Tema Khotbah : Berdoa di dalam Roh
Kudus
Tanggal : 04 Agustus
2015
Nats : Efesus 6:18;Yudas 1:20
Tujuan : mengajarkan jemaat tentang pemahaman yang
benar tentang arti berdoa di dalam Roh Kudus supaya jemaat tidak disesatkan
dengan pengajaran yang keliru
Secara umum, arti kata “doa” mudah dimengerti oleh umat Tuhan,
tetapi “berdoa di dalam Roh Kudus” tentu saja menimbulkan beberapa pertanyaan.
Apakah yang dimaksud Alkitab tentang berdoa di dalam Roh Kudus? Alkitab tidak saja mengajarkan agar umat Tuhan
bertekun di dalam doa, tetapi juga memerintahkan supaya mereka melakukannya “di
dalam Roh Kudus.” Misalnya, perintah ini sangat jelas di dalam surat Paulus
kepada jemaat Tuhan di Efesus. Ia mengatakan: “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh Kudus” (Ef. 6:18). Kata “setiap waktu”
(Yunani pantote) memiliki kesetaraan
dengan kata “terus menerus” atau “selalu” (Yunani adialeptos) di dalam 1 Tesalonika 5:17.[1]
Dengan kata lain, pemakaian kata “setiap waktu” menegaskan bahwa berdoa di
dalam Roh Kudus juga dilakukan secara tekun atau terus menerus. Meskipun
perintah berdoa di dalam Roh Kudus adalah sangat penting, namun di dalam PB,
perintah tersebut hanya terdapat di dalam Efesus 6:18 dan Yudas 1:20. Oleh
karena itu, kita perlu mengerti arti berdoa di dalam Roh Kudus dalam
konteksnya.
Pandangan Paulus tentang “berdoa di dalam Roh Kudus” tidak dapat
dilepaskan dari pandangannya tentang peran dan karya Roh Kudus dalam kehidupan orang
percaya. Pertama, berdoa di dalam Roh Kudus berarti “berdoa di dalam pimpinan,
kekuatan, dan pertolongan Roh Kudus.” Menurut John R. W. Stott, perkataan
Paulus dalam Efesus 5:18 memiliki korelasi dengan Galatia 5:23, yaitu bahwa
orang yang dipenuhi Roh Kudus akan berada di bawah pengaruh-Nya, namun pengaruh
ini tidak serupa dengan pengaruh anggur yang memabukan dan mengakibatkan
seseorang tidak dapat mengontrol diri. Sebaliknya, pengaruh Roh Kudus
menjadikan seseorang memiliki penguasaan diri yang semakin meningkat.[2] Kedua, dalam konteks Yudas 1:20, arti berdoa “di dalam Roh Kudus” adalah berdoa di bawah pimpinan dan pertolongan,
serta penyertaan Roh Kudus dan berdoa sesuai dengan kehendak Allah dan bukan
berdasarkan keinginan sendiri.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar