Abstrak
Adelin Janet Ndara. “Tinjauan Teologis Pengenalan Roh Kudus Lewat Baptisan Berdasarkan Kisah
Para Rasul 19:1-7 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya.” (Dibimbing oleh Rev.
Andrew Scott Brake, Ph.D)
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk
menjelaskan tentang pengenalan yang benar akan Roh Kudus lewat baptisan berdasarkan Kisah
Para Rasul 19:1-7 serta memberi pemahaman yang benar kepada orang percaya untuk mengimplikasikan
pengenalan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, kepentingan akan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya sangat
penting. Sebagaimana dalam II Timotius 1:14 mengatakan bahwa, Roh Kudus adalah
harta yang tak ternilai yang dianugerakan Allah. Karena Roh Kudus adalah harta
yang sangat berharga, oleh sebab itu dalam Yohanes 14:15,16 mengatakan bahwa,
Allah memberikan seorang penolong yaitu Roh Kebenaran kepada orang yang
mengasihi dan menuruti segala perintah-Ku. Dengan demikian jika orang percaya
merenungkan dengan baik, bagaimana karya Allah yang begitu besar dalam setiap pribadi mereka, yang dikerjakan lewat
karya Roh Kudus, maka orang percaya tidak akan menyia-nyiakan anugerah Allah
itu. Dalam II Korintus 3:3 mengingatkan orang percaya bahwa, orang percaya
adalah surat Kristus yang ditulis bukan dengan tinta tetapi dengan Roh Allah.
Sungguh berharganya manusia di mata Allah. Kedua,
baptisan bukan sebuah jaminan yang menentukan seseorang menerima Roh Kudus.
Sebagian orang berpendapat bahwa, jika seseorang sudah dibaptis berarti sudah
menerima atau mengetahui tentang Roh Kudus. Ini adalah hal yang keliru. Tetapi
orang percaya harus mengetahui bahwa, setiap ritual Kristen yang dilakukan
tanpa ada pembuktian dalam tindakan tidak ada gunanya. Sebagai contoh
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam menjalankan ritual keagamaan
mereka dengan taat, dan mereka juga telah dibaptis, tetapi apakah mereka akan
masuk surga? Jika orang Kristen beranggapan bahwa baptisan dapat menyelamatkan,
itu adalah suatu kesalahan. Karena keselamatan itu hanya diperoleh kepada orang
yang percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus. Roh Kuduslah yang akan
membantu setiap orang percaya untuk bisa taat dan setia melakukan kehendak
Allah. Dengan demikian baptisan bukan salah satu pertanda seseorang telah
menerima Roh Kudus ( Kis. 8:16; 10:47; 19:2-3;)
tetapi waktu seseorang telah dibaptis itu menandakan ia telah mengikat
perjanjian dengan Allah dan bertanggung jawab untuk melakukan setiap perjanjian
itu. Yang harus diingat, bahwa Salah satu syarat seseorang menerima Roh Kudus
adalah dengan percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus berarti adalah
mengasihi dan menuruti segala perintah-Ku (Yoh. 14:15). Ketiga, setiap karunia yang dimiliki
oleh orang percaya itu berasal dari Allah. Allah memberikannya lewat Roh Kudus.
Ketika Roh Kudus tinggal dalam kehidupan orang percaya, maka Roh itu akan
memberikan kesadaran untuk mempergunakan setiap karunia yang telah diberikan
Allah untuk menceritakan tentang perbuatan-Nya yang ajaib. Dalam Kisah Para
Rasul 1:8 mengatakan bahwa, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Ini adalah janji Tuhan bahwa
karunia yang ada pada setiap orang percaya mempunyai kuasa untuk menjadi saksi
Tuhan. Oleh sebab itu, pergunakanlah setiap karunia yang ada padamu untuk
kemuliaan Allah bukan untuk mendapat pujian.
Kata Kunci: Pengenalan, Roh Kudus, Baptisan, Kisah Para Rasul, Orang
Percaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar