Robert
Murray mengemas bukunya dalam sebuah perenungan
untuk jangka waktu sebulan. Bedanya dengan renungan yaitu renungan ini bersifat
pengajaran dengan penjelasan yang lebih dalam yang merupakan refleksi suatu
ayat Firman Allah yang akan kita bawa serta dalam doa. Penulis mengambil beberapa
ayat secara khusus yang berkaitan dengan pribadi Kristen .
Telah Dibeli dan Harganya Telah Lunas Dibayar
“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:20). Di
dalam ayat ini terdapat sejarah orang percaya. Orang tidak membeli sesuatu yang
dimilikinya. Pernah ada waktu di mana dia bukan milik Allah. Allah berfirman
kepada mereka, “Sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu”
(Hosea 1:9). Allah tidak memerintah atas jiwa yang belum bertobat., karena hati
seorang yang belum bertobat adalah rumah iblis (Mrk 3:27). Pendapat penulis
karena itu pentingnya kehadiran Allah yang bertahta dalam hati kita dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru
Selamat pribadi sehingga Allah berfirman, “Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata:
Allahku!” (Hosea 2:22).
Ketidakmampuan untuk Datang kepada Yesus
“Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku,
jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan
pada akhir zaman” (Yohanes 6:44). Di dalam Firman Tuhan tidak ada bagian yang
menyatakan dengan lebih menggetarkan tentang kerusakan hati manusia duniawi
daripada kata-kata Daud, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam
dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51:7).Paulus berkata: “Pada dassarnya kami
adalah orang-orang yang harus di murkai, sama seperti mereka yang lain” (Ef
2:3). Pendapat penulis kejatuhan manusia ke dalam dosa akibat Adam dan Hawa
menyebabkan hubungan dengan Allah terputus tetapi syukur kepada Allah oleh
Yesus Kristus sebagai perantara kita boleh beroleh keselamatan dan mengutus AnakNya
yang tunggal datang ke dunia menjadi Juru Selamat dunia.
Roh Kebenaran, Satu-satunya yang Memimpin ke Dalam
Kebenaran
“Tetapi apabila
Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi
segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yoh 16:13). Yesus menyebutNya
“Penghibur yang lain” karena Dias umber semua penghiburan yang sejati di dalam
jiwa manusia. Dia sendiri menusuk hati dengan keinsafan yang mendalam akan
dosa, dan emneymbuhkan hati yang terluka dengan membawanya dengan Kristus yang
memulihkan . Dia disebut :Roh Kebenaran”; karena dua alasan: (i) Karena Dia
melihat segala sesuatu dengan benar; (ii) Karena Dia mengajar segala sesuatu
dengan benar. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran
suatu Pribadi yang menyatakan kebanaran karena Dia adalah Firman dan Allah (Yoh 1:1). Sebagaiman Bapa dan Yesus
adalah Allah dan Pribadi.
Alasan untuk Meminta Roh Kudus
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang
baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh
Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Lukas 11:13). Yesus menginginkan
semua muridNya berdoa memohon pengaruniaan Roh Kudus. Dia tahu bahwa jiwa kita
tidak bisa hidup, mengasihi, melawan iblis, mematikan keinginan-keinginan daging, atau dapat mengatasi dunia ini tanpa
air kehidupan ini. Allah adalah Bapa yang baik, akkan memberikan Roh Kudus.
Allah mengungguli bapa-bapa duniawi dalam dua hal: (i) Dia penuh hikmat; (ii)
Allah adalah kasih. Roh Kudus adalah Roh persekutuan dengan Allah. Melalui Roh
Kudus akan membawa kita masuk dalam hadiratNya dan memberikan penyataan
kehendak Bapa. Untuk mengasihi Allah kita membutuhkan Roh Kudus untuk melawan
jiwa kita yang sering takluk kepada keinginan daging. Kuasa Roh kudus
memungkinkan peremukan jiwa dan pemulihan jiwa untuk melihat kemuliaan Allah
dinyatakan dalam kehidupan pribadi kita dengan Tuhan dan sesama kita.
Iman yang Menyelamatkan Merupakan Pemberian
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8). Kebanyakan
manusia berusaha menempatkan Allah dalam keadaan berutang untuk menyelamatkan
mereka. Justru kitalah yang berutang kekekalan pada Allah. “Jadi,
saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging,
supaya hidup menurut daging” (Roma 8:12). Dengan cara inilah orang-orang
duniawi mencari kehidupan yang kekal. Keselamatan adalah anugerah dan iman
kepada Yesus Kristus. Hal ini bertentangan dengan keyakinan lain bahwa mereka
harus berusaha memperbanyak amal ibadah dan berbuat kebaikan seperti pola
neraca timbangan untuk mendapatkan kehidupan kekal. Iman kepada Yesus Kristus
adalah iman yang menyelamatkan.
Dipilih untuk Diselamatkan
“Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada
Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari
mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu
dan dalam kebenaran yang kamu percayai” (2 Tesalonika 2:13). Disini kita diajar
bahwa Allah berdaulat di dalam memilih jiwa-jiwa yang diselamatkan. Allah
berdaulat di dalam memilih manusia, dan bukan malaikat pemberontak. Manusia
lebih mempercayai iblis daripada Allah dan makan dari buah yang terlarang.
Allah berdaulat dalam memilih bagsa-bangsa yang akan mendapatkan sinar Injil.
Hal ini terjadi ketika nabi Yunus diutus untuk menyatakan terang Injil kepada
bangsa Niniwe. Sikap penulis walaupun kita mengakui adanya doktrin predestinasi
(pemilihan) namun kita wajib memberitakan Injil kepada semua orang dan
persoalan pemilihan adalah kedaulatan dan bukan menjadi bagian kita.
Pelayanan Pendamaian
“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan
Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami” (2 Kor 5:18).
Di dalam ayat sebelumnya ditulis, “Jadi siapa yang ada
di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya
yang baru sudah datang” (ay.17). Pelayanan pendamaian ini menjadi tanggung
jawab setiap orang Kristen yang telah bertobat dan dilahirbarukan dengan Roh
Kudus. Kristus terlebih dahulu mendamaikan kita dengan Allah sehingga tidak ada
lagi penghalang datang kepada Allah. Sebagai pelayan pendamaian berarti kita
harus menjadi jembatan dengan orang yang berdosa sehingga mereka melihat cahaya
Injil dalam kehidupan kita. Bangkitlah dan jadilah terang karena kita adalah
garam dan terang dunia (Matius 5:13-16).
Utusan-utusan Kristus
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2 Kor 5:20).
”Kami ini adalah utusan-utusan Kristus”. (i) Hal ini menunjukkan bahwa para hamba Tuhan harus berbicara dengan
otoritas. Dia berbicara dengan kepastian dan ketegasan yang kudus, dan begitu juga seharusnya para
hamba Tuhan sekarang. “beritakanlah dan ajrkanlah semuanya itu. Jangan seorang
pun menganggap engkau rendah karena kamu muda” (1Tim 4:11-12); (ii) Para pelayan Tuhan harus berbicara
dengan kasih ilahi. “Allah adalah kasih,” dan demikian juga utusan-utusanNya
harus penuh dengan kasih. Di hati Allah ada perasaan belas kasih yang sangat
dalam terhadap orang berdosa yang binasa. Hal ini diungkapkan Yesus dalam
perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati: “Lalu datang seorang Samaria,
yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan”
(Lukas 10:33).
Memerhatikan dengan Teliti
“Karena itu harus lebih teliti kita memerhatikan apa
yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” (Ibrani 2:1).
Saat-saat orang Kristen berada dalam bahaya membiarkan Injil terbawa arus.
Bahaya yang pertama ialah masa kejayaan duniawi. Peribahasa kuno
mengatakan, “Ketakutan sering membuat jiwa lemah (a lean soul). Bahaya yang kedua
ialah masa penganiayaan. “Dalam masa penganiayaan, ada sejumlah orang yang
tubuhnya dibunuh, namun jauh lebih banyak jiwa yang dibinasakan.” Maksudnya adalah lebih baik mati untuk
Kristus adalah keuntungan daripada hidup tapi biasa karena murtad (meninggalkan
imannya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar