaan besar dengan jalan yang lebar atau sesuai dengan keinginan orang-orang pada zaman itu. Lalu Yesus membuat suatu ilustrasi percakapan yang dijawab-Nya sendiri untuk menunjukkan sifat kerajaan-Nya yang siap menerima orang-orang yang berasal dari-Nya. Pengulangan penegasan dari yesus yaitu "Aku tidak tahu dari mana kamu datang." Hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak mengenal mereka sekalipun mereka mengenal Yesus. sepertinya orang yang tidak diundang atau orang yang tidak ada tanda pengenal yang sah. Ayat 26 adalah pembelaan orang-orang yang selama ini mengenal Yesus katanya dan bahkan ada bersama-sama dengan Yesus. Namun akhirnya Yesus tidak mengenalnya. Mengapa hal itu terjadi? Orang-orang yang selama ini merasa sudah berada di dalam Kerajaan-Nya (rumah-Nya) ternyata ada di balik pintu dan berusaha meminta Tuhan yesus untuk membukakan pintu supaya dapat masuk dan makan bersama-sama dengan Dia di dalam Kerajaan-Nya (Wahyu 3:20). Namu Yesus dengan tegas akan menyuruhnya pergi dari hadapan-Nya yaitu Enyahla dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! Dan saat itu tidak ada lagi penyesalan dan pertobatan sebab yang ada hanyalah kematian kekal bagi orang yang tidak dikenal-Nya dan bagi yang mengenal-Nya dan Dia mengenalnya maka akan bersama-sama di dalam Kerajaan-Nya yang kekal di mana tidak ada ratap tangis dan kertak gigi tetapi akan duduk bersama dengan yesus di dalam kerajaan-Nya.

Abstrak: Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya oleh Rendy A. Reynold

Rendy Agustin Reynold. “Makna Frasa Roh Membawa Yesus Untuk Dicobai Iblis Dalam Matius 4:1-11 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.” (Dibimbing oleh Pdt. Robi Panggarra, M.Th).

ABSTRAK

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, frasa Roh membawa Yesus untuk dicobai menunjukkan bahwa Roh yang membawa Yesus adalah Roh Kudus. Hal ini tidak menunjukkan bahwa Roh berada di atas Yesus sehingga memiliki otoritas kepada-Nya, tetapi Roh dalam posisi yang setara dengan Yesus. Peristiwa ini berada dalam rencana Allah bagi Yesus selama hidup-Nya di dalam dunia. Setelah Yesus dibaptis Dia akan segera memulai pelayanan-Nya di dalam dunia, tetapi sebelumnya Dia mengalami pencobaan terlebih dahulu. Pencobaan yang dialami Yesus berasal dari iblis dan bukan dari Roh Kudus. Kedua, Roh juga bisa membawa orang percaya untuk dicobai. Roh tidak mencobai, tetapi iblislah yang mencobai orang percaya. Roh membawa orang percaya untuk dicobai iblis atas seizin Allah dan tetap berada dalam kedaulatan dan pemeliharaan Allah bagi orang percaya. Allah punya rencana ketika Dia mengizinkan orang percaya dicobai oleh iblis. Orang percaya dapat bertahan dalam pencobaan itu dengan menggunakan firman Tuhan seperti teladan yang Yesus telah berikan ketika Dia sendiri dicobai oleh iblis.

Kata Kunci : Makna, Roh, Yesus, dicobai, Iblis, Matius, implikasi, orang, percaya



Abstrak: Peran Perwalian Berdasarkan Pola Asuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Di Panti Asuhan Gembira Makassar oleh Willem K. F. Manibuy

Willem Karel Frenki Manibuy “Peran Perwalian Berdasarkan Pola Asuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Di Panti Asuhan Gembira Makassar.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Jermia Djadi).


ABSTRAK


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, bahwa Panti Asuhan Gembira telah mendapatkan kepercayaan penuh  dari orang tua kandung anak-anak yang berada di Panti Asuhan Gembira, dengan demikian  Panti Asuhan Gembira telah menjalankan fungsi perwalian dengan benar. Kedua, Pola asuh perwalian yang secara langsung melibatkan orang tua, sama sekali tidak dilakukan. Ketiga, Peran Perwalian Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dalam membangun hubungan dengan keluarga dan kerabat dapat dikatakan tertutup. Kempat, Peran perwalian dalam menjalankan manfaatnya sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Makassar berjalan dengan tepat. Kelima, bahwa Panti Asuhan Gembira menjadi Panti Asuhan yang bermanfaat sesuai dengan pola asuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Keenam, bahwa dengan adanya anak di Panti Asuhan Gembira, maka dengan sendirinya terjadi kesepakatan secara tertuis yang dibuat antara orang tua dan Panti Asuhan. Ketujuh, bahwa Pembina dan  pimpinan dari Panti Asuhan Gembira telah berperan sesuai dengan tujuan pola asuh berdasarkan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Kedelapan, bahwa peran perwalian di Panti Asuhan Gembira telah menjalankan fungsi pola asuhnya sesuai dengan baik tanpa kekerasan dan adanya hubungan yang baik antara anak-anak dengan wali. Kesembilan, bahwa Panti Asuhan Gembira telah melakukan tujuan dari pola asuh  Lembaga  Kesejahteraan  Sosial  Anak.

Kata Kunci : Peran, perwalian, pola, asuh, lembaga, kesejahteraan, sosial, anak, panti, asuhan, gembira, Makassar



Abstrak: Pengaruh Budaya Kematian Suku Tenggelan Terhadap Pertumbuhan Iman Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Sabuluan oleh Paris Andah

Paris Andah. “Pengaruh Budaya Kematian Suku Tenggelan Terhadap Pertumbuhan Iman Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Sabuluan.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng).


ABSTRAK


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, pertumbuhan iman tidak lain, adalah kedewasaan secara rohani yang terus menerus bertumbuh menuju kesempurnaan didalam Yesus Kristus, memiliki perbedaan hidup dari orang-orang yang tidak percaya, dan semakin kuat dalam iman kepada Yesus Kristus. Kedua, GKII Jemaat Sabuluan belum mengalami pertumbuhan iman atau kedewasaan rohani dalam kehidupan mereka, walaupun mereka sudah menjadi Kristen dan percaya kepada Yesus Kristus serta meneriman Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Ketiga, adapun yang menjadi penghambat pertumbuhan iman GKII Jemaat Sabuluan tidak lain, adalah factor adat istiadat kematian yang masih kental dilakukan, seperti: 1) Kulung abalu atau kulung agalang, yakni apabila ada salah satu pasangan yang meninggal (suami/isteri); 2) Amungkak yang dilakukan setelah penguburan; 3) Amakan (Ampit) yakni acara puncak dalam acara adat istiadat kematian. Keempat, solusi yang harus ditempu supaya iman Jemaat Sabuluan dapat bertumbuh, antara lain: 1) Gembala jemaat harus berdoa; 2) Mengasihi anggota jemaat; 3) Pelayanan perkunjungan; 4) Pelayanan konseling; 5) Pelayanan mimbar; 6) Teladan hidup.

Kata Kunci : Pengaruh, budaya, kematian, Tenggelan, pertumbuhan, iman, GKII,

          Sabuluan

Abstrak: Paduan Suara Mahasiswa Sebagai Wadah Peningkatan Musikalitas Bagi Anggota Paduan Suara Di Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar oleh Musa Kiring

Musa Kiring. “Paduan Suara Mahasiswa Sebagai Wadah Peningkatan Musikalitas Bagi Anggota Paduan Suara Di Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.” (Dibimbing oleh Ev. Andy Gotib, S.Th).

ABSTRAK

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, dengan adanya paduan suara angkatan di STT Jaffray Makassar, menjadi wadah bagi mahasiswa untuk membentuk musikalitas serta melatih mahasiswa untuk bersosialisai dengan anggota paduan suara lainnya. Kedua, paduan suara angkatan dapat menolong bagi mahasiswa jurusan music untuk melatih atau mengasah kemapuan  bermusik serta menolong bagi mahasiswa musik major kondakting untuk menyelesaikan ujian resital. Ketiga, dengan adanya paduan suara di STT Jaffray Makassar, dapat membantu mahasiswa dalam pelayanan di gereja-gereja dalam bentuk paduan suara. Serta dapat bersaing bagi paduan suara yang ada di Makassar dalam ajang perlombaan paduan suara. Yang tidak kalah pentingnya yaitu salah satu sarana untuk mempromosikan Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar. Keempat, dengan melibatkan diri dalam paduan suara angkatan mahasiswa STT Jaffray Makassar dapat memahami dinamika, tempo serta mampu membaca notasi angka dalam sebuah lagu, dan mengerti serta memahami bagaimana cara bernyanyi dengan benar. Kelima, mahasiswa dapat melatih atau memimpin paduan suara di gereja maupun di luar (sekuler), hal ini hasil dari paduan suara angkatan yang telah diikuti selama STT Jaffray Makassar.

Kata Kunci : Paduan, suara, mahasiswa, musikalitas, STT, Jaffray, Makassar




Abstrak: Implementasi Perkunjungan Pastoral Terhadap Pertumbuhan Iman Jemaat GKII Long Jelet oleh Juarita Encai

Juarita Encai. “Implementasi  Perkunjungan  Pastoral  Terhadap  Pertumbuhan  Iman  Jemaat GKII Long Jelet.” (Dibimbing oleh Pdt. Zeth Tuhumury, M.Th).

ABSTRAK
  
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, anggota jemaat hidup saling membangun artinya melalui perkunjungan pastoral gembala akan membuat anggota jemaat saling memperhatikan, saling menguatkan iman dalam menghadapi masalah dan perkunjungan gembala haruslah memberi semangat baru kepada anggota jemaatnya. Kedua, anggota jemaat hidup mengutamakan Tuhan artinya perkunjungan gembala hendaknya mendorong jemaat untuk takut akan Tuhan dan mengutamakan Tuhan maka akan diberkati dan akan mengalami pertumbuhan iman dalam Yesus Kristus. Ketiga, anggota jemaat hidup tekun membaca firman Tuhan artinya melalui perkunjungan pastoral, gembala harus dapat memastikan dan mendorong anggota jemaatnya setia untuk membaca firman Tuhan, setia dalam persekutuan umum maupun organisasi dalam jemaat. Keempat, seorang gembala mendoakan anggota jemaat yang sakit artinya melalui pelayanan perkunjungan doa gembala, anggota jemaat akan diberkati dan merasa ingin selalu didoakan pada saat mengalami penyakit dan akan mendapat kekuatan. Kelima, anggota jemaat yang bermasalah akan dihiburkan artinya melalui perkunjungan gembala harus menolong anggota jemaat yang bermasalah karena mereka adalah domba-domba yang perlu untuk dipimpin menuju jalan yang benar dan akan menjadi berkat bagi kehidupan kerohanian anggota jemaat yang ada di Jemaat GKII Long Jelet.

Kata Kunci : Implementasi, perkunjungan, pastoral, pertumbuhan, iman, GKII, Long
         Jelet






Abstrak: Ajaran Tentang Keselamatan Dalam Kitab Injil Yohanes Dan Kitab Al Quran oleh Fredy

Fredy. “Ajaran Tentang Keselamatan Dalam Kitab Injil Yohanes Dan Kitab Al Quran."
ABSTRAK


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, Allah mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan manusia dengan cara mengutus anakNya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus. Kedua, melalui karya penyelamatan inilah, Allah mau membuktikan kasih dan keadilan-Nya untuk setiap manusia yang ada di dunia ini. Akan tetapi, masih banyak manusia yang menolak kasih karunia itu. Ketiga, ketika orang-orang benar-benar mengakui Dia sebagai Juruselamat manusia, bukan hanya terlihat dari perkataan saja, tetapi juga dari perbuatan dan sikap manusia dihadapan-Nya. Keempat, bagaimana melalui sikap hidup seorang yang sudah percaya kepadaNya seharusnya memberikan teladan bagi banyak orang, sehingga orang yang belum kenal Yesus sebagai Juruselamat banyak yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dalam dirinya  secara pribadi. Kelima, dengan demikian ketika manusia menyadari bahwa manusia adalah sepenuhnya milik Yesus, hendaklah orang-orang dapat mengerti akan keselamatan yang diperoleh dari Tuhan Yesus dan bukan dengan perbuatan manusia, melainkan melalui kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Kata Kunci : Ajaran, keselamatan, Yohanes, Al-Quran


Abstrak: Tinjauan Teologis Tentang Pengusiran Roh Jahat Berdasarkan Markus Pasal 5:1-20 dan Relevansinya Pada Masa Kini oleh hendra R. Lumendow

Hendra Ravana Lumendow. “Tinjauan Teologis Tentang Pengusiran Roh Jahat Berdasarkan Markus Pasal 5:1-20 dan Relevansinya Pada Masa Kini.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Daniel Ronda).


ABSTRAK

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, bahwa pada masa sekarang ini masih banyak dijumpai kasus-kasus dari orang-orang yang mengalami serangan roh-roh jahat dalam hidupnya. Kedua, dampak dari serangan roh-roh jahat tersebut adalah orang-orang akan mengalami ketidakstabilan dari segi mental, kepribadian, kejiwaan bahkan dapat mengalami sakit secara fisik. Ketiga, pada zaman sekarang ini pengusiran roh jahat masih menjadi bahan perdebatan, apakan masih relevan untuk dapat dilakukan seperti pada zaman Tuhan Yesus ada. Keempat, orang percaya harus diperlengkapi dengan pengetahuan Alkitabiah yang benar agar mampu menghadapi serangan dan manifestasi roh-roh jahat. Kelima, dijelaskan bahwa dengan kuasa dan otoritas Tuhan Yesus mengusir roh-roh jahat sehingga terjadi pemulihan bagi orang-orang yang terbelenggu oleh ikatan roh-roh jahat. Keenam, dijelaskan bagaimana penyebab-penyebab sehingga orang dapat dirasuk roh jahat serta tujuan dari roh jahat itu sendiri dalam merasuk manusia. Ketujuh, dijelaskan bagaimana caranya roh-roh jahat merasuk manusia dan bagaimana cara untuk mencegahnya sehingga manusia terbebas dari belenggu roh jahat. Kedelapan, dijelaskan bagaimana orang-orang percaya dengan otoritas kuasa Tuhan Yesus dapat mengusir roh-roh jahat dalam nama Yesus, darah Yesus, Firman Allah dan lewat pujian dan ucapan syukur. Kesembilan, bahwa pada masa kini pengusiran roh-roh jahat oleh orang-orang percaya masih tetap relevan untuk dilakukan, sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Tuhan Yesus.


Kata Kunci : Pengusiran, roh, jahat, Markus, relevansi, okultisme, iblis, malaikat, Tuhan









Abstrak: Pengaruh Nyanyian Karya A. B. Simpson dalam Pelayanannya Dan Relevansinya Bagi Gereja Kemah Injil Indonesia oleh Bernabas Anderias Laabui

Bernabas Anderias Laabui. “Pengaruh Nyanyian Karya A. B. Simpson dalam Pelayanannya Dan Relevansinya Bagi Gereja Kemah Injil Indonesia.” (Dibimbing oleh Ev. Rohani Siahaan, SMG, M. Th).

ABSTRAK


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, Nyanyian Kemenangan Iman berguna untuk mengubah hidup pribadi seseorang untuk dapat menjadi lebih baik dari kehidupan yang lama kepada kehidupan yang baru atau lahir baru. Kedua, Nyanyian Kemenangan Iman berguna untuk dapat menyadarkan umat dari setiap kesalahan yang telah dilakukan. Ketiga, Nyanyian Kemenangan Iman berguna untuk menguatkan umatnya dalam menghadapi persoalan dan masalah hidup saat ini yang semakin hari semakin jahat. Keempat, syair dari Nyanyian Kemenangan Iman memiliki makna dan tujuan yang sangat mendalam dan mempengaruhi kehidupan setiap pribadi. Kelima,Nyanyian sebagai sala satu sarana yang digunakan A.B. Simpson dalam menyampaikan firman Tuhan kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.


Kata Kunci : Pengaruh, nyanyian, A. B. Simpson, pelayanan, relevansi, GKII


Abstrak: Pengaruh Minuman Keras Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Papua Di Kota Makassar oleh Frans Esema

Frans Esema. “Pengaruh Minuman Keras Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Papua Di Kota Makassar.” (Dibimbing oleh Pdt. Made Astika, Ph.D).


ABSTRAK

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, mengkonsusmi minuman keras mempengaruhi daya pikir, sehingga berdampak buruk pada prestasi yang ingin dicapai. Kedua, mengkonsusmi minuman keras adalah suatu kelakuan yang tidak sesuai dengan harapan orangtua, gereja dan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita. Ketiga, mengkonsumsi minuman keras tidak sesuai dengan ajaran agama. Mengkonsusmi minuman keras mempengaruhi hubungan manusia dengan Allah.

Kata Kunci : Pengaruh, minuman, keras, prestasi, belajar, mahasiswa, Papua,
         Makassar


Abstrak: Pengaruh Pelayanan Diakonia Terhadap Pertumbuhan Gereja Toraja Jemaat Sudiang Makassar oleh Agustina Rombe

Agustina Rombe. “Pengaruh Pelayanan Diakonia Terhadap Pertumbuhan Gereja  Toraja Jemaat  Sudiang Makassar.” (Dibimbing oleh Pdt. Zeth Tuhumury, M.Th).


ABSTRAK


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, pelayanan diakonia merupakan salah satu pelayanan yang penting di gereja dan bukan hanya sekedar sebagai pelayanan kelas dua. Kedua, pelayanan diakonia merupakan pelayanan yang sama pentingnya dengan pelayanan berkhotbah. Oleh karena itu gereja-gereja hendaknya memberikan tempat yang utama bagi pelayanan diakonia. Ketiga, pelayanan diakonia   menjadi salah satu pelayanan di gereja yang dapat membawa pengaruh terhadap pertumbuhan gereja. Keempat,  pertumbuhan gereja merupakan kehendak Tuhan agar gereja-Nya dapat bertambah dan berkembang, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kelima, pertumbuhan gereja gerupakan tugas dan tangung jawab gereja di bumi dalam rangka mengenapkan Amanat  Agung Tuhan Yesus Kristus. Keenam, Gereja hadir di muka bumi ini harus dapat menjalankan fungsinya sebagai tempat persekutuan bagi orang-orang percaya. Ketujuh, gereja yang bertumbuh adalah gereja yang dapat melayani dengan sukcita. Kedelapan, gereja yang bertumbuh adalah gereja yang dapat menerapkan pola pemuridan seperti yang terjadi di Jemaat mula-mula, Kisah Para Rasul. 11: 26. Kesembilan, gereja yang bertumbuh adalah gereja yang senantiasa melaksanakan pola penginjilan.


Kata Kunci : Pengaruh, pelayanan, diakonia, pertumbuhan, gereja, Toraja,
          Sudiang, Makassar



Abstrak: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Tunggal Terhadap Karakter Remaja Usia 12-15 Tahun Di GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar oleh Sri Hendrawaty Agustina

ABSTRAK
Sri Hendrawaty Agustina. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Tunggal Terhadap Karakter Remaja Usia 12-15 Tahun Di GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar.” (Dibimbing oleh Ev. Tri Supartini, M.Th)

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pola asuh orang tua tunggal terhadap karakter anak remajanya usia 12-15 tahun di jemaat GPIB Bukit Zaitun Makassar. Adapun hasil penelitianny adalah sebagai berikut: Pertama, pola asuh orang tua tunggal jelas sangat memengaruhi karakter anak remajanya. Orang tua tunggal (ibu) yang bisa menjadi teman/sahabat, motivator, pendidik/pengajar dan menjadi teladan bagi anak remajanya, akan menjadikan pertumbuhan/ perkembangan karakter remajanya setidaknya akan menuju kepada karakter Kristus. Kedua, pola asuh orang tua tunggal tidak terlaksana secara efektif karena ibu harus berperan ganda sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab untuk memenuhi segala kebutuhan ekonomi rumah tangganya dan juga melakukan pekerjaan dalam rumah tangga. Hal inilah yang menyebabkan orang tua tunggal kurang memiliki waktu khusus bersama dengan anak remajanya. Ketiga, pola asuh orang tua tunggal (ibu) sangat memengaruhi perkembangan karakter anak remajanya, secara khusus di jemaat GPIB Bukit Zaitun, Makassar. Karena, anak remaja usia 12-15 tahun tidak dapat bertumbuh dengan baik dalam segala segi khususnya karakter Kristen (bermegah dalam penderitaan, bertekun,tahan uji, dan berpengharapan) jikalau ibu sebagai orang tua tunggal tidak menerapkan pola asuh yang baik terhadap remajanya.

Kata kunci: Pola Asuh, Orang Tua Tunggal, Karakter Remaja, GPIB





Abstrak: Tinjauan Teologis Terhadap Keadilan Allah Berdasarkan Ayub 39:34-40:9 Dan Implementasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini oleh Paris Tandiring

ABSTRAK

Paris Tandiring. “Tinjauan Teologis Terhadap Keadilan Allah Berdasarkan Ayub 39:34-40:9 Dan Implementasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng)

Tujuan penulisan skripsi ini adalah memaparkan tinjauan teologis terhadap keadilan Allah berdasarkan Ayub 39:34-40:9 dan menjelaskan implementasinya di dalam kehidupan setiap orang percaya pada masa sekarang. Adapun kesimpulan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut: Pertama,  Allah memperlihatkan kepada Ayub yang sedang mengalami penderitaan ialah bahwa Dia telah menciptakan dunia dalam hikmat dan Ia memerintah dengan hikmat dan keadilan-Nya. Penderitaan yang menimpa Ayub tidak berarti bahwa Allah tidak lagi mengasihi hamba-Nya yang setia itu. Kedua, Penderitaan orang benar seperti yang dialami oleh Ayub, tidaklah meragukan kebaikan Allah. Penderitaan Ayub terjadi dalam kehendak Allah yang mengizinkan penderitaan tersebut terjadi, namum penderitaan tersebut diizinkan Allah terjadi atas Ayub demi maksud yang bijaksana. Ketiga, orang percaya harus selalu merendahkan diri di hadapan Allah dan menyerahkan kehidupan dan ketergantungan total kepada Allah, walaupun dalam mengalami suatu masalah atau penderitaan. Keempat, Allah sendiri yang bertindak untuk memutuskan penderitaan yang dialami oleh Ayub. Sebab, Allah yang berdaulat menyatakan keadilan-Nya. Kelima, Ayub tidak dapat meniadakan keadilan Allah dengan mempersalahkan Allah atas penderitaan yang di alaminya dan membenarkan dirinya. Bahkan orang percaya saat ini ketika mengalami penderitaan tidak dapat membenarkan diri dan mempersalahkan Allah atas penderitaan yang dialami.

Kata Kunci: Keadilan, Allah, Ayub, Orang Percaya, Penderitaan.