Good News

Kamis, 13 November 2014

Berdoa di dalam Roh Kudus By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Berdoa di dalam Roh Kudus
Tanggal                :  04 Agustus 2015
Nats                     :  Efesus 6:18;Yudas 1:20
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang pemahaman yang benar tentang arti berdoa di dalam Roh Kudus supaya jemaat tidak disesatkan dengan pengajaran yang keliru

Secara umum, arti kata “doa” mudah dimengerti oleh umat Tuhan, tetapi “berdoa di dalam Roh Kudus” tentu saja menimbulkan beberapa pertanyaan. Apakah yang dimaksud Alkitab tentang berdoa di dalam Roh Kudus?  Alkitab tidak saja mengajarkan agar umat Tuhan bertekun di dalam doa, tetapi juga memerintahkan supaya mereka melakukannya “di dalam Roh Kudus.” Misalnya, perintah ini sangat jelas di dalam surat Paulus kepada jemaat Tuhan di Efesus. Ia mengatakan: “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh Kudus” (Ef. 6:18). Kata “setiap waktu” (Yunani pantote) memiliki kesetaraan dengan kata “terus menerus” atau “selalu” (Yunani adialeptos) di dalam 1 Tesalonika 5:17.[1] Dengan kata lain, pemakaian kata “setiap waktu” menegaskan bahwa berdoa di dalam Roh Kudus juga dilakukan secara tekun atau terus menerus. Meskipun perintah berdoa di dalam Roh Kudus adalah sangat penting, namun di dalam PB, perintah tersebut hanya terdapat di dalam Efesus 6:18 dan Yudas 1:20. Oleh karena itu, kita perlu mengerti arti berdoa di dalam Roh Kudus dalam konteksnya.

Pandangan Paulus tentang “berdoa di dalam Roh Kudus” tidak dapat dilepaskan dari pandangannya tentang peran dan karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Pertama, berdoa di dalam Roh Kudus berarti “berdoa di dalam pimpinan, kekuatan, dan pertolongan Roh Kudus.” Menurut John R. W. Stott, perkataan Paulus dalam Efesus 5:18 memiliki korelasi dengan Galatia 5:23, yaitu bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus akan berada di bawah pengaruh-Nya, namun pengaruh ini tidak serupa dengan pengaruh anggur yang memabukan dan mengakibatkan seseorang tidak dapat mengontrol diri. Sebaliknya, pengaruh Roh Kudus menjadikan seseorang memiliki penguasaan diri yang semakin meningkat.[2] Kedua, dalam konteks Yudas 1:20,  arti berdoa “di dalam Roh Kudus” adalah berdoa di bawah pimpinan dan pertolongan, serta penyertaan Roh Kudus dan berdoa sesuai dengan kehendak Allah dan bukan berdasarkan keinginan sendiri.[3]



[1]  Andrew T. Lincoln, Ephesians (WBC; Dallas: Word, 1990), 452.
[2]  John R.W. Stott, Efesus (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2003), 198-199.
[3]  Liem Sien Liong, Studi Teologis Tentang “Berdoa Di Dalam Roh Kudus”Menurut Perjanjian Baru Dan Penerapannya Bagi Kehidupan Doa Orang Percaya (Malang: Jurnal Veritas SAAT Malang Vol. 9/2 Oktober 2008), 175-178.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar