Abstrak
Jacoba
Paulina Nanlohy. “Tinjauan Teologis terhadap Konsep
Rasul Paulus tentang “Kelemahan” Berdasarkan Surat 2 Korintus 12:1-10 dan
Implikasinya dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini”. (Dibimbing oleh Pdt. Robi Panggarra, M.Th)
Tujuan
penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan tentang pemahaman teologis
terhadap konsep Rasul Paulus tentang kelemahan berdasarkan 2 Korintus 12:1-10
serta untuk menjelaskan implikasi praktis tentang kelemahan sesuai konsep Rasul
Paulus berdasarkan 2 Korinstus 12:1-10 dalam kehidupan orang percaya masa kini.
Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, kelemahan dapat menghindarkan manusia dari meninggikan
diri supaya manusia tidak melupakan Allah dalam keberhasilan. Karena
keberhasilan banyak kali membuat manusia menjadi sombong dan dengan cepat
melupakan Tuhan serta cenderung membanggakan dirinya. Dengan adanya kelemahan seseorang akan
menyadari bahwa kesuksesan yang dicapai itu karena pemeliharaan Allah.
Kelemahan juga akan menanamkan kaki orang percaya untuk tetap melekat pada bumi
dan hidup dalam kerendahan hati. Kedua, kelemahan menyatakan
kecukupan kasih karunia Allah, karena dalam kelemahan seseorang akan terus
berharap dan bergantung kepada Allah, dan dalam kepasrahan kepada Allah ia akan
merasakan bahwa kasih karunia Allah yang besar dan cukup untuk mengatasi segala
kelemahannya. Kecukupan kasih karunia Allah terbukti dan menjadi nyata disaat seseorang berada dalam
kelemahan dan tidak melihat jalan keluar yang pasti. Ketiga, kelemahan diberikan Allah untuk
tujuan tertentu karena dengan adanya kelemahan setiap orang akan mengerti bahwa
Allah bisa mencapai tujuannya di atas kelemahan dan kerendahan hati manusia,
bukan di atas kekuatan dan keyakinan pada kekuatan dirinya sendiri, dan bahwa
Ia dapat memakai orang yang biasa-biasa saja dan penuh kekurangan bahkan lebih tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui
keterbatasan atau kelemahannya, supaya menjadi nyata bahwa dalam
kelemahanlah kuasa Allah menjadi sempurna. Keempat,
kelemahan sebagai realitas hidup yang menjadikan kuat. Oleh sebab itu setiap kelemahan harus
dihadapi dengan tetap bersandar kepada Allah karena Dia akan memberikan
kekuatan kepada orang percaya dan gereja-Nya untuk bertahan dan menghadapi kelemahan tanpa harus
menyalahkan keadaan.
Kata Kunci: Tinjauan, Teologis, Konsep, Paulus,
Kelemahan, 2 Korintus 12:1-10, Implikasi, Kehidupan, Orang Percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar