Good News

Selasa, 10 November 2015

Definisi Penyembahan (Definition of Worship) by Hengki Wijaya

Penyembahan adalah suatu respons manusia terhadap penerimaan kehadiran kudus, suatu kehadiran yang lebih penting dari aktivitas manusia normal dan kudus adanya.[1]  Penyembahan dalam Alkitab bergerak terus diantara pengalaman pribadi dan bersama dengan Tuhan. Hal ini membawa manusia masuk ke dalam hubungan keintiman dengan Allah. Allah menciptakan manusia lebih utama untuk tujuan menyembah Dia. Panggilan ini untuk menyembah menunjukkan penyembahan sebagai prioritas universal dan satu-satunya tanggung jawab setiap orang percaya. Hal ini sangat jelas ditiliskan pernyataan A. W. Tozer, “we are here to be worshipers first and workers second”. “Kami ada di sini pertama-tama menjadi penyembah-penyembah dan kedua sebagai pekerja-pekerja.[2]
Rob Harbison mendefinisikan penyembahan sebagai latihan spiritual kudus yang meghubungkan manusia dengan Allah melalui ekspresi hati yang mengasihi. Ia menambahkannbahwa ini sebagai proklamasi ketergantungan kepada Allah.[3] Pandangan Kevin J. Conner, kata ‘penyembahan’ berarti bersujud, membungkuk lebih rendah atau merendahkan diri sendiri.[4] Pandangan Conner mirip arti dalam bahasa Ibrani untuk penyembahan shachah.[5] Menurut Ralph Mahoney, penyembahan adalah ekspresi kasih dan pujian kepada Allah. Penyembahan ini hanya dapat diekspresikan dengan memberi seluruh hati dan hidup kepada Dia.[6]
 Larmer Boscman mengatakan bahwa penyembahan bukanlah musik atau keterampilan musical dan semuanya itu bukanlah keterampilan penyembahan. Instrumen music di lain pihak tidak hanya untuk penyembahan tetapi dapat didedikasikan kepada Allah untuk digunakan sebagai bagian penyembahan. Kenyataan ini bahwa penyembahan bukanlah mekanik atau benda mati tetapi lebih daripada keadaan hati bukan suatu gaya musik.[7]
Buku Rick Warren yang berjudul ‘Purpose Driven Life’, ia menuliskan bahwa setiap bagian pelayanan gereja adalah tindakan penyembahan. Hal ini termasuk berdoa, pembacaan Alkitab, bernyanyi, pengakuan, mendengaekan khotbah, membuat catatan khotbah, memberi persembahan, baptisan, perjamuan kudus, usher (penerima tamu) dan lain-lain.[8]




[1] Marvin E. Tate, Holman Bible Dictionary for Window version 1.0g  (Parsons Technology, 1994), s.v. “worship
[2] A. W. Tozer, In Worship by the Book, Don Carson, (ed.), (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2002), 151.
[3] Rob Harbison, Worshiping God, Textbook - 525B3 (Lecture notes, Master of Divinity programme, Trinity Graduate School of Apologetics and Theology, India, 2008), 6 – 7.
[4] Kevin J. Conner, The Tabernacle of David (Poland: Oregon Bible Temple Conner Publications, 1992), 106.
[5] John R. Kohnberger III dan James A. Swanson, (eds.), The Strongest Strong’s Exhaustive Concordance Of  The Bible James Strong (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2001), 1572, s.v. “shachah
[6] Ralph Mahoney, Worship, Shepherd’s Staff, New Believer’s Training Manual, 7th Edition ( India: World Map and Rekka Printers Pvt. Ltd, 2002), 33.
[7] Lamar Boschman, Praises and Worship: The Priority, Purpose and Portrayal of Worship  (Lecture notes, International School of Ministry: The International Curriculum, Trimester 1. Good Shepherd Ministry International, USA, 2006), 87.
[8] Rick Warren , Purpose Driven Life, (Grand Rapid, Michigan: Zondervan, 2002), 65.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar