Saat ini dunia penuh dengan kemunafikan dan pembenaran diri. Tak ayal dalam berkomunikasi banyak orang sangat mampu beretorika dan menggunakan komunikasi pembelaan diri, dan juga komunikasi yang digunakan untuk membela diri dan membutuhkan belas kasihan. Sebagai contoh:
menggunakan retorika untuk membenarkan apa yang sebenarnya bukan fakta sebenarnya. Pembelaan ini dilakukan dalam berpolitik, hukum, dan juga dalam birokrasi termasuk pendidikan.
Sebagai mahasiswa sering melakukan retorika untuk menghindarkan diri dari kesalahan atau sadar atas kesalahan tetapi dalam pikirn dan hati memiliki tujuan untuk memuluskan jalan bagi rencananya. Setiap orang memiliki tujuan atau motivasi tertentu. Tetapi apabila untuk mencapai tujuannya tertentu harus menjadi orang yang bermuka belas kasihan atau berpura-pura dan menggunakan bahasa dalam komunikasinya maka orang tersebut sementra bersandiwara dan menipu dirinya sendiri dan orang lain itu. Saya menyebutnya sebagai bahasa munafik.
Bahasa munafik ini digunakan untuk menimbulkan suasana hati yang damai dari pihak yang menyampaikannya, namun menimbulkan pemikiran sebaliknya kepada orang lain. Akhirnya orang yang mengetahui bahwa ini hanya bahasa yang disampaikan dengan kebohongan dan ketidakjujuran hanya memberikan pencitraan yang negatif atau jelek pada orangtersebut. Orang-orang munafik cenderung kompromi dengan segala sesuatu. Oleh akrena itu, solusi bagi orang-orang seperti ini aalah teguran yang keras dantegas yaitu tindakan konfrontasi terhadap orang-orang tersebut dan jika perlu dilakukan "boiling" kepad mereka untuk mengetahui siap diri mereka sendiri. Tidak sekadar sadar tetapi harus berbalik kepada sikap perubahan nyata dengan mulai berbicara jujur, dan bersikap bertanggung jawab untuk melakukan tanggung jawab dengan baik.
Apabila ada orang-orang seperti ini maka hendaknya kita menasihati supaya hidup dalam kenyataan bahwa harus ada proses dan tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan dan tidak secara santai menjalani hidup tanpa tanggung jawab. Mereka hidup seakan hidup ini bagi dirinya sendiri dan tidak sadar bahwa mereka lagi ada di komunitas yang penuh dengan kemunafikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar