Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Tinjauan Teologis Pengenalan Roh Kudus Lewat Baptisan Berdasarkan Kisah Para Rasul 19:1-7 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya oleh Adelin Janet Ndara

Abstrak
Adelin Janet Ndara. “Tinjauan Teologis Pengenalan Roh Kudus Lewat Baptisan Berdasarkan Kisah Para Rasul 19:1-7 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.” (Dibimbing oleh Rev. Andrew Scott Brake, Ph.D)

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan tentang pengenalan yang benar akan Roh Kudus lewat baptisan berdasarkan Kisah Para Rasul 19:1-7 serta memberi pemahaman yang benar kepada orang percaya untuk mengimplikasikan pengenalan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari. 

Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, kepentingan akan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya sangat penting. Sebagaimana dalam II Timotius 1:14 mengatakan bahwa, Roh Kudus adalah harta yang tak ternilai yang dianugerakan Allah. Karena Roh Kudus adalah harta yang sangat berharga, oleh sebab itu dalam Yohanes 14:15,16 mengatakan bahwa, Allah memberikan seorang penolong yaitu Roh Kebenaran kepada orang yang mengasihi dan menuruti segala perintah-Ku. Dengan demikian jika orang percaya merenungkan dengan baik, bagaimana karya Allah yang begitu besar dalam  setiap pribadi mereka, yang dikerjakan lewat karya Roh Kudus, maka orang percaya tidak akan menyia-nyiakan anugerah Allah itu. Dalam II Korintus 3:3 mengingatkan orang percaya bahwa, orang percaya adalah surat Kristus yang ditulis bukan dengan tinta tetapi dengan Roh Allah. Sungguh berharganya manusia di mata Allah. Kedua, baptisan bukan sebuah jaminan yang menentukan seseorang menerima Roh Kudus. Sebagian orang berpendapat bahwa, jika seseorang sudah dibaptis berarti sudah menerima atau mengetahui tentang Roh Kudus. Ini adalah hal yang keliru. Tetapi orang percaya harus mengetahui bahwa, setiap ritual Kristen yang dilakukan tanpa ada pembuktian dalam tindakan tidak ada gunanya. Sebagai contoh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam menjalankan ritual keagamaan mereka dengan taat, dan mereka juga telah dibaptis, tetapi apakah mereka akan masuk surga? Jika orang Kristen beranggapan bahwa baptisan dapat menyelamatkan, itu adalah suatu kesalahan. Karena keselamatan itu hanya diperoleh kepada orang yang percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus. Roh Kuduslah yang akan membantu setiap orang percaya untuk bisa taat dan setia melakukan kehendak Allah. Dengan demikian baptisan bukan salah satu pertanda seseorang telah menerima Roh Kudus ( Kis. 8:16; 10:47; 19:2-3;)  tetapi waktu seseorang telah dibaptis itu menandakan ia telah mengikat perjanjian dengan Allah dan bertanggung jawab untuk melakukan setiap perjanjian itu. Yang harus diingat, bahwa Salah satu syarat seseorang menerima Roh Kudus adalah dengan percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus berarti adalah mengasihi dan menuruti segala perintah-Ku (Yoh. 14:15). Ketiga, setiap karunia yang dimiliki oleh orang percaya itu berasal dari Allah. Allah memberikannya lewat Roh Kudus. Ketika Roh Kudus tinggal dalam kehidupan orang percaya, maka Roh itu akan memberikan kesadaran untuk mempergunakan setiap karunia yang telah diberikan Allah untuk menceritakan tentang perbuatan-Nya yang ajaib. Dalam Kisah Para Rasul 1:8 mengatakan bahwa, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Ini adalah janji Tuhan bahwa karunia yang ada pada setiap orang percaya mempunyai kuasa untuk menjadi saksi Tuhan. Oleh sebab itu, pergunakanlah setiap karunia yang ada padamu untuk kemuliaan Allah bukan untuk mendapat pujian.


Kata Kunci: Pengenalan, Roh Kudus, Baptisan, Kisah Para Rasul, Orang Percaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar