Good News

Jumat, 10 Maret 2017

Abstrak: Perbedaan Kualitas Bernyanyi Paduan Suara Gereja Kerapatan Pantekosta Jemaat Firdaus Campagaya Makassar dalam Ibadah Jemaat Dibandingkan Ketika Bernyanyi dalam Lomba oleh Rustien


Abstrak

Rustien. “Perbedaan Kualitas Bernyanyi Paduan Suara Gereja Kerapatan Pantekosta Jemaat Firdaus Campagaya Makassar dalam Ibadah Jemaat Dibandingkan Ketika Bernyanyi dalam Lomba”. (Dibimbing oleh Ev. Yustinus I. Punda, S.Th, MCM)

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui penyebab paduan suara Gereja Kerapatan Pantekosta  Jemaat Firdaus Campagaya Makassar bernyanyi kurang maksimal dalam ibadah jemaat dibandingkan ketika bernyanyi dalam lomba. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, paduan suara Gereja Kerapatan Pantekosta Jemaat Firdaus Campagaya Makassar berhasil dibentuk melalui usaha pengurus gereja dengan cara mengadakan kegiatan lomba paduan suara antar sesama jemaat GKP. Karena paduan suara jemaat dibentuk dalam rangka mengikuti lomba, bukan karena kesadaran akan pentingnya paduan suara berperan dalam ibadah jemaat. Alasan untuk membentuk paduan suara jemaat inilah (untuk mengikuti lomba) yang terbawa sampai saat ini sehingga “paduan suara yang berkualitas” masih selalu dihubungkan dengan pengalaman lomba. Kedua, jemaat belum mengusahakan pelatih untuk paduan suara ketika akan bernyanyi dalam ibadah jemaat. Pelatih hanya diusahakan oleh pengurus gereja ketika paduan suara akan mengikuti lomba, bernyanyi dalam perayaan Natal, atau pertemuan nasional seperti RAKERNAS. Pola pikir seperti ini menjelaskan bahwa pada dasarnya, jemaat bergantung pada inisiatif pengurus gereja belum inisiatif kelompok paduan suara. Ketiga,  anggota paduan suara belum seluruhnya terlatih karena belum melihat pentingnya  pendidikan, baik itu pembinaan-pembinaan atau kursus sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi. Secara berkelompok belum memikirkan pembinaan yang berkesinambungan (waktunya terjadwal misalnya 2x seminggu), belum memikirkan pembinaan vokal atau musik berbasis jemaat. Keempat, Anggota paduan suara belum selurunya memahami sepenuhnya perbedaan lomba dengan tugas utama paduan suara untuk bernyanyi dalam ibadah.

Kata Kunci: Kualitas, Bernyanyi, Paduan Suara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar