Good News

Minggu, 18 Maret 2018

Bab 6 Tanggung Jawab oleh David Isaacs


Penerjemah: Helaluddin 
Bab 6
Tanggung Jawab
Orang bertanggung jawab akan menerima konsekuensi dari tindakannya, dengan sengaja atau tidak sengaja (akibat keputusan yang diambilnya), sehingga orang lain mendapat keuntungan sebanyak mungkin, atau setidaknya dia tidak menderita. Dia juga khawatir bahwa orang lain yang memiliki pengaruh harus bertindak serupa.

   Anak muda cenderung banyak berbicara tentang kebebasan dan sedikit tentang tanggung jawab. Mungkin kita harus bertanya mengapa begini sebelum melanjutkan kebajikan ini. Tanggung jawab melibatkan pengakuan konsekuensi dari tindakan kita dan tampaknya kita menganggap mereka bersedia untuk melakukan hal ini. mereka menerima konsekuensi dari tindakan mereka dalam arti bertahan dengan orang tua mereka, meninggalkan kenyamanan hidup yang mudah dan lain-lain.
1.   Tanggung jawab untuk tindakan yang disengaja
   Untuk memperoleh kebajikan tentang tanggung jawab berarti belajar, tidak hanya menerima kekurangan untuk keputusan yang dibuat dengan orang lain tetapi juga keputusan yang diambil bagi dirinya sendiri. Sebagai contoh, ketika seorang ibu menyuruh pada anak perempuannya: ‘Letakkan pakaianmu ke dalam lemari!’ Jika gadis tersebut hanya mengambil pakaiannya dan melempar bajunya ke lemari berarti dia hanya mencoba memenuhi permintaan ibunya secara tersurat saja. Padahal sebenarnya, ibu tersebut menginginkan anaknya untuk menyimpan dan menggantung bajunya di lemari.
   Dalam anggapan ini, kita harus menjelaskan kepada naka-anak kita perbedaan antara memiliki tanggung jawab dan menjadi bertanggung jawab. Orang yang bertanggung jawab mempertimbangkan tujuan dan tidak membatasi dirinya dalam melakukan hal-hal minimum padahal orang yang sederhana yang memiliki tanggung jawab mungkin hanya memenuhi kewajibannya saja.


2.  Tanggung Jawab dan Keputusan
   Sebagaimana telah kita katakana bahwa, tanggung jawab tidak hanya menerima keputusan yang dibuat orang lain tetapi juga mengambil keputusan sendiri yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kompeten dalam rangka memperbaiki dan membantu orang lain memperbaiki dirinya. Daalam mengajarkan anak tentang tanggung jawab kita tidak perlu membuat suasana yang menyebabkan anak untuk menagmbil keputusan tetapi buatlah mereka merasa perhatian secara terus-menerus. Cara ini akan mengajarkan pada mereka untuk menerima konsekuensi secara personal.
   Sebagai contoh, jika mereka mendapatkan uang saku tiap minggu mereka harus belajar untuk menggunakannya secara bijaksana dan digunakannya pada minngu berikutnya, tanpa tergoda jika temannya membeli sesuatu yang mereka sukai.  Mereka dapat memutuskan teman mana yang diundang pada pesta ulang tahunnya. Mereka dapat memutuskan pula permainan yang mereka inginkan saat liburan atau hadiah apa yang akan dibeli untuk ibunya pada saat Hari Ibu dan seterusnya.
   Pada semua kasus tersebut, orang tua dapat menyediakan informasi yang akan diberikan kepada anak-anak dalam mendasari untuk mengambil keputusan dan membiarkan mereka memilih secara bijaksana. Sebagai contoh, memilih hadiah untuk hari Ibu, orang tua dapat mengingatkan untuk membeli yang disukainya daripada barang-barang yang disukai anak-anak tersebut. Hal lain juga dapat dilakukan dengan memberikan ide atau sedikit saran dengan berbagai alternatif hadiah sehingga mereka yang memilih sendiri.

3.  Aksi tidak disengaja
   Ketika anak-anak sedang prihatin atau sedih, jika seorang anak merusak permainan yang temannya yang lain, walau pada kenyataannya adalah sebuah kecelakaan (insiden) tidak akan membebaskan dia dari tanggung jawab untuk memperbaikinya, dan dia harus mengucapkan permohonan maaf. Tentunya, pada poin ini orang tua dapat menjelaskan kepada anak-anaknya, hal ini merupakan masalah yang menyangkut keadilan.
   Contoh lainnya jika anak-anak sedang bermain bola di depan kamar dan merusak ornamennya, itu tidak menunjukkan bahwa dia cukup memiliki rasa bersalah dengan meminta maaf saja. Jika ia bertaggung jawab, Ia akan berpikir tentang konsekuensi dari apa yang dilakukannya, dan ia harus menghentikan permainan bolanya.

4.  Perhatian pada orang lain
   Kita telah mebahsa di awal bab ini bahwa tanggung jawab meliputi sebuah perhatian untuk menjamin orang lain bertindak dengan bertanggung jawab. Dengan kata lain, orang tua yang bertanggung jawab harus mencoba untuk menjamin anak-anaknya untuk bertanggung jawab juga; oleh karena itu saran yang dapat kami miliki adalah membuat bagaimana mengajarkan kebajikan. Namun, mereka harus juga mengajarkan pada anak-anaknya untuk membatu kakak-adiknya, teman, dan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar