Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Bentuk Perpaduan Nyanyian Himne dan Nyanyian Kontemporer dalam Ibadah di Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Talitakumi Makassar oleh Yohana M. Manilani

Abstrak

Yohana Marturia Manilani. “Bentuk Perpaduan Nyanyian Himne dan Nyanyian Kontemporer dalam Ibadah di Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Talitakumi Makassar.” (Dibimbing oleh Yustinus I. Punda, S.Th, MCM)

Tujuan penulisan skripsi adalah mengetahui bentuk perpaduan seperti apakah yang dipakai untuk memadukan nyanyian himne dan nyanyian rohani kontemporer dalam ibadah di Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaaat Talitakumi Makassar. 

Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, Para pendiri gereja kebanyakan mereka yang berlatar belakang Calvinis, yang lebih menerima pemakain nyanyian himne dengan iringan pianao tunggal, dibandingkan dengan pemakain musik kontemporer (fullband). Kedua, karena kelompok ini memiliki paradigma bahwa nyanyian kontemporer merupakan nyanyian yang memiliki makna theologi yang kurang dalam, jika dibandingkan dengan nyanyian himne, yang menurut mereka merupakan nyanyian yang agung dan juga memiliki makna teologi dalam. Ada juga kendala dari kelompok yang kurang menerima pemakaian himne yaitu: Pertama, adanya pemahaman bahwa nyanyian himne (NKI) merupakan nyanyian yang susah di mengerti jika dilihat dari syairnya yang syairnya yang bersifat puitis. Kedua, nyanyian himne merupakan nyanyian orang tua, sehingga lebih banyak digandrungi oleh orang tua. Metode apa yang efektif untuk digunakan dalam memadukan nyanyian himne dan nyanyian kontenporer dalam pelaksanaan ibadah adalah  Pertama, menyanyikan nyanyian himne dengan sajian musik kontemporer. Bentuk perpaduan ini merupakan sala satu bentuk yang menurut penulis lebih cocok untuk digunakan dalam ibadah di Gereja Kemah Inijil Indonesia Talitakumi Makassar, sebagai sala satu cara untuk mengubah paradigma dari kelompok jemaat yang kurang menerima penggunaan nyanyian dan musik kontemporer dalam ibadah. Kedua, menggunakan kedua jenis nyanyian yaitu nyanyian himne dan nyanyian rohani kontemporer dalam liturgi ibadah. Perpaduan ini juga bisa digunakan dalam ibadah di Gereja Kemah Inijil Indonesia Talitakumi, namun alangkah baiknya lagu-lagu kontemporer yang akan dipakai dalam ibadah dipilih gembala jemaat, sehingga bisa memilih lagu-lagu yang juga memiliki makna theologi yang baik. Ketiga, menggunakan tata ibadah tradisional dan tata ibadah modern. Perpaduan ini juga dapat digunakan oleh Gereja Kemah Injil Talitakumi, apa bila ada kesepakatan dari pihak gereja sendiri, untuk melakukan kegiatan ibadah dua kali seminggu, atau dua kali sebulan (dua minggu dalam sebulan gereja beribadah dengan tata ibadah tradisional dan dua minggu berikutnya gereja beribadah dengan menggunakan tata ibadah moderen).


Kata Kunci: Bentuk, Perpaduan, Nyanyian, Himne, Kontemporer, Ibadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar