Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Pengaruh Budaya Kematian Suku Tenggelan Terhadap Pertumbuhan Iman Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Sabuluan oleh Paris Andah

Paris Andah. “Pengaruh Budaya Kematian Suku Tenggelan Terhadap Pertumbuhan Iman Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Sabuluan.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng).


ABSTRAK


Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, pertumbuhan iman tidak lain, adalah kedewasaan secara rohani yang terus menerus bertumbuh menuju kesempurnaan didalam Yesus Kristus, memiliki perbedaan hidup dari orang-orang yang tidak percaya, dan semakin kuat dalam iman kepada Yesus Kristus. Kedua, GKII Jemaat Sabuluan belum mengalami pertumbuhan iman atau kedewasaan rohani dalam kehidupan mereka, walaupun mereka sudah menjadi Kristen dan percaya kepada Yesus Kristus serta meneriman Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Ketiga, adapun yang menjadi penghambat pertumbuhan iman GKII Jemaat Sabuluan tidak lain, adalah factor adat istiadat kematian yang masih kental dilakukan, seperti: 1) Kulung abalu atau kulung agalang, yakni apabila ada salah satu pasangan yang meninggal (suami/isteri); 2) Amungkak yang dilakukan setelah penguburan; 3) Amakan (Ampit) yakni acara puncak dalam acara adat istiadat kematian. Keempat, solusi yang harus ditempu supaya iman Jemaat Sabuluan dapat bertumbuh, antara lain: 1) Gembala jemaat harus berdoa; 2) Mengasihi anggota jemaat; 3) Pelayanan perkunjungan; 4) Pelayanan konseling; 5) Pelayanan mimbar; 6) Teladan hidup.

Kata Kunci : Pengaruh, budaya, kematian, Tenggelan, pertumbuhan, iman, GKII,

          Sabuluan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar