Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Unsur Gondang Batak Toba Dalam Nyanyian Liturgi GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar oleh Laura M. Manalu

Abstrak

Laura Megawaty Manalu. “Unsur Gondang Batak Toba Dalam Nyanyian Liturgi GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar”. (Dibimbing oleh Rohani Siahaan, SMG, M. Th)

Tujuan Penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana unsur instrumen gondang batak sebagai musik tradisional dapat dimanfaatkan dalam nyanyian liturgi GPIB. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, kehadiran gereja tidak menghilangkan tradisi atau kebudayaan yang ada, melainkan membaharui. Ada pakem atau tradisi budaya tertentu yang tidak sesuai dengan nilai Kekristenan tidak dipakai/tidak berlaku lagi. Sehingga musik tradisional (musik isntrumen dan musik vokal) dapat masuk, diterima dan digunakan dalam peribadatan gereja. Salah satunya adalah gondang Batak Toba. Kedua, GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar tidak alergi terhadap budaya. Penggunaan musik tradisional dalam mengiring nyanyian jemaat secara khusus gondang Batak Toba, dapat diterima dengan baik disesuaikan dengan langgam nyanyian yang ada. Meskipun sampai sejauh ini penerapannya hanya dengan menggunakan instrumen tunggal seperti keyboard, piano, dikarenakan keterbatasan sarana musik tradisional serta sumber daya manusia yang dapat memainkan gondang Batak Toba tersebut. Ketiga, program GPIB jemaat Bukit Zaitun Makassar adalah membuat ibadah raya kreatif yang akan dilaksanakan setiap minggu terakhir pada bulan yang berjalan. Dengan   menempatkan musik alternatif seperti akustik, orchestra dan musik tradisional (seperti gondang Batak, yang disesuaikan dengan langgam nyanyian) sebagai musik pengiring.

Kata kunci: Batak Toba, Nyanyian Liturgi, GPIB, Bukit Zaitun



Tidak ada komentar:

Posting Komentar