Good News

Minggu, 18 Maret 2018

Bab 16 Ketaatan (Obidience) oleh David Isaacs


Bab 16
Ketaatan
Seseorang yang taat menerima sebagai keputusan sendiri mereka yang datang dari siapa pun memegang dan menyatakan otoritas, memberikan mereka tidak melawan keadilan, dan ia menafsirkan kehendak orang yang memerintahkan.

            Kita sebagai orang tua harus mengetahui perkembangan anak kita dalam ketaatan sehubungan dengan nilai-nilai yang kita anggap penting dalam kehidupan. Jika nilai ini buruk, maka orang tua dituntut untuk tidak menghasilkan kebajikan ini pada anak-anak mereka, karena mereka akan melakukan hal-hal ini untuk motif, selain menghormati orang tua mereka. Anak-anak yang tidak belajar mengenali nilai ketaatan pada saat mereka masih muda, akan merasa lebih sulit menemukannya kemudian dan untuk mendapatkan kebiasaan ketaatan.
            Motif yang tersedia untuk dipatuhi kemudian, sangat mendalam sehingga Anda tidak menemukannya setiap hari terutama pada anak kecil. Namun, jika kita orang tua gagal untuk terus mengingatkan mereka dengan sangat hati-hati, ada bahaya bahwa kita mengharapkan anak-anak kita patuh terhadap motif yang sangat buruk.
Motivasi macam apa yang bisa kita sarankan kepada anak kecil karena taat dan apa cara terbaik untuk menanamkan motivasi ini?
Seorang anak kecil bisa taat karena secara intuitif dia mengenali otoritas orang tuanya. Orang tua memberinya keamanan, kasih sayang, dan rasa aman, dan semua ini menyebabkan dia melakukan apa yang orang tuanya inginkan, bahkan jika dia merasa juga tidak patuh untuk menguji kekuatan dan jangkauannya sendiri dan kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Ada beberapa masalah dalam ketaatan seorang anak. Masalah itu adalah sebagai berikut.
1)        Di mana anak-anak taat sebagai rutinitas seperti hal fisik, tetapi tidak melakukan hal itu dengan baik atau memberikan perhatian kepada tujuan seseorang sesungguhnya memberikan instruksi.
2)        Di mana anak-anak fokus pada ketaatan minimum yang diperlukan, bukan mematuhi dengan murah hati, bahkan sampai pada titik melakukan lebih dari yang orang tua minta.
3)        Di mana mereka mematuhi namun mengkritik orang yang memberi perintah
4)        Di mana mereka dengan tegas menolak untuk menaati karena orang tua mereka tidak memerintahkan untuk dilakukan.
5)        Di mana mereka mau taat apabila ada imbalan atau hadiah sehingga anak-anak seakan-akan taat karena imbalan tersebut.
6)        Di mana mereka berkata akan melakukan padahal yang sebenarnya mereka tidak taat untuk melakukannya.
Apa yang dilakukan orang tua untuk mengatasi hal tersebut di atas?
Ketaatan yang menjadi lebih mudah apabila orang tua konsisten dalam menggunakan cara yang sama dan tidak bergantung dengan suasana hati orang tua dalam menerapkan caranya tersebut. Anak-anak akan melihat hal tersebut dan akhirnya anak-anak tidak taat karena melihat orang tuanya juga tidak taat dengan apa yang dilakukannya kepada anak-anaknya.
            Orang tua telah diberikan Allah untuk menjadi otoritas bagi anak-anaknya untuk mendidik dan melatih mereka untuk taat kepada Allah dan orang tuanya. Pengaruh otoritas orng tua seharusnya memberikan dampak positif yaitu dukungan dan meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab anak; Otoritas ini adalah layanan kepada anak-anak karena mereka menjalani proses pendidikan, sebuah layanan yang menyiratkan kekuatan untuk membuat keputusan dan sanksi; Ini adalah bentuk bantuan yang terdiri dari mengarahkan cara anak memainkan peran mereka dalam kehidupan keluarga dan dalam mengorientasikan otonomi mereka yang berkembang, menjadikan mereka orang yang bertanggung jawab; Ini adalah komponen penting tergantung pada situasinya, dalam hubungan orang tua-anak.
            Ketaataan adalah bagian potensial dari kebajikan keadilan. Adalah penting bahwa orang melihatnya dari sudut itu. Ini alasanbagi anak-anak sehingga mereka harus mematuhi orang lain karena orang tua dan pihak berwenang lainnya memiliki hak untuk dipatuhi. Kemudian mereka akan bisa mematuhi karena kasih dan rasa tanggung jawab yang dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar