Good News

Kamis, 06 November 2014

REFLEKSI BUKU “BERJAGA-JAGA DALAM DOA” Robert Murray



            Robert Murray mengemas bukunya dalam sebuah perenungan  untuk jangka waktu sebulan. Bedanya dengan renungan yaitu renungan ini bersifat pengajaran dengan penjelasan yang lebih dalam yang merupakan refleksi suatu ayat Firman Allah yang akan kita bawa serta dalam doa. Penulis mengambil beberapa ayat secara khusus yang berkaitan dengan pribadi Kristen .


Telah Dibeli dan Harganya Telah Lunas Dibayar
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:20). Di dalam ayat ini terdapat sejarah orang percaya. Orang tidak membeli sesuatu yang dimilikinya. Pernah ada waktu di mana dia bukan milik Allah. Allah berfirman kepada mereka, “Sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu” (Hosea 1:9). Allah tidak memerintah atas jiwa yang belum bertobat., karena hati seorang yang belum bertobat adalah rumah iblis (Mrk 3:27). Pendapat penulis karena itu pentingnya kehadiran Allah yang bertahta dalam hati kita  dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadi sehingga Allah berfirman, “Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!” (Hosea 2:22).

Ketidakmampuan untuk Datang kepada Yesus
“Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yohanes 6:44). Di dalam Firman Tuhan tidak ada bagian yang menyatakan dengan lebih menggetarkan tentang kerusakan hati manusia duniawi daripada kata-kata Daud, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51:7).Paulus berkata: “Pada dassarnya kami adalah orang-orang yang harus di murkai, sama seperti mereka yang lain” (Ef 2:3). Pendapat penulis kejatuhan manusia ke dalam dosa akibat Adam dan Hawa menyebabkan hubungan dengan Allah terputus tetapi syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus sebagai perantara kita boleh beroleh keselamatan dan mengutus AnakNya yang tunggal datang ke dunia menjadi Juru Selamat dunia.

Roh Kebenaran, Satu-satunya yang Memimpin ke Dalam Kebenaran
 “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yoh 16:13). Yesus menyebutNya “Penghibur yang lain” karena Dias umber semua penghiburan yang sejati di dalam jiwa manusia. Dia sendiri menusuk hati dengan keinsafan yang mendalam akan dosa, dan emneymbuhkan hati yang terluka dengan membawanya dengan Kristus yang memulihkan . Dia disebut :Roh Kebenaran”; karena dua alasan: (i) Karena Dia melihat segala sesuatu dengan benar; (ii) Karena Dia mengajar segala sesuatu dengan benar. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran  suatu Pribadi yang menyatakan kebanaran karena Dia adalah Firman  dan Allah (Yoh 1:1). Sebagaiman Bapa dan Yesus adalah Allah dan Pribadi.

Alasan untuk Meminta Roh Kudus
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Lukas 11:13). Yesus menginginkan semua muridNya berdoa memohon pengaruniaan Roh Kudus. Dia tahu bahwa jiwa kita tidak bisa hidup, mengasihi, melawan iblis, mematikan keinginan-keinginan  daging, atau dapat mengatasi dunia ini tanpa air kehidupan ini. Allah adalah Bapa yang baik, akkan memberikan Roh Kudus. Allah mengungguli bapa-bapa duniawi dalam dua hal: (i) Dia penuh hikmat; (ii) Allah adalah kasih. Roh Kudus adalah Roh persekutuan dengan Allah. Melalui Roh Kudus akan membawa kita masuk dalam hadiratNya dan memberikan penyataan kehendak Bapa. Untuk mengasihi Allah kita membutuhkan Roh Kudus untuk melawan jiwa kita yang sering takluk kepada keinginan daging. Kuasa Roh kudus memungkinkan peremukan jiwa dan pemulihan jiwa untuk melihat kemuliaan Allah dinyatakan dalam kehidupan pribadi kita dengan Tuhan dan sesama kita.

Iman yang Menyelamatkan Merupakan Pemberian
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8). Kebanyakan manusia berusaha menempatkan Allah dalam keadaan berutang untuk menyelamatkan mereka. Justru kitalah yang berutang kekekalan pada Allah. “Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging” (Roma 8:12). Dengan cara inilah orang-orang duniawi mencari kehidupan yang kekal. Keselamatan adalah anugerah dan iman kepada Yesus Kristus. Hal ini bertentangan dengan keyakinan lain bahwa mereka harus berusaha memperbanyak amal ibadah dan berbuat kebaikan seperti pola neraca timbangan untuk mendapatkan kehidupan kekal. Iman kepada Yesus Kristus adalah iman yang menyelamatkan.

Dipilih untuk Diselamatkan
“Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai” (2 Tesalonika 2:13). Disini kita diajar bahwa Allah berdaulat di dalam memilih jiwa-jiwa yang diselamatkan. Allah berdaulat di dalam memilih manusia, dan bukan malaikat pemberontak. Manusia lebih mempercayai iblis daripada Allah dan makan dari buah yang terlarang. Allah berdaulat dalam memilih bagsa-bangsa yang akan mendapatkan sinar Injil. Hal ini terjadi ketika nabi Yunus diutus untuk menyatakan terang Injil kepada bangsa Niniwe. Sikap penulis walaupun kita mengakui adanya doktrin predestinasi (pemilihan) namun kita wajib memberitakan Injil kepada semua orang dan persoalan pemilihan adalah kedaulatan dan bukan menjadi bagian kita.
Pelayanan Pendamaian
“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami” (2 Kor 5:18).
Di dalam ayat sebelumnya ditulis, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (ay.17). Pelayanan pendamaian ini menjadi tanggung jawab setiap orang Kristen yang telah bertobat dan dilahirbarukan dengan Roh Kudus. Kristus terlebih dahulu mendamaikan kita dengan Allah sehingga tidak ada lagi penghalang datang kepada Allah. Sebagai pelayan pendamaian berarti kita harus menjadi jembatan dengan orang yang berdosa sehingga mereka melihat cahaya Injil dalam kehidupan kita. Bangkitlah dan jadilah terang karena kita adalah garam dan terang dunia (Matius 5:13-16).

Utusan-utusan Kristus
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2 Kor 5:20). ”Kami ini adalah utusan-utusan Kristus”. (i) Hal ini menunjukkan bahwa para hamba Tuhan harus berbicara dengan otoritas. Dia berbicara dengan kepastian dan ketegasan  yang kudus, dan begitu juga seharusnya para hamba Tuhan sekarang. “beritakanlah dan ajrkanlah semuanya itu. Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena kamu muda” (1Tim 4:11-12); (ii) Para pelayan Tuhan harus berbicara dengan kasih ilahi. “Allah adalah kasih,” dan demikian juga utusan-utusanNya harus penuh dengan kasih. Di hati Allah ada perasaan belas kasih yang sangat dalam terhadap orang berdosa yang binasa. Hal ini diungkapkan Yesus dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati: “Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan”  (Lukas 10:33).

Memerhatikan dengan Teliti
“Karena itu harus lebih teliti kita memerhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” (Ibrani 2:1). Saat-saat orang Kristen berada dalam bahaya membiarkan Injil terbawa arus. Bahaya yang pertama ialah masa kejayaan duniawi. Peribahasa kuno mengatakan, “Ketakutan sering membuat jiwa lemah (a lean soul). Bahaya yang kedua ialah masa penganiayaan. “Dalam masa penganiayaan, ada sejumlah orang yang tubuhnya dibunuh, namun jauh lebih banyak jiwa yang dibinasakan.”  Maksudnya adalah lebih baik mati untuk Kristus adalah keuntungan daripada hidup tapi biasa karena murtad (meninggalkan imannya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar