Abstrak
Kaleb
Marten. “Peran Kepemimpinan Gembala Terhadap Kehidupan Rohani Jemaat Di Gereja
Bethel Tabernakel Getsemani Makassar.” (Dibimbing oleh Pdt.
Dr. Jermia Djadi)
Tujuan penulisan
sripsi ini adalah untuk menemukan sejauh mana peran kepemimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat di
Gereja Bethel Tabernakel Getsemani Makassar. Adapun hasil penelitian adalah sebagai
berikut: Pertama, kepemimpinan
gembala merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi anggota
jemaat atau semua orang percaya, sehingga mereka mempunyai beban dan keinginan
untuk melakukan tugas atau pelayanan yang diberikan, sesuai denga panggilan dan
karunia yang Allah berikan kepadanya. Kedua,
adapun prinsip-prinsip dalam kepemimpinan gembala ialah, harus memiliki visi
agar mendorong pemimpin untuk melangkah maju menuju sasaran yang dapat
dicapainya. Dalam kepemimpinan gembala juga harus mempunyai motivasi yang benar
dalam menjalankan tugas dan tanggug jawab yang di percayakan kepadanya, dalam
hal kepemimpinan gereja, motivasi yang harus menjadi landasan bagi setiap
pemimpin adalah: harus memuliakan Allah serta dapat mendewasakan umat percaya
yaitu jemaat yang dipimpinnya serta dapat menjadi teladan bagi jemaat. Ketiga, kualitas kepemimpinan gembala
sangat diperlukan dalam kemajuan pengembangan suatu organisasi dalam gereja,
dan kualitas mental spiritual yang dimaksud menyangkut kehidupan kerohanian
yang dikuasai oleh Roh Kudus dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab
yang dipercayakan, serta kualitas intelektual yang dimaksudkan disini ialah
menyangkut pengetahuan dan pendidikan yang ada pada pemimpin itu sendiri dan
dalam hal ini dapat menjadikan kepemimpinan gembala menjadi arif, dan
bijaksana. Keempat, dalam hal ini
komuniksi seorang pemimpin gembala sangat diperlukan untuk memberikan motivasi
dan dorongan kepada orang lain dalam mengikuti kepemimpinannya. Sebagai
pemimpin gereja, hendaknya komunikasi lemah lembut menjadi hal yang mendominasi
kehidupan pemimpin sehinga dapat menciptakan satu nilai tambah bagi kehidupan
pribadi dan kepemimpinannya. Otoritas juga diperlukan dalam kepemimpinan
gembala, seorang pemimpin gereja harus memiliki otoritas yang didasari oleh
kuasa dan kasih Allah, dan ia sendiri harus tunduk kepada otoritas itu,
sehingga para pengikutnya pun tunduk kepada otoritas yang dimiliki sebagai
pemimpin gereja. Strategi juga sangat diperlukan dalam kepemimpinan gembala
untuk mencapai visi yang diperolehnya. Kelima,
kehidupan rohani adalah suatu keadaan hidup seorang yang sungguh-sungguh
memiliki gaya hidup yang dipimpin, dipenuhi, dan dikuasai oleh Roh Kudus dalam
kehidupan setiap hari serta meneladani Yesus dalam kehidupannya. Keenam, adapun cici-ciri dari kehidupan
rohani adalah hidup dalam pertobatan jemaat yang mempunyai kehidupan rohani
yang baik pasti hidup dalam pertobatan serta hidup dalam doa karena bagi orang
percaya doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah, dan melalui ibadah
pertumbuhan kerohanian jemaat dapat bertumbuh ke arah Kristus. Ketujuh, kualitas kehidupan rohani
jemaat antara lain memiliki hubungan yang dekat dengan Allah merupakan bagian
dari tindakan iman orang percaya serta aplikasinya dalam kehidupan kerohanian
yang dijalani. Memiliki hubungan yang dekat dengan Allah adalah bagian dari
bukti orang percaya mengasihi Allah, sedangkan bukti bahwa jemaat atau orang
percaya mengasihi Allah ialah dengan cara ia mengasihi sesama, dan dapat menghasilkan
buah kebenaran yaitu dapat menjadi garam dan terang, baik orang percaya maupun
orang yang belum percaya. Kedelapan,
peran kepimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat antara lain dapat
membimbing jemaat kepada kedewasaan rohani, dan menjadi teladan dalam hal
kerohanian, serta menjaga dan melindungi jemaat dari bahaya ajaran sesat yang
ada pada saat ini.
Kata
kunci: Kepemimpinan Gembala, Kehidupan Rohani, Gereja
Bethel Tabernakel Getsemani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar