Good News

Kamis, 13 November 2014

Tema Khotbah: Kebebasan Baru yang Mulia By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Kebebasan Baru yang Mulia
Tanggal                :  29 September  2015
Nats                     :  Roma 7:1-12
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang arti kebebasan dari Hukum Taurat dan kebebasan dalam Kristus supaya dapat melayani dalam keadaan baru dalam Roh

Akhir-akhir ini banyak orang percaya berusaha hidup kudus dengan menaati Hukum Taurat. Ketika mereka tidak dapat taat kepada Hukum Taurat mereka meninggalkan pelayanan karena merasa tidak layak melayani Tuhan. Dalam nats Roma 7:1-12 memberikan wawasan tentang kebebasan yang baru bagi orang percaya. Kebebasan yang diberikan oleh Allah adalah kebebasan dari Hukum Taurat dan ada kebebasan dalam Kristus.

Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah” (ay. 4). Namun, setelah mati bersama Kristus di kayu salib, dan kemudian dibangkitkan dari mati menjadi ciptaan baru, sekarang kita dilepaskan dari hukum Taurat supaya dapat terikat kepada Kristus. Orang yang telah mati terhadap Hukum Taurat melalui salib telah dijadikan sama sekali baru dan sanggup melayani dalam Roh yang baru. “Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat “ (ay. 6). Kedua , kebebasan itu tidak ada dalam Hukum Taurat, tetapi kebebasan itu ada dalam Kristus. Ketika hukum Taurat diberikan, dan nafsu dosa bangkit, hal ituterjadi karena saya memiliki nafsu dosa yang dapat terbangkitkan. Bukan Hukum Tauratlah yang menyesatkan dan membinasakan saya, melainkan kuasa dosa dalam diri saya.Hukum Taurat menyatakan dosa dan membangkitkan lebih banyak dosa. Oleh karena itu, Hukum Allah yang kudus, adil, dan baik bukanlah alat untuk menentukan pembenaran atau pengudusan. Inilah tepatnya alasan kita membutuhkan Yesus. Dosa menjadikan kita sebagai kutuk di bawah Taurat Allah, karena itu Kristus harus mati di bawah hukum Taurat supaya kita dibebaskan dari maut akibat melanggar Hukum Taurat sehingga kita dapat hidup dan dipersatukan dengan Dia. Kita melihat bahwa dalam Kristus, Allah telah membawa kita dalam kebabasan baru yang mulia. [1]


[1] Living Life Jurnal Pembentukan & Refleksi Rohani (Surabaya: Living Life Indonesia, Januari 2012), 90-93.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar