Tema Khotbah : Visi Seorang Hamba
Tuhan
Tanggal : 04 Januari
2015
Nats :
“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah
rakyat” (Amsal 29:18a)
Tujuan :
Mengajar jemaat tentang arti dan pentingnya visi bagi hamba Tuhan yang melayani Tuhan sehingga mereka
tidak melayani Tuhan tanpa memiliki visi dan prasyarat apa yang harus dimiliki
hamba Tuhan untuk memeroleh visi Tuhan.
By Hengki Wijaya
Konon, “Orang Kristen
yang paling rugi adalah orang Kristen yang hidup dan melayani tanpa visi.
Namun, yang lebih rugi lagi ialah seorang pemimpin Kristen yang melayani tanpa
memiliki visi ilahi yang jelas.” Visi merupakan hal yang sangat penting.
Seorang pemimpin Kristen yang melayani tanpa visi yang jelas akan menghabiskan
waktu dan energi tanpa hasil yang maksimal.[1]
Visi adalah kemampuan
untuk melihat keinginan suci yang ditulis oleh Sang Pencipta di dalam batin
(guna menjawab kebutuhan) yang berkaitan erat dengan pemenuhan hidup seseorang
atau setiap individu bagi diri maupun organisasi yang dipimpinnya (Amsal
29:18a).[2] Secara singkat, pentingnya visi dapat
disebutkan sebagai berikut: Pertama, betapa
berbahayanya apabila manusia tidak memiliki pengertian tentang firman Tuhan dan
tidak ada para pelayan Tuhan yang menjelaskan kepada mereka. Kedua, manusia menjadi jahat bukan hanya
menentang Allah, tetapi juga pemimpin mereka. Ketiga, manusia menjadi bodoh dan suka bermain-main seperti
anak-anak apabila tidak ada guru disamping mereka. Keempat, mereka akan tercerai berai, seperti domba yang tak
bergembala. Mereka membutuhkan pemimpin yang memanggil, mengumpulkan dan
memelihara mereka (Mrk. 6:34). Kelima, mereka
akan dihukum dan binasa. Mereka akan hancur karena tiada pengetahuan (Hos.
4:6).[3]
Bila kita ingin memiliki visi Tuhan berarti: Pertama, kita memiliki hubungan pribadi dengan Allah.
Misalnya Abraham yang memiliki hubugan yang baik dengan Allah. Hal itu terbukti
dengan ketaatannya dalam mendengarkan suara Allah tanpa beragumentasi (Kej.
12:1-9). Kedua, kesiapan untuk menaati
perintah Allah. Orang-orang yang mendapat visi ilahi adalah mereka yang
rela taat pada perintah Allah dan yang setia mendengar suara-Nya. Ketiga, mengasihi Allah dan jiwa terhilang.
Tokoh Abraham, Nehemia, Paulus dan tokoh lainnya adalah orang-orang yang
mengasihi Allah.[4]
[1] P. Nelly Tuhumury, “Visi Seorang Hamba Tuhan”
dalam Utuslah Aku Panggilan yang Tak
Lekang oleh Waktu (Bandung: Yayasan Kalam Hidup), 109.
[2] Yakob Tomatala, Anda Juga Bisa Menjadi Pemimpin Visioner
Kiat Menemukan dan Mengembangkan Visi Kepemimpinan (Jakarta: YT Leadership
Foundation, 2005), 23.
[4]
Ibid., 122-123.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar