Paris Andah. “Pengaruh
Budaya Kematian Suku Tenggelan Terhadap Pertumbuhan Iman Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Sabuluan.” (Dibimbing
oleh Pdt. Dr. Peniel C. D.
Maiaweng).
ABSTRAK
Tujuan penulisan
karya ilmiah ini adalah: Pertama, pertumbuhan
iman tidak lain, adalah kedewasaan secara rohani yang terus menerus bertumbuh
menuju kesempurnaan didalam Yesus Kristus, memiliki perbedaan hidup dari
orang-orang yang tidak percaya, dan semakin kuat dalam iman kepada Yesus
Kristus. Kedua, GKII Jemaat Sabuluan belum mengalami pertumbuhan iman atau
kedewasaan rohani dalam kehidupan mereka, walaupun mereka sudah menjadi Kristen
dan percaya kepada Yesus Kristus serta meneriman Dia sebagai Tuhan dan
Juruselamat dalam hidup mereka. Ketiga, adapun yang
menjadi penghambat pertumbuhan iman GKII Jemaat Sabuluan tidak lain, adalah
factor adat istiadat kematian yang masih kental dilakukan, seperti: 1) Kulung
abalu atau kulung agalang, yakni apabila ada salah satu pasangan yang meninggal
(suami/isteri); 2) Amungkak yang dilakukan setelah penguburan; 3) Amakan
(Ampit) yakni acara puncak dalam acara adat istiadat kematian. Keempat, solusi yang harus ditempu supaya iman
Jemaat Sabuluan dapat bertumbuh, antara lain: 1) Gembala jemaat
harus berdoa; 2) Mengasihi anggota jemaat; 3) Pelayanan perkunjungan; 4)
Pelayanan konseling; 5) Pelayanan mimbar; 6) Teladan hidup.
Kata Kunci : Pengaruh, budaya, kematian, Tenggelan, pertumbuhan, iman, GKII,
Sabuluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar