Tema Khotbah : Penyertaan Tuhan Sumber
Kekuatan Kita
Tanggal : 07 April
2013
Nats : Keluaran 13:20-22;15:22-27
Tujuan : Mengajarkan jemaat tentang arti yang benar
dari penyertaan Tuhan sehingga mereka tidak menyalahkan Tuhan dan tetap teguh
dalam mengalami kesulitan-kesulitan hidup
Ketika kita menjadi orang Kristen
seringkali terjadi musibah, kegagalan, dan kemalangan. Pergumulan iman seperti
itu bisa terjadi kepada siapa saja. Dalam pergumulan yang berat, seringkali
kita bertanya, “Apa arti penyertaan Tuhan itu?” Dan karena konsep penyertaan
Tuhan yang keliru, kita dapat mundur dari iman kita. Seandainya kita mengerti
arti yang benar dari penyertaan Tuhan, niscaya kita akan tetap teguh dan tabah
dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang menerpa kita. Jika demikian apa
arti yang benar dari penyertaan Tuhan itu?[1]
I.
Penyertaan Tuhan
bukan berarti bahwa Tuhan menjamin hidup umat-Nya bebas dari masalah
Alkitab
menceritakan kepada kita bahwa sejak bangsa Israel dibebaskan Allah keluar dari
Mesir di bawah pimpinan Musa, Tuhan selalu menuntun umat-Nya, Tuhan menyertai
umat-Nya (Kel. 13:20-21). Hal ini berarti bahwa walaupun Allah menyertai
umat-Nya, itu bukan berarti bahwa Ia menjaga kita sedemikian rupa sampai tidak
ada satu masalah pun yang dapat datang kepada kita.
II.
Penyertaan Tuhan
bukan berarti bahwa Tuhan menjamin hidup umat-Nya berkecukupan senangtiasa (Kel.
15:24)
Tidak ada
seorang pun yang meragukan bahwa Tuhan masih menyertai mereka, tetapi pada
kenyataannya mereka mengalami masalah. Janganlah kita mengukur penyertaan Tuhan
dari banyaknya materi yang kita punyai atau tidak kita punyai.
III.
Penyertaan Tuhan
berarti Tuhan hadir dan berfirman kepada umat-Nya (Kel. 15:26)
Sulit sekali bagi bangsa Israel untuk
mengerti penyertaan Tuhan. Perasaan bahwa Tuhan tidak menolong mereka dari
kesulitan membuat mereka marah kepada Musa.
IV.
Penyertaan Tuhan
berarti bahwa Tuhan menuntun umat-Nya pada jalan yang tidak salah (ayat 27)
Tetapi
perhatikan ayat 27 yang mengatakan: “Dan
sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada 12 mata air dan 70 pohon
korma.” Seandainya mereka percaya bahwa Tuhan menuntun mereka ke jalan yang
tidak salah, maka tentu mereka tidak bersungut-sungut.
[1]
Benny Solihin, 7 Langkah Menyusun
Khotbah yang Mengubah Kehidupan: Khotbah Ekspositori, cet. Ke-2 (Malang:
LITERATUR SAAT, 2010),221-228.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar