Abstrak
Laura
Megawaty Manalu. “Unsur
Gondang Batak Toba Dalam Nyanyian Liturgi GPIB Jemaat Bukit
Zaitun Makassar”. (Dibimbing oleh Rohani
Siahaan, SMG, M. Th)
Tujuan Penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana unsur instrumen
gondang batak sebagai musik tradisional dapat dimanfaatkan dalam nyanyian
liturgi GPIB. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, kehadiran gereja tidak menghilangkan
tradisi atau kebudayaan yang ada, melainkan membaharui. Ada pakem atau tradisi
budaya tertentu yang tidak sesuai dengan nilai Kekristenan tidak dipakai/tidak
berlaku lagi. Sehingga musik tradisional (musik isntrumen dan musik vokal)
dapat masuk, diterima dan digunakan dalam peribadatan gereja. Salah satunya
adalah gondang Batak Toba. Kedua,
GPIB Jemaat Bukit Zaitun Makassar tidak alergi terhadap budaya. Penggunaan
musik tradisional dalam mengiring nyanyian jemaat secara khusus gondang Batak
Toba, dapat diterima dengan baik disesuaikan dengan langgam nyanyian yang ada.
Meskipun sampai sejauh ini penerapannya hanya dengan menggunakan instrumen
tunggal seperti keyboard, piano, dikarenakan keterbatasan sarana musik
tradisional serta sumber daya manusia yang dapat memainkan gondang Batak Toba
tersebut. Ketiga, program GPIB jemaat
Bukit Zaitun Makassar adalah membuat ibadah raya kreatif yang akan dilaksanakan
setiap minggu terakhir pada bulan yang berjalan. Dengan menempatkan musik alternatif seperti
akustik, orchestra dan musik tradisional (seperti gondang Batak, yang
disesuaikan dengan langgam nyanyian) sebagai musik pengiring.
Kata kunci: Batak Toba, Nyanyian Liturgi, GPIB, Bukit Zaitun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar