Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya oleh Lucy Canra

Abstrak

Lucy Canra. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr. Ivan Th. J. Weismann, M.Hum)

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengajaran injil kasih karunia menurut Paul Ellis dan menjelaskan perbandingan pandangan pengajaran injil kasih karunia menurut Paul Ellis dan pengajaran Michael Brown serta ortodoks. Juga untuk  memberikan   implementasi  kasih  karunia  di  dalam  kehidupan orang percaya saat ini.

Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, Paul Ellis membangun teologi injil kasih karunia atas pengertian injil yaitu kabar baik, sehingga yang menjadi fokus hanya kasih karunia-Nya. Paul Ellis menjelaskan ada empat hal berkaitan dengan teologi injil kasih karunia yaitu keselamatan (dikasihi dan diampuni), pembenaran, pengudusan, dan persekutuan. Kedua, mengenai kasih. Paul Ellis, menjelaskan kasih Allah sebagai kasih tanpa syarat dan tanpa batas, sehingga kasih-Nya adalah kasih yang tidak pernah marah dan selalu menerima. Penulis setuju, di dalam Alkitab juga dijelaskan bahwa kasih-Nya adalah kasih tanpa syarat dan tanpa batas. Namun penjelasan selanjutnya, dapat membuat orang percaya hidup secara bebas. Yang seharusnya adalah dengan melihat kasih-Nya, maka diperlukan suatu hubungan timbal balik sebagai respon kasih-Nya yang begitu besar. Ketiga, mengenai Pengampunan dosa. Menurut Paul Ellis adalah kata benda yang telah selesai, sehingga orang percaya tidak perlu mengakui dosa. Sedangkan menurut Alkitab, pengampunan diberikan terus menerus yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga pertobatan serta mengakui dosa masih tetap berlaku bagi orang percaya. Keempat, pengudusan. Menurut Paul Ellis adalah suatu keberadaan yang sempurna dan bukanlah progres, sehingga peran Roh Kudus bukanlah menginsafkan dosa. Menurut Alkitab, pengudusan adalah suatu progres terus menerus sehingga orang percaya memiliki bagian dalam mengerjakan kekudusan bersama Roh Kudus dalam proses kekudusan.  Kelima, persekutuan. Menurut Paul Ellis adalah sudah sempurna dan bukanlah perjalanan iman, sehingga hanya perlu bergantung (tidak berusaha apa-apa) dan hanya menerima apa yang Tuhan kerjakan. Menurut Alkitab, persekutuan adalah suatu perlombaan iman hingga berada dalam persekutuan kekal selama-lamanya, sehingga ketaatan sebagai bentuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Keenam, Michael L. Brown adalah tokoh yang mengkritik serta menanggapi pengajaran teologi injil kasih karunia, hal-hal yang ia kritik adalah mengenai pengudusan, pertobatan dan pengampunan, serta ketekunan orang percaya. Ketujuh, implementasi bagi kehidupan orang percaya adalah dengan menyadari kasih karunia (kasih, pengampunan, pengudusan, pembenaran dan persekutuan) sebagai jaminan, bagian orang percaya adalah terus berada dalam Kristus untuk menikmati kasih karunia tersebut dan tetap taat sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan secara keseluruhan. Dengan demikian, berbeda dengan Paul Ellis, mengerjakan bagian (ketaatan) bukanlah menambahkan atau mengurangi kasih karunia tersebut melainkan ketaatan  sebagai  bentuk  tanggung  jawab dan  relasi  orang percaya  dalam  meresponi
kasih karuniaNya yang mahal.

Kata Kunci: Teologi, Injil Kasih Karunia, Paul Ellis.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar