Good News

Selasa, 10 November 2015

Ringkasan Buku Sejarah Kemah Injil Indonesia (Hengki Wijaya)

Judul  Buku           : Rodger Lewis, Sejarah Kemah Injil Indonesia (378 halaman)

            Simpson menulis demikian, “Dulu saya mengira bahwa orang Kristen dikuduskan seluruhnya hanya pada saat itu menghadapi kematian, sebagai persiapan masuk surga. Waktu itu saya tidak mau dikuduskan, karena saya berpikir jangan-jangan saya akan cepat mati! Tetapi Tuhan Yesus berfirman bahwa kita dikuduskan untuk melayani Dia sekarang ini, di dunia ini.” Sejak saat itu bagi Simpson Yesus Kristus bukan saja menjadi Penyelamatnya, tetapi juga pengudusnya. Tanggapan: Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita telah dibenarkan oleh Allah karena iman dan berikutnya Allah menguduskan kita dan memulihkan serta memakai kita sebagai wakilnya di bumi untuk melakukan kehendak-Nya.

            Pada tahun 1930 Jaffray bertemu dengan Pouw Peng Hong, seorang pengusaha yang mengelola sebuah pabrik biskuit di Jakarta. Pada pertemuan pertama ini Jaffray sudah melihat bahwa Pouw mempunyai potensi untuk bekerja di lading Tuhan. Karena itu, secara terus terang Jaffray berkata kepadanya, “Saudara seharusnya menjadi penjala manusia, bukan pengelola pabrik.”  Tatepai pada waktu itu Pouw masih memiliki beban untuk membiayai keluarganya. Pada bulan Januari Pouw jatuh sakit. Setiap malam selama lima belas hari ia tidak dapat tidur. Rasanya ia akan mati. Akhirnya Pouw mengirim telegram kepada Jaffray yang bunyinya, “I surrender to God for Makassar.” (Saya menyerahkan diri saya kepada Allah untuk Makassar.) Pada hari itu juga Pouw minta berhenti dari pekerjaannya. Karya Allah untuk hidup Pouw begitu besar. Sejak tahun 1932 Pouw menjadi pimpinan bahasa Indonesia di gereja Tionghoa CFMU Makassar. Dan bulan Mei 1932, ia ditahbiskan menajdi “domine” (pendeta). Pada tahun 1934 Pdt. Pouw diminta untuk menggembalakan Gereja Kemah Injil Makassar (di kenal sekarang sebagai GKII Parousia Makassar)  hingga Desember 1941. Kutipan menarik dari kata-kata pengkhotbah  Pouw, ia berkata: “Sekalipun dosamu banyak, Tuhan berkuasa mengampuninya. Yang perlu kamu lakukan ialah datang kepada Tuhan Yesus dengan penuh kerendahan hati dan bertobat, lalu menerima Dia sebagai Juruselamat dan Penebusmu.”
            Orang-orang yang datang ke Gereja Kemah Injil dan Sekolah Alkitab  ini kebanyakan dari latar belakang Indische Kerk (Gereja Protestan). Karena itu, ada yang menuduh Jaffray “mencuri domba-domba” gereja lain. Tetapi ia menyangkal dan berkata bahwa orang yang datang ke gereja, belum tentu sudah menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus atan sudah mengerti firman Tuhan. Tanggapan: saya setuju dengan pendapat Jaffray. Saat ini tuduhan seperti itu masih terjadi, namun kita perlu bertanya apakah “orang Kristen” itu sudah diselamatkan? Dan apabila ia sudah diselamatkan apakah ia telah bertumbuh dalam iman Yesus Kristus dan menjadi murid-Nya atau hanya pengikut simpatisan gereja atau jemaat biasa di gereja lokalnya?.

            Hal yang menarik bahwa seorang penginjil besar dari Tiongkok, Dr. John Sung pernah mengunjungi kota Makassar. Ketika itu ia berkhotbah pada bulan Oktober 1939 dalam suatu kebaktian kebangunan rohani yang diadakan oleh Gereja Kemah Injil Makassar. Roh Kudus bekerja dengan pebuh kuasa; hati yang keras berubah menjadi lunak. Tanggapan: Sebelumnya ke Makassar dan pulau lainnya, Dr. Sung terbang dari Singapura ke pulau Jawa, dan ia tiba di Surabaya dalam bulan Januari 1939. Ini adalah kunjungannya yang pertama di Indonesia. Di situ ia mengadakan dua puluh satu pertemuan dalam satu minggu saja. Berarti orang Kristen di Surabaya harus berkumpul tiga kali sehari. Apakah mereka bersedia menutup toko mereka dan pergi mempelajari Alkitab? Heran! Orang Tionghoa datang berbondong-bondong. Banyak di antara mereka disembuhkan, banyak lagi mau pergi dan membawa Injil kepada orang yang belum mengenal Tuhan Yesus. Di Makassar hal itu juga terjadi dan banyak yang bertobat. GKII Wilayah Jawa dan Sumatra tidak berkembang luas seperti daerah-daerah lain seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, NTT, Alor, Bali, Minahasa, Papua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar