Tanggal : 02 Juni 2015
Nats : Roma 5:8-11
Tujuan : mengajarkan jemaat bahwa Allah yang kita percayai dalam Yesus
Kristus adalah Allah yang penuh dengan kebenaran dan kasih supaya kita menghargai
pengorbanan darah-Nya
Dapatkah
Allah yang adalah sempurna dan suci menjadi benar dan tetap membenarkan orang
berdosa? Jika demikian, bagaimana hal ini dilakukan?
“Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah
dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab
jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan
diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah
dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima
pendamaian itu” (Roma 5:8-11).
Dia adalah
Allah benar dan mengasihi terhadap orang berdosa. Berdasarkan nats tersebut
diatas. Yesus telah melakukan beberapa hal yaitu: Pertama, Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa (ay.8,10). Artinya Allah telah lebih
dahulu mengasihi kita bahkan sewaktu kita masih dalam perhambaan dosa. Kematian
Yesus di salib dimana Dia mencurahkan darah-Nya dan berkata: “Sudah selesai”.
Hal ini menggambarkan bahwa ssegala dosa telah selesai ditanggungnya yang
merupakan bagian-Nya. Kedua, ketika kita telah dibenarkan oleh darah-Nya
(ay. 9). Artinya kita “dinyatakan tidak bersalah atau bebas dari semua dosa.” Dosa tidak
dengan mudah dimaafkan atau diampuni; dosa disingkirkan dan dibuat seolah-olah
tidak pernah ada. Bayangkan dimensi kasih yang sempurna dan karunia yang
memungkinkan manusia dipandang sebagai yang tidak berdosa dan ditaruh kembali
pada posisi yang ia tempati sebelum jatuh dari kasih karunia, menikmati jenis
hubungan yang Adam alami di Taman Eden. Agar Allah benar nyata pada diri-Nya
sendiri dalam segala atribut-Nya ketika membenarkan orang berdosa, hanya ada
satu jalan keluar yaitu Yesus yang tak berdosa untuk mati secara daging dan
secara rohanisebagai pengganti atas dosa. Ketiga,kita telah diperdamaikan dengan Allah oleh
karena Yesus (ay. 11). Dia adalah pengantara kita dengan Allah sebab semua
manusia telah berdosa dan hanya ada Seseorang yang dapat menjadi pengganti dosa
manusia yaitu Yesus Anak Allah.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar