Good News

Rabu, 15 Juni 2016

Belajar Membuang sampah di Makassar oleh Hengki Wijaya

Buang sampah sembarangan akan didenda; Dilarang buang sampah; Disebut "binatang" bagi yang membuang sampah. Bak sampah di jalan Tupai dicabut; Bukan tempat buang sampah. Sepertinya hal tersebut banyak sudah dilihat dan didengar. Apalagi peraturan pemerintah walikota dan imbauannya supaya Makassar Tidak Rantasa (MTR) tetapi nyatanya masih cukup rantasa. Alasannya adalah:

Fakta: untuk daerah pasar Pabaeng-baeng dan sekitarnya bak sampah besar dicabut dan digantikan dengan motor sampah yang hanya masuk di daerah yang bisa dijalani. Sepertinya Lorong 3 Kumala 2 tidak masuki. Memang sudah banyak lorong yang indah dan petugasnya juga rajin-rajin. Entah kenapa di daerah saya diberikan kemudahan untuk menaruh sampah di jalan-jalan dan tempat-tempat yang sebenarnya bukan tempat sampah. Kita punya lorong itu tidak indah, tetapi mengapa mereka tidak punya kesadaran untuk belajar buang sampah.

Saya mau berkisah seperti ini. Lorong saya tidak bersih karena merupakan jalan pintas menuju pasar Pabaeng-baeng. Dan di jalan utama Kumala 2, saluran air banyak sampah dan baru-baru ini diadakan kerja bakti massal, tetapi tidak maksimal karena hanya untuk dukungan saja. Tetapi tidak membantu dalam emngubah pola pikir membuang sampah. Rumah bisa saja tidak rapi dan cara berpakaian seperti seniman tetapi soal buang sampah dan menjaga lingkungan tetap bersih itu harus belajar buang sampah. Misal Anda dan saya ada di Mall, tetap sampah permen itu dibuang di tempat sampah atau disimpan di kantong. Hal itu saya juga lakukan ketika ada di lorong, ruang kelas, halamn orang dan di jalan. Hal kecil ini merangsang Anda untuk membuat lebih baik lagi dalam belajar membuang sampah. JAngan biarkan Anda buang sampah di lantai atau di jalan bahkan ada yang berkata sebentar tukang sampah akan mengambilnya karena lewat di tempat itu setiap hari. Apa yang saya lakukan adalah setiap hari saya membawa ke tempat bak sampah di jalan Tupai belakang Rumah sakit Labuang Baji sejak pasar sudah dicabut bak sampahnya. Dan ketika bak sampah di sana pun sudah dicabut maka saya pun mengantar sampah itu dengan motor ke tempat bak sampah yang ada di kampus atau di mobil sampah atau bak motor sampah yang sementara beroperasi. Bila ingin buang sampah, buanglah di tempat yang benar yaitu bak sampah. Bagi petugas, terimalah sampah kami walaupun kami tidak berasal dari wilayah Bapak.

Ibarat kita mencuci pakaian setiap hari, memang sabun cuci cepat habis tetapi sehat dan tidak ada cuci nasional dan baju bertumpuk dan bau. Demikian juga biasakan membuang sampah setiap hari ke tempat sampah yang benar. Syuklur bila petugasnya rajin dan setia dengan pekerjaannya dan bila tidak Anda harus bertindak supaya sampah itu tidak bermalam terlalu lama di rumah Anda. Mungkin Anda mau disebut pemulung sampah.


Kebersihan adalah bagian dari iman. Tindakan bersih menghasilkan ketenangan dan perilaku bersih. JAngan buang sampah Anda di sungai, kanal dan jalan-jalan. Indahnya MAkassar dalam pemandangan pagi, siang dan malam bila Anda sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dan buat bapak walikota Makassar berikan solusi yang tepat untuk MAkassar Tidak Rantasa dengan berbagai penyuluhan video Youtube dan medsos untuk mendukung MTR berhasil di kota MAkassar (Smart City). Ewako  Makassar #Budaya #Bersih #Makassarsehat #WalikotaMakassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar