Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Analisis Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Perwujudan Iman Siswa SDN 001 Long Nawang oleh Eka Kristina

Abstrak

Eka Kristina.  “Analisis Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Perwujudan Iman Siswa SDN 001 Long Nawang”. Skripsi, S.Pd,K, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2016. (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Peniel C. D. Maiaweng)

Tujuan penulisan skripsi ini adalah menguraika sejauh mana peran guru PAK terhadap pertumbuhan iman siswa/i di SDN 001 Long Nawang. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, bahwa peran guru PAK itu sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap perwujudan iman siswanya, untuk itulah sebagai seorang guru PAK disekolah guru haruslah mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawabnya, serta berusaha menjalankannya peranya sebagai guru PAK dengan maksimal. karena dengan begitu maka guru dapat menarik siswa-siswinya kepada Yesus dan membina iman mereka agar terus bertumbuh, dan iman itu dapat kita lihat dari sikap dan perbuatan mereka sehari-hari dan guru harus mengajarkan mereka terus menerus agar mereka tahu tentang kebenaran firman Tuhan, guru juga harus mendidik mereka agar mereka bisa keluar dari kebiasan-kebiasan buru mereka kearah yang lebih baik, guru juga harus melatih mereka agar terbiasa hidup berkenan kepada Allah. Kedua, bahwa iman itu sangat penting bagi anak-anak SD terutama mereka yang telah duduk di bangku kelas IV,V dan VI, karena dalam usia ini anak-anak bukan saja bertumbuh secara jasmani namun secara rohani juga. Disini peran seorang guru PAK sangat penting. karena menjelang mereka menginjak usia remaja yang penuh kebingungan dan penuh pencarian jadi diri mereka. iman mereka sudah harus dibina agar mereka dapat bertahan dalam imannya kepada Yesus Kristus dan mereka tidak gampang diombang-ambingkan oleh kemajuan jaman ini dan pegaruh negatif dari lingkungannya berada. Karena dasar iman yang kuat sudah harus kita tanamkan dalam kehidupan mereka sejak dini, agar dikemudian hari mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tetap setia kepada Tuhan. Ketiga, yaitu bahwa tidak hanya guru PAK yang harus membina iman siswanya tetapi orang tua dirumah juga harus berperan aktif agar anak-anaknya tidak menyimpang dari ajaran firman Tuhan. Karena anak-anak akan melihat contoh dan teladan dari orang tuanya. Untuk itu setiap orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk mengajarkan anak-anaknya tentang firman Tuhan dan menyakinkan mereka tentang siapa yang mereka percaya dan terus menasihati mereka agar prilaku anak-anaknya tidak menyimpang. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Agustina bahwa: “orang tua harus mempunyai waktu luang untuk bersama-sama dengan anak-anaknya untuk merenungkan firman Tuhan dan berdoa bersama,”[1] karena dengan begitu anak-anak akan melihat contoh dan teladan dari orang tuanya yang suka merenungkan firman Tuhan dan selalu menanamkan kebiasan berdoa untuk anak-anaknya.
Keempat, bahwa gereja juga harus mengambil bagian untuk membina iman anak-anak dengan memperhatikan setiap pelajaran yang disampaikan dan mengadakan buku-buku pelajaran bagi sekolah minggu, dan melatih dan membina guru-guru sekolah minggu. Gereja seharusnya melakukan pembinaan khusus kepada anak-anak atau ada perhatian khusus terhadap anak-anak, jangan hanya mengharapkan guru sekolah minggu yang berperan aktif tetapi bagaimana gereja mengambil bagian dalam pembinaan ini. Dan guru sekolah minggu juga harus berperan aktif agar dapat memberikan pengajaran dan teladan bagi anak-anak. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Herni Siang bahwa: “ guru sekolah minggu itu harus aktif dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-anak, dan harus selalu memperhatikan setiap tingkat perkembangan mereka, agar pengajaran yang diberikan dapat dimengerti.”[2] Dengan begitu guru sekolah minggu bukan hanya sekadar ada dijam sekolah minggu, tetapi bagaimana seorang guru itu bisa mengajarakan kebenaran firman Tuhan dengan biak agar dapat dimengerti oleh anak-anak.
Kata kunci: Peran, Guru, PAK, Iman.




[1] Agustina, Wawancara oleh Penulis, Long Nawang, 18 Agustus 2016.
[2] Herni Siang, Wawancara oleh Penulis, Long Nawang, 18 Agustus 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar