Tema Khotbah : Kebebasan Baru yang
Mulia
Tanggal : 29
September 2015
Nats : Roma 7:1-12
Tujuan : mengajarkan jemaat tentang arti kebebasan dari
Hukum Taurat dan kebebasan dalam Kristus supaya dapat melayani dalam keadaan
baru dalam Roh
Akhir-akhir ini banyak orang percaya berusaha hidup
kudus dengan menaati Hukum Taurat. Ketika mereka tidak dapat taat kepada Hukum
Taurat mereka meninggalkan pelayanan karena merasa tidak layak melayani Tuhan.
Dalam nats Roma 7:1-12 memberikan wawasan tentang kebebasan yang baru bagi
orang percaya. Kebebasan yang diberikan oleh Allah adalah kebebasan dari Hukum
Taurat dan ada kebebasan dalam Kristus.
“Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga
telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik
orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati,
agar kita berbuah bagi Allah” (ay. 4). Namun, setelah mati bersama Kristus di
kayu salib, dan kemudian dibangkitkan dari mati menjadi ciptaan baru, sekarang
kita dilepaskan dari hukum Taurat supaya dapat terikat kepada Kristus. Orang
yang telah mati terhadap Hukum Taurat melalui salib telah dijadikan sama sekali
baru dan sanggup melayani dalam Roh yang baru. “Tetapi sekarang kita telah
dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung
kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan
dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat “ (ay. 6). Kedua , kebebasan itu tidak ada dalam
Hukum Taurat, tetapi kebebasan itu ada dalam Kristus. Ketika hukum Taurat
diberikan, dan nafsu dosa bangkit, hal ituterjadi karena saya memiliki nafsu
dosa yang dapat terbangkitkan. Bukan Hukum Tauratlah yang menyesatkan dan
membinasakan saya, melainkan kuasa dosa dalam diri saya.Hukum Taurat menyatakan
dosa dan membangkitkan lebih banyak dosa. Oleh karena itu, Hukum Allah yang
kudus, adil, dan baik bukanlah alat untuk menentukan pembenaran atau pengudusan.
Inilah tepatnya alasan kita membutuhkan Yesus. Dosa menjadikan kita sebagai
kutuk di bawah Taurat Allah, karena itu Kristus harus mati di bawah hukum
Taurat supaya kita dibebaskan dari maut akibat melanggar Hukum Taurat sehingga
kita dapat hidup dan dipersatukan dengan Dia. Kita melihat bahwa dalam Kristus,
Allah telah membawa kita dalam kebabasan baru yang mulia. [1]
[1] Living Life Jurnal Pembentukan & Refleksi Rohani (Surabaya:
Living Life Indonesia, Januari 2012), 90-93.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar